Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Pada zaman sekarang ini sering sekali terjadi kebakaran baik dirumah maupun di

pabrik pabrik terutama di wilayah perkotaan. Sering kali masyarakat sekitar pada saat kebakaran sangat sulit untuk mengetahui suatu kebakaran dikarenakan jarak yang cukup jauh dari tempat kejadian. Oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut dan untuk memudahkan orang mengetahui kebakaran yang terjadi di suatu tempat maka dibutuhkan alat deteksi awal kebakaran. Hampir semua sektor kehidupan manusia tak dapat terpisahkan dari teknologi komunikasi, salah satu alat komunikasi tersebut yaitu telepon selular. Telepon selular merupakan alat komunikasi yang selalu dibawa kemana-mana karena bentuknya yang kecil. Selain telepon selular digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain, telepon selular juga dapat diaplikasikan sebagai alat bantu. Untuk mengkomunikasikan adanya suatu kebakaran yang terjadi di suatu tempat dengan mengaplikasikan telepon seluler dengan smoke detektor. Kebakaran tidak dapat diprediksi terjadinya karena kebakaran dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Untuk mengantisipasi hal tersebut dibutuhkan suatu sistem yang dapa mendeteksi secara dini adanya potensi bahaya kebakaran dan juga dapat melakukan tindakan awal dalam penanganan kebakaran agar tidak meluas. Akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman dimana pada saat ini aktifitas yang dilakukan oleh kebanyakan orang khususnya yang berada di perkotaan lebih sering dilakukan di luar

rumah maka dibutuhkan suatu sistem pemantauan keadaan rumah yang ditinggalkan dengan demikian meski para pemilik rumah sedang melakukan aktifitas di luar mereka masih dapat memantau keadaan rumahnya. Untuk mengatasi keadaan tersebut di perlukan suatu system keamanan yang dapat mendeteksi adanya kebakaran. Alat deteksi kebakaran ini sangat berguna bagi masyarakat terutama jika terjadi kebakaran yang tidak terduga pada saat tidak ada orang di tempat kejadian. Alat ini bisa memberi tahu lewat telepon selular kepada pemilik rumah ataupun pemadam

kebakaran dengan cara menghubungi telepon selular pemilik rumah yang didesain secara otomatis sehingga pemilik rumah bisa dengan cepat mengatasinya.

1.2

Rumusan Masalah

Adapun masalah yang timbul dari perancangan ini adalah : 1. Bagaimana merancang peralatan yang digunakan untuk mendeteksi kebakaran dini memanfaatkan fasilitas SMS (Short Massage Service) dengan Ionization Smoked Detector sebagai sensor asap. 2. Bagaimana mendesain sistem perangkat lunak (software) yang digunakan untuk mengontrol dan mengoperasikan/menjalankan alat yang telah dirancang. 3. Bagaimana mengantarmukakan mikrokontroler ATmega8535 dengan telepon seluler. 4. Bagaimana membangun komunikasi antar handpone pengirim dengan

handpone penerima.

1.3

Batasan Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian dan menghindari pembahasan yang jauh maka penulis membatasi permasalahan yaitu : 1. Sistem kerja Smoked Detector yang dipakai untuk mendeteksi asap menggunakan mikrokontroler ATmega 8535 2. Menggunakan mikrokontroler AVR ATmega8535 dan bahasa pemrograman Basic Compiler (BASCOM) 3. Telepon Seluler yang digunakan adalah Handpone Siemens C35i. Proses pengiriman SMS hanya dilakukan satu kali yaitu ke nomor handphone penerima

1.4

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam pembuatan alat ini adalah merancang rangkaian peralatan yang digunakan untuk mendeteksi kebakaran dini memanfaatkan fasilitas SMS (Short Massage Service) dengan menggunakan Telepon Seluler serta dapat mengantarmukakan mikrokontroller ATmega 8535 melalui Telepon Seluler.

1.5

Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan alat Sistem Peringatan Kebakaran Menggunakan SMS Berbasis Mikrokontroller ini dapat membantu manusia untuk

memberitahukan sedini mungkin timbulnya kebakaran serta mengurangi sekecil mungkin kerugian akibat kebakaran dengan adanya sistem informasi secara otomatis, dan cepat.

1.6.

Metodologi Penelitian

Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan yaitu: 1. Studi Literatur Mengumpulkan bahan-bahan dan sumber informasi serta data-data yang

diperlukan untuk menunjang perancangan sistem yang akan dibuat. 2. Perencanaan Sistem

Merencanakan keseluruhan sistem yang akan dibuat dan penentuan komponen yang akan digunakan beserta rangkaiannya. 3. Pembuatan Alat dan Program Membuat perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) yang dibutuhkan sistem sehingga dapat difungsikan sebagai alat sistem peringatan kebakaran.

4. Pengujian Sistem Melakukan pengujian sistem yang telah dibuat yaitu pengujian dilakukan setelah

semua alat dirancang, pengujian dilakukan per blok baru kemudian dilakukan pengujian secara keseluruhan. 5. Analisa Data Setelah melakukan beberapa percobaan dari peralatan yang dibuat, data-data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan. 6. Penyimpulan Hasil Langkah akhir penulisan adalah menarik kesimpulan berdasarkan hasil dari analisa data yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai