Anda di halaman 1dari 24

ANEMIA KEKURANGAN BESI

POKOK BAHASAN :
Definisi Epidemiologi Tinjauan Mengenai Zat Besi Patofisiologi Etiologi Gejala Klinik Pemeriksaan laboratorium Diagnosa Differensial Diagnosa Terapi Pencegahan Komplikasi Prognosa

DEFINISI

Anemia kekurangan besi ialah anemia yang secara primer disebabkan oleh kekurangan zat besi sehingga penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang dengan gambaran darah

yang beralih secara progresif dari normositer normokrom


menjadi mikrositik hipokrom dan memberi respon terhadap pengobatan dengan senyawa besi (WHO)

EPIDEMIOLOGI

Prevalensi anemia kekurangan besi cukup tinggi pada bayi, hal yang sama juga dijumpai pada anak usia sekolah dan anak praremaja Prevalensi anemia kekurangan besi lebih tinggi pada anak kulit hitam dibanding kulit putih. Keadaan ini mungkin berhubungan dengan status sosial ekonomi anak kulit hitam yang lebih rendah

TINJAUAN MENGENAI ZAT BESI

Zat besi (Fe) merupakan salah satu mineral penting yang sangat diperlukan tubuh. Zat besi dibutuhkan untuk pembentukan Hemoglobin, komponen dari enzim oksidase pemindah energi, berperan dalam perkembangan sistem saraf (proses mielinisasi, neurotransmitter, dendritogenesis dan metabolisme saraf)

TINJAUAN MENGENAI ZAT BESI


METABOLISME BESI

PATOFISIOLOGI

Anemia kekurangan Fe merupakan hasil akhir keseimbangan negatif Fe yang berlangsung lama. Bila keseimbangan besi ini menetap akan

menyebabkan cadangan besi terus berkurang.

PATOFISIOLOGI

Terdapat 3 tahap kekurangan besi, yaitu :

1. Iron depletion

2. Iron deficient erythropoietin/iron limited erythropoiesis


3. Iron deficient erythropoietin/iron limited erythropoiesis

ETIOLOGI
Pada bayi dan anak anemia kekurangan besi dapat terjadi karena :

BBLR dan perdarahan perinatal yang tidak biasa berkaitan dengan penurunan masa HB bayi dan cadangan besi Masukan kurang : MEP, defisiensi diet relative yang disertai pertumbuhan yang cepat. Absorbsi kurang : MEP, diare kronis, sindrom malabsrobsi lainya. Sintesis kurang : Transferin kurang (hipotransferinemia kongenital)

Kebutuhan yang bertambah : infeksi, pertumbuhan yang cepat.


Pengeluaran yang bertambah : kehilngan darah akibat anckilostomiasis, amubiasis menahun, polip, hemolisis intravaskuker kronis yang menyebabkan hemosiderinemia.

GEJALA KLINIK

Ditemukan gejala umum (sindrom anemia). Gejala ini berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang, serta telingan mendenging. Tampak pucat terutama pada mukosa bibir dan faring, telapak tangan dan dasar kuku, konjunctiva okular berwarna kebiruan atau putih mutiara.

GEJALA KLINIK

Jantung agak membesar dan terdengar murmur yang fungsionil. Dapat ditemukan gejala komplikasi, antara lain : lemas, mudah lelah, mudah infeksi, gangguan prestasi belajar, menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi dan gangguan perilaku

GEJALA KLINIK
GEJALA KHAS AKIBAT KEKURANGAN BESI :

Koilonychia: kuku sendok (spoon nail) : kuku menjai rapuh, bergaris-garis vertikaldan menjadi cekung sehingga seperti sendok. Atrofi papilla lidah, permukaan lidah menjadi licin dan mengkilat karena papil lidah menghilang. Stomatitis angularis, adanya keradangan pada sudut mulut sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan. Disfagia, nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring Atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan akhlorida Sindrom Plummer Vinson atau disebut juga Sindrom Paterson Kelly, kumpulan gejala yang terdiri dari anemia hipokromik mikrositer, atrofi papil lidah, dan disfagia.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Cadangan besi jaringan (hemosideri sumsum tulang) menghilang. Penurunan kadar feritin serum Penurunan besi serum (SI) Peningkatan kapasitas ikat besi (IBC) Gambaran eritrosit mikrositik, hipokromik, poikilositosis penurunan MCH dan MCV Kenaikan lebar distribusi eritrosist (RDW)

DIAGNOSA
Diagnosa ditegakkan atas dasar ditemukannya penyebab defisisensi besi, Gambaran eritrosit mikrositik, hipokromik, SI rendah, IBC meningkat, tidak terdapat besi dalam sumsum tulang, dan reaksi baik terhadap pengobatan dengan besi.

DIAGNOSA

Kriteria diagnosis anemia kekurangan besi menurut WHO :


Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia. Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata <31% (N : 32-35%) Kadar Fe serum <50 ug/dl (Normal :80-180 ug/dl) Saturasi transferin (ST) <15% (N :20-50%)

DIFFERENSIAL DIAGNOSA

Anemia kekuranga besi perlu dibedakan dengan anemia hipokromik lainya, seperti :
Anemia akibat penyakit kronik Thalasemia Anemia sideroblastik

DIFFERENSIAL DIAGNOSA

Cara membedakan anemia hipokromik


Anemia kekuranga Anemia akibat Trait thalassemia Anemia sideroblastik

besi
MCV MCH Besi serum TIBC Saturasi transferin Besi sumsum tulang Menurun Menurun Menurun Meningkat Menurun Negative

penyakit kronik
Menurun/ N Menurun/ N Menurun Menurun Menurun/ N Positif Menurun Menurun Normal Meningkat Meningkat / N Positif kuat Menurun / N Menurun/ N Normal Meningkat Meningkat / N Positif dengan ring

sideroblast Protoporfirin eritrosit Meningkat Meningkat Normal Normal

Feritin serum Elektrofoesis HB

Menurun Normal

Normal Normal

Meningkat Hb A2 meningkat

Meningkat Normal

TERAPI
Prinsip penatalaksnaan anemia kekurangan besi adalah mengetahui faktor penyebab dan mengatasinya serta memberikan terapi penggantian dengan preparat besi. Pemberian preparat Fe dapat secara peroral atau parenteral.

TERAPI

Pemberian preparat besi peroral Preparat yang tersedia berupa ferous glukonat, fumarat dan suksinat. Yang sering dipakai adalah ferous sulfat. Untuk mendapatkan respons pengobatan dosis besi yang dipakai 4-6 mg besi/ kgBB/hari. Obat diberikan dalam 2-3 dosis sehari Preparat besi ini harus terus diberikan selama 2 bulan setelah anemia pada penderita teratasi

TERAPI

Pemberian preparat besi parenteral Pemberian besi secara intramuskular menimbulkan rasa sakit dan harganya mahal. Dapat menyebabkan limfadenopati regional dan reaksi alergi. Kemampuan untuk menaikkan kadar Hb tidak lebih baik dibanding peroral. Preparat yang sering dipakai adalah dekstran besi. Larutan ini mengandung 50 mg besi/ml. Dosis dihitung berdasarkan: Dosis besi (mg) BB(kg) x kadar Hb yang diinginkan (g/dl) x 2,5

PENCEGAHAN

Beberapa tindakan penting yang dapat dilakukan untuk mencegah kekurangan besi pada awal kehidupan adalah sebagai berikut : Meningkatkan pemberian ASI eksklusif. Menunda pemakaian susu sapi sampai usia 1 tahun. Memberi bayi makanan yang mengandung besi serta makanan yang kaya dengan asam askorbat (jus buah). Memberi suplemen Fe pada bayi kurang bulan. Pemakaian PASI yang mengandung besi

KOMPLIKASI

meningkatnya kerawanan terhadap Penyakit infeksi karena berhubungan erat dengan kerusakan kemampuan fungsional dari mekanisme kekebalan tubuh yang penting untuk menahan masuknya penyakit infeksi baik sistem Imunitas humoral, Imunitas sel mediated, Fagositosis. Defisiensi besi mempengaruhi pemusatan perhatian (atensi), kecerdasan (IQ) , dan prestasi belajar di sekolah ???????????????

PROGNOSA

Prognosa baik bila penyebab anemianya hanya kekurangan besi saja dan diketahui penyebabnya serta kemudian dilakukan penanganan yang adekuat. Gejala anemia dan manifestasi klinisnya akan membaik dengan pemberian preparat besi

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai