Anda di halaman 1dari 34

BAB I Konsep Medis 1. A.

Pengertian Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001 . Infeksi saluran kemih adalah !erkem!ang !iaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih yang dalam keadaan normal tidak mengandung !akteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi saluran kemih pada !agian tertentu dari saluran perkemihan yang dise!a!kan oleh !akteri terutama "s#heri#hia #oli $ resiko dan !eratnya meningkat dengan kondisi seperti refluks vesikouretral, o!struksi saluran perkemihan, statis perkemihan, pemakaian instrumen uretral !aru, septikemia. (Susan %artin Tu#ker, dkk, 1&&' . Infeksi traktus urinarius pada pria merupakan aki!at dari menye!arnya infeksi yang !erasal dari uretra seperti (uga pada wanita. )amun demikian, pan(ang uretra dan (auhnya (arak antara uretra dari rektum pada pria dan adanya !akterisidal dalam #airan prostatik melindungi pria dari infeksi traktus urinarius. Aki!atnya *TI pada pria (arang ter(adi, namun ketika gangguan ini ter(adi kali ini menun(ukkan adanya a!normalitas fungsi dan struktur dari traktus urinarius. 1. B. Etiologi 1. +apat !erasal dari organisme pada fae#es yang naik dari perineum uretra dan kandung kemih, serta menempel pada permukaan mu#osa. 2. ,engosongan kandung kemih yang tidak lengkap . -. .angguan status meta!olis (dia!etes . /. 0efluks uretrovesikel 1 refluks (aliran !alik urine dari uretra ke dalam kandung kemih. 2. 0efluks uretrovesikel 1dapat dise!a!kan o3 disfungsi leher kandung kemih uretra. *retrovesikel atau refluks uretrovesikel 1 aliran !alik urin dari kandung kemih ke dlm kedua ureter. 4. 5ontaminasi fekal. 6. 7u!ungan seksual 1 !erperan masuknya organisme dari perineum ke dalam kandung kemih.

'. ,emasangan alat ke dalam traktus urinarius &. Statis urine 2. C. Patofisiologi Infeksi tra#tus urinarius terutama !erasal dari mikroorganisme pada fae#es yang naik dari perineum ke uretra dan kandung kemih serta menempel pada permukaan mukosa. Agar infeksi dapat ter(adi, !akteri harus men#apai kandung kemih, melekat pada dan mengkolonisasi epitelium traktus urinarius untuk menghindari pem!ilasan melalui !erkemih, mekanisme pertahan pen(amu dan #etusan inflamasi. Inflamasi, a!rasi mukosa uretral, pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap, gangguan status meta!olisme (dia!etes, kehamilan, gout dan imunosupresi meningkatkan resiko infeksi saluran kemih dengan #ara mengganggu mekanisme normal. Infeksi saluran kemih dapat di!agi men(adi sistisis dan pielonefritis. ,ielonefritis akut !iasanya ter(adi aki!at infeksi kandung kemih asendens. ,ielonefritis akut (uga dapat ter(adi melalui infeksi hematogen. Infeksi dapat ter(adi di satu atau di kedua gin(al. ,ielonefritis kronik dapat ter(adi aki!at infeksi !erulang, dan !iasanya di(umpai pada individu yang mengidap !atu, o!struksi lain, atau refluks vesikoureter. Sistitis (inflamasi kandung kemih yang paling sering dise!a!kan oleh menye!arnya infeksi dari uretra. 7al ini dapat dise!a!kan oleh aliran !alik urine dari uretra ke dalam kandung kemih (refluks urtrovesikal , kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop. *retritis suatu inflamasi !iasanya adalah suatu infeksi yang menye!ar naik yang digolongkan se!agai general atau mongonoreal. *retritis gnoreal dise!a!kan oleh niesseria gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak seksual. *retritis nongonoreal $ uretritis yang tidak !erhu!ungan dengan niesseria gonorhoeae !iasanya dise!a!kan oleh klamidia frakomatik atau urea plasma urelytikum. ,ielonefritis (infeksi traktus urinarius atas merupakan infeksi !akteri piala gin(al, to!ulus dan (aringan intertisial dari salah satu atau kedua gin(al. 8akteri men#apai kandung kmih melalui uretra dan naik ke gin(al meskipun gin(al 20 9 sampai 22 9 #urah (antung$ !akteri (arang men#apai gin(al melalui aliran darah $ kasus penye!aran se#ara hematogen kurang dari 9. 1. D. Macam-macam ISK : 1. *retritis (uretra 2. Sistisis (kandung kemih -. ,ielonefritis (gin(al .am!aran 5linis :

*retritis !iasanya memperlihatkan ge(ala :

1. %ukosa memerah dan oedema 2. Terdapat #airan eksudat yang purulent -. Ada ulserasi pada urethra /. Adanya rasa gatal yang menggelitik 2. .ood morning sign 4. Adanya nanah awal miksi 6. )yeri pada saat miksi '. 5esulitan untuk memulai miksi &. )yeri pada a!domen !agian !awah.

Sistitis !iasanya memperlihatkan ge(ala :

1. +isuria (nyeri waktu !erkemih 2. ,eningkatan frekuensi !erkemih -. ,erasaan ingin !erkemih /. Adanya sel;sel darah putih dalam urin 2. )yeri punggung !awah atau suprapu!i# 4. +emam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah.

,ielonefritis akut !iasanya memperihatkan ge(ala :

1. +emam 2. %enggigil -. )yeri pinggang /. +isuria ,ielonefritis kronik mungkin memperlihatkan gam!aran mirip dengan pielonefritis akut, tetapi dapat (uga menim!ulkan hipertensi dan akhirnya dapat menye!a!kan gagal gin(al. 1. E. Manifestasi Klinis 1. 8akteriuria 2. )yeri yang sering dan rasa panas ketika !erkemih (sistisis -. 7ematuria

/. )yeri punggung 2. +emam 4. %enggigil, nyeri ketika !erkemih 6. Terdesak ken#ing (urgen#y , disuria 2.

. Kompli!asi : ,em!entukan A!ses gin(al atau perirenal. .agal gin(al

1. ". Pemeri!saan diagnosti! # $rinalisis


<eukosuria atau piuria terdapat = 2 3lp! sedimen air kemih. % 7ematuria 2 > 10 eritrosit3lp! sedimen air kemih.

# Ba!teroilogis

%ikroskopis $ satu !akteri lapangan pandang minyak emersi. 102 > 10- organisme koliform3m< urin plus piuria. 8iakan !akteri Tes kimiawi$ tes reduksi griess nitrate !erupa peru!ahan warna pada u(i #arik.

1. &. Pengo'atan pen(a!it ISK 1. Terapi anti!iotik untuk mem!unuh !akteri gram positif maupun gram negatif. 1. Amo?i#illin 20;/0 mg3kg3hari dalam - dosis. 2. @o;trimo?aAole atau trimethoprim 4;12 mg trimethoprim3kg3hari dalam 2 dosis. -. @ephalosporin seperti #efi?ime atau #ephale?in. /. @o;amo?i#lav digunakan pada IS5 dengan !akteri yang resisten terhadap #otrimo?aAole. 2. B!at;o!atan seperti asam nalidiksat atau nitrofurantoin tidak digunakan pada anak;anak yang dikhawatirkan mengalami keterli!atan gin(al pada IS5. 4. Apa!ila pielonefritis kroniknya dise!a!kan oleh o!struksi atau refluks, maka diperlukan penatalaksanaan spesifik untuk mengatasi masalah; masalah terse!ut.

6. +ian(urkan untuk sering minum dan 8A5 sesuai ke!utuhan untuk mem!ilas mi#roorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita harus mem!ilas dari depan ke !elakang untuk menghindari kontaminasi lu!ang urethra oleh !akteri fae#es.

BAB II K)*SEP DASA+ AS$&A* KEPE+A,A-A* 1. A. Peng!a.ian 1. 1. A!ti#itas / istira0at

1 "e.ala

: pe!er.aan mononton2 pe!er.aan dimana pasien terpa.an pada

ling!3ngan 'ers303 tinggi. !eter'atasan a!ti#itas ata3 imo'ilisasi se03'3ngan dengan !ondisi se'el3mn(a. 1. 2. Sir!3lasi -anda : pening!atan te!anan dara02 nadi 4n(eri2 ansietas2 gagal gin.al5.

!3lit 0angat dan !emera0an2 p3cat. 1. 6. Eliminasi

1 "e.ala

: adan(a ri7a(at ISK !ronis2 o'str3!si se'el3mn(a

4!al!3l3s5. pen3r3nan !el3aran 3rine2 !and3ng !emi0 pen30. rasa ter'a!ar2 dorongan 'er!emi02 diare.

1 -anda

: polig3ria2 0emat3ria2 pi3ria.

per3'a0an pola 'er!emi0. 1. 8. Ma!anan / Cairan

1 "e.ala

: m3al dan m3nta02 n(eri te!an a'domen

diet tinggi p3rin2 !alsi3m o!salat2 dan fosfat !etida!c3!3pan pemas3!an cairan2 tida! min3m air dengan c3!3p

1 -anda

: distensi a'dominal2pen3r3nan/ ta! adan(a 'ising 3s3s

m3nta0 1. 9. *(eri / !en(amanan

1 "e.ala

: episode a!3t2 n(eri a!3t2 n(eri !oli!. lo!asi tergant3ng pada

lo!asi 'at32 conto0 pada pangg3l di regio s3d3t !osta#erte'ra2 dapat men(e'ar !e p3ngg3ng a'domen2 4lipat pa0a ata3 genetelia5 ngeri dang!al !onstan men3n.3!!an !al!3l3s ada di pel#is ata3 !al!3l3s gin.al. n(eri dapat di gam'ar!an se'agai a!3t2 0e'at2 tida! 0ilang dengan posisi ata3 tinda!an lain.

1 -anda

: melind3ngi2 perila!3 distra!si

n(eri te!an pada area gin.al pada palpasi 1. :. Keamanan

1 "e.ala

: pengg3naan al!o0ol

demam2 menggigil. 1. B. Diagnosa Kepera7atan. 1. )yeri yang !erhu!ungan dengan IS5. 2. ,enye!aran Infeksi yang !erhu!ungan dengan adanya !akteri pada saluran kemih. -. Ansietas !erhu!ungan dengan koping yang tidak efektif. /. 5urang pengetahuan yang !erhu!ungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode pen#egahan, dan instruksi perawatan di rumah. 2. C. Inter#ensi 1. )yeri yang !erhu!ungan dengan IS5 Kriteria Hasil : ; ; ; ; ,asien mengatakan 3 tidak ada keluhan nyeri pada saat !erkemih. 5andung kemih tidak tegang ,asien nampak tenang "kspresi wa(ah tenang

Inter#ensi : 1. 5a(i intensitas, lokasi, dan fa#tor yang memper!erat atau meringankan nyeri.

0asional : 0asa sakit yang he!at menandakan adanya infeksi 1. 8erikan waktu istirahat yang #ukup dan tingkat aktivitas yang dapat di toleran. 0asional : 5lien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot;otot 1. An(urkan minum !anyak 2;- liter (ika tidak ada kontra indikasi 0asional : *ntuk mem!antu klien dalam !erkemih 1. 8erikan o!at analgetik sesuai dengan program terapi. 0asional : Analgetik mem!lok lintasan nyeri 1. ,enye!aran Infeksi yang !erhu!ungan dengan adanya !akteri pada saluran kemih. Kriteria Hasil : ; ; ; Tanda vital dalam !atas normal )ilai kultur urine negatif *rine !erwarna !ening dan tidak !au

Inter#ensi : 1. 5a(i suhu tu!uh pasien setiap / (am dan lapor (ika suhu diatas -',20 @. 0asional : Tanda vital menandakan adanya peru!ahan di dalam tu!uh 1. @atat karakteristik urine 0asional : *ntuk mengetahui3mengidentifikasi indikasi kema(uan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan. 1. An(urkan pasien untuk mengosongkan kandung kemih se#ara komplit setiap kali kemih. 0asional : *ntuk men#egah adanya distensi kandung kemih. 1. 8erikan perawatan perineal, pertahankan agar tetap !ersih dan kering. 0asional : *ntuk men(aga ke!ersihan dan menghindari !akteri yang mem!uat infeksi uretra. 2. Ansietas !erhu!ungan dengan koping yang tidak efektif. Kriteria hasil :

; 5lien tidak gelisah ; 5lien tenang Inter#ensi : 1. 5a(i tingkat ke#emasan 0asional : *ntuk mengetahui !erat ringannya ke#emasan klien 1. 8eri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya 0asional : Agar klien mempunyai semangat dan mau empati terhadap perawatan dan pengo!atan 1. 8eri dorongan spiritual 0asional : Agar klien kem!ali menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan C%". 8eri support pada klien 1. 8eri pen(elasan tentang penyakitnya 0asional : Agar klien mengerti sepenuhnya tentang penyakit yang dialaminya. 1. 5urang pengetahuan yang !erhu!ungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit, metode pen#egahan, dan instruksi perawatan di rumah. Kriteria hasil : ; %enyatakan pemahaman proses penyakit dan pengo!atan

Inter#ensi : 1. 8erikan informasi tentang proses penyakit, program pengo!atan, (adwal, dan kemungkinan efek samping. 0asional : mem!erikan dasar pengetahuan pada pasien yang memungkinkan mem!uat pilihan !erdasarkan informasi. 1. An(urkan melakukan aktifitas !iasanya se#ara !ertahap sesuai toleransi, dan sediakan waktu untuk istrahat adekuat. 0asional : men(aga kelemahan dan meningkatkan perasaan sehat. D. E#al3asi

,ada tahap yang perlu dievaluasi pada klien dengan IS5 adalah, menga#u pada tu(uan yang hendak di#apai yakni apakah terdapat : 1. )yeri yang menetap atau !ertam!ah 2. ,eru!ahan warna urine -. ,ola !erkemih !eru!ah, !erkemih sering dan sedikit;sedikit, perasaan ingin ken#ing, menetes setelah !erkemih.

DA -A+ P$S-AKA +oenges, %arilyn ". (1&&& . 0en#ana Asuhan 5eperawatan: pedoman untuk peren#anaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Alih 8ahasa: I %ade 5ariasa, )i made Sumarwati. "disi: -. Dakrta: ".@. "nggram, 8ar!ara. (1&&' . 0en#ana Asuhan 5eperawatan )ugroho, Eahyudi. (2000 . 5eperawatan .erontik. "disi: 2. Dakarta: ".@. ,ri#e, Sylvia Andrson. (1&&2 . ,atofisiologi: konsep klinis proses;proses penyakit: pathophysiologi #lini#al #on#ept of disease pro#esses. Alih 8ahasa: ,eter Anugrah. "disi: /. Dakarta: ".@ SmeltAer, SuAanne @. (2001 . 8uku A(ar 5eperawatan %edikal;8edah 8runner F Suddart. Alih 8hasa: Agung Ealuyo. "disi: '. Dakarta: ".@. Tessy Agus, Ardaya, Suwanto. (2001 . 8uku A(ar Ilmu ,enyakit +alam: Infeksi Saluran 5emih. "disi: -. Dakarta: G5*I.

Patofisiologi Infe!si Sal3ran Kemi0 .in(al adalah sepasang organ saluran kemih yang mengatur keseim!angan #airan tu!uh dan elektrolit dalam tu!uh, dan se!agai pengatur volume dan komposisi kimia darah dengan mengeksresikan air yang dikeluarkan dalam !entuk urine apa!ila !erle!ih.(1 +iteruskan dengan

ureter yang menyalurkan urine ke kandung kemih. Se(auh ini diketahui !ahwa saluran kemih atau urine !e!as dari mikroorganisme atau steril.(1 %asuknya mikroorganisme kedalam saluran kemih dapat melalui : ; ,enye!aran endogen yaitu kontak langsung dari tempat infeksi terdekat (ascending ; 7ematogen ; <imfogen
;

"ksogen se!agai aki!at pemakaian !erupa kateter.(1

+ua (alur utama ter(adinya IS5 adalah hematogen dan ascending, tetapi dari kedua #ara ini as#endinglah yang paling sering ter(adi.(1 5uman penye!a! IS5 pada umumnya adalah kuman yang !erasal dari flora normal usus. +an hidup se#ara komensal di dalam introitus vagina, prepusium penis, kulit perineum, dan di sekitar anus. %ikroorganisme memasuki saluran kemih melalui uretra > prostate > vas deferens > testis (pada pria !uli;!uli > ureter, dan sampai ke gin(al (.am!ar 1 .(2

"am'ar 1. %asuknya kuman se#ara as#ending ke dalam saluran kemih, (1 5olonisasi kuman di sekitar uretra, (2 masuknya kuman melalui uretra ke !uli;!uli, (- penempelan kuman pada dinding !uli;!uli, (/ masuknya kuman melalui ureter ke gin(al.(2 %eskipun !egitu,faktor;faktor yang !erpengaruh pada IS5 akut yang ter(adi pada wanita tidak dapat ditemukan. %ikroorganisme yang paling sering ditemukan adalah (enis !akteri aero!. Selain !akteri aero!, IS5 dapat dise!a!kan oleh virus dan (amur. (- Ter(adinya infeksi saluran

kemih karena adanya gangguan keseim!angan antar mikroorganisme penye!a! infeksi se!agai agent dan epitel saluran kemih se!agai host. .angguan keseim!angan ini dise!a!kan oleh karena pertahanan tu!uh dari host yang menurun atau karena virulensi agent meningkat. (2 5emampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih dise!a!kan oleh !e!erapa faktor, antara lain adalah : 1. pertahanan lokal dari host 2. peranan dari sistem keke!alan tu!uh yang terdiri atas keke!alan humoral maupun imunitas seluler. (2

"am'ar 2. Gaktor predisposisi ter(adinya IS5 (1 8erma#am;ma#am mikroorganisme dapat menye!a!kan IS5. ,enye!a! ter!anyak adalah .ram; negatif termasuk !akteri yang !iasanya menghuni usus yang kemudian naik ke sistem saluran kemih. +ari gram;negatif Escherichia coli menduduki tempat teratas.(1 Sedangkan (enis gram; positif le!ih (arang se!agai penye!a! IS5 sedangkan enterococcus dan staphylococcus aureus sering ditemukan pada pasien dengan !atu saluran kemih.(1

"am'ar 6. 8e!erapa (enis mikroorganisme penye!a! IS5 (1 5uman Escherichia coli yang menye!a!kan IS5 mudah !erkem!ang !iak di dalam urine, disisi lain urine !ersifat !akterisidal terhadap hampir se!agian !esar kuman dan spesies Escherichia coli. Se!enarnya pertahanan sistem saluran kemih yang paling !aik adalah mekanisme wash-out urine, yaitu aliran urine yang mampu mem!ersihkan kuman;kuman yang ada di dalam urine !ila (umlah #ukup. Bleh karena itu ke!iasaan (arang minum menghasilkan urine yang tidak adekuat sehingga memudahkan untuk ter(adinya infeksi saluran kemih. yang ter(adi di rumah sakit
(2

IS5 (uga !anyak ter(adi

melalui kateterisasi yang ter(adi di rumah sakit. 8erikut data dari infeksi nosokomial ter!anyak

"am'ar 6. infeksi nosokomial yang paling sering ter(adi (/ .e(ala klinis IS5 sesuai dengan !agian saluran kemih yang terinfeksi se!agai !erikut :
;

pada IS5 !agian !awah, keluhan pasien !iasanya !erupa rasa sakit atau rasa panas di uretra sewaktu ken#ing dengan air kemih sedikit;sedikit serta rasa tidak enak di daerah suprapu!ik (1

; ,ada IS5 !agian atas dapat ditemukan ge(ala sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil, rasa tidak enak, atau nyeri di pinggang.(1 )'at -epat Indi!asi 3nt3! Infe!si Sal3ran Kemi0 ,ada IS5 yang tidak mem!erikan ge(ala klinis tidak perlu pem!erian terapi, namun !ila sudah ter(adi keluhan harus segera dapat di!erikan anti!iotika. (2 Anti!iotika yang di!erikan !erdasarkan atas kultur kuman dan test kepekaan anti!iotika.(1 Tu(uan pengo!atan IS5 adalah men#egah dan menghilangkan ge(ala, men#egah dan mengo!ati !akteriemia, men#egah dan mengurangi risiko kerusakan (aringan gin(al yang mungkin tim!ul dengan pem!erian o!at;o!atan yang sensitif, murah, aman dengan efek samping yang minimal.
(4

8anyak o!at;o!at antimikro!a sistemik diekskresikan dalam konsentrasi tinggi ke dalam urin. 5arena itu dosis yang (auh di!awah dosis yang diperlukan untuk mendapatkan efek sistemik dapat men(adi dosis terapi !agi infeksi saluran kemih.(6 *ntuk menyatakan adanya IS5 harus ditemukan adanya !akteri di dalam urin. Indikasi yang paling penting dalam pengo!atan dan pemilihan anti!iotik yang tepat adalah mengetahui (enis !akteri apa yang menye!a!kan IS5.(' 8iasanya yang paling sering menye!a!kan IS5 adalah !akteri gram negatif Escherichia coli. Selain itu diperlukan pemeriksaan penun(ang pada IS5 untuk mengetahui adanya !atu atau kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi IS5 sehingga mampu menganalisa penggunaan o!at serta memilih o!at yang tepat. (1 8erma#am #ara pengo!atan yang dilakukan pada pasien IS5, antara lain : ; pengo!atan dosis tunggal ; pengo!atan (angka pendek (10;1/ hari ; pengo!atan (angka pan(ang (/;4 minggu ; pengo!atan profilaksis dosis rendah ; pengo!atan supresif (1 8erikut o!at yang tepat untuk IS5 : S3lfonamide : Sulfonamide dapat mengham!at !aik !akteri gram positif dan gram negatif. Se#ara struktur analog dengan asam p;amino !enAoat (,A8A .(6 8iasanya di!erikan per oral, dapat dikom!inasi dengan Trimethoprim, meta!olisme ter(adi di hati dan di ekskresi di gin(al. Sulfonamide digunakan untuk pengo!atan infeksi saluran kemih dan !isa ter(adi resisten karena hasil mutasi yang menye!a!kan produksi ,A8A !erle!ihan. (&

"fek samping yang ditim!ulkan hipersensitivitas (demam, rash, fotosensitivitas , gangguan pen#ernaan (nausea, vomiting, diare , Hematotoxicity (granulositopenia, (throm!ositopenia, aplastik anemia dan lain;lain. (&,10 %empunyai - (enis !erdasarkan waktu paruhnya : ; Short acting ; Intermediate acting ; Long acting (& -rimet0oprim : %en#egah sintesis T7GA, dan pada tahap selan(utnya dengan mengham!at enAim dihydrofolate reductase yang men#egah pem!entukan tetrahydro dalam !entuk aktif dari folic acid. +i!erikan per oral atau intravena, di dia!sorpsi dengan !aik dari usus dan ekskresi dalam urine, aktif melawan !akteri gram negatif ke#uali ,seudomonas spp. 8iasanya untuk pengo!atan utama infeksi saluran kemih. Trimethoprim dapat di!erikan tunggal (100 mg setiap 12 (am pada infeksi saluran kemih akut (6,11 "fek samping : megalo!lastik anemia, leukopenia, granulo#ytopenia. (& -rimet0oprim ; S3lfamet0o<a=ole 4-MP-SM>5: Dika kedua o!at ini dikom!inasikan, maka akan mengham!at sintesis folat, men#egah resistensi, dan !eker(a se#ara sinergis. Sangat !agus untuk mengo!ati infeksi pada saluran kemih, pernafasan, telinga dan infeksi sinus yang dise!a!kan oleh Haemophilus influenza dan Moraxella catarrhalis
(6,&,10

5arena Trimethoprim le!ih !ersifat larut dalam lipid daripada

Sulfametho?aAole, maka Trimethoprim memiliki volume distri!usi yang le!ih !esar di!andingkan dengan Sulfametho?aAole. +ua ta!let ukuran !iasa (Trimethoprim '0 mg H Sulfametho?aAole /00 mg yang di!erikan setiap 12 (am dapat efektif pada infeksi !erulang pada saluran kemih !agian atas atau !awah.
(6

+ua ta!let per hari mungkin #ukup untuk menekan

dalam waktu lama infeksi saluran kemih yang kronik, dan separuh ta!let !iasa di!erikan - kali seminggu untuk !er!ulan;!ulan se!agai pen#egahan infeksi saluran kemih yang !erulang;ulang pada !e!erapa wanita. (6

"fek samping : pada pasien AI+S yang di!eri T%,;S%I dapat menye!a!kan demam, kemerahan, leukopenia dan diare.(& l3oro?3inolones : %ekanisme ker(anya adalah mem!lok sintesis +)A !akteri dengan mengham!at topoisomerase II (+)A gyrase topoisomerase IJ. ,engham!atan +)A gyrase men#egah relaksasi super#oiled +)A yang diperlukan dalam transkripsi dan replikasi normal.
(&

GluoroKuinolon mengham!at

!akteri !atang gram negatif termasuk entero!acteriaceae, "seudomonas, #eisseria. Setelah pem!erian per oral, GluoroKuinolon dia!sorpsi dengan !aik dan didistri!usikan se#ara luas dalam #airan tu!uh dan (aringan, walaupun dalam kadar yang !er!eda;!eda. (6 GluoroKuinolon terutama diekskresikan di gin(al dengan sekresi tu!ulus dan dengan filtrasi glomerulus. ,ada insufisiensi gin(al, dapat ter(adi akumulasi o!at. (6 "fek samping yang paling menon(ol adalah mual, muntah dan diare. GluoroKuinolon dapat merusak kartilago yang sedang tum!uh dan se!aiknya tidak di!erikan pada pasien di !awah umur 1' tahun. (6 - *orflo<acin : %erupakan generasi pertama dari fluoroKuinolones dari nalidixic acid, sangat !aik untuk infeksi saluran kemih. (& - Ciproflo<acin : %erupakan generasi kedua dari fluoroKuinolones, mempunyai efek yang !agus dalam melawan !akteri gram negatif dan (uga melawan gonococcus, my$o!acteria, termasuk Mycoplasma pneumoniae
(&

- @e#oflo<acin %erupakan generasi ketiga dari fluoroKuinolones. 7ampir sama !aiknya dengan generasi kedua tetapi le!ih !aik untuk !akteri gram positif. (&

*itrof3rantoin : 8ersifat !akteriostatik dan !akterisid untuk !anyak !akteri gram positif dan gram negatif. )itrofurantoin dia!sorpsi dengan !aik setelah ditelan tetapi dengan #epat di meta!olisasi dan diekskresikan dengan #epat sehingga tidak memungkinkan ker(a anti!akteri sistemik. (12 B!at ini diekskresikan di dalam gin(al. +osis harian rata;rata untuk infeksi saluran kemih pada orang dewasa adalah 20 sampai 100 mg, / kali sehari dalam 6 hari setelah makan. (6 "fek samping : anoreksia, mual, muntah merupakan efek samping utama. )europati dan anemia hemolitik ter(adi pada individu dengan defisiensi glu$osa-%-fosfat dehidrogenase.(6 )'at tepat dig3na!an 3nt3! pasien ISK dengan !elainan f3ngsi gin.al .in(al merupakan organ yang sangat !erperan dalam eliminasi !er!agai o!at sehingga gangguan yang ter(adi pada fungsi gin(al akan menye!a!kan gangguan eliminasi dan mempermudah ter(adinya akumulasi dan intoksikasi o!at. (1 Gaktor penting dalam pem!erian o!at dengan kelainan fungsi gin(al adalah menentukan dosis o!at agar dosis terapeutik di#apai dan menghindari ter(adinya efek toksik.
(1-

,ada gagal gin(al,

farmakokinetik dan farmakodinamik o!at akan terganggu sehingga diperlukan penyesuaian dosis o!at yang efektif dan aman !agi tu!uh. 8agi pasien gagal gin(al yang men(alani dialisis, !e!erapa o!at dapat mudah terdialisis, sehingga diperlukan dosis o!at yang le!ih tinggi untuk men#apai dosis terapeutik.(1 .agal gin(al akan menurunkan a!sorpsi dan menganggu ker(a o!at yang di!erikan se#ara oral oleh karena waktu pengosongan lam!ung yang meman(ang, peru!ahan ,7 lam!ung, !erkurangnya a!sorpsi usus dan gangguan meta!olisme di hati. (1 *ntuk mengatasi hal ini dapat dilakukan !er!agai upaya antara lain dengan mengganti #ara pem!erian, mem!erikan o!at yang merangsang motilitas lam!ung dan menghindari pem!erian !ersama dengan o!at yang menggangu a!sorpsi dan motilitas.(1 8e!erapa hal yang harus diperhatikan dalam pem!erian o!at pada kelainan fungsi gin(al adalah : ; penyesuaian dosis o!at agar tidak ter(adi akumulasi dan intoksikasi o!at

pemakaian o!at yang !ersifat nefrotoksik seperti aminoglikosida, Amphoteri#ine 8, Siklosporin. (1

Bent3! dan dosis o'at (ang tepat 3nt3! di'eri!an !epada pasien ISK dengan !elainan f3ngsi gin.al ,ada pasien IS5 yang terinfeksi !akteri gram negatif Escherichia coli dengan kelainan fungsi gin(al adalah dengan men#ari anti!iotik yang tidak dimeta!olisme di gin(al. 8e!erapa (urnal dan text !oo$ dikatakan penggunaan -rimet0oprim ; S3lfamet0o<a=ole 4-MP-SM>5 mempunyai resiko yang paling ke#il dalam hal gangguan fungsi gin(al. 7anya sa(a penggunaanya memerlukan dosis yang le!ih ke#il dan waktu yang le!ih lama. (& ,ada ekskresi o!at perlu diperhatikan fungsi gin(al, yang diikuti dengan penurunan <a(u Giltrasi .lomerulus (<G. , terutama o!at yang di!eri dengan (angka pan(ang harus selalu memperhitungkan fungsi gin(al pasien. Se#ara praktis dapat diukur dengan creatine clearance test (1 <G. sangat !erguna untuk menilai fungsi gin(al karena kreatinin merupakan Aat yang se#ara prima difiltrasi dengan (umlah yang #uma sedikit akan tetap !ervariasi terhadap !ahan yang disekresi. (1 -rimet0oprim ; S3lfamet0o<a=ole 4-MP-SM>5 : +osis yang di!erikan pada pasien IS5 dengan kelainan fungsi gin(al haruslah le!ih rendah. ,ada pasien dengan creatine clearance 12 hingga -0 ml3menit, dosis yang di!erikan adalah setengah dari dosis Trimethoprim '0 mg H Sulfametho?aAole /00 mg yang di!erikan tiap 12 (am. pem!eriannya dapat dilakukan se#ara oral maupun intravena. (6,& ,enghitungan creatine clearance: T55 L (1/0 > umur ? !erat !adan 62 ? kreatinin serum
(&

@ara

Daftar P3sta!a
1. Tessy A, Ardaya, Suwanto. Infeksi Saluran 5emih. In: Suyono 7S. 8uku A(ar Ilmu ,enyakit +alam -rd edition. Dakarta, G5*I. 2001. 2. ,urnomo 88: +asar;+asar *rologi 2nd "dition . Dakarta, Sagung Seto. 200-

-. 7ooton T%, S#holes +, 7ughes D,, Einter @, 0o!ert ,<, stapleton A", Sterga#his A, Stamm E". A ,rospe#tive Study of 0isk Ga#tor for Symtomati# *rinary Tra#t Infe#tion in Coung Eomen. # Engl & Med 1&&4$ --2: /4';/6/. /. 8urke D,. Infe#tion @ontrol; A ,ro!lem for ,atient Safety. # Engl & Med 200'$ -/': 421; 424. 2. 5ennedy "S. ,regnan#y,*rinary Tra#t infe#tions. http:33www.e%edi#ine.#om. last updated ' August 2006. a##esed 22 Ge!ruary 200'. 4. Stamm E". An "pidemi# of *rinary Tra#t Infe#tionsM # Engl & Med 2001$ -/2: 1022; 1026. 6. DawetA ". Sulfonamid dan trimetoprim. In: 5atAung 8. ("d : Garmakologi dasar dan klinik. Dakarta, ".@.2002. '. 7anno ,% et al. @lini#al manual of *rology -rd edition. )ew york, %#graw;hill.2001. &. Trevor AD, 5atAung 8., %astri S8. 5atAung and TrevorNs ,harma#ology "?amination and 8oard 0eview 6th "dition. )ewyork, %#grtaw;hill.2002. 10. 5atAung 8. ("d . <ange %edi#al 8ook. 8asi# and @lini#al ,harma#ology &th "dition, )ewyork, %#graw;hill.2001. 11. @arruthers S. et al. %elmon and %orrelliNs @lini#al ,harma#ology /th edition, )ewyork, %#graw;hill.2000.
12. *rinary Tra#t Infe#tion. http:33www.wikipedia.#om. last updated on Ge!ruary 1& 200'.

a##esed on Ge!ruary 22 200'. 1-. Gihn S+. A#ute *n#ompli#ated *rinary Tra#t Infe#tion in Eomen. # Engl & Med 200-$ -/&: 22&;242. 1/. Einotoprad(oko % et al. Antifektikum kom!inasi in: ISB Indonesia Informasi Spesialite B!at Indonesia Jol./0 Ikatan Sar(ana Garmasi Indonesia. 2002 $01.04

A. Pengertian Sistem Urinaria Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).

B. Susunan Sistem Perkemihan atau Sistem Urinaria : 1. G !"#$

%edudukan ginjal terletak dibagian belakang dari ka&um abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi &ertebra lumbalis , dan melekat langsung pada dinding abdomen. 'entuknya seperti biji buah ka(ang merah (kara)er(is), jumlahnaya ada 2 buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan. *ada orang de+asa berat ginjal , 2-- gram. .an pada umumnya ginjal laki / laki lebih panjang dari pada ginjal +anita. Satuan struktural dan 0ungsional ginjal yang terke(il di sebut ne0ron. 1iap / tiap ne0ron terdiri atas komponen &askuler dan tubuler. %omponen &askuler terdiri atas pembuluh / pembuluh darah yaitu glomerolus dan kapiler peritubuler yang mengitari tubuli. .alam komponen tubuler terdapat kapsul 'o+man, serta tubulus / tubulus, yaitu tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul dan lengkung 2enle yang terdapat pada medula. %apsula 'o+man terdiri atas lapisan parietal (luar) berbentuk gepeng dan lapis &iseral (langsung membungkus kapiler golmerlus) yang bentuknya besar dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau pedikel yang memeluk kapiler se(ara teratur sehingga (elah / (elah antara pedikel itu sangat teratur. %apsula bo+man bersama glomerolus disebut korpuskel renal, bagian tubulus yang

keluar dari korpuskel renal disabut dengan tubulus kontortus proksimal karena jalannya yang berbelok / belok, kemudian menjadi saluran yang lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis disebut ansa 2enle atau loop o0 2enle, karena membuat lengkungan tajam berbalik kembali ke korpuskel renal asal, kemudian berlanjut sebagai tubulus kontortus distal.

a. 'agian / 'agian Ginjal 'ila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bah+a ginjal terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal (pel&is renalis). 1. %ulit Ginjal (%orteks) *ada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan darah yang disebut ne0ron. *ada tempat penyarinagn darah ini banyak mengandung kapiler / kapiler darah yang tersusun bergumpal / gumpal disebut glomerolus. 1iap glomerolus dikelilingi oleh simpai bo+nman, dan gabungan antara glomerolus dengan simpai bo+nman disebut badan malphigi *enyaringan darah terjadi pada badan malphigi, yaitu diantara glomerolus dan simpai bo+nman. Zat / zat yang terlarut dalam darah akan masuk kedalam simpai bo+nman. .ari sini maka zat / zat tersebut akan menuju ke pembuluh yang merupakan lanjutan dari simpai bo+nman yang terdapat di dalam sumsum ginjal.

2. Sumsum Ginjal (3edula) Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk keru(ut yang disebut piramid renal. .engan dasarnya menghadap korteks dan pun(aknya disebut apeks atau papila renis, mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut lobus ginjal. *iramid antara 4 hingga 14 buah tampak bergaris / garis karena terdiri atas berkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes). .iantara pyramid terdapat jaringan korteks yang disebut dengan kolumna renal. *ada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh halus yang merupakan lanjutan dari simpai bo+nman. .i dalam pembuluh halus ini terangkut urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi, setelah mengalami berbagai proses.

5. 6ongga Ginjal (*el&is 6enalis) *el&is 6enalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk (orong

lebar. Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pel&is renalis ber(abang dua atau tiga disebut kaliks mayor, yang masing / masing ber(abang membentuk beberapa kaliks minor yang langsung menutupi papila renis dari piramid. %liks minor ini menampung urine yang terus kleuar dari papila. .ari %aliks minor, urine masuk ke kaliks mayor, ke pel&is renis ke ureter, hingga di tampung dalam kandung kemih (&esikula urinaria).

b. 7ungsi Ginjal8 1. 3engekskresikan zat / zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogennitrogen, misalnya amonia. 2. 3engekskresikan zat / zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan &itamin) dan berbahaya (misalnya obat / obatan, bakteri dan zat +arna). 5. 3engatur keseimbangan air dan garam dengan (ara osmoregulasi. 9. 3engatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa.

(. 1es 7ungsi Ginjal 1erdiri .ari 8 1. 1es untuk protein albumin 'ila kerusakan pada glomerolus atau tubulus, maka protein dapat bo(or masuk ke dalam urine. 2. 3engukur konsentrasi urenum darah 'ila ginjal tidak (ukup mengeluarkan urenum maka urenum darah naik di atas kadar normal (2- / 9-) mg:. 5. 1es konsentrasi .ilarang makan atau minum selama 12 jam untuk melihat sampai seberapa tinggi berat jenisnya naik.

d. *eredaran .arah dan *ersyara0an Ginjal *eredaran .arah

Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai per(abangan arteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan ber(abang menjadi arteria interlobaris kemudian menjadi arteri akuata, arteria interlobularis yang berada di tepi ginjal ber(abang menjadi kapiler membentuk gumpalan yang disebut dengan glomerolus dan dikelilingi leh alat yang disebut dengan simpai bo+man, didalamnya terjadi penyadangan pertama dan kapilerdarah yang meninggalkan simpai bo+man kemudian menjadi &ena renalis masuk ke &ena ka&a in0erior.

*ersyara0an Ginjal Ginjal mendapat persyara0an dari 0leksus renalis (&asomotor) sara0 ini ber0ungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, sara0 inibarjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal. #nak ginjal (kelenjar suprarenal) terdapat di atas ginjal yang merupakan senuah kelenjar buntu yang menghasilkan 2(dua) ma(am hormon yaitu hormone adrenalin dan hormn kortison.

2. ;6<1<6 1erdiri dari 2 saluran pipa masing / masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (&esika urinaria) panjangnya , 2= / 5- (m dengan penampang , -,= (m. ;reter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pel&is. $apisan dinding ureter terdiri dari 8 a. .inding luar jaringan ikat (jaringan 0ibrosa) b. $apisan tengah otot polos (. $apisan sebelah dalam lapisan mukosa $apisan dinding ureter menimbulkan gerakan / gerakan peristaltik tiap = menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (&esika urinaria). Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pan(aran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih. ;reter berjalan hampir &ertikal ke ba+ah sepanjang 0asia muskulus psoas dan dilapisi oleh pedtodinium. *enyempitan ureter terjadi pada tempat ureter terjadi

pada tempat ureter meninggalkan pel&is renalis, pembuluh darah, sara0 dan pembuluh sekitarnya mempunyai sara0 sensorik.

5. ><S %;$# ;6 !#6 # ( %andung %emih ) %andung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang sim0isis pubis di dalam ronga panggul. 'entuk kandung kemih seperti keru(ut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum &esika umbikalis medius. 'agian &esika urinaria terdiri dari 8 1. 7undus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan ba+ah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium re(tosi&ikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus de0erent, &esika seminalis dan prostate. 2. %orpus, yaitu bagian antara &erteks dan 0undus. 5. >erteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum &esika umbilikalis. .inding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

*roses 3iksi (6angsangan 'erkemih). .istensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah , 2=- (( sudah (ukup untuk merangsang berkemih (proses miksi). #kibatnya akan terjadi re0lek kontraksi dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinser internus, diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan akhirnya terjadi pengosongan kandung kemih. 6angsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter interus dihantarkan melalui serabut / serabut para simpatis. %ontraksi s0inger eksternus se(ara &olunter bertujuan untuk men(egah atau menghentikan miksi. kontrol &olunter ini hanya dapat terjadi bila sara0 / sara0 yang menangani kandung kemih uretra medula spinalis dan otak masih utuh. 'ila terjadi kerusakan pada sara0 / sara0 tersebut maka akan terjadi inkontinensia

urin (ken(ing keluar terus / menerus tanpa disadari) dan retensi urine (ken(ing tertahan). *ersara0an dan peredaran darah &esika urinaria, diatur oleh torako lumbar dan kranial dari sistem persara0an otonom. 1orako lumbar ber0ungsi untuk relaksasi lapisan otot dan kontraksi spinter interna. *eritonium melapis kandung kemih sampai kira / kira perbatasan ureter masuk kandung kemih. *eritoneum dapat digerakkan membentuk lapisan dan menjadi lurus apabila kandung kemih terisi penuh. *embuluh darah #rteri &esikalis superior berpangkal dari umbilikalis bagian distal, &ena membentuk anyaman diba+ah kandung kemih. *embuluh lim0e berjalan menuju duktus lim0atilis sepanjang arteri umbilikalis.

9. ;6<16# ;retra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang ber0ungsi menyalurkan air kemih keluar. *ada laki- laki uretra be+rjalan berkelok / kelok melalui tengah / tengah prostat kemudian menembus lapisan 0ibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis panjangnya , 2- (m. ;retra pada laki / laki terdiri dari 8 1. ;retra *rostaria 2. ;retra membranosa 5. ;retra ka&ernosa $apisan uretra laki / laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa. ;retra pada +anita terletak dibelakang sim0isis pubisberjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya , 5 / 9 (m. $apisan uretra pada +anita terdiri dari 1unika muskularis (sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari &ena / &ena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam).3uara uretra pada +anita terletak di sebelah atas &agina (antara klitoris dan &agina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.

C. Urine (Air Kemih)

1. Si0at / si0at air kemih - "umlah eksresi dalam 29 jam , 1.=-- (( tergantung dari masuknya (intake) (airan serta 0aktor lainnya. - ?arna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh. - ?arna kuning terantung dari kepekatan, diet obat / obatan dan sebagainya. - 'au khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amoniak. - 'aerat jenis 1.-1= / 1.-2-. - 6eaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis, tergantung pada diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).

2. %omposisi air kemih - #ir kemih terdiri dari kira / kira @= : air - Zat / zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan kreatinin - <lektrolit, natrium, kalsium, !25, bikarbonat, 0os0at dan sul0at - *igmen (bilirubin, urobilin) - 1oksin - 2ormon

5. 3ekanisme *embentukan ;rine .ari sekitar 12--ml darah yang melalui glomerolus setiap menit terbentuk 12- / 12=ml 0iltrat ((airan yang telah mele+ati (elah 0iltrasi). Setiap harinyadapat terbentuk 1=- / 14-$ 0iltart. !amun dari jumlah ini hanya sekitar 1: (1,= $) yang akhirnya keluar sebagai kemih, dan sebagian diserap kembali.

9. 1ahap / tahap *embentukan ;rine

a. *roses 0iltrasi 1erjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan a0erent lebih besar dari permukaan a0erent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian (airan darah ke(uali protein, (airan yang tersaring ditampung oleh simpai bo+man yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sul0at, bikarbonat dll, diteruskan ke seluruh ginja.

b. *roses reabsorpsi 1erjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, 0os0at dan beberapa ion karbonat. *rosesnya terjadi se(ara pasi0 yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian ba+ah terjadi kembali penyerapan dan sodium dan ion karbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian ba+ah, penyerapannya terjadi se(ara akti0 dikienal dengan reabsorpsi 0akultati0 dan sisanya dialirkan pada pupila renalis.

(. #ugmentasi (*engumpulan) *roses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul. *ada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion !aA, Bl-, dan urea sehingga terbentuklah urine sesungguhnya. .ari tubulus pengumpul, urine yang diba+a ke pel&is renalis lalu di ba+a ke ureter. .ari ureter, urine dialirkan menuju &esika urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine sementara. %etika kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

9. 3ikturisi *eristi+a penggabungan urine yang mengalir melui ureter ke dalam kandung kemih., keinginan untuk buang air ke(il disebabkan penanbahan tekanan di dalam kandung kemih dimana saebelumnmya telah ada 1C- / 25 ml urine. 3iktruisi merupakan gerak re0lek yang dapat dikendalikan dan dapat ditahan oleh pusat / pusat persyara0an yang lebih tinggi dari manusia, gerakannya oleh kontraksi otot abdominal yang menekan kandung kemih membantu mengosongkannya.

=. Biri / (iri ;rine !ormal 6ata / rata dalam satu hari 1 / 2 liter, tapi berbeda / beda sesuai dengan jumlah (airan yang masuk. ?arnanya bening oranye pu(at tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan p2 rata / rata D.

.a0tar *ustaka

$u&ina, <&i .+isang, (2--5), nti Sari 'iologi ;ntuk S3#, "akarta 8 Gramedia. *ra+irohartono Slamet, (1@@1), *# 'iologi S3*, "akarta 8 Gramedia. Syamsuri stamar, (2--9), 'iologi ;ntuk S3#, "akarta 8 <rlangga. Syari0uddin, (1@@2), #natomi dan 7isiologi ;ntuk %epera+atan, "akarta 8 <GB. Gambar ginjal, (2--4), +++.geoogle.(om Gambar proses pembentukan urine, (2--4), +++.geoogle.(om

,engertian Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana ter(dinya proses penyaringan darah sehingga darah !e!as dari Aat;Aat yang yang tidak dipergunakan oleh tu!uh dan menyerap Aat;Aat yang masih dipergunakan oleh tu!uh. Oat;Aat yang tidak dipergunakan lagi oleh tu!uh larut dlam air dan dikeluarkan !erupa urin (air kemih . Susunan Sistem ,erkemihan Sistem perkemihan terdiri dari: a dua gin(al (ren yang menghasilkan urin, ! dua ureter yang mem!awa urin dari gin(al ke vesika urinaria (kandung kemih , # satu vesika urinaria (J* , tempat urin dikumpulkan, dan d satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria. .in(al (0en

.in(al terletak pada dinding posterior a!domen di !elakang peritoneum pada kedua sisi verte!ra thorakalis ke 12 sampai verte!ra lum!alis ke;-. 8entuk gin(al seperti !i(i ka#ang. .in(al kanan sedikit le!ih rendah dari gin(al kiri, karena adanya lo!us hepatis de?ter yang !esar. Gungsi gin(al Gungsi gin(al adalah a memegang peranan penting dalam pengeluaran Aat;Aat toksis atau ra#un, ! mempertahankan suasana keseim!angan #airan, # mempertahankan keseim!angan kadar asam dan !asa dari #airan tu!uh, dan d mengeluarkan sisa;sisa meta!olisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak. Gas#ia 0enalis terdiri dari: Gas#ia renalis terdiri dari a fas#ia (fas#ia renalis , ! Daringan lemak peri renal, dan # kapsula yang se!enarnya (kapsula fi!rosa , meliputi dan melekat dengan erat pada permukaan luar gin(al Struktur .in(al Setiap gin(al ter!ungkus oleh selaput tipis yang dise!ut kapsula fi!rosa, terdapat #orte? renalis di !agian luar, yang !erwarna #okelat gelap, dan medulla renalis di !agian dalam yang !erwarna #okelat le!ih terang di!andingkan #orte?. 8agian medulla !er!entuk keru#ut yang dise!ut pyramides renalis, pun#ak keru#ut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari lu!ang;lu!ang ke#il dise!ut papilla renalis. 7ilum adalah pinggir medial gin(al !er!entuk konkaf se!agai pintu masuknya pem!uluh darah, pem!uluh limfe, ureter dan nervus.. ,elvis renalis !er!entuk #orong yang menerima urin yang diproduksi gin(al. Ter!agi men(adi dua atau tiga #ali#es renalis ma(ores yang masing;masing akan !er#a!ang men(adi dua atau tiga #ali#es renalis minores. Struktur halus gin(al terdiri dari !anyak nefron yang merupakan unit fungsional gin(al. +iperkirakan ada 1 (uta nefron dalam setiap gin(al. )efron terdiri dari : .lomerulus, tu!ulus pro?imal, ansa henle, tu!ulus distal dan tu!ulus urinarius. ,roses pem!entukan urin Tahap pem!entukan urin 1. ,roses Giltrasi ,di glomerulus ter(adi penyerapan darah, yang tersaring adalah !agian #airan darah ke#uali protein. @airan yang tersaring ditampung oleh simpai !owmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, !ikar!onat dll, diteruskan ke tu!ulus gin(al. #airan yang di saring dise!ut filtrate gromerulus. 2. ,roses 0ea!sor!si

,ada proses ini ter(adi penyerapan kem!ali se!agian !esar dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan !e!erapa ion !ikar!onat. ,rosesnya ter(adi se#ara pasif (o!ligator rea!sor!si di tu!ulus pro?imal. sedangkan pada tu!ulus distal ter(adi kem!ali penyerapan sodium dan ion !ikar!onat !ila diperlukan tu!uh. ,enyerapan ter(adi se#ara aktif (rea!sor!si fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis. -. ,roses sekresi. Sisa dari penyerapan kem!ali yang ter(adi di tu!ulus distal dialirkan ke papilla renalis selan(utnya diteruskan ke luar. ,endarahan .in(al mendapatkan darah dari aorta a!dominalis yang mempunyai per#a!angan arteria renalis, arteri ini !erpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis !er#a!ang men(adi arteria interlo!ularis kemudian men(adi arteri akuarta. Arteri interlo!ularis yang !erada di tepi gin(al !er#a!ang men(adi arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. 5apiler darah yang meninggalkan gromerulus dise!ut arteriolae eferen gromerulus yang kemudian men(adi vena renalis masuk ke vena #ava inferior. ,ersarafan .in(al .in(al mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor . Saraf ini !erfungsi untuk mengatur (umlah darah yang masuk ke dalam gin(al, saraf ini !er(alan !ersamaan dengan pem!uluh darah yang masuk ke gin(al. *reter Terdiri dari 2 saluran pipa masing;masing !ersam!ung dari gin(al ke vesika urinaria. ,an(angnya P 22;-0 #m, dengan penampang 0,2 #m. *reter se!agian terletak pada rongga a!domen dan se!agian lagi terletak pada rongga pelvis. <apisan dinding ureter terdiri dari: 1. +inding luar (aringan ikat ((aringan fi!rosa 2. <apisan tengah lapisan otot polos -. <apisan se!elah dalam lapisan mukosa <apisan dinding ureter menim!ulkan gerakan;gerakan peristalti# yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih. Jesika *rinaria (5andung 5emih

Jesika urinaria !eker(a se!agai penampung urin. Brgan ini !er!entuk seperti !uah pir (kendi . letaknya d !elakang simfisis pu!is di dalam rongga panggul. Jesika urinaria dapat mengem!ang dan mengempis seperti !alon karet. +inding kandung kemih terdiri dari: 1. <apisan se!elah luar (peritoneum . 2. Tunika muskularis (lapisan !erotot . -. Tunika su!mukosa. /. <apisan mukosa (lapisan !agian dalam . *retra %erupakan saluran sempit yang !erpangkal pada vesika urinaria yang !erfungsi menyalurkan air kemih ke luar. ,ada laki;laki pan(angnya kira;kira 1-,6;14,2 #m, terdiri dari: 1. *rethra pars ,rostati#a 2. *rethra pars mem!ranosa ( terdapat spin#hter urethra e?terna -. *rethra pars spongiosa. *rethra pada wanita pan(angnya kira;kira -,6;4,2 #m (Taylor , -;2 #m (<ewis . Sphin#ter urethra terletak di se!elah atas vagina (antara #litoris dan vagina dan urethra disini hanya se!agai saluran ekskresi. +inding urethra terdiri dari - lapisan: 1. <apisan otot polos, merupakan kelan(utan otot polos dari Jesika urinaria. %engandung (aringan elastis dan otot polos. Sphin#ter urethra men(aga agar urethra tetap tertutup. 2. <apisan su!mukosa, lapisan longgar mengandung pem!uluh darah dan saraf. -. <apisan mukosa. *rin (Air 5emih Sifat fisis air kemih, terdiri dari: 1. Dumlah ekskresi dalam 2/ (am P 1.200 ## tergantung dari pemasukan (intake #airan dan faktor lainnya.

2. Earna, !ening kuning muda dan !ila di!iarkan akan men(adi keruh. -. Earna, kuning tergantung dari kepekatan, diet o!at;o!atan dan se!againya. /. 8au, !au khas air kemih !ila di!iarkan lama akan !er!au amoniak. 2. 8erat (enis 1,012;1,020. 4. 0eaksi asam, !ila lama;lama men(adi alkalis, (uga tergantung dari pada diet (sayur menye!a!kan reaksi alkalis dan protein mem!eri reaksi asam . 5omposisi air kemih, terdiri dari: 1. Air kemih terdiri dari kira;kira &29 air. 2. Oat;Aat sisa nitrogen dari hasil meta!olisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin. -. "lektrolit, natrium, kalsium, )7-, !ikar!onat, fospat dan sulfat. /. ,agmen (!iliru!in dan uro!ilin . 2. Toksin. 4. 7ormon. %ikturisi %ikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. %ikturisi meli!atkan 2 tahap utama, yaitu: 1. 5andung kemih terisi se#ara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui nilai am!ang !atas (7al ini ter(adi !ila telah tertim!un 160;2-0 ml urin , keadaan ini akan men#etuskan tahap ke 2. 2. adanya refleks saraf (dise!ut refleks mikturisi yang akan mengosongkan kandung kemih. ,usat saraf miksi !erada pada otak dan spinal #ord (tulang !elakang Se!agian !esar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat di pela(ari QlatihR. Sistem saraf simpatis : impuls mengham!at Jesika *rinaria dan gerak spin#hter interna, sehingga otot detrusor rela? dan spin#hter interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis: impuls menye!a!kan otot detrusor !erkontriksi, se!aliknya spin#hter relaksasi ter(adi %I5T*0ISI (normal: tidak nyeri . . @iri;@iri *rin )ormal

1. 0ata;rata dalam satu hari 1;2 liter, tapi !er!eda;!eda sesuai dengan (umlah #airan yang masuk. 2. Earnanya !ening oranye tanpa ada endapan. -. 8aunya ta(am. /. 0eaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan p7 rata;rata 4. 8ahan 8a#aan .uyton dan 7all. 2006. 8uku A(ar GISIB<B.I 5"+B5T"0A) "disi II. Dakarta: ".@ ,ear#e, "felin @. 2004. Anatomi dan fisiologi untuk paramedi# Dakarta: ,T .ramedia ,ustaka *tama Syaifuddin. 1&&6. Anatomi Gisiologi *ntuk Siswa ,erawat. Dakarta: ".@ Snell, 0i#hard S. 2004. Anatomi 5linik untuk %ahasiswa 5edokteran. Dakarta: ".@

'erikut ini beberapa tip yang dapat membantu #nda men(egah in0eksi saluran kemih, seperti dilansir Everydayhealth. Jangan menahan untuk buang air kecil "ika #nda merasa sudah ingin buang air ke(il, maka segerakanlah. 3enahan buang air ke(il dapat membuat bakteri berkumpul dan tumbuh dalam &agina #nda. Minum air putih yang cukup 3inum air putih delapan gelas sehari membantu kandung kemih #nda tidak menjadi bengkak dan meminimalkan pertumbuhan bakteri. Bersihkan agina !engan benar

Setelah buang air ke(il, biasakan untuk membersihkan dari depan ke belakang untuk menjaga kotoran masuk kembali dalam saluran kemih. 'ersihkan pula area

genital #nda sebelum berhubungan seksual untuk mengurangi beberapa bakteri di daerah tersebut. Setelah berhubungan seks, bersihkan &agina #nda se(epat mungkin. "in!ari penggunaan sempr#tan anti bakteri *enggunaan semprotan antibakteri, busa spermisida, serta krim untuk &agina yang terlalu sering bisa membuat iritasi dan meningkatkan pertumbuhan bakteri dalam uretra (tabung yang mengarah dari bagian luar tubuh ke kandung kemih). Man!i secara teratur 3andilah se(ara teratur dan benar-benar bersih, setidaknya dua kali sehari. #natomi +anita yang sedemikian rupa, yaitu pembukaan saluran kemih yang berdekatan dengan anus membuat bakteri banyak berkumpul. Selain itu , uretra +anita hanya 1,= in(i, yang berarti bakteri tidak perlu pergi jauh untuk sampai ke kandung kemih dan mungkin ke ginjal dan ureter, di mana ini merupakan tabung yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. *enelitian lain menunjukkan bah+a beberapa +anita mungkin memiliki EreseptorE sangat ramah sepanjang urethra sehingga memudahkan bakteri untuk berkembang.

Anda mungkin juga menyukai