Anda di halaman 1dari 12

Nutrisi Penting Selama Kehamilan.

Seiring pertambahan usia kandungan, maka kebutuhan gizi ibu hamil akan meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan trimester kedua. Sebab pada saat itu, pertumbuhan janin berlangsung pesat - terutama perkembangan otak dan susunan syaraf ? dan membutuhkan asupan gizi yang optimal. Nutrisi yang diperlukan adalah: 1. Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian. 2. Protein sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur dan kacangkacangan. 3. Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur - sayuran. 4. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji - bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu. 5. Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda. Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu. 6. Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga bijibijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau. 7. Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin. 8. Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati. 9. Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin

Sumber : Nutrisi Penting Selama Kehamilan http://bidanku.com/index.php?/nutrisi-pentingselama-kehamilan#ixzz2ONXpdJl6 Follow us: @bidanku on Twitter | bidanku on Facebook

Kebanyakan wanita yang mempunyai berat badan yang kurang di awal masa kehamilan mereka disarankan untuk menambah berat badan antara 12 hingga 15 kg jumlah yang sedikit lebih dari standar berat badan yang dianjurkan, yaitu 11 sampai 13 kg. The March of Dimes menganjurkan bahwa di awal masa kehamilan, jika anda mempunyai berat badan dibawah rata-rata, anda bisa sedikit demi sedikit menambah berat badan anda 0,5 kg setiap satu minggunya di trimester kedua dan ketiga. Walaupun begitu, dokter ataupun bidan anda mungkin juga memberikan rekomendasi yang cukup berbeda sehubungan dengan kondisi anda pribadi, seperti saat anda memiliki beberapa penyimpangan pola makan seperti anorexia ataupun bulimia. Jika anda merasa tidak yakin bahwa berat badan anda kurang sebelum anda mengalami kehamilan, anda bisa mencari tahu faktanya dengan menggunakan kolom indeks masa tubuh. Anda dapat dikatakan kurang berat badan jika indeks masa tubuh anda kurang dari 18,5. (Indeks masa tubuh anda merefleksikan hubungan antara tinggi badan dan juga berat badan anda. Baca: Berat Badan Ideal Selama Kehamilan Apakah kurangnya berat badan beresiko untuk saya ataupun bayi saya? Jika kekurangan berat badan terjadi di masa kehamilan anda, ada lebih besar kemungkinan untuk anda melahirkan bayi yang premature atau bayi dengan berat badan rendah. Kenyataan ini membuat bayi anda riskan terkena berbagai masalah kesehatan. Oleh karena itu, penambahan berat badan yang cukup dan kosisten selama masa kehamilan bisa mengurangi dampak buruk tersebut. Bagaimana cara memastikan bahwa saya mendapatkan semua nutrisi yang saya butuhkan? Sama seperti semua wanita hamil, anda harus mengkonsumsi suplemen yang mengandung folic acid untuk mengurangi kemungkinan terjadinya cacat saraf pada bayi anda. Para ahli menyarankan jumlah folic acid yang harus dikonsumsi setiap harinya, yaitu sebesar 400 mikrogram. Konsumsi folic acid ini bisa dimulai paling tidak satu bulan sebelum anda merencanakan kehamilan. Saat anda hamil, jumlah yang harus anda konsumsi lebih baik ditingkatkan menjadi 600 mikrogram setiap hari. Selain itu, sebagian besar asupan yang anda dapatkan harus berasal dari makanan secara keseluruhan, akan tetapi, vitamin prenatal dan juga suplemen mineral bisa juga membantu untuk mengatasi beberapa kekurangan asupan bahan makanan. Dokter maupun bidan anda mungkin juga menyarankan untuk satu jenis vitamin ataupun suplemen sejak awal kehamilan jika anda belum pernah disarankan untuk melakukan itu sebelumnya. Dalam masa kehamilan anda, biasakan selalu mempersiapkan produk susu yang mudah anda bawa ke mana saja sehingga anda akan selalu mendapatkan asupan kalori dan nutrisi yang cukup setiap harinya, selain juga supaya anda meminum banyak air di tiap hari. Produk susu semacam ini juga bisa membantu anda mengontrol kondisi emotional dan juga tingkat rasa lapar anda. Bagaimana cara yang baik untuk penambahan berat badan?

Anda bisa memilih banyak makanan bernutrisi yang mengandung lemak sehat dan juga asupan kalori yang memadai. Berikut adalah 4 cara mudah yang bisa anda lakukan untuk mendapatkan kalori:

Makanlan sarapan setiap hari. Jangan lupa tambahkan juga selai kacang atau selembar keju ke roti panggang anda untuk menambahkan asupan protein ke tubuh. Tambahkan beberapa potongan alpukat dan juga segenggam kacang-kacangan atau bijibijian ke dalam salad anda guna mendapatkan protein dan juga lemak sehat. Makanlah dua atau tiga snack di antara jam makan. Untuk mendapatkan protein dan kalsium, anda bisa memilih yogurt. Untuk asupan vitamin, mineral, dan juga serat, buahbuahan kering jugan bisa dipilih. Selain itu, smoothie yang terbuat dari buah dan yogurt juga bisa anda coba untuk menambah jumlah pemasukan protein, kalsium, vitamin, dan juga mineral. Ganti konsumsi soda dengan susu untuk mendapatkan protein dan juga kalsium. Jus juga bisa anda konsumsi untuk mendapatkan vitamin C dan juga beta carotene dan antioxidant. Jus buat anggur, jus jeruk, dan sari buah papaya kaya akan vitamin C sehingga semua juga patut and konsumsi. Contoh terakhir adalah dengan mengkonsumsi sari buah apricot dan wortel untuk mendapatkan banyak beta carotene.

Sumber : Berat Badan Rendah Saat Hamil danTips Mendapatkan Nutrisi Yang Anda Butuhkan http://bidanku.com/index.php?/berat-badan-rendah-saat-hamil-dantips-mendapatkan-nutrisiyang-anda-butuhkan#ixzz2ONXztLaO Follow us: @bidanku on Twitter | bidanku on Facebook

bu hamil disarankan untuk mengatur berat badan agar tetap berada pada kondisi ideal dan tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang. Peningkatan berat badan di trimester pertama memang relatif sedikit, tidak naik atau bahkan berkurang karena muntah-muntah. Peningkatan berat badan yang cukup pesat terjadi di trimester 2 dan 3, pada periode inilah perlu dilakukan pemantauan ekstra terhadap berat badan.

Kenaikan total berat badan selama kehamilan, normalnya berkisar antara 12-15 kg, sedangkan Memasuki trimester 2 janin tumbuh pesat dengan pertumbuhan kurang lebih 10 gr per hari ( minggu ke 16 sekitar 90 gr, minggu ke 20 sekitar 256 gr, minggu ke 24 sekitar 680 gr, minggu ke 27 sekitar 900 gr). Berat badan ideal calon ibu saat mulai kehamilan berkisar antara 45-65 kg. Berat badan calon ibu yang kurang (underweight) atau berlebih (overweight), akan berisiko baik kepada ibu maupun bayi yang dikandungnya. Overweight memang berdampak negatif pada ibu dan janin yang dikandungnya baik saat

hamil, persalinan, maupun seusai persalinan. Ibu berisiko mengalami hipertensi dan terkena diabetes. Mitos yang mengatakan bahwa ibu hamil makan untuk dua orang menjadikan para ibu hamil makan dengan porsi berlebih, sehingga terjadilah penumpukan kalori dan sisa asupan energi. Sedangkan sebenarnya kebutuhan makan ibu hamil hanya naik rata-rata 10-15 persen. Seusai persalinan, ragam komplikasi masih menanti. Infeksi seusai bersalin akibat banyaknya pembuluh darah si ibu hamil yang tersumbat seringkali terjadi. Selain itu, lemak yang berlipat-lipat pada lapisan kulit merupakan media yang kondusif untuk tumbuhnya kuman sehingga infeksi pun sangat mungkin terjadi. Risiko lainnya, plasenta yang berfungsi mensuplai oksigen akan menyempit karena lemak, hal ini dapat menghambat pertumbuhan bayi. Terhambatnya suplai oksigen dapat merusak sel-sel otak janin sehingga mengakibatkan kecerdasan si kecil pun menjadi berkurang. Kemungkinan buruk lainnya, janin dapat mengalami gangguan paru-paru maupun terlahir obesitas. Untuk ibu hamil yang mengalami overweight dianjurkan untuk jalan kaki di pagi hari atau berenang, dimana selain membuat ibu sehat juga dapat membakar kolesterol dan lemak dalam tubuh. Perlu diingat jangan melakukan olahraga berat seperti jogging maupun olahraga keras lainnya karena akan membahayakan janin, selain itu mengakibatkan penghancuran lemak terlalu drastis dan mengakibatkan keton lemak meracuni janin. Sebaliknya kondisi underweight juga berisiko dimana pertumbuhan bayi akan terhambat, ancaman kelahiran prematur serta risiko cacat pada bayi. Perlu diperhatikan oleh para ibu hamil agar makan makanan bergizi yang memenuhi syarat dengan gizi seimbang, hentikan kebiasaan merokok, minum alkohol, minum obat-obatan yang tidak perlu dan istirahat yang cukup. Hal lain yang perlu diingat adalah kecukupan dari asam folat, apabila kekurangan akan berisiko terjadinya spina bifida yaitu kondisi dimana terganggunya penutupan medula spinalis. Pada ibu yang underweight, kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 0,5 kg setiap minggu. Para ibu hamil perlu mengkonsumsi karbohidrat, protein/asam amino; vitamin dan mineral, serta enzim yang cukup yang diperlukan untuk memaksimalkan proses penyerapan nutrisi oleh tubuh sehingga asupan nutrisi ibu saat hamil dapat terpenuhi. Pada ibu yang normal dan obese kenaikan yang dianjurkan adalah lebih kecil, masing-masing 0,4 dan 0,3 kg setiap minggu Pada kondisi overweight yang bisa dilakukan adalah tetap menjaga pola makan dengan gizi cukup dan seimbang, selain itu hindari makanan pemicu gula darah tinggi seperti makanan

yang manis-manis, berlemak, goreng-gorengan, dan makanan tinggi kolesterol. Makanan berserat dan buah-buahan segar sangat dianjurkan karena bisa mempertahankan rasa kenyang lebih lama, di samping mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Pembatasan kalori masih menjadi kontraversi karena, di sisi lain, janin membutuhkan nutrisi lebih dimana pengurangan kalori ditakutkan akan mengganggu perkembangan janin.

Sumber : Berat Badan Ideal Selama Kehamilan http://bidanku.com/index.php?/berat-badanideal-selama-kehamilan#ixzz2ONY6G5xO Follow us: @bidanku on Twitter | bidanku on Facebook

erbaikan gizi diselenggarakan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan gizi. Perbaikan gizi meliputi upaya peningkatan status dan mutu gizi, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan akibat gizi salah. (Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004).

Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energpmembangun dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi sekarang kata gizi mempunyai pengertian lebih luas disamping untuk kesehatan, gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktivitas kerja

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila gtatus gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil.

Salah satu cara untuk menilai kualitas bayi adalah dengan mengukur berat bayi pada saat lahir. Seorang ibu hamil akan melahirkan bayi yang sehat bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik. Namun sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya gizi sedang, seperti Kurang Energi Kronis (KEK) dan Anemia gizi (Depkes RI, 1996). Hasil SKRT 1995 menunjukkan bahwa 41 % ibu hamil menderita KEK dan

51% yang menderita anemia mempunyai kecenderungan melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).Ibu hamil yang menderita KEK dan Anemia mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil normal. Akibatnya mereka mempunyai resiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, pendarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Depke RI, 1996). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam tekanan lingkungan yang baru, sehingga dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, bahkan dapat mengganggu kelangsungan hidupnya. Selain itu juga akan meningkatkan resiko kesakitan dan kematian bayi karena rentan terhadap infeksi saluran pernafasan bagian bawah, gangguan belajar, masalah perilaku dan lain sebagainya (Depkes RI, 1998). Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.

Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang seringkali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti Zat Besi dan Kalsium. Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama hamil Energi yang tersembunyi dalam protein ditaksir sebanyak 5180 kkal, dan lemak 36.337 Kkal. Agar energi ini bisa ditabung masih dibutuhkan tambahan energi sebanyak 26.244 Kkal, yang digunakan untuk mengubah energi yang terikat dalam makanan menjadi energi yang bisa dimetabolisir. Dengan demikian jumlah total energi yang harus tersedia selama kehamilan adalah 74.537 Kkal, dibulatkan menjadi 80.000 Kkal. Untuk memperoleh besaran energi per hari, hasil penjumlahan ini kemudian dibagi dengan angka 250 (perkiraaan lamanya kehamilan dalam hari) sehingga diperoleh angka 300 Kkal.

Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar 100 Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Sementara di Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI tahun 1998 ditentukan angka 285 Kkal perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat perubahan

temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama hamil. Sama halnya dengan energi, kebutuhan wanita hamil akan protein juga meningkat, bahkan mencapai 68 % dari sebelum hamil. Jumlah protein yang harus tersedia sampai akhir kehamilan diperkirakan sebanyak 925 g yang tertimbun dalam jaringan ibu, plasenta, serta janin.

Di Indonesia masalah gizi melalui Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI menganjurkan penambahan protein 12 g/hari selama kehamilan. Dengan demikian dalam satu hari asupan protein dapat mencapai 75-100 g (sekitar 12 % dari jumlah total kalori); atau sekitar 1,3 g/kgBB/hari (gravida mature), 1,5 g/kg BB/hari (usia 15-18 tahun), dan 1,7 g/kg BB/hari (di bawah 15 tahun).

Bahan pangan yang dijadikan sumber protein sebaiknya (2/3 bagian) pangan yang bernilai biologi tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3 bagian

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2233518-gambaran-karakteristik-ibuhamil-dengan/#ixzz2ONYLODPB

Polewali Mandar Sulawesi Barat @arali2008. Ada pertanyaan menarik dari pengunjung Blog@arali2008 tentang artikel Berat Badan Ideal yaitu pertanyaan Bagaimana dengan berat badan ideal untuk ibu hamil, apakah ada rumusnya? Pertanyaan ini muncul setelah pengunjung tersebut membaca artikel saya (penulis) tentang Berat badan ideal mulai dari bayi, anak balita sampai dengan orang dewasa, berat badan ideal untuk ibu hamil belum tercantum. Sengaja saya menjawab pertanyaan ini dalam bentuk artikel agar pembahasannya lebih mendetail. Namun sebelumnya perlu diketahui dan diingat, kenaikan berat badan ibu hamil selama kehamilan seperti terilihat pada gambar diatas, berkisar atau berada pada angka rata-rata 12.500 gram, (atau 12.5 kg). Kisaran berat badan ini dibagi dalam dua komponen besar yaitu komponen janin (janin, plasenta dan cairan amnion) dan Komponen ibu (uterus, payudarah, darah, cairan extraseluler dan lemak). Komponen janin (janin, plasenta dan cairan amnion) harus dijaga konsistensinya agar janin dapat tumbuh dengan normal, tentunya komponen janin ini tergantung dari Komponen Ibu

(uterus, payudarah, darah, cairan extraseluler dan lemak), untuk komponen ibu semuanya tergantung dari status Berat Badan (BB) dan Tinggi Badannya (TB) sang ibu, jadi status BB dan TB ibu inilah yang menjadi dasar untuk dapat menghitung berat badan idealnya, sekaligus juga sebagai indikator pertumbuhan berat badan janin. Berat Badan Ideal (BBI) ibu hamil sebenarnya tidak ada rumusnya, tetapi rumusannya bisa dibuat yaitu dengan dasar penambahan berat ibu hamil tiap minggunya yang dikemukakan oleh para ahli berkisar antara 350-400 gram, kemudian ditambahkan dengan berat badan yang ideal untuk seseorang agar dapat menopang aktifitas normal yaitu dengan melihat berat badan yang sesuai dengan tinggi badan sebelum hamil, serta umur kehamilan dalam minggu sehingga rumusnya dapat dibuat. Dengan berbekal beberapa rumus ideal tentang berat badan, saya (penulis) dapat kembangkan menjadi rumus Berat Badan Ideal untuk Ibu Hamil (BBIH) yaitu sebagai berikut :

Yang mana penjelasannya adalah 1. BBIH adalah Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari. 2. BBI adalah Berat Badan Ideal sebelum hamil dapat dicari dengan cara sebagai berikut :

BBI = ( TB 110) jika TB diatas 160 cm (TB 105 ) jika TB dibawah 160 cm. Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca untuk orang Eropa dan disesuaikan oleh Katsura untuk orang Indonesia.

3. UH adalah Umur kehamilan dalam minggu,


Diambil umur kehamilan dalam minggu agar kontrol faktor resiko penambahan berat badan dapat dengan dini diketahui. Usia kehamilan minggu pertama dan hubungannya dengan penambahan berat badan perminggunya berada pada minggu ke empat setelah Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Yaitu dimulai dari ovum yang terfertilisasi berada dalam uterus sebagai embrio dan mendapatkan zat-zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang saksama melalui sel-sel trofoblast menginvasi (implantasi) endometrium. Ini sesuai dengan Uji terhadap urine dalam menentukan kadar Gonadotropin (Human Chorionic Gonadotropin) yang ditemukan minggu ke empat sesudah HPHT atau berada dalam minggu ke dua setelah pembuahan, merupakan minggu pertama kehamilan. Agar sesuai - (faktor penyesuaian bila diperlukan) dengan perkiraan hari kelahiran, biasa juga digunakan sebagai usia kehamilan, dapat dikurangi 2 minggu

dimana adanya persiapan masa subur dan terjadinya ovulasi (pembuahan) yaitu minggu ke 2 dari HPHT kehamilan sama dengan minggu pertama hamil. 4. Angka 0.35 adalah Tambahan berat badan selama kehamilan dalam kg per minggunya.

Angka 0.35 diambil dari kisaran penambahan berat badan ibu hamil 350-400 gram perminggunya diambil nilai terendah 350 gram atau 0.35 kg. Dasarnya diambil nilai terendah (0.35 kg) adalah penambahan berat badan lebih ditekankan pada kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya).

Berikut ini saya akan berikan contoh menghitung berat badan ideal ibu hamil, ada tiga contoh, Pertama tentang berat badan ideal jika Berat Badan Nyata, kurang lebih sama dengan Berat Badan Ideal. Kedua Contoh Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata lebih dari 10 %. Dan Contoh Yang Ketiga: Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata kurang dari 10%. Penjelasan masing-masing contoh adalah sebagai berikut :

Contoh PERTAMA Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata kurang lebih sama dengan Berat Badan Ideal
Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 53 kg, umur kehamilan 30 minggu. Berapa BBI Ibu hamil tersebut adalah BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35) = 52 + 10.5 kg = 62,5 kg Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 9.5 kg dari berat badan sebelum hamil. Tambahan berat badan ibu hamil sampai dengan 9.5 kg merupakan tambahan normal. Sampai dengan usia kehamilan 37 minggu saat ibu tersebut akan melahirkan, berat badannya bisa mencapai +12,5 kg sebagai kisaran normal.

Contoh KEDUA Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata lebih dari 10%

Berat Badan Ideal untuk Ibu Hamil jika berat badannya lebih dari berat badan nyatanya 10 %, tentunya akan sangat berbeda, contoh sebagai berikut Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 57 kg, umur kehamilan 30 minggu. Berapa BBI Ibu hamil tersebut adalah BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35) = 52 + 10.5 kg = 62,5 kg Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 5.5 kg atau (62,5 57) dari berat badan sebelum hamil INGAT! Pada rumus diatas tambahan 350 gram perminggunya, jangan ditambahan dengan berat badan sebelum hamilnya tetapi yang digunakan atau yang ditambahkan adalah berat badan idealnya sebelum hamil. Hal ini penting karena apabila ditambahan dengan berat badan nyata sebelum hamilnya pada contoh diatas adalah 57 kg + 10.5 kg hasilnya 67,5 kg atau ada tambahan 10,5 kg pada kehamilan 30 minggu, itu adalah penambahan yang sangat besar dan tubuh ibu hamil tersebut tidak akan mampu menompang berat badan tersebut, dan ini sangat berbahaya serta dapat mengakibatkan timbulnya penyakit-penyakit akibat kehamilan misalnya preeklamsia, eklamsia (tekanan darah yang tinggi), konstipasi (sulit buang Air besar), Diabetes Militus (penyakit gula) dan lain-lain. Dari rumus tersebut, juga dapat dilihat berat akhir saat ibu tersebut akan melahirkan yaitu 64,95 kg atau (52 + (37 x 0.35)) atau ada tambahan 7,95 kg dari berat badan sebelum hamilnya ( 64,9557) kg. Penambahan sang ibu hamil tidak mencapai 12.5 kg karena sebelum hamil ibu tersebut telah kelebihan berat badan artinya komponen ibu yang dibutuhkan selama proses kehamilan sebagian telah dipenuhi sebelum hamil yaitu lemak dan beberapa cairan ekstraseluler, tidak perlu lagi disuplay selama hamil.

Contoh KETIGA Berat Badan Ideal jika Berat Badan Nyata kurang dari 10%
Bagaimana dengan berat badan nyata dari ibu hamil kurang dari 10 % Berat Badan Idealnya, contoh sebagai berikut. Seorang ibu dengan TB = 162 cm, BB sebelum hamil 47 kg, umur kehamilan 30 minggu. Berapa BBI Ibu hamil tersebut adalah BBI sebelum hamil = 162 -110 = 52 kg (dikurangi 110 karena TB > 160 cm BBI Hamil = 52+ (30 x 0.35)

= 52 + 10.5 kg = 62,5 kg Jadi berat badan ideal ibu hamil tersebut adalah 62,5 kg atau ada tambahan sebesar 15.5 kg atau (62,5 47) dari berat badan sebelum hamil. Penambahan berat badan ini sangat besar karena berat badan ibu sebelumnya sudah sangat kurang dan ini sudah harus diintervensi (Kejar Berat Badan Ideal) sejak pertamakali diketahui hamil atau pada trismester pertama kehamilan sampai benar-benar mencapai berat badan ideal sebelum hamil, karena apabila sudah masuk pada trismester ke dua kehamilan, perhatian pada penambahan berat badan ideal sebelum hamil sudah tidak akan berpengaruh, karena tubuh justru akan mengfasiltasi keberadaan janin, dengan persediaan berat badan yang kurang, tubuh ibu tidak akan mampu mengfasilitasi keberadaan janin. Disinilah sering terjadi keguguran, jika tidak terjadi keguguran dan kehamilan terus berlangsung faktor-faktor resiko kesakitan, kecatatan dan kematian ibu dan janinnya sering ditemukan.

Rumus yang saya kembangkan diatas, Anda dapat juga disesuaikan dengan pedoman tentang penambahan berat berat badan ibu hamil berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebelum hamil yang telah dikembangkan oleh para ahli kesehatan (Arisman, MB 2003) seperti terlihat pada gambar (tabel) disamping yaitu kisaran tambahan berat badan ibu hamil dengan nilai IMTnya dan penambahan per triwulannya. Rumus Indeks Massa Tubuh (IMT) diperoleh dengan rumus : Berat Badan dalam satuan Kilogram (Kg) dibagi Tinggi Badan di kuadratkan dalam satuan meter (m) atau jelasnya dapat ditulis rumusnya sebagai berikut

Hasil nilai IMT dari rumus ini, anda bisa lihat pada nilai IMT gambar diatas. yaitu rendah, normal, tinggi dan obesitas yang masing-masing mempunyai kisaran Berat Badan Idealnya selama hamil dan penambahan berat badan pertriwulannya. Kalau dilihat prinsipnya tidak jauh berbeda dengan hasil rumus berat badan ideal ibu hamil yang penulis kembangkan. Semoga bermanfaat.

Catatan penting dari penulis : Arsad Rahim Ali. Rumus penentuan Berat Badan Ideal Ibu hamil di dapat atau bersumber dari pengalaman penulis dalam mempraktekan rumus-rumus ideal penentuan berat badan orang dewasa terkhusus untuk ibu hamil. Kalau Ada yang mengaku Rumus Penentuan Berat Badan Ideal Ibu Hamil ini adalah pengembangannya, berarti orang tersebut telah membajak tulisan ini.

Anda mungkin juga menyukai