Anda di halaman 1dari 5

21. ASMA A. Definisi Gangguan inflamasi kronik jalan nafas yang melibatkan berbagai sel inflamasi.

Dasar penyakit ini adalah hiperaktivitas bronkus dalam berbagai tingkat, obstruksi jalan nafas dan gejala pernafasan (mengi dan sesak). Obstruksi jalan nafas umumnya reversibel, namun dapat menjadi kurang reversibel bahkan relatif nonreversibel tergantung berat dan lamanya penyakit. B. Gejala Klinis 1. Bising mengi (wheezing) yang terdengar dengan atau tanpa stetoskop 2. Batuk produktif, sering pada malam hari 3. Nafas atau dada seperti tertekan 4. Gejala- gejala tersebut bersifat paroksismal, yaitu membaik pada siang hari dan memburuk pada malam hari. C. Terapi R/ Berotec MDI No. I S prn (1-2) dd puff I R/ Metil prednisolon tab No. VII S 1 dd tab I Pro: Nn. Ria (22th) D. Keterangan Obat 1. Berotec Paten: berotec, berodual MK: Mencegah bronkokonstriksi dengan menginduksi bronkodilatasi melalui reseptor 2 di otot- otot bronkus D : 1-2 semprot bila perlu saat serangan akut KI : kardiomiopati obstruksi hipertrofi, takiaritmia ES: tremor halus pada otot rangka, gugup, sakit kepala, pusing, takikardi, palpitasi, batuk, iritasi lokal, mual, muntah, berkeringat, otot lemah, mialgia, kram otot, hipokalemia. 2. Metil prednisolon Paten: Depo- Medrol, Solu-Medrol, Urbason, Flason MK: Menghambat respon inflamasi agar tidak terjadi bronkokonstriksi yang bertambah buruk. D: 4mg/hari

KI: Infeksi jamur sistemik, TBC, Herpes simpleks ES: retensi cairan tubuh, alkalosis hipokalemik, gagal jantung kongestif, miopati steroid.

Daftar Pustaka: Corwin EJ, 2009. Buku Saku Patofisiologi, Edisi Revisi 3. Jakarta: EGC

BRONCHITIS E. Definisi Adalah penyakit pernafasan obstruktif yang sering dijumpai yang disebabkan inflamasi pada bronchus. Penyakit ini berkaitan dengan infeksi virus atau bakteri atau inhalasi iritan seperti asap rokok atau zat-zat kimia yang lain. Penyakit ini memiliki karakteristik produksi mukus yang berlebihan. F. Gejala Klinis\ 1. Batuk, biasanya produktif dengan mukus kental dan sputum purulen. 2. Dispnea 3. Suara serak 4. Ronki saat inspirasi 5. Nyeri dada yang kadang timbul. G. Terapi R/ Amoxicylin tab mg 500 No. X S 3 dd tab I R/ GG tab mg 200 No. X S 6 dd tab I R/ Metil prednisolon tab No. VII S 1 dd tab I Pro: Nn. Ria (22th) H. Keterangan Obat 1. Amoxycilin MK: menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba. Obat bergabung dengan penisilin-binding protein (PBP3) pada kuman. Hal ini menyebabkan terjadinya hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidase antar rantai peptidoglikan terganggu. Kemudian terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding sel. ES : Pada hipersensitifitas terjadi reaksi alergi seperti urtikaria, pruritus, angioedema, dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis, stomatitis.

2. GG MK: Meningkatkan volume dan mengurangi kekentalan sputum yang terdapat di trachea dan bronchi, dapat meningkatkan reflek batuk dan memudahkan untuk membuang sputum.

D : 200-400mg tiap 4 jam, dosis maksimal 2400mg/hari KI : hipersensitivitas terhadap produk guaifenesin ES: Mual dan muntah 3. Metil prednisolon Paten: Depo- Medrol, Solu-Medrol, Urbason, Flason MK: Menghambat respon inflamasi agar tidak terjadi bronkokonstriksi yang bertambah buruk. D: 4mg/hari KI: Infeksi jamur sistemik, TBC, Herpes simpleks ES: retensi cairan tubuh, alkalosis hipokalemik, gagal jantung kongestif, miopati steroid.

Daftar Pustaka: Corwin EJ, 2009. Buku Saku Patofisiologi, Edisi Revisi 3. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai