Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, SIKAP AKSEPTOR KB DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGAMBIRAN KECAMATAN LUBUK

BAGALUNG PADANG TAHUN 2010

Oleh Nofa Yustia 07111267

Alamat respondensi : Nofa Yustia Prodi D-III Keperawatan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang Jln. Jamal Jamil pondok kopi siteba padang Telp. 0751 442295

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, SIKAP AKSEPTOR KB DENGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD Nofa Yustia

ABSTRAK Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan, dapat bersifat sementara atau permanen. Pada tahun 2009 penggunaan kontrasepsi IUD dipuskesmas Pagambiran sebanyak 37 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pendidikan, pengetahuan, sikap akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD di wilayah kerja puskesmas Pagambiran Padang tahun 2010. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang dilakukan pada tanggal 31 April s/d 9 Mei 2010, dipuskesmas Pagambiran Padang dengan populasi semua akseptor KB yang berada diwilayah kerja puskesmas Pagambiran Padang, dan pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan menggunakan kuisioner. Teknik pengolahan data dapat dilakukan dengan cara editing yaitu dengan cara memberikan kuisioner pada responden , coding yaitu dengan cara memberikan angka pada setiap kuisioner, dengan cara transpiring digunakan untuk mengolah data, tabulating suatu cara memindahkan jawaban kedalam mester tabel. Dari hasil penelitian diperoleh hasil dari 38 orang akseptor KB hanya 8 orang akseptor yang memakai kontrasepsi IUD. Dari hasil uji chi-square tidak terdapatnya hubungan antara pendidikan dan pengetahuan akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD dan terdapatnya hubungan sikap akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD. Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti berharap kepada petugas kesehatan puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan KB agar dapat memberikan arahan, penjelasan dan informasi yang jelas tentang kontrasepsi IUD. Daftar bacaan : 10 (1997- 2006) PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah. Masalah utama yang dihadapi diIndonesia adalah dibidang kependudukan yang masih tingginya pertumbuhan penduduk. Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Program KB ini dirintis sejak tahun 1951. Dan terus berkembang, sehingga pada tahun 1970 terbentuk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Program ini salah satu tujuannya adalah penjarangan kehamilan mengunakan metode kontrasepsi dan menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk. Bila dilihat dari cara pemakaian alat kontasepsi dapat dikatakan bahwa 51,21 % akseptor KB memilih Suntikan sebagai alat kontrasepsi, 40,02 % memilih Pil, 4,93 % memilih Implant 2,72 % memilih IUD dan lainnya 1,11 %. Pada umumnya masyarakat me Berdasarkan data kota di Propinsi Sumatra Barat

jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kota Padang yaitu 743.220 jiwa. Berdasarkan penyebaran penduduk yang ada di daerah kabupaten dan kota, Kota Padang sebagai propinsi menduduki urutan teratas sebesar 16.99 %. milih metode non MKJP. JENIS DAN DESAIN PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, data variabel independen pendidikan, pengetahuan, sikap akseptor KB dengan variabel dependen pemakaian kontrasepsi IUD yang kumpulkan dalam waktu bersaman di wilayah kerja puskesmas Pagambiran Padang tahun 2010. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Pagambiran Padang pada tanggal 31 April- 9 mei 2010 dan dilanjutkan pada tanggal 31 juli 2010. Populasi Populasi dari penelitian ini adalah semua akseptor KB yang memakai kontrasepsi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pagambiran Padang tahun 2009 berjumlah 379 orang akseptor KB. Sampel Sampel yang diteliti yaitu semua akseptor KB yang memakai kontrasepsi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pagambiran Padang sebanyak 38 orang yang di ambil 10 % dari 379 akseptor KB dengan menggunakan teknik consecutive sampling yaitu pengambilan sampel yang di lakukan dalam jangka waktu tertentu. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data pada penelitian ini adalah data primer yaitu data yang langsung didapatkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada 38 orang akseptor KB di wilayah kerja puskesmas Pagambiran pada tanggal 31 april 9 mei 2010 mengenai hubungan pendidikan, pengetahuan, sikap akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD didapatkan hasil :

1. Analisa Univariat Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Akseptor KB Dengan Pemakaian Kontrasepsi IUD Di Puskesmas Pagambiran Padang Tahun 2010 Pendidikan Akseptor KB Dengan Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD Tinggi Sedang Rendah Jumlah Frekuensi 28 8 2 38 % 74 21 5 100

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar (74%) atau 28 akseptor KB dari memiliki tingkat pendidikan yang tinggi Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan Akseptor KB Dengan Pemakaian Kontrasepsi IUD Di Puskesmas Pagambiran Padang Tahun 2010 Pengetahuan Akseptor KB Dengan Frekuensi % Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD Tinggi 27 71.05 Sedang 8 21.05 Rendah 3 7.9 Jumlah 38 100 Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar (71.05%) atau 27akseptor KB memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Sikap Akseptor KB Dengan Pemakaian Kontrasepsi IUD Di Puskesmas Pagambiran Padang Tahun 2010 Sikap Akseptor KB Dengan Pemakaian F % Alat Kontrasepsi IUD Positif 22 57.9 Negativ 16 42.10 Jumlah 38 100

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar (57.9%) atau 22 akseptor KB memiliki sikap yang positif .

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pemakaian Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas Pagambiran Padang Tahun 2010 Pemakaian kontrasepsi IUD Yang memakai kontrasepsi IUD Yamg tidak memakai kontrasepsi IUD Jumlah 2.Analisa Bivariat Tabel 4.5 Hubungan Pendidikan Akseptor KB dengan Pemakaian Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas Pagambiran Padang Tahun 2010 Pendidikan AkseptorKB dengan Pemakaian Kontrasepsi IUD Tinggi Sedang Rendah Jumlah X2 h = 3,437 Memakai kontrasepsi IUD Iya Tidak F 5 3 0 8 % 17.9 42.9 0 21 df = 2 F 23 4 3 30 % 82.7 57.1 100 79 2 X t =5,991 28 7 3 38 100 100 100 100 Frekuensi 8 30 38 % 21.1 78.9 100

Jumlah

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari (100 %) atau 28 orang responden yang mempunyai pendidikan tinggi ada (17.9 %) 5 orang akseptor KB yang telah menggunakan kontrasepsi IUD. Tabel 4.6 Hubungan Pengetahuan Akseptor KB dengan Pemakaian Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas Pagambiran Padang Tahun 2010 Pengetahuan aseptor KB dengan kontrasepsi IUD Tinggi Sedang Rendah Jumlah X2 h= 0,5467 Memakai kontrasepsi IUD Iya Tidak Jumlah % F % 18.5 22 81.4 27 37.5 5 62.5 8 0 3 100 3 21.1 30 7.9 38 2 df = 2 X t = 5,991

% 100 100 100 100

F 5 3 0 8

Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari (100%)atau 27 orang responden yang mempunyai pengetahuan tinggi ada (18.5 %) atau 5 orang akseptor KB yang

tidak menggunakan kontrasepsi IUD sedangkan yang mempunyai pengetahuan sedang hanya (37.5 %) atau 3 orang akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi IUD dan yang berpengetahuan rendah dari akseptor KB tidak ada yang menggunakan kontrasepsi IUD. Setelah dilakukan Uji Statistik dengan menggunakan chi-square dapat diperoleh hasil x2 h = 0,5467 dan x2 tabel= 5,991, dimana nilai x2 hitung x2 tabel yang artinya Ha ditolak dan Ho diterima,ini menunjunjukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD Tabel 4.7 Hubungan Sikap Akseptor KB dengan Pemakaian Kontrasepsi IUD Di Wilayah Kerja Puskesmas Pagambiran Padang Tahun 2010 Memakai kontrasepsi IUD Sikap aseptor KB dengan kontrasepsi Iya Tidak Jumlah IUD F % F % Positif 4 17.4 19 82.6 23 Negatif 4 26.7 11 73.3 15 Jumlah 8 21.1 30 78.9 38 2 2 X h = 3,61 df = 1 X t = 3,481

% 100 100 100

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dari (100%) atau 23 orang responden yang mempunyai sikap positif ada (82.6 %) atau 19 orang akseptor KB yang tidak menggunakan kontrasepsi IUD sedangkan yang mempunyai sikap negatif dari (100%) atau 15 orang akseptor KB hanya (26.7%) atau 4 yang menggunakan kontrasepsi IUD. Setelah dilakukan Uji Statistik dengan menggunakan chi-square dapat diperoleh hasil x2 hitung 3.61 dan x2 tabel 3.481, dimana nilai x2 hitung x2 tabel yang artinya Haditerima dan Hoditolak, ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sikap akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian diatas maka peneliti akan membahas hubungan pendidikan, pengetahuan, dan sikap akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD di wilayah Kerja Puskesmas Pagambiran Padang Tahun 2010. 1. Analisis Univariat a. Gambaran pendidikan akseptor KB dengan pemakaian kontraseps IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Pagambiran Padang Tahun 2010. Pada tabel 4.1 terlihat bahwa sebagian besar akseptor KB sebanyak 28 orang responden dari 38 orang akseptor KB mempunyai pendidikan tinggi tentang pemakaian kontrasepsi IUD, sedangkan 8 orang dari 38 akseptor KB mempunyai pendidikan sedang dan yang mempunyai pendidikan rendah tentang pemakaian konrasepsi IUD hanya 2 dari 38 orang akseptor KB. b. Gambaran pengetahuan akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Pagambiran Padang Tahun 2010.

Pada tabel 4.2 terlihat bahwa sebagian besar akseptor KB sebanyak 27 orang dari 38 akseptor KB mempunyai pengetahuan tinggi tentang kontrasepsi IUD dan 8 orang dari 38 akseptor KB mempunyai pengetahuan sedang dan yang mempunyai pengetahuan rendah tentang kontrasepsi IUD hanya 3 orang dari 38 akseptor KB c. Gambaran sikap akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD di wilayah kerja puskesmas Pagambiran padang tahun 2010 Pada tabel 4,3 terlihat bahwa sebagian besar akseptor KB 22 dari 38 orang akseptor KB mempunyai sikap yang positif tentang kontrasepai IUD, 16 dari 38 orang akseptor mempunyai sikap negatif tentang kontrasepsi IUD. d. Gambaran pemakaian kontrasepsi IUD oleh aksepor KB di wilayah kerja puskesmas Pagambiran padang tahun 2010 Berdasarkan tabel 4.4 hasil penelitian didapatkan bahwa pemakaian kontrasepsi IUD di puskesmas Pagambiran adalah 8 orang akseptor dari 38 orang akseptor KB ini menandakan bahwa masih kurangnya minat akseptor KB untuk menggunakan kontrasepsi IUD sebagai alat kontrasepsi jangka panjang di puskesmas Pagambiran padang tahun 2010. 2. Analisa Bivariat a. Hubungan pendidikan akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 4.5 didapatkan data bahwa dari 28 orang akseptor KB dengan pendidikan tinggi hanya 5 orang akseptor KB yang menggunakan IUD. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan Chi-Square di peroleh X2 hitung X2 tabel dan hal ini menunjukan tidak adanya hubungan yang bermakna dengan pemakaian kontrasepsi IUD. b. Hubungan pengetahuan akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 4.6 di dapatkan data bahwa dari 27 orang akseptor KB yang mempunyai pengetahuan tinggi hanya 5 orang akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi IUD. Sedangkan dari 5 orang akseptor KB yang mempunyai pengetahuan sedang hanya 3 orang akseptor KB yang menggunakan kontrasepsi IUD. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan Chi-Square di peroleh X2 hitung X2 tabel hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan pemakaian kontrasepsi IUD. c. Hubungan sikap akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD. Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 4.7 didapat data bahwa dari 23 orang akseptor KB yang memiliki sikap positif hanya 4 orang akseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi IUD,

sedangkan 13 orang akseptor KB yang bersikap negative hanya 4 orang akseptor KB yang menggunakan alat kontrasepsi IUD. Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan Chi-Square di peroleh X2 hitung X2 tabel hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara sikap dengan pemakaian kontrasepsi IUD. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggl 31april -19 mei 2010 maka penulis dapat menarik kesimpulan bagaimana hubungan pendidikan, pengetahuan dan sikap akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD di wilayah kerja puskesmas Pagambiran Padang tahun 2010.yaitu sebagai berikut : 1. Sebagian besar akseptor KB yang berpendidikan tinggi, (82.7 %) atau 23 akseptor KB tidak memakaian kontrasepsi IUD di wilayah kerja puskesmas Pagambiran Padang tahun 2010 adalah tinggi. 2. Sebagian besar akseptor KB yang berpengetahuan tinggi, (81.4%) atau 22 akseptor KB tidak memakai kontrasepsi IUD di wilayah kerja puskesmas Pagambiran Padang tahun 2010 adalah tinggi. 3. Sebagian besar akseptor KB yang bersifat positif , (82.6%) atau 19 orang akseptor KB tidak memakai kontrasepsi IUD di wilayah kerja puskesmas Pagambiran Padang tahun 2010 adalah tinggi. 4. Tidak adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan , dan pengetahuan dan adanya hubungan yang bermakna antara sikap akseptor KB dengan pemakaian kontrasepsi IUD diwilayah kerja puskesmas Pagambiran Padang tahun 2010.

Anda mungkin juga menyukai