Anda di halaman 1dari 38

Laporan Kasus Mola Hidatidosa

Aril Cikal Yasa AR

Pembimbing : dr. Ismu Setyo Djatmiko, Sp.OG


SMF Bagian Ilmu kebidanan dan Peyakit Kandungan Universitas Islam Bandung-RSUD R Syamsudin

Mola hidatidosa Penyakit trofoblas gestasional neoplasia trofoblas gestasional

Mola hidatidosa adalah : suatu kehamilan abnormal, dimana vili yang normal digantikan oleh gelembung-gelembung akibat degenerasi hidropik vili korealis disertai proliferasi sel-sel trofoblas

Insidensi internasional mola


Angka mortalitas Keganasan ditemukan pada 15-20% mola komplit dan 2-3% mola parsial Metastasis paru ditemukan pada 4-5% mola komplit dan sangat jarang pada mola parsial

Identitas
Pasien Suami pasien

Nama Umur Pekerjaan Pendidikan Suku Agama Status Alamat sukabumi

: Ny. RR : 20 tahun : IRT : SMA : Sunda : Islam : Menikah : Margaluyu,

Nama Umur Pekerjaan Pendidikan Suku Agama Status Alamat sukabumi

: Tn. T : 22 tahun : Wiraswasta : SMA : Sunda : Islam : Menikah : Margaluyu,

Tgl masuk

: 11 desember -13

Ilustrasi Kasus (2)


ANAMNESIS Keluhan Utama Pasien mengeluhkan keluar darah dari kemaluan sejak 3 bulan Perdarahan keluar sedikit sedikit dan kadang disertai gumpalan seperti telur ikan. Keluhan Tambahan Lemas

Ilustrasi Kasus (3)


september 2013 Oktober 2013 Keluar darah dari kemaluan, merah segar, jumlah sedikit. Seminggu 4-5 x. Periksa di bidan Desember 2013

Keluhan masih ada, hanya sedikit Muntah muntah sehingga sulit makan Periksa di bidan, dirujuk k dr indra Sp.OG

Keluar darah dari kemaluan, merah segar, gumpalan darah seperti telur ikan, Keluhan lain disangkal Periksa k dr indra Dirujuk ke RSUD R syamsudin

nyeri pada perut bagian bawah riwayat perdarahan yang nyeri.

Pasien menyangkal

perasaan berdebar, sering berkeringat, lebih senang ditempat dingin, dan nafsu makan yang meningkat tanpa disertai kenaikan berat badan

riwayat penyakit diabetes, alergi, darah tinggi, ataupun asma. Tidak ada riwayat alergi makanan ataupun obat-obatan,

Riwayat Haid Siklus Lama Menarche tahun Dismenorrhea HPHT Taksiran

: 28 hari : 7 hari : saat usia pasien 15 : disangkal : 16 08 2013 : 23 05 2014

Riwayat Pemeriksaan Kehamilan Pemeriksaan kehamilan di bidan, sudah 2x. Pasien pernah dilakukan pemeriksaan USG pada dokter indra 3 hari sebelum masuk rumah sakit, dan pada pemeriksaan USG tersebut pasien dinyatakan kehamilannya adalah kehamilan anggur, pasien lalu dirujuk ke RS untuk dilakukan tindakan lebih lanjut.

Riwayat Pengobatan Pasien tidak dalam pengobatan penyakit apapun Riwayat Kontrasepsi Menggunakan pil KB selama 1 tahun, namun sejak 6 bulan berhenti Riwayat Pernikahan Merupakan pernikahan pertama bagi istri dan suami. Menikah sejak tahun 2012.

Riwayat Obstetri
Ini adalah kehamilan pertama pasien

Pemeriksaan fisik
Status Generalis Keadaan Umum : Kesadaran : Tampak sakit ringan Compos mentis 110/80 mmHg 96 x/menit, reguler, isi cukup 36,5 C 19 x/menit, teratur

Tanda Vital Tekanan Darah Nadi Suhu Pernapasan Status Gizi Berat badan Tinggi Badan

: : : :

: 45 Kg : 153 cm

Kulit : ikterik (-), sianosis (-), turgor normal, kelembaban normal Kepala dan Leher Kepala : Normosefali, ubun-ubun normal, edema fasialis, distribusi merata, tidak mudah dicabut, pucat Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/ Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung -/-, sekret -/-, Mulut : Bibir merah muda, kering (-), sianosis (-), trismus (-), halitosis (-) Lidah : Tidak dinilai Tonsil : T1-T1 Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba membesar, trakea letak normal

Thorax Paru Inspeksi

Palpasi Perkusi Auskultasi


Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi

: : :

Bentuk dada normal, simetris, pulsasi abnormal (-), gerak pernapasan simetris, irama cepat, tipe abdomino-thorakal, retraksi (-) Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris Sonor di semua lapang paru Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

: : : :

Ictus cordis tidak tampak Ictus cordis teraba, thrill (-) Redup SISII reguler, murmur (-), gallop (-)

Pemeriksaan Obstetri Abdomen Inspeksi : Tampak tampak massa pada perut bawah Palpasi : Teraba uterus , TFU 1 jari diatas umbilikus. Perkusi : timpani Auskultasi : BJA (-) Pemeriksaan dalam v/v tidak ada kelainan Portio tebal, kaku, kuncup Pembukaan tidak ada

PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG : tampak gambaran vesikuler kesan : mola hidatidosa

Urinalisis Warna urin : Kuning muda Kejernihan : Agak keruh pH : 7,5 Berat jenis : 1.020 Albumin urine: Glukosa : negatif Keton : negatif Nitrit : negatif

Urobilinogen : Bilirubin :Darah samar urin : POS (+++) Eritrosit : 20-25 Leukosit : 2-4 Sel epitel :+ Kristal : negatif Silinder : negatif Jamur : negatif Bakteri : negatif

Resume (1)
G1P0A0 merasa hamil 4 bulan datang ke dirujuk ke poli kebidanan RSUD R syamsudin dengan keluhan perdarahan dari jalan lahir sejak 3 bulan SMRS. Perdarahan dirasakan setiap hari, dengan jumlah sedikit. Perdarahan kadang disertai dengan adanya gumpalan gumpalan bulat seperti telur ikan. Keluhan disertai dengan adanya mual dan muntah sejak 2 bulan SMRS.

Resume (2)
Pada pemeriksaam fisik ditemukan pasien dalam kondisi sakit ringan dengan kesadaran komposmentis. Tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen tampak cembung dengan TFU 1 jari diatas pusat. Pemeriksaan dalam menunjukkan portio tebal kaku kuncup, dan tidak ada pembukaan

Diagnosa banding :
Mola hidatidosa Missed abortus

Diagnosa Kerja

MOLA HIDATIDOSA

Penatalaksanaan
Observasi tanda vital, keadaan umum, dan dan jumlah urin. Observasi perdarahan Pro kuretase mola

Prognosis :
Quo ad vitam : ad bonam Quo ad functionam : ad bonam Quo ad sanasionam : dubia

Masalah : 1) Apakah diagnosis pasien sudah tepat ? 2) Apakah penanganan pasien sudah tepat ?

Diagnosis
Anamnesis :

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

bHCG at 2nd Trimester

Kadar beta hCG pada saat kehamilan

Terdapat peningkatan pada minggu ke 5 dan mencapai puncak pada hari ke 60-70. Setelah hari ke 70 kada hCG akan menurun sampai minggu ke-16.

Mola

Kada beta hCG setelah dilakukan pengobatan pada kasus mola

Diagnosis : menurut data-data yang sudah didapat sebagaimana diuraikan diatas, menurut penulis, diagnosis sudah dapat ditegakkan, yaitu :

Mola hidatidosa

Penanganan
Berdasar teori, penanganan untuk mola ada 4 tahap, yaitu

Pada pasien, dilakukan tindakan stabilisasi keadaan umum dan vacuum kuretase, yang mana didapatkan jaringan 420 gr. Namun tidak dilakukan profilaksis, karena profilaksis dilakukan pada usia >35 tahun, dan pada hasil kuret yang mencurigakan. Pasien diminta untuk follow up 2 minggu yang akan datang. Berdasarkan keterangan diatas, penulis setuju dan menyatakan tindakan yang dilakukan dalam menangani kasus ini sudah tepat

Anda mungkin juga menyukai