Anda di halaman 1dari 2

KAWASAN TANPA ROKOK DAN PERLINDUNGAN BAGI ORANG YANG TIDAK MEROKOK (PEROKOK PASIF) Written on 2 Juli 2009

14:50 | by notc Oleh: drg. Junita, MKM. (Kasi Promosi Kesehatan Dinkes Kota Bogor) Merokok membahayakan kesehatan diri sendiri dan kesehatan orang lain. Data WHO 2004, di tahun 2002 lebih dari 750.000 orang Indonesia meninggal akibat penyakit yang timbul karena rokok seperti penyakit jantung, stroke, kanker paru-paru dan lain-lain. Stroke kini menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia. Rokok adalah bahan berbahaya bagi kesehatan karena asap rokok mengandung 4000 bahan kimia berbahaya diantaranya yang paling berbahaya adalah nikotin, tar dan CO. Nikotin menyebabkan ketagihan dan penyakit jantung, tar menyebabkan kanker dan CO menyebabkan gangguan fungsi jaringan. Asap rokok juga dapat mempengaruhi kesehatan orang yang bukan perokok tetapi mendapat paparan asap rokok dari perokok aktif yang di sebut perokok pasif. Anakanak yang terpapar asap rokok dilingkungannya akan terkena infeki saluran pernafasan kronis, penurunan fungsi paru, asma dan lain-lain. Perokok pasif juga akan terkena dampak penyakit yang sama dengan perokok aktif juga bagi wanita hamil akan mempengaruhi janin dalam kandungan, kemungkinan bayi yang dilahirkan mempunyai berat badan yang rendah, cacat atau meninggal ketika dilahirkan atau beberapa hari sesudah dilahirkan. Belanja Rokok di Kota Bogor hasil Susenas tahun 2006, pada Pola Belanja Rumah Tangga perbulan untuk kelompok 20% termiskin ternyata didapatkan hal-hal yang memprihatinkan yaitu bahwa untuk belanja rokok/ alkohol melebihi belanja pendidikan & kesehatan : belanja belanja - belanja kesehatan: 2%. rokok/ alkohol: pendidikan: 6,9%, 6,4%

Akibat belanja rokok yang lebih besar, keperluan akan pendidikan dan kesehatan terabaikan sehingga pendidikan rendah dan terjadinya gizi buruk. Kebanyakan perokok melakukan aktivitas merokok di dalam rumah/ruangan, ketika sedang bersama keluarga sehingga anak dan istri terkena asap rokok atau menjadi perokok pasif. Sebagai upaya untuk melindungi perokok pasif maka Pemerintah Kota Bogor giat menerapkan Kawasan tanpa Rokok (KTR). Yang dimaksud Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan, iklan promosi dan penggunaan rokok. Menurut PP No. 19 Tahun 2003 yang termasuk KTR adalah : 1.Tempat-tempat umum (hotel, mall, restaurant, pasar, angkutan 2.Sarana kesehatan (Rumah Sakit, Pukesmas, Klinik, 3.Tempat kerja (Kantor Pemerintah dan Kantor 4.Sarana peribadatan (Masjid, Mushola, Gereja, 5.Sarana pendidikan (Sekolah, TPA, lembaga pendidikan, dll). umum, tempat wisata, Balai Pengobatan, Swasta, Pabrik Vihara, Pura, dll); dll); dll); dll);

Manfaat Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah menciptakan tempat- tempat umum, sarana kesehatan, tempat-tempat kerja, tempat ibadah dan sarana pendidikan yang sehat, nyaman dan aman. Pengunjung, karyawan dan siswa tidak terganggu asap rokok, dapat memberikan citra yang positif, mengurangi risiko kebakaran dan menegakkan etika merokok Intinya Kawasan Tanpa Rokok adalah penegakan etika merokok, bagaimana si perokok tidak mencemari orang yang tidak merokok. Bila si perokok aktif hendak merokok hendaknya diluar dari Kawasan Tanpa Rokok. KTR merupakan perlindungan bagi orang yang tidak merokok dan orang-orang yang ingin menghirup udara bersih dan segar, bebas dari polusi asap rokok yang dapat merusak kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai