Kunjungan Rumah Seorang Pria Dengan HIV/AIDS
Kunjungan Rumah Seorang Pria Dengan HIV/AIDS
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Disusun oleh :
I. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA A. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin : Tn. IJ : 30 Tahun : Laki-laki
Status perkawinan : Belum menikah Alamat Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan : Jl. Dr. Saharjo gang Bakti 8 RT.03 RW.05 no.32 : Islam : Jawa : Tamat SMP : Supir kopaja
B. Identitas Kepala Keluarga Nama Umur Jenis Kelamin : Tn. MI : 46 Tahun : Laki- laki
Status perkawinan : Menikah Alamat Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan : Jl. Dr. Saharjo gang Bakti 8 RT.03 RW.05 no.32 : Islam : Jawa : Tamat SMP : Pedagang
D. Perilaku Kesehatan Keluarga 1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan : Membeli dan mengkonsumsi obat warung. Kemudian apabila diobati sendiri belum sembuh, anggota keluarga segera berobat ke puskesmas kecamatan Tebet.
2. Keikutsertaan pada program kesehatan di lingkungan rumah : Posyandu balita: tidak Posyandu lansia: tidak Perkumpulan kesehatan lainnya : tidak
3. Pemanfaatan waktu luang : Olah raga : tidak Rekreasi : tidak Melakukan hobi : tidak Aktivitas Sosial di Lingkungan pemukiman : tidak -Arisan -Pertemuan RT -Organisasi : tidak : tidak : tidak
No
Nama
1. 2. 4.
Ny. A Tn.MI
Sex
Umur (tahun) 54 46 14
Pedidikan
Pekerjaan
Keterangan
Tempat Tinggal
P L L
An. R
5 6
9 7
10
Keterangan :
1. Kakek dari ibu 2. Nenek dari ibu 3. Kakek dari ayah 4. Nenek dari ayah 5. Ayah 6. ibu 7. Kakak pasien 8. Pasien 9. Kakak ipar pasien 10. Keponakan
meninggal meninggal meninggal meninggal meninggal sehat sehat sakit sehat sehat
III.
RESUME
PENYAKIT
DAN
PENATALAKSANAAN
YANG
SUDAH
A. Keluhan Utama Sariawan di seluruh bagian mulut sejak 7 hari sebelum datang ke puskesmas B. Riwayat Penyakit Saat Datang ke Klinik Kedokteran Keluarga Pasien datang dengan keluhan sariawan di seluruh bagian mulut sejak 7 hari sebelum datang ke Puskesmas. Sariawan berdiameter 2 cm dan tidak membaik dengan obat kumur yang dibeli di warung. Pasien juga mengaku badan sering lenas dan kurang bersemangat. Pasien kontrol ke puskesmas 1 bulan yang lalu ke poli Konsultasi keluarga dan remaja (poli KKR) untuk mengambil ARV. Saat itu pasien sudah mengalami keluhan yang saat ini dirasakan, tetapi pasien tidak mengatakannya kepada dokter karena saat itu keluhan dirasa belum terlalu menganggu.
C. Riwayat Penyakit Dahulu 1 tahun yang lalu pasien mengalami kecelakaan sehingga kaki kanan pasien patah, tapi karena alasan biaya, pasien dan keluarganya hanya membawa pasien ke ahli pijat tulang di Bogor. Sampai saat ini kaki pasien tidak dapat kembali ke posisi awal. Pasien di nyatakan HIV/AIDS sejak tahun 2007. Pasien mengaku pada saat itu pasien sedang menggunakan narkoba suntik sejak 2005 dan secara rutin meminta
obat methadone ke poli methadone puskesmas Kecamatan Tebet. Pasien menjalani tes CD4 pada bulan Maret 2013 dan di nyatakan harus mengkonsumsi obat ARV pada bulan April 2013.
Riwayat Kebiasaan Pasien merokok sejak usia 9 tahun. Sehari rata-rata pasien menghabiskan tiga bungkus rokok. Pasien mengaku jarang makan buah-buahan dan hanya satu kali seminggu mengkonsumsi sayur-sayuran. Pasien tidak pernah berolahraga dan kurang beraktivitas. Kadang kadang bila siang pukul 13.00 WIB pasien berangkat ke terminal Manggarai untuk menjadi supir kopaja sampai pukul 22.00 WIB.
D. Riwayat Penyakit Keluarga Ayah pasien hipertensi dan meninggal karena penyakit jantung. Riwayat penyakit dengan gejala yang serupa di keluarga disangkal. Riwayat kencing manis, penyakit ginjal, alergi obat dan asthma di keluarga disangkal. Hasil Pemeriksaan Fisik Tanggal 13 Desember 2013 di rumah Tn.IJ Keluhan Keadaan Umum Kesadaran Tinggi Badan Berat Badan BMI Keadaan Gizi : Sariawan : Sakit ringan : Compos Mentis : 170 cm : 50 kg : 17,3 kg/m2 : underweight
: Normocephali : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor : Normotia, serumen -/-, sekret -/: Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -
Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/Mulut Dada Cor : Bibir kering (-), sianosis (-), stomatitis (+) : I : Iktus kordis tak tampak Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal Au: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-) Pulmo I : Simetris saat statis dan dinamis Pa : Vocal fremitus simetris Pe : Sonor pada kedua hemisfer, nyeri ketuk (-) Au: Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-) Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-) Abdomen I : Datar Pa : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-) Pe : Timpani Au : Bising usus (+) normal
Inferior
-/-/-
E. Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium dan penujang tidak dilakukan. Pemeriksaan anjuran 1. Pemeriksaan CD4 Diagnosis Kerja : Stomatitis aftosa e.c. HIV/AIDS F. Rencana Penatalaksanaan Pengobatan yang telah diberikan : Terapi medikamentosa : Duviral 2x1 Neviral 2x1 Vitamin C 2x1
Terapi edukasi : Menjaga higiene mulut dengan rajin menggosok gigi Meningkatkan aktivitas fisik dengan olahraga minimal 3-4 kali seminggu selama minimal 30 menit Berhenti merokok
G. Hasil Penatalaksanaan Medis Keluhan yang dirasakan sudah berkurang setelah minum obat secara rutin dan teratur. Saat kunjungan rumah terakhir (Jumat, 20 Desember 2013) keadaan kesehatan penderita sudah merasa lebih baik, sariawan sudah jauh berkurang. Faktor Pendukung : Penderita memiliki keinginan untuk sembuh Penderita minum obat secara rutin dan teratur Penderita beristirahat cukup dan mulai berolahraga Faktor Penghambat : Penderita masih sulit melakukan aktivitas fisik secara teratur
Indikator Keberhasilan : Penderita tidak ada keluhan subjektif seperti lemas dan tidak bersemangat. IV. IDENTIFIKASI FUNGSI FUNGSI KELUARGA A. Fungsi Biologis Dari hasil wawancara dengan penderita didapatkan informasi bahwa pasien memiliki riwayat mengkonsumsi narkoba suntik sejak tahun 2005 dan di diagnosis HIV/AIDS sejak tahun 2007.
B. Fungsi Psikologis Pasien tinggal bersama kakak laki laki dan keponakan perempuannya. Ibu pasien tinggal di rumah yang berbeda di lingkungan yang sama. Hubungan dengan anggota keluarga lainnya baik. Penderita kurang bergaul dengan lingkungan sekitar karena lingkungan sekitar kurang dapat menerima sakit yang diderita pasien.
C. Fungsi Ekonomi Penghasilan keluarga per bulan tidak menentu, rata-rata Rp. 300.000,- sampai dengan 1000.000,-/bln. Uang tersebut hanya cukup untuk makan keluarganya dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
D. Fungsi Pendidikan Pendidikan penderita ialah tamat SMP, begitu juga dengan ibu dan kakak pasien.
E. Fungsi Religius Penderita beragama Islam dan tidak rutin beribadah (sholat), tidak tersedia ruangan khusus di rumah untuk beribadah.
F. Fungsi Sosial Budaya Penderita tinggal di tempat pemukiman penduduk yang padat. Hubungan penderita dengan tetangga cukup baik. Sosialisasi dengan penduduk sekitar kurang. Di kehidupan masyarakatnya sebelum sakit, penderita jarang mengikuti acara-acara yang diadakan di sekitar rumahnya dan setelah sakit penderita semakin tidak berinteraksi dengan sekitarnya karena lingkungan sekitarnya tidak dapat menerima penyakitnya.
Jam
Bahan makanan
07.00
Makan Siang
12.30
268 50 100
Selingan
Makan Malam
19.00
Penjelasan : Frekuensi makan rata rata setiap harinya 3x/hari dengan variasi makanan sebagai berikut : nasi, lauk, tempe, tahu, sayur dan jarang memakan buah-buahan dan meminum susu. Menu nasi dan sayuran merupakan menu yang lebih sering ada di rumah penderita.
VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN A. Faktor Perilaku Penderita memiliki kebiasaan makan teratur dengan frekuensi makan 3x/hari. Penderita patuh untuk meminum obat secara rutin dan dengan teratur datang ke puskesmas kecamatan Tebet untuk mengambil obat ARV dan metadhone. Pasien merokok sejak usia 9 tahun dan saat ini mengaku sudah tidak mengkonsumsi narkoba baik suntik, hisap, maupun oral. Sehari rata-rata pasien menghabiskan tiga bungkus rokok. Penderita tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Pemanfaatan waktu luang untuk tidur, nonton TV, dan kadang kadang menjadi supir kopaja bila sedang tidak malas. B. Faktor Non Perilaku Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah adalah Puskesmas. Hal ini cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke puskesmas 2 Km.
VII. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA A. Fungsi Biologis Riwayat konsumsi methadone sejak tahun 2007 Riwayat mengkonsumsi ARV sejak bulan April 2013 Riwayat merokok sejak 21 tahun yang lalu
B. Fungsi Psikologis Hubungan penderita dengan keluarga baik. Hubungan penderita dengan lingkungan sekitar rumah kurang baik.
C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan - Penghasilan keluarga per bulan tidak menentu, uang tersebut hanya cukup untuk makan keluarganya dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
E. Faktor Perilaku Teratur meminum obat Makan teratur namun tidak mengkonsumsi makanan gizi seimbang Tidak ada aktivitas fisik rutin merokok
VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH A. Gambaran Lingkungan Rumah Rumah pasien terletak di pemukiman penduduk yang padat dengan ukuran ukuran 3x4m2, bentuk bangunan 1 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri dari satu ruangan untuk tidur dan aktivitas lain tanpa adanya penyekat. Bangunan tidak memiliki dapur dan kamar mandi pribadi. Lantai terbuat dari semen, dinding terbuat dari tembok yang dilapisi semen, atap rumah dari genteng namun tidak ada plafon. Ventilasi terdiri dari sebuah jendela tanpa kaca berukuran 60x60 cm. Penerangan
didalam ruangan kurang baik. Udara didalam ruangan lembap, dan kebersihan dalam dan luar rumah cukup bersih, tata letak barang-barang kurang rapi, listrik 450 watt, WC menggunakan WC umum berjarak 5 meter dari rumah, sumber air dari sumur pompa listrik dengan jarak 2 meter dari rumah. Jarak antara sumber air dan sepitank 6 meter.
B. DENAH RUMAH 3
Analisis Keadaan Rumah : 1. Letak rumah di daerah : Perumahan padat 2. Bentuk bangunan rumah : tidak bertingkat Kepemilikan rumah 3. Luas rumah : 3 x 4 m2 : Sendiri
Luas halaman rumah 4. Lantai rumah dari: semen 5. Dinding rumah dari 6. Atap rumah : tembok : genteng
:-
Ruang makan : tidak ada Ruang keluarga: tidak ada Ruang tidur : ada Ukuran 3 x 4 m2 Ukuran 60 x 60 cm2
Penerangan di dalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela dengan lantai dan kesan subjektif saat membaca tulisan didalam rumah) : kurang 9.Listrik di rumah : ada, 480 watt
Ruang makan : tidak ada Ruang keluarga: tidak ada Ruang tidur : tidak ada
Kelembaban dalam rumah : terasa lembab Kesan ventilasi di dalam rumah : kurang 11. Kebersihan dalam rumah : baik 12. Sumber air minum dari : sumur pompa listrik 13. Kamar mandi : tidak ada 14. Limbah rumah tangga di alirkan ke : got (saluran limbah) 15. Tempat sampah diluar rumah : tidak ada 16. Jalan di depan rumah lebarnya : 1 meter, tidak di aspal Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : kurang baik
Yan Kes
Status kesehatan
Lingkungan
Perilaku
patuh meminum obat Makan teratur namun tidak mengkonsumsi makanan gizi seimbang
No
Rencana Pembinaan
1.
dan Memberikan edukasi tentang pentingnya ventilasi dan pencahayaan sehingga dapat mencegah sumber penyakit
Indikator Keberhasilan Penilaian 1.terdapat penambahan jumlah jendela dan lubang ventilasi 2.saluran nafas pada
keluarga 2. Makan makanan dengan Menjelaskan bahwa makan gizi seimbang dengan gizi seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Peningkatan aktivitas Menjelaskan bahwa dengan fisik meningkatkan aktivitas fisik akan meningkatkan pertahanan tubuh terhadap penyakit Sosialisasi dengan Menjelaskan tentang lingkungan kurang baik pentingnya tingkat sosialisasi dengan sekitar dan memberikan dorongan untuk melanjutkan upaya bersosialisasi dengan sekitar 1. status gizi baik
3.
Kegiatan yang Dilakukan Introduksi, identifikasi anggota keluarga dan kondisi kesehatannya kemudian melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada penderita. Setelah itu memberi penjelasan kepada penderita tentang penyakitnya, meliputi definisi, penyebab, faktor pencetus, akibat dari penyakit, pencegahan, penatalaksanaannya. Anamnesis dan pemeriksaan fisik. Monitor status kesehatan pasien Identifikasi fungsifungsi keluarga
Hasil Kegiatan
- Terjalin hubungan baik dengan penderita dan keluarga. -Penderita memahami penjelasan tentang penyakitnya.
Penderita
Diketahui status kesehatan pasien terkini Diketahui fungsi biologis, psikologis, ekonomi, sosial, perilaku dan non perilaku
23 desember 2013
Monitor status kesehatan pasien dan Identifikasi pola makan penderita serta penyuluhan tentang pola makan gizi seimbang
Diketahui status kesehatan pasien terkini. Diketahui jenis makanan, jumlah makanan dan frekuensi makan penderita. Penderita dan keluarga memahami penjelasan tentang pola makan gizi seimbang Penderita memahami tentang pengaruh lingkungan terhadap penyakit Diketahui kondisi terkini penderita. Pasien dan keluarga memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat
26 desember 2013
30 desember 2013
Memberikan penjelasan Penderita tentang pengaruh lingkungan terhadap penyakit yang diderita penderita. Evaluasi kondisi Penderita kesehatan pasien, dan keluarga edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
XII. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA 1. Tingkat pemahaman : Pembinaan terhadap penderita yang dilakukan cukup baik 2. Faktor pendukung : - Penderita dapat memahami dan menangkap
penjelasan yang diberikan - Sikap penderita yang kooperatif dan menangkap penjelasan yang diberikan
: Kesulitan komunikasi ( perbedaan bahasa) : Penderita dapat mengetahui tentang penyakitnya meliputi penyebab, faktor pencetus dari penyakitnya, faktor yang memperberat, pencegahan dan
LAMPIRAN