Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transfer massa banyak dijumpai dimanamana, di dalam kehidupan
seharihari, di dalam ilmu pengetahuan dan teknik. Contohnya yaitu, asap dari
cerobong asap mengepul ke udara sekeliling dengan jalan difusi. Sama halnya
dengan gula yang dimasukkan ke dalam air teh akan melarut dan menyebar di
dalam air teh dengan jalan difusi.
Dengan mengetahui difusivitas (koefisien difusi suatu !at, maka akan
dapat mengetahui kemampuan penyebaran massa !at tersebut ke dalam fase
yang lain atau dalam suatu fase. Semakin besar harga difusivitas suatu !at
maka akan dapat dikatakan !at tersebut mempunyai kemampuan transfer
massa yang besar pula. Dalam industri kimia koefisien difusi berperan dalam
perhitungan "aktu proses, yang selanjutnya digunakan dalam perancangan
kapasitas alat.
B. Tujuan Percobaan
#enentukan koefisien difusivitas integral (D
$%
yang merupakan
perbandingan luas dengan "aktu dalam satuan cm
&
'detik dari larutan asam
oksalat yang berbeda.
C. Tinjauan Pustaka
Difusi adalah salah satu bentuk transfer massa yang disebabkan oleh
adanya gaya dorong (driving force yang timbul karena gerakan(gerakan
molekul atau elemen fluida. Difusivitas cairan tergantung pada sifatsifat
komponen, temperatur serta konsentrasi dari cairan tersebut tetapi dalam
pelaksanaan percobaan ini faktor temperatur diabaikan karena perbedaan
temperatur yang kecil akan menyebabkan perbedaan densitas yang kecil,
sehingga menyebabkan massa tidak berubah.
)
Transfer massa berlangsung secara difusi antara dua fase atau lebih,
kebanyakan dalam operasi pemisahan konstituen dari campuran terdapat dua
fase yang saling bersinggungan yang dinamakan sebagai kontak fase.
Dinamika sistem sangat berpengaruh terhadap kecepatan transfer massa.
Sehingga dalam transfer massa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu*
). Difusi molekuler yaitu transfer massa yang disebabkan oleh gerakan
molekul secara acak dalam fluida yang diam atau bergerak secara laminer.
Difusi molekuler juga merupakan difusi yang berhubungan dengan
gerakan molekul(molekul melalui sesuatu !at yang disebabkan oleh tenaga
panasnya. +ecepatan rata(rata molekul tergantung pada suhunya. #olekul
bergerak melalui lintasan yang sangat !ig(!ag, sehingga kecepatan
difusinya, yaitu jarak bersih yang ditempuh dalam satu arah, hanya
merupakan bagian kecil dari panjang lintasan yang sesungguhnya.
Sehingga difusi molekuler berjalan dengan sangat lambat.
&. Difusi olakan yaitu transfer massa yang terjadi apabila ada suatu fluida
yang mengalir melalui sebuah permukaan dengan aliran turbulen, atau
transfer massa yang dibantu oleh dinamika aliran.
Dalam aliran fluida yang turbulen, mekanisme proses alir yang meliputi
gerakan olakan di initi turbulen tidaklah diketahui sepenuhnya. Sebaliknya
mekanisme difusi molekuler, sekurang(kurangnya untuk gas, sudah diketahui
dengan baik. ,leh karena itu sudah se"ajarnya, apabila orang berusaha untuk
melukiskan kecepatan transfer massa melalui tiga !one, yaitu zone laminer,
buffer, dan turbulen seperti pada zone laminer itu sendiri.
-ika ditinjau sebuah gas yang mengalir secara turbulen melalui sebuah
permukaan dalam keadaan tetap, dan pada saat yang sama dalam aliran
tersebut terjadi difusi e.uimolar arus berla"anan. +omponen $ mendifusi dari
permukaan dinding ke badan utama gas, sedangkan komponen % mendifusi
dari badan utama gas ke permukaan dinding. (Hardjono, 1989)
Dalam mengamati aliran laminer dalam percobaan, prinsipprinsip yang
harus kita ketahui adalah partikelpartikel fluida mengalir secara teratur dan
sejajar dengan sumbu tabung, hal ini dapat dilihat dari besarnya bilangan
&
/eynold (/e pada aliran fluida tersebut. Sedangkan sifat aliran turbulen
partikelpartikel tidak lagi mengalir secara teratur (/e 0 &111.(Brown, 1950).
Dalam teori kinetik yang disederhanakan sebuah molekul bergerak secara
garis lurus dengan kecepatan yang seragam sampai bertumbukan dengan
molekul lain, maka terjadi perubahan kecepatan baik besarnya maupun
arahnya. #olekul bergerak secara !ig !ag namun tetap menuju arah tertentu
sesuai dengan perbedaan konsentrasi yang menyebabkannya. +arena
gerakannya berliku liku, menyebabkan "aktu difusi menjadi lama dengan
adanya penurunan tekanan jumlah tumbukan akan berkurang sehingga
kecepatannya akan bertambah. Demikian pula dengan adanya penambahan
temperatur akan menyebabkan gerakan molekul bertambah cepat.
#ekanisme terjadinya difusi dari sistem biner (dua komponen yang
berbeda konsentrasinya dapat digambarkan dengan gambar sebagai berikut *
C
$
+ C
%
2ambar.) #ekanisme terjadinya difusi dari sistem biner.
$rah difusi dari $ ke % pada a"alnya mempunyai konsentrasi yang
berbeda, karena adanya fluks massa yaitu banyaknya suatu komponen baik
dalam satu satuan massa atau dalam satuan mol yang melintasi satu satuan
luas permukaan dalam satu satuan "aktu, maka konsentrasi massa $ akan
semakin berkurang dan konsentrasi % akan bertambah. $pabila proses difusi
berlangsung dalam "aktu yang relatif lama, maka konsentrasi $ dan % akan
seimbang atau C
$
3 ( C
%
.
4
Difusivitas adalah suatu faktor perbandingan yaitu difusivitas massa atau
komponen yang mendifusi melalui komponen pendifusi. 5at yang terlarut
akan mendifusi dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke daerah yang
konsentrasinya rendah. +ecenderungan !at untuk mendifusi dinyatakan
dengan koefisien difusi. +oefisien difusi merupakan sifat spesifik sistem
yang tergantung pada suhu, tekanan dan komposisi sistem. D
$%
adalah
koefisien difusi untuk komponen $ yang mendifusi melalui %. Dari
hubungan dasar difusi molekuler yaitu fluks molar relatif terhadap kecepatan
rata(rata molar -
$
. 6ang pertama kali ditemukan oleh ic! untuk sistem
isotermal dan isobarik.
6ang dimaksud dengan fluks sendiri adalah banyaknya suatu komponen,
baik dalam satuan massa atau mol, yang melintasi satu satuan luas
permukaan dalam satu satuan "aktu. 7luks dapat ditetapkan berdasarkan
sutatu koordinat yang tetap di dalam suatu ruangan, suatu koordinat yang
bergerak dengan kecepatan rata(rata massa, atau suatu koordinat yang
bergerak dengan kecepatan rata(rata molar.
+oefisien difusi dapat dijumpai pada persamaan hukum ic! *
-
$8
3 ( D
$%

d"
d#
$

dimana *
-
$8
* 7luks molar $ dalam arah 9 ( g'cm
&
.detik
D
$%
* Difusivitas massa $ melalui % ( cm
&
'detik
d"
d#
$
* 2radien konsentrasi ( mol'Cm
:

Tanda negatif menunjukkan bah"a difusi terjadi dengan arah yang sejalan
dengan penurunan konsentrasi.
;;;;;......;;;;;;;;;;;... ( )
:
Neraca Massa :
#assa #asuk #assa +eluar #assa 6ang %ereaksi 3 #assa $kumulasi.

<ersamaan ( & dibagi dengan $ d8, maka *
d"
d#
d"
d#
d"
d
%
$ $
$B

,
_

d"
d#
d"
# d
%
$ $
$B

&
&
d"
d#
% d"
# d
$
$B
$

)
&
&
%ila dalam percobaan digunakan asam oksalat
+onsentrasi asam oksalat mula mula dalam pipa kapiler adalah C
$o
pada *
8 3 8
t 3 1
C
$
3 C
$o
+onsentrasi asam oksalat dalam pipa kapiler pada "aktu t 3 = *
8 3 8
t 3 =
C
$
3 1
<ada ujung pipa kapiler yang tertutup tidak ada transfer massa *
8 3 1
t 3 t
d"
d#
$
3 1
+onsentrasi asam oksalat pada ujung kapiler pada setiap saat *
8 3 >
t 3 t
C
$
3 C
$
<enyelesaian persamaan differensial dari persamaan ( 4 adalah *

,
_

,
_

&
& &
)
:
) & (
e8p
& (
& (
cos
) & (
) ( :
&
t % n
&
& n
n
#
$B
n
n
$

............... ( &
;;;;;;;;;;;;;.;;. ( 4
....... ( :
?
d"
d#
" $
d"
d#
$ %
d"
d#
$ %
$
" "
$
$B
"
$
$B
+
,
_


,
_


+
1
dimana *
C
$
3 +onsentrasi asam oksalat (mol'>
D
$%
3 Difusivitas asam oksalat (g'cm
&
.detik
t 3 @aktu difusi (menit
> 3 <anjang pipa (cm
#enghitung asam oksalat setelah difusi *
A 3 C
$
. B
dA 3 C
$
. dB C B . dC
$
D C
$
3 tetap
dA 3 C
$
. $ . d8
A 3 C
$
. $ . d8
-umlah asam oksalat mula mula dalam pipa kapiler adalah *
A
o
3 C
$o
. $ . >
<rosentase asam oksalat setelah difusi dalam pipa kapiler adalah *
E 3

1
'
'
)11F
E 3

& $ #
d" # $
$o
&
$
1
)11F
E 3

d"
& #
#
&
$o
$
1
)11F
<ersamaan ( : disubstitusikan ke persamaan ( ? , sehingga diperoleh *
E 3

,
_

&
& &
&
& &
:
) & (
e8p
) & (
) G11
&
t % n
n
$B
n

Hntuk D
$%
yang tetap dan D
$%
. t'>
&
kecil, maka persamaan ( I dapat
didekati dengan *
E 3 )11 &11
&
t
%$B
&


......................................................... ( ?
................. ( I
I
)11 E 3 &11
&
t
%$B
&

log ( )11 E 3 log ( &11
%
(. $B.
C
&
)
>og
&
&
t
& log ( )11 E 3 & log ( &11
%
(. $B.
C >og
&
&
t
Sehingga persamaan dapat dibuat grafik hubungan antara >og
&
&
t
terhadap
>og ( )11(E dan juga persamaan diatas dapat diselesaikan dengan metode
&ea)t *+uare, dengan persamaan pendekatan secara garis lurus sebagai
berikut *
y 3 a C b 8
dimana *
y 3 & log ( )11 E
a 3 & log ( &11
% . $B

8 3 >og
&
&
t
b 3 tan J 3 gradien 3 )
dengan *
E 3 <erbandingan asam oksalat yang tertinggal
t 3 @aktu (menit
> 3 <anjang pipa kapiler (cm
D
$%
3 +oefisien difusi (g'cm
&
.detik
K
BAB II
PELA!ANAAN PE"C#BAAN
A. Ba$an%ba$an
a. $ir dalam bak difusi sebagai media pendifusi.
b. >arutan asam oksalat (L
&
C
&
,
:
sebagai !at yang akan ditentukan
koefisien difusivitasnya.
c. $.uadest
d. >arutan Aa,L
e. Mndikator <<
B. Alat%alat
a. $lat Suntik.
b. %uret.
c. Erlenmeyer.
d. Corong.
e. Stop"atch.
f. <enggaris.
g. Termometer.
G
C. &a'bar alat
2ambar &. /angkaian alat difusivitas integral
+eterangan gambar*
). %ak penampung air
&. +ran pengatur aliran
4. %ak difusi
:. <ipa kapiler
5. ,utlet
D. Cara erja
). #enentukan Bolume <ipa +apiler, dengan cara *
a. #enimbang berat pipa kosong.
b. #enimbang berat pipa yang telah diisi dengan a.uades dan kemudian
menghitung berat a.uades.
c. #engukur panjang pipa.
d. #engukur suhu a.uades.
N
)
&
4
:
?
)
&
4
:
)
&
4
:
e. #encari densitas a.uades.
f. #enghitung volume pipa.
&. #engukur tinggi masing(masing pipa kapiler, dari ujung atas yang terbuka
sampai dasar pipa kapiler yang tertutup dimana masih dapat diisi a.uadest.
4. Standarisasi larutan Aa,L
#engambil asam standart )1 ml larutan, kemudian memasukkannya
dalam erlenmeyer dan menambahnya dengan indikator <<, setelah itu
dititrasi dengan larutan Aa,L. +emudian mencatat volume Aa,L yang
digunakan untuk titrasi dan melakukanya sebanyak 4 kali.
:. Standarisasi asam oksalat
a. #engambil )1 ml larutan asam oksalat (9
)
kemudian ditambahkan
dengan indikator << dan menitrasinya dengan larutan Aa,L.
+emudian mencatat volume Aa,L yang digunakan sebagai volume
Aa,L sebelum difusi.
b. #elakukan hal yang sama untuk asam oksalat (9
&
.
?. <ercobaan difusi
a. #engisi pipa kapiler dengan asam oksalat dan mengusahakan tidak
ada gelembung udara.
b. #enyusun pipa kapiler dalam bak air dengan mengurutkan dari posisi
tertinggi ke rendah, lalu mengalirkan air dan mengatur agar alirannya
laminer. <ada saat air mencapai puncak pipa kapiler "aktu dicatat
sebagai t 3 1.
c. #engambil pipa kapiler setiap selang "aktu ? menit secara berurutan.
d. #engambil asam oksalat yang terdapat pada pipa kapiler dengan
menggunakan jarum suntik, memasukkannya ke dalam erlenmeyer
dan menambahkan a.uades hingga volumenya mencapai )1 ml
kemudian menambahkan indikator << dan menitrasinya dengan
Aa,L.
e. <ercobaan diulangi untuk asam oksalat 9
&
)1
E. Diagra' Alir erja
<ercobaan difusi
<ipa +apilerC$s.,ksalat
>3 ()1,?,()1,:,()1,&,(N,N,(N,G
<ipa +apilerC$s.,ksalat
O 3 ?,)1,)?,&1,&? #enit
Diambil Secara %erurutan
Dari <ipa +apiler $s.,ksalat
$.uades
>arutan $s. ,ksalat
)1 ml
Aa,L C <<
))
$sam oksakat (9) ' (9&
<ipa +apiler
>3 ()1,?,()1,:,()1,&,(N,N,(N,G
%ak Difusi
O 3 ?,)1,)?,&1,&? #enit
<engenceran
B 3 )1 ml
Titrasi
(. Analisis Per$itungan
). Bolume pipa

m
-
Dimana * B 3 Bolume pipa (ml
m 3 %erat a.uadest (gr
P 3 Densitas a.uadest (gr'ml
&. #enentukan Aormalitas Aa,L
B
)
8 A
)
3 B
&
8 A
&
Dimana * B
)
3 Bolume asam standart (ml
A
)
3 Aormalitas asam standart (A
B
&
3 Bolume Aa,L (ml
A
&
3 Aormalitas Aa,L (A
4. #enentukan Aormalitas asam oksalat sebelum dan setelah difusi
B
)
8 A
)
3 B
&
8 A
&
Dimana * B
)
3 Bolume asam standart (ml
A
)
3 Aormalitas asam standart (A
B
&
3 Bolume Aa,L (ml
A
&
3 Aormalitas Aa,L (A
:. #enentukan prosentase asam oksalat
Hntuk menentukan prosentase asam oksalat sisa (sebelum dan setelah
difusi dapat dilihat dari perbedaan normalitas asam oksalat sebelum dan
setelah difusi.
E 3
1
1
)11
'o
'
Dimana * E 3 F sisa asam oksalat
A 3 Aormalitas asam oksalat setelah difusi
A
o
3 Aormalitas asam oksalat sebelum difusi
?. #enentukan Difusivitas
Dapat ditentukan dari rumus*
)&
&
. .
&11 )11
&
t %
.
$B


6ang dijabarkan menjadi*
&11 ( & )11 ( &
&
$B
% &og
&
t
&og . &og +
<ersamaan diatas dapat diselesaikan dengan metode >east S.uare*
y 3 a C b8
dimana * y 3 & log ()11(E
8 3 log (
&
&
t

b 3 intercept 3 & log (


$B
% &11
dengan * E 3 <erbandingan asam oksalat yang tertinggal
t 3 "aktu
> 3 panjang pipa kapiler
D
$%
3 koefisien difusivitas
I. #enentukan persen kesalahan
1
1
1
1
)11
1
]
1

/data
/0itung /data
1e)ala0an
BAB III
)4
HA!IL DAN PEMBAHA!AN
). Menentukan *olu'e Pi+a a+iler
( Suhu a.uadest * &N
1
C
( Densitas a.uadest * 1.NNI& g'ml
Tabel ). Hasil +enga'atan ,ari -olu'e +i+a ka+iler
Ao
<anjang
pipa
%erat pipa
kosong
%erat
pipa isi
%erat
$.uades
Bolume
pipa
( cm ( gr ( gr ( gr ( ml
) )1.? G.?G )).) &.?& &.?4
& )1.: G.4K )1.N &.?4 &.I&
4 )1.& G.)G )1.I) &.:4 &.::
: N.N G.14 )1.:G &.:? &.:I
? N.G :.G K.?4 &.K4 &.K:
.. !tan,arisasi Larutan Na#H
( Aormalitas asam standard 3 1.) A
Tabel .. Hasil Penga'atan Dari stan,arisasi larutan Na#H
Bolume Aa,L rata(rata 3 )G.K? ml
Aormalitas Aa,L rata(rata 3 1.1?4 A
Ao
Bolume
Aa,L Bolume $sam Aormalitas
( ml Standard ( ml Aa,L ( ml
) )G.I )1 1.1?:
& )G.N )1 1.1?&
):
/. !tan,arisasi Asa' #ksalat
Aormalitas Aa,L 3 1.1?4 A
Selang @aktu 3 ? menit

Tabel /. Hasil +enga'atan ,ari -olu'e Na#H sebelu' 0 sesu,a$
,i1usi asa' oksalat 23)4
Ao "aktu Bolume Aa,L ( ml Bolume $sam
Aormalitas $sam
,ksalat
(menit
Sebelum
Difusi
Sesudah
Difusi ,ksalat ( ml
Sebelum
Difusi
Sesudah
Difusi
) ? K.I ).N )1 1.1:1&G 1.1)11K
& )1 K.K ).G )1 1.1:1G) 1.11N?:
4 )? K.K ).G )1 1.1:1G) 1.11N?:
: &1 K.K ).I )1 1.1:1G) 1.11G:G
? &? K.K ).: )1 1.1:1G) 1.1)11K
Tabel /. Hasil +enga'atan ,ari -olu'e Na#H sebelu' 0 sesu,a$
,i1usi asa' oksalat 23.4
Ao "aktu Bolume Aa,L ( ml Bolume $sam
Aormalitas $sam
,ksalat
(menit
Sebelum
Difusi
Sesudah
Difusi ,ksalat ( ml
Sebelum
Difusi
Sesudah
Difusi
) ? I.4 ).? )1 1.1444N 1.11KN?
& )1 I.& ).4 )1 1.14&GI 1.11IGN
4 )? I.4 ).: )1 1.1444N 1.11K:&
: &1 I.4 ).4 )1 1.1444N 1.11IGN
? &? I.& ).? )1 1.14&GI 1.11KN?
). Harga nor'alitas ,an $arga koe1isien ,i1usi1itas asa' oksalat 3)
Larga normalitas asam oksalat 9) sebelum dan setelah difusi dan harga
koefisien difusifitas asan oksalat 9) dapat diperoleh berdasarkan table 4
#aka diperoleh*
)?
Tabel 5.) Hubungan Nor'alitas asa' oksalat 3) sebelu' ,an setela$
,i1usi ,engan 6 sisa asa' oksalat
Ao "aktu Aormalitas $sam ,ksalat
<rosentase sisa asam
oksalat (EF
(menit
Sebelum
Difusi Setelah Difusi
) ? 1.1:1&G 1.1)11K &?
& )1 1.1:1G) 1.11N?: &4.4KK
4 )? 1.1:1G) 1.11N?: &4.4KK
: &1 1.1:1G) 1.11G:G &1.KKN
? &? 1.1:1G) 1.1)11K &:.IK?
Dan dapat dibuat grafik seperti gambar ).

2ambar 4. 2rafik hubungan antara >og (t'>
&
dengan & >og ()11(E $sam
,ksalat 9)
Lubungan antara >og (t'>
&
dengan & >og ()11(E pada gambar
menghasilkan persamaan dengan metode lea)t )+uare 6 3 1.1&IK8 C
4.KN)G. Dari persamaan yang diperoleh dapat diketahui persen kesalahan
sebesar 1.4?& F, dan D
$%
sebesar 1.1:N& Cm
&
'det.
.. Harga nor'alitas ,an $arga koe1isien ,i1usi-itas asa' oksalat 3
.

)I
Larga normalitas asam oksalat 9
&
sebelum dan setelah difusi dan harga
koefisien difusivitas asam oksalat 9
&
dapat diperoleh berdasarkan data
Tabel 4.& #aka diperoleh*
Tabel 5.. Hubungan Nor'alitas asa' oksalat 3
.
sebelu' ,an setela$
,i1usi ,engan 6 sisa asa' oksalat
Ao "aktu Aormalitas $sam ,ksalat
<rosentase sisa
asam oksalat (EF
(menit
Sebelum
Difusi Setelah Difusi
) ? 1.1444N 1.11KN? &4.G)
& )1 1.14&GI 1.11IGN &1.NIG
4 )? 1.1444N 1.11K:& &&.&&&
: &1 1.1444N 1.11IGN &1.I4?
? &? 1.14&GI 1.11KN? &:.)N:
Dan dapat dibuat grafik seperti gambar &.
2ambar :. 2rafik hubungan antara >og (t'>
&
dengan & >og ()11(E asam ,ksalat 9&
%erdasarkan hasil dari grafik didapatkan rentang perbedaan yang cukup tinggi
dengan 6 Litung itu dikarenakan dalam proses titrasi tidak tepatnya pembacaan
volume dikarenakan perubahan "arna, dan juga pada saat pengamatan volume
pengenceran )1 ml dalam gelas ukur tidak tepat.
Lubungan antara >og (t'>
&
dengan & >og ()11(E pada gambar
menghasilkan persamaan dengan metode lea)t )+uare 6 3 1.11KI8 C 4.KGIG Dari
persamaan yang diperoleh dapat diketahui persen kesalahan sebesar 1.4KK F, dan
D
$%
sebesar 1.1:GK Cm
&
'det.
)K
Dari percobaan yang telah dilakukan serta dari perhitungan interceptnya maka
harga koefisien difusivitas dapat dicari. Dari percobaan dapat diketahui bah"a
konsentrasi yang besar, maka akan diperoleh harga difusivitas yang besar pula.
Lal ini dapat dijelaskan sebagai berikut *
<ada konsentrasi yang lebih besar, maka fluks molar yang melintasi satu
satuan luas permukaan dalam satu satuan "aktu semakin besar, maka semakin
besar pula kemampuan molekul itu untuk menyebar atau mendifusi.
<enggunaan a.uades hingga volume larutan asam oksalat yang akan dititrasi
sebanyak )1 ml dimaksudkan untuk mempermudah proses titrasi, karena
sedikitnya asam oksalat yang dapat diambil dari pipa kapiler yang disebabkan
oleh kecilnya volume pipa kapiler.
Dari percobaan diketahui pada konsentrasi yang lebih besar diperoleh harga
difusivitas yang besar pula.
BAB I*
E!IMPULAN
). <ada larutan asam oksalat 9
)
akan diperoleh persamaan *
D
$%
3 1.1:GK Cm
&
'det
6 3 1.1&IK8C4.KN)G
Dengan persen kesalahan ratarata sebesar 1.4?& F.
&. <ada larutan asam oksalat 9
)
akan diperoleh persamaan *
D
$%
3 1.1:N& Cm
&
'det
6 3 111KI8 C 4.KGIG
)G
Dengan persen kesalahan rata rata sebesar 1.4KK F.
4. <ersamaan yang didapat merupakan fungsi linier dari & >og ()11 E vs >og
(t'>
&
yang menunjukkan semakin lama "aktu operasi difusi maka akan
semakin banyak asam oksalat yang terdifusi ke dalam air.
DA(TA" PU!TAA
%ro"n, 2.2., )N?1, Q2nit ,3eration4, 5o0n 6ille7 and *on), 8nc. 'ew /or!
Lardjono. )NGN. 9 %i!tat 1ulia0 ,3era)i :e!ni! 1imia 88 9. Lal ) :. 7akultas
Teknik -urusan Teknik +imia. H2# 6ogyakarta.
)N
LAMPI"AN
I. Menentukan -olu'e +i+a
B 3 m
P
Densitas a.uadest * 1.NNI& g'ml
%erat a.uadest 3 &.?& gr
B 3
1.NN?I:K
&.?&
3 ml
&1
Hntuk berat a.uadest yang lain dihitung dengan cara yang sama dan ditulis
didalam table berikut *
Tabel ?. Lubungan antara berat a.uadest dengan volume pipa
Ao %erat $.uadest (gr Bolume <ipa (ml
) &.?& &.?4
& &.?4 &.I&
4 &.:4 &.::
: &.:? &.:I
? &.K4 &.K:
II. Menentukan Nor'alitas Na#H sesu,a$ ,i1usi 2 N
.
4
B
)
. A
)
3 B
&
. A
&R
A
&
3
-
' -
&
) )
). A
&
3
I . )G
) . 1 )1"
3 1.1?:A
&. A
&
3
N . )G
) . 1 )1"
3 1.1?& A
Aormalitas Aa,L rata(rata 3 1.1?4 A
III. Menentukan Nor'alitas asa' oksalat sebelu' ,i1usi 2 N
.
4
Aormalitas Aa,L 3 1.1?4 A
B
)
. A
)
3 B
&
. A
&
A
)
3
-
' -
)
& &
A)3
)1
1?4 . 1 I . K "
3 1.1:&1G A
$. 9
)
Tabel I.Aormalitas asam oksalat sebelum difusi (8)
Bolume Aa,L ( ml Bolume $sam Aormalitas $sam
&)
Sebelum Difusi ,ksalat ( ml ,ksalat Sebelum Difusi
K.I )1 1.1:1&G
K.K )1 1.1:1G)
K.K )1 1.1:1G)
K.K )1 1.1:1G)
K.K )1 1.1:1G)
%. 9
&
Tabel K.Aormalitas asam oksalat sebelum difusi (8&
Bolume Aa,L ( ml
Sebelum Difusi
Bolume $sam
,ksalat ( ml
Aormalitas $sam
,ksalat Sebelum Difusi
I.4 )1 1.1444N
I.& )1 1.14&GI
I.4 )1 1.1444N
I.4 )1 1.1444N
I.& )1 1.14&GI
I*. Menentukan nor'alitas asa' oksalat sesu,a$ ,i1usi 2 N
.
4
B
)
. A
)
3 B
&
. A
&
A
&
3
-
' -
&
) )
$. 9
)
*
Lubungan antara volume Aa,L dengan Aormalitas asam oksalat
Aormalitas Aa,L 3 1.1?4 A
A&7
)1
1?4 . 1 N . ) "
3 1.1)11K A
<erhitungan selanjutnya analog dengan perhitungan diatas *
Tabel G.Lubungan antara volume Aa,L dengan Aormalitas asam oksalat
&&
Bolume Aa,L ( ml
sesudah Difusi
Bolume $sam
,ksalat ( ml
Aormalitas $sam
,ksalat sesudah Difusi
).N )1 1.1)11K
).G )1 1.11N?:
).G )1 1.11N?:
).I )1 1.11G:G
).: )1 1.1)11K
%. 9
&

Table N.Lubungan antara volume Aa,L dengan Aormalitas asam oksalat
Bolume
Aa,L ( ml sesudah
Difusi
Bolume $sam
,ksalat ( ml
Aormalitas $sam
,ksalat sesudah Difusi
).? )1 1.11KN?
).4 )1 1.11IGN
).: )1 1.11K:&
).4 )1 1.11IGN
).? )1 1.11KN?
*. Menentukan +ersentase asa' oksalat
. 3
'
'

8 )11F
Dimana * E 3 F Sisa asam oksalat
A 3 Aormalitas asam oksalat setelah difusi
&4
Ao 3 Aormalitas asam oksalat sebelum difusi
). $sam ,ksalat ( 9
)

a. E 3
1.1:1&G
1.1)11K
8 )11F 3 &? F
Hntuk persentase asam oksalat yang lainnya dapat disajikan dalam
tabel di ba"ah ini *
Tabel )1.Lubungan antara normalitas dengan persentase asam
oksalat
Ao A A
1
E ( F
) 1.1)11K 1.1:1&G &?
& 1.11N?: 1.1:1G) &4.4KK
4 1.11N?: 1.1:1G) &4.4KK
: 1.11G:G 1.1:1G) &1.KKN
? 1.1)11K 1.1:1G) &:.IK?

&. $sam ,ksalat ( 9
&

a. E 3
1.1444N
1.11KN?
8 )11F 3 &4.G) F
Hntuk persentase asam oksalat yang lainnya dapat disajikan dalam
tabel di ba"ah ini *
Tabel )).Lubungan antara normalitas dengan persentase asam
oksalat
Ao A A
1
E ( F
) 1.11KN? 1.1444N &4.G)
& 1.11IGN 1.14&GI &1.NIG
4 1.11K:& 1.1444N &&.&&&
: 1.11IGN 1.1444N &1.I4?
? 1.11KN? 1.14&GI &:.)N:
*I. Menentukan koe1isien ,i1usi1itas
&:
E 3 )11 &11
&
(.t
%
$B
&
.
)11 E 3 &11
&
(.t
%
$B
&
.
log ( )11 E 3 log ( &11
%
(. $B.
C
&
)
log
&
t
&
& log ( )11 E 3 & log ( &11
%
(. $B.
C log
&
t
&
6 3 a C b 9
6 3 & log ( )11 E
9 3 log
&
t
&
a 3 & log ( &11
%
(. $B.

b 3 )
). Asa' #ksalat 2 3
)
4
Tabel )&.perbandingan antara 6data dan 6hitung
No 3 8,ata 6hit F +esalahan
) ().4:4: 4.&?1) 4.K??N 1.1)?:N
& ().14:) 4.&IGK 4.K?:& 1.)&1)
4 (1.G:)) 4.KGIK 4.KIN4 1.1)II
: (1.IN1& 4.KNKK 4.KK4: 1.I:1)
? (1.?G:? 4.K?4N 4.KKIK 1.?N:?
9 (:.:N44 )G.4NG) )G.G4N 1.4?&
#etode &ea)t *+uare
S6 aS9 nb 3 1
S9 aS9
&
bS93 1
6 3 a C b9
#aka persamaan garis untuk asam oksalat ( 9) pada 2b ) adalah*
&?
6 3 1.1&IK8C4.KN)G
F +esalahan rata(rata 3 1.4?&F
a 3 4.KN)G
& log ( &11
3
4.KN)G
log ( &11
3
).GN?N
( &11 3
KG.IGI
( 3
1.4N4
D
$%
T 3 1.)?::
D
$%
3 1.1:N&
.. Asa' #ksalat 2 3
.
4
Hntuk $sam ,ksalatc ( 9
&
dilakukan perhitungan sama seperti di
atas dan akan didapatkan hasil pada 2b & sbb *
Tabel )4.perbandingan antara 6data dan 6hitung
Ao 9 6
6hit F +esalahan
)
().4:4: 4.KI4G 4.KKII 1.44NN
&
().14:) 4.KN?I 4.KK?N 1.:4N)
4
(1.G:)) 4.KG)K 4.KG1: 1.14:?
:
(1.IN1& 4.KNN4 4.KG)I 1.:II
&I
%
(. $B.
%
(. $B.
%
(. $B.
%
(. $B.
?
(1.?G:? 4.K?N: 4.KG&: 1.I)1?
S
:.:N44 )G.GNNG )G.GNN 1.4KK
6 3 4.KGIG C 1.11KI 8
F kesalahan rata
&
3 1.4KKF
Dengan nilai D
$%
nya
a 3 4.KGIG
& log ( &11 3 4.KGIG
log ( &11 3 ).GN4:
( &11 3 KG.&4?
( 3 1.4N))
D
$%
T 3 1.)?4
D
$%
3 1.1:GK
&K
%
(. $B.
%
(. $B.
%
(. $B.
%
(. $B.

Anda mungkin juga menyukai