Anda di halaman 1dari 61

TUGAS FORTOFOLIO PEMBELAJARAN BIOLOGI

VIVINUR AGUSTININGSIH BIOLOGI VI

Mata Pelajaran : Biologi Alokasi Waktu : 1 Semester Kelas : XI Nama Siswa : _________________
SK/KD Periode Uraian Materi Kriteria Kelengkapan Data Penguasa an Materi Keterangan

1. Mengkaitkan struktur, fungsi,proses dan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi orgenisme. 2. Mengkaitkan struktur, fungsi,proses dan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem pencernaan.

Soal :
Himpunlah seluruh hasil karya dalam bentuk tulilsan yang berkaitan dengan Sistem Reproduksi sehat remaja melalui penelitian yang dilakukan! Sistem reproduksi : Organ dan Sistem Reproduksi(fertilisasi, menstruasi pada wanita dan pria) Kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi Faktor yang mempengaruhi terjadinya seks bebas pada remaja Pencegahan pada penyakit kelamin dan perilaku seks bebas pada remaja

Hasil penelitian yang dilakukan : 0rgan dan Sistem Reproduksi Vagina Uterus (rahim), dengan serviks-nya (leher rahim) Tuba (saluran telur) Ovarium (indung telur)

Pembentukan Gamet Betina


Di dalam ovarium janin sudah terkandung sel pemula atau oogonium. Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer. Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada pembelahan meiosis. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas. Pada masa pubertas terjadilah oogenesis. Oosit primer membelah secara meiosis, menghasilkan 2 sel yang berbeda ukurannya. Sel yang lebih kecil, yaitu badan polar pertama membelah lebih lambat, membentuk 2 badan polar. Sel yang lebih besar yaitu oosit sekunder, melakukan pembelahan meiosis kedua yang menghasilkan ovum tunggal dan badan polar kedua. Ovum berukuran lebih besar dari badan polar kedua.

Pengaruh Hormon dalam Oogenesis


Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH yang merangsang pertumbuhan sel-sel folikel di sekeliling ovum. Ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel yang disebut Folikel Graaf, Folikel Graaf menghasilkan hormon estrogen. Hormon estrogen merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresikan hormon LH, hormon LH merangsang terjadinya ovulasi. Selanjutnya folikel yang sudah kosong dirangsang oleh LH untuk menjadi badan kuning atau korpus luteum. Korpus luteum kemudian menghasilkan hormon progresteron yang berfungsi menghambat sekresi DSH dan LH. Kemudian korpus luteum mengecil dan hilang, sehingga aklurnya tidak membentuk progesteron lagi, akibatnya FSH mulai terbentuk kembali, proses oogenesis mulai kembali.

Catatan :
Pada laki-laki spermatogenesis terjadi seumur hidup, dan pelepasan spermatozoa dapat terjadi setiap saat. Pada wanita, ovulasi hanya berlangsung sampai umur sekitar 45 5O tahun. Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum selama hidupnya, meskipun ovarium seorang bayi perempuan sejak lahir sudah berisi 500 ribu sampai 1 juta oosit primer. Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya. Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan (menstraasi). Menstruasi terjadi secara perfodik satu bulan sekali. Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti sama sekali. Masa ini disebut menopause

Penyakit/kelainan pada organ reproduksi perempuan

1. MIOMA UTERI Berasal dari otot uterus Ditemukan pada masa reproduksi Penyebab : adanya sel otot imatur yang terdapat pada cell nest, yang kemudian dirangsang estrogen terus.

Kadang dapat bertangkai keluar ke vagina Gejala : perdarahan abnormal, nyeri, tanda penekanan, infertilitas dan abortus Tatalaksana : miomektomi, histerektomi, mendekati masa menopause observasi tiap 3-6 bulan

2. KISTA OVARIUM
Dapat berupa kista atau padat, pada kista dapat simpleks, serosum, musinosum, endometriosis, dermoid Tumor kecil tanpa gejala

Gejala dan tanda : benjolan di perut, dapar mempengaruhi haid, infeksi, pecah, berubah menjadi ganas. Tatalaksana kistektomi (laparoskopik bila kecil), ovarektomi bila besar, pada usia tua salpingo-ooforektomi bilateral.

3. KANKER SERVIKS (LEHER RAHIM)


Pada leher rahim wanita yang mulai berhubungan seksual Dapat dideteksi secara dini dengan Tes Pap Smear Sel-sel normal jaringan leher rahim tumbuh lebih banyak dan lebih cepat dari biasanya

Proses perubahan sel-sel ganas terjadi secara bertahap (10-20 tahun) Risiko menjadi kanker lebih besar bila ditemukan Human Papilloma Virus (HPV) gol. risiko tinggi

Sistem Reproduksi Pria


Struktur: Bagian luar terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar). Bagian dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.

Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).

Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma. Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lai&nnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.

Pembentukan Gamet Jantan


Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa(spermatogenesis). Pada tubulus seminiferus testis terdapat selsel induk spermatozoa atau spermatogonium, sel Sertoli berfungsi memberi makan spermatozoa juga sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus yang berfungsi menghasilkan testosteron. Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon.

Hormon yang mempengaruhi spermatozoa


Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon perangsang folikel (Folicle Stimulating Hormone/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormone/LH). LH merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon testosteron., androgen/testosteron tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH sel Sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis.

Proses Spermatogenesis :
Spermatogonium sel spermatosit primer(bermiosis) spermatosit sekunder, spermatosit sekunder membelah spermatid spermatozoa masak Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper(semen atau air mani). Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 - 400 juta sel spermatozoa.

Penyakit Akibat Hubungan Seksual


HIV/AIDS

- Defisiensi kekebalan tubuh


- Belum ada obatnya - Afrika 50% wanita - Dunia : 5-10 juta penderita

Gejala dan Tanda Infeksi HIV


Mudah lelah Batuk dan sesak berkepanjangan Sering demam Diare berkepanjangan Berat badan turun drastis Bercak-bercak merah pada badan

PMS lain
Chlamydia Herpes Gonorrhea

Syphilis
Kondiloma

akuminata

Faktor penyebab terjadinya seks bebas pada remaja

Seksualitas (Myles, dkk, 1993)


proses yang berlangsung secara terusmenerus sejak seorang bayi lahir sampai meninggal;yang memperlihatkan hubungan yang erat antara aspek fisik (sistem reproduksi) dengan aspek psikis dan sosial yang muncul dalam bentuk perilaku; serta merupakan bagian integral dari kehidupan manusia

Masalah seksualitas remaja


Kematangan biologis Pacaran Perilaku Seks Kehamilan remaja Mitos Ingin tahu Sumber ?

Pencegahan penyakit kelamin dan Perilaku seks bebas

Pengambilan Tes Pap smear dilakukan : Pada pertengahan siklus haid Hindari persetubuhan satu hari sebelumnya Hindari penggunaan pembersih vagina 48 jam sebelum tes Hindari pemakaian obat-obatan melalui vagina satu minggu sebelum tes.

Pap smear

Waspadalah dan segera ke dokter bila mengalami tanda-tanda yang mencurigakan seperti : Keputihan dan pengeluaran cairan berbau busuk dari vagina Pendarahan setelah persetubuhan Pendarahan pada masa mati haid (menopause) Pendarahan atau haid yang abnormal

Wanita sebagai Korban


Mencegah : Hindari seks pra-nikah Just Say NO !!!

Terlanjur ?

Start Now

Kontrasepsi
Mencegah kehamilan dan STD Angka kegagalan cukup tinggi Komplikasi (+) Pemilihan metode

TERIMA KASIH

Sistem Pencernaan Manusia

saluran pencernaan
mulut Tenggorokan Kerongkongan Lambung usus halus, usus besar, rektum dan anus. sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

fungsi sistem pencernaan


mulai dari mulut sampai anus sebagai berikut: - menerima makanan - memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan) - menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah - membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.

Proses masuknya makanan


epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langitlangit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.

Kerongkongan(Esofagus)
kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir. kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung. makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik

Lambung
Berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting: - lendir - asam klorida - prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

Fungsi HCI Lambung


1.Merangsang keluamya sekretin 2.Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein. 3.Desinfektan 4.Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya.

Usus

lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus. jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Enterokinase adalah suatu aktivator enzim. Dalam usus halus makanan diabsorbsi. Usus memperluas bidang penyerapan dengan melakukan jonjot usus (Villi).

pankreas
pankreas merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar: - asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan - pulau pankreas, menghasilkan hormon. pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh selsel asini dan mengalir melalui berbagai saluran ke dalam duktus pankreatikus.

3 hormon yang dihasilkan oleh pankreas


- insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah - glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah - somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).

hati
hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. vena porta terbagi menjadi pembuluhpembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.

kandung empedu & saluran empedu sebelum makan, garam-garam empedu

menumpuk di dalam kandung empedu dan hanya sedikit empedu yang mengalir dari hati. makanan di dalam duodenum memicu serangkaian sinyal hormonal dan sinyal saraf sehingga kandung empedu berkontraksi. sebagai akibatnya, empedu mengalir ke dalam duodenum dan bercampur dengan makanan.

Fungsi Empedu
membantu pencernaan dan penyerapan lemak. berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Peran spesifik Empedu


garam empedu meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk membantu proses penyerapan garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar untuk membantu menggerakkan isinya obat dan limbah lainnya dibuang dalam empedu lalu dibuang dari tubuh bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan berbagai protein yang berperan dalam fungsi empedu dibuang di dalam empedu.

Usus Besar
Fungsinya: menghasilkan lendir menyerap air dan elektrolit dari tinja.

banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin k. bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteribakteri di dalam usus besar. akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

rektum & anus


rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.

Gangguan Sistem Pencernaan


Apendikitis Diare Kontipasi (Sembelit) Maldigesti

Radang usus buntu. Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat. Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar) Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung. Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong Radang pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori Produksi air liur yang sangat sedikit

Parotitis TukakLambung/Maag

Xerostomia

Anda mungkin juga menyukai