Anda di halaman 1dari 9

Makalah

UNCOMPLICATED HEPATITIS B

Disusun oleh:
Fachrul Irsan
04094705116
Pembimbing:
Dr.dr.H.Fachmi Idris,M.Kes

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2010

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas makalah yang berjudul

: Uncomplicated Hepatitis B

Oleh

: Fachrul Irsan (04094705116)

Telah diterima dan disahkan sebagai salah satu syarat dalam mengikuti kegiatan
Kepaniteraan Klinik Senior di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu
Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya periode 10 mei
5 juli 2010.

Palembang, mei 2010


Pembimbing

Dr.dr.H.Fachmi Idris,M.Kes

PENDAHULUAN
1. Pengertian dan Prevalensi
Uncomplicated hepatitis B (Hepatitis B kronik karier) adalah suatu keadaan yang
menggambarkan terdapatnya antigen virus hepatitis B (HbsAg) dalam darah lebih dari 6
bulan dan tidak ada gejala maupun suatu keadan gawat dari individu yang diserang oleh virus
hepatitis B tersebut.1
Hepatitis B kronik merupakan masalah kesehatan besar terutama di Asia, dimana
terdapat sedikitnya 75% dari seluruhnya 300 juta individu HbsAg positif menetao di seluruh
dunia. Di Asia sebagian besar pasien B kronik mendapat infeksi pada masa perinatal.
Kebanyakan pasien ini tidak mengalami keluhan ataupun gejala sampai akhirnya terjadi
penyakit hati kronik.2
Pada saat ini didunia diperkirnkan terdapat kira-kira 350 juta orangpengidap (carier)
HBsAg dan 220 juta (78 %) diantaranya terdapat di Asia termasuk Indonesia. Berdasarkan
pemeriksaan HBsAg pada kelompok donor darah di Indonesia prevalensi Hepatitis B berkisar
antara 2,50-36,17 % (Sulaiman, 1994). Selain itu di Indonesia infeksi virus hepatitis B terjadi
pada bayi dan anak, diperkirakan 25 -45,g% pengidap adalah karena infeksi perinatal. Hal ini
berarti bahwa Indonesia termasuk daerah endemis penyakit hepatitis B dan termasuk negara
yang dihimbau oleh WHO untuk melaksanakan upaya pencegahan (Imunisasi).3
Hepatitis B biasanya ditularkan dari orang ke orang melalui darah/darah produk yang
mempunyai konsentrasi virus hepatitis B yang tinggi, melalui semen, melalui saliva, melalui
alat-alat yang tercemar virus hepatitis B seperti sisir, pisau cukur, alat makan, sikat gigi, alat
kedokteran dan lain-lain. Di Indonesia kejadian hepatitis B satu diantara 12-14 orang, yang
berlanjut menjadi hepatitis kronik, chirosis hepatis dan hepatoma. Satu atau dua kasus
meninggal akibat hepatoma.3

2.FAKTOR FAKTOR PENYEBAB3


Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). Virus ini pertama kali
ditemukan oleh Blumberg pacta tahun 1965 dan di kenal dengan nama antigen Australia.
Virus ini termasuk DNA virus.
Virus hepatitis B berupa partikel dua lapis berukuran 42 nm yang disebut "Partikel
Dane". Lapisan luar terdiri atas antigen HBsAg yang membungkus partikel inti (core). Pada
inti terdapat DNA VHB Polimerase. Pada partikel inti terdapat Hepatitis B core antigen
(HBcAg) dan Hepatitis B e antigen (HBeAg). Antigen permukaan (HBsAg) terdiri atas lipo
protein dan menurut sifat imunologik proteinnya virus Hepatitis B dibagi menjadi 4 subtipe
yaitu adw, adr, ayw dan ayr. Subtipe ini secara epidemiologis penting, karena menyebabkan
perbedaan geogmfik dan rasial dalam penyebarannya. Virus hepatitis B mempunyai masa
inkubasi 45-80 hari, rata-rata 80-90 hari.
SUMBER DAN CARA PENULARAN VIRUS HEPATITIS B
Sumber Penularan Virus Hepatitis B.
Dalam kepustakaan disebutkan sumber penularan virus Hepatitis B berupa:
- Darah
- Saliva
- Kontak dengan mukosa penderita virus hepatitis B
- Feces dan urine
- Lain-lain: Sisir, pisau cukur, selimut, alat makan, alat kedokteran yang terkontaminasi virus
hepatitis B. Selain itu dicurigai penularan melalui nyamuk atau serangga penghisap darah.
Cara penularan virus Hepatitis B
Penularan infeksi virus hepatitis B melalui berbagai cara yaitu :
a. Parenteral : dimana terjadi penembusan kulit atau mukosa misalnya melalui tusuk

jarum

atau benda yang sudah tercemar virus hepatitis B dan pembuatan tattoo
b. Non Parenteral : karena persentuhan yang erat dengan benda yang tercemar
virus hepatitis B.
Secara epidemiologik penularan infeksi virus hepatitis B dibagi 2 cara penting yaitu:
a. Penularan vertikal; yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dari ibu yang HBsAg positif
kepada anak yang dilahirkan yang terjadi selama masa perinatal. Resiko terinfeksi pada bayi

mencapai 50-60 % dan bervariasi antar negara satu dan lain berkaitan dengan kelompok
etnik.
b. Penularan horizontal; yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dari seorang pengidap virus
hepatitis B kepada orang lain disekitarnya, misalnya: melalui hubungan seksual.
FAKIOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA HEPATITIS B
Faktor Host (Penjamu)
Adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi
timbul serta perjalanan penyakit hepatitis B. Faktor penjamu meliputi:
a. Umur
Hepatitis B dapat menyerang semua golongan umur. Paling sering padabayi dan anak
(25 -45,9 %) resiko untuk menjadi kronis, menurun denganbertambahnya umur dimana pada
anak bayi 90 % akan menjadi kronis,pada anak usia sekolah 23 -46 % dan pada orang dewasa
3-10%(Markum, 1997). Hal ini berkaitan dengan terbentuk antibodi dalam jumlah cukup
untuk menjamin terhindar dari hepatitis kronis.
b. Jenis kelamin
Berdasarkan sex ratio, wanita 3x lebih sering terinfeksi hepatitis B dibanding pria.
c. Mekanisme pertahanan tubuh
Bayi baru lahir atau bayi 2 bulan pertama setelah lahir lebih sering terinfeksi hepatitis
B, terutama pada bayi yang sering terinfeksi hepatitis B, terutama pada bayi yang belum
mendapat imunisasi hepatitis B. Hal ini karena sistem imun belum berkembang sempurna.
d. Kebiasaan hidup
Sebagian besar penularan pada masa remaja disebabkan karena aktivitas seksual dan
gaya hidup seperti homoseksual, pecandu obat narkotika suntikan, pemakaian tatto,
pemakaian akupuntur.
e. Pekerjaan
Kelompok resiko tinggi untuk mendapat infeksi hepatitis B adalah dokter, dokter
bedah, dokter gigi, perawat, bidan, petugas kamar operasi, petugas laboratorium dimana
mereka dalam pekerjaan sehari-hari kontak dengan penderita dan material manusia (darah,
tinja, air kemih).
Faktor Agent
Penyebab Hepatitis B adalah virus hepatitis B termasuk DNA virus. Virus Hepatitis B
terdiri atas 3 jenis antigen yakni HBsAg, HBcAg, dan HBeAg. Berdasarkan sifat imunologik
protein pada HBsAg, virus dibagi atas 4 subtipe yaitu adw, adr, ayw, dan ayr yang
menyebabkan perbedaan geografi dalam penyebarannya.Subtype adw terjadi di Eropah,

Amerika dan Australia. Subtype ayw terjadi di Afrika Utara dan Selatan. Subtype adw dan
adr terjadi di Malaysia, Thailand, Indonesia. Sedangkan subtype adr terjadi di Jepang dan
China.
Faktor Lingkungan
Merupakan

keseluruhan

kondisi

dan

pengaruh

luar

yang

mempengaruhi

perkembangan hepatitis B. Yang termasuk faktor lingkungan adalah:


- Lingkungan dengan sanitasi jelek
- Daerah dengan angka prevalensi VHB nya tinggi
- Daerah unit pembedahan: Ginekologi, gigi, mata.
- Daerah unit laboratorium
- Daerah unit bank darah
- Daerah tempat pembersihan
- Daerah dialisa dan transplantasi.
- Daerah unit perawatan penyakit dalam
Faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya hepatitis B kronik karier ditinjau dari
teori Blum dibedakan menjadi empat faktor, yaiu : faktor biologi, faktor lingkungan, faktor
pelayanan kesehatan, dan faktor perilaku.
Tabel. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hepatitis B kronik karier
Faktor Biologi
-Usia

Faktor Lingkungan

bayi dan anak)


-Wanita

Daerah

(beresiko angka
-

dengan remaja

disebabkan kesehatan

prevalensi karena

Daerah

-Lebih sering terjadi pembedahan:


orang-orang Ginekologi,

dengan sistem imun mata.

seksual

aktivitas -Kurangnya
dan

unit hidup
gigi, pecandu
narkotika

Daerah

unit pemakaian

akupuntur.

laboratorium

pemakaian

- Daerah unit bank akupuntur.

sarana

gaya dan prasarana yang


seperti memadai

homoseksual,

yang rendah

- Kelompok resiko darah

Pelayanan

penularan pada masa pengetahuan petugas

tiga kali lebih besar VHB nya tinggi


dibanding laki-laki)

Faktor
kesehatan
besar -Minimnya

(resiko - Lingkungan dengan -Sebagian

meningkat pada masa sanitasi jelek

pada

Faktor Perilaku

-Keterlambatan
obat dalam diagnosis dan

suntikan, terapi
tatto, -Kekeliruan

dalam

diagnosis dan terapi


-Tidak
program

adanya
yang

tinggi

untuk -

mendapat
hepatitis
dokter

Daerah

tempat

adekuat dalam proses

infeksi pembersihan

skrining

adalah - Daerah dialisa dan

penyakit

awal

transplantasi.
-

Daerah

perawatan

unit
penyakit

dalam

3. Faktor yang paling berperan


Faktor yang sangat berperan mempengaruhi terjadinya Hepatitis B kronik karier
adalah faktor pelayanan kesehatan.
4.Akar-akar permasalahan
Faktor pelayanan kesehatan yang menjadi masalah utama dalam kasus Hepatitis B
kronik karier adalah kekeliruan dan keterlambatan dalam diagnosis dan terapi.Hal ini
disebabkan kurangnya pengetahuan petugas kesehatan dan tidak tampaknya gejala-gejala
yang khas ataupun gawat dr penyakit ini sehingga pasien yang datang mengalami
keterlambatan dalam penegakan diagnosis maupun pemberian terapi yang tepat. Bahkan tidak
jarang pasien pasien datang pada keadaan yang sangat buruk dengan kerusakan hati yang
cukup luas dan mengalamo komplikasi. Oleh karena itu perlu dilakukan kegiatan-kegiatan
yang dapat menyelesaikan akar masalah tersebut dengan jalan meningkatkan pengetahuan
petugas dan juga masyarakat mengenai Hepatitis B kronik karier.
5.Rencana Program Kegiatan
Pilihan program untuk meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan, antara lain:
1. Memberikan materi kuliah atau seminar bagi petugas kesehatan mengenai cara penegakan
diagnosis dan penatalaksanaan Hepatitis B kronik karier.
2.Memberikan saran kepada dinas kesehatan setempat untuk mengadakan materi kuliah atau
seminar, dan pelatihan petugas kesehatan sebagai salah satu program kerja.
3. Membuat pamflet-pamflet berisi informasi terbaru tentang Hepatitis B kronik karier
.
Dari program kerja di atas, alternatif terbaik dalam mengatasi kasus Hepatitis B
kronik karier adalah dengan memberikan materi kuliah atau seminar bagi petugas kesehatan

mengenai cara penegakan diagnosis dan penatalaksanaan Hepatiti B kronik karier. Umumnya
kekeliruan diagnosis dan terapi terjadi karena minimnya pengetahuan petugas tentang
hepatitis B kronik karier dan kurangnya fasilitas pada sarana kesehatan yang memadai.

DAFTAR PUSTAKA

1.Notes for Heaptitis B Carriers. Available From URL: http://www.hku.hk/uhs/he/hep/enghepc.html


2.Soemohardjo soewignjo, Gunawan Stephanus. Hepatitis B Kronik dalam Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Jilid 1, Edisi V, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006, Hal 433442
3.Siregar Fazidah Aguslina. Hepatitis B Ditinjau Dari Kesehatan Masyarakat Dan
Pencegahan

Anda mungkin juga menyukai