Anda di halaman 1dari 20

MYSTICISME? FILSAFAT MISTIK ?

I. PENGERTIAN / DEFINISI
ETIMOLOGI

Mystikos (Yunani)
- rahasia, serba rahasia, tersembunyi, gelap, terselubung dalam kekelaman. De Kleine, Encylopaedie (1950)

-myein (Yunani) = menutup mata (de ogen sluiten) dan musterion (rahasia).

Kelompok 1(mistik keagamaan): -Kepercayaan tentang adanya kontak antara manusia bumi (aardse mens) dan tuhan (Dr. C.B. Van Haeringen, Nederlands Woordenboek, 1948). -Kepercayaan tentang persatuan mesra (innige vereneging) ruh manusia (ziel) dengan Tuhan (Dr. C.B. Van Haeringen, Nederlands Woordenboek, 1948). Kepercayaan kepada suatu kemungkinan terjadinya persatuan langsung (onmiddelijke vereneging) manusia dengan Dzat Ketuhanan (goddelijke wezen) dan perjuanagn bergairah kepada persatuan itu (Algemeene Kunstwoordentolk, J. Kramers. Jz).

Kelompok 2 (mistik tanpa agama?): -Kepercayaan kepada hal-hal yang rahasia (geheimnissen) dan hal-hal yang tersembunyi (verborgenheden). (J. Kramers. Jz). -Kecenderungan hati (neiging) kepada kepercayaan yang menakjubkan (wondergeloof) atau kepada ilmu yang rahasia (geheime wetenschap). (Algemeene Kunstwoordentolk, J. Kramers. Jz). (cat.: yang tersembunyi dan yg menakjubkab itu apa siapa ????)

i Berdasarkan arti tersebut mistik sebagai sebuah paham yaitu paham mistik atau mistisisme merupakan paham yang memberikan ajaran yang serba mistis (misal ajarannya berbentuk rahasia atau ajarannya serba rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelaman) sehingga hanya dikenal, diketahui atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja, terutama sekali penganutnya. Selain diperolehnya definisi, pendapat-pendapat tentang paham mistik diatas berdasarkan materi ajarannya juga memberikan adanya pemilahan antara paham mistik keagamaan (terkait dengan tuhan dan ketuhanan) dan paham mistik non-keagamaan (tidak terkait dengan tuhan ataupun ketuhaan).

KESIMPULAN

Berdasarkan arti tersebut mistik sebagai sebuah paham (mistisisme) merupakan paham yang ajarannya serba rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelaman sehingga hanya dikenal, diketahui atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja, terutama sekali penganutnya.

Prinsip-prinsip mistik
1. Hubungan manusia-Tuhan 2. Yg fisik mengganggu 3. Latihan ruhani 4. Centrum: Pengalaman mengatasi diri(non dan di atas rasional, hilang namun meningkat) Tujuan: mengatasi keterbatasan sejarah, budaya, kepribadian,. 5. Menghindari formalitas dam rasionalitas yang dianggap menghambat kehidupan ruhani yang sejati. 6. Ciri: non-rasional, langsung, sungguh nyata, emosi faktor penting dalam hubungan dengan yg ilahi (sampai batas tertentu analog dengan kedekatan antar kekasih)

II. BERBAGAI PENDEKATAN THD MISTIK


Teologis : mistisisme praktis Psikologis : kondisi psikis Filsafat : eksplorasi atas landasan mistisisme secara komprehensif 1. Landasan ontologis Hakikat kenyataan (monisme, dualisme, pluralisme) Hubungan manusia-Tuhan (monisme-panteistik, dualisme-dikotomis, ???) 2. Landasan epistemologis Metode mistik (mistisisme falsafi: manunggaling kawulo gusti, mistisisme moral: mwujudkan watak Tuhan dalam diri manusia) 3. Landasan Aksiologis Kemanfaatan

Landasan ontologi dan konsekuensi


1. hakikat realitas: Monisme >< Dualisme 2. Pandangan ttg cosmos emanasi >< penciptaan 3. Posisi Tuhan atas manusia Imanen >< transenden 4. Faham panteisme >< dualisme >< 5. Faham mistik Metafisik >< moral

panenteisme

Landasan epistemologi ???


Landasan aksiologi ???

III. FAKTA MISTIK

A. Titik tolak Krisis moral-sosial (ketidakmapanan) Kemapanan Konsep agama/gnosis Reaksi atas model keberagamaan

Penjelasan 3: konsep agama


Ciri Pengalaman Mistik Tak terlukiskan (Willian James) Pengetahuan Kesementaraan Pasivitas Aktif dan praktis (Evelyn Underhill) Transendental Ilahi : dicintai not diselidiki Mencapai keadaan bersatu Tidak mencari diri

GNOSIS

RANAH AGAMA

PENGHAYATAN
Diresapi iman

PEMAHAMAN
dipelajari ilmu

PELAKSANAAN
diamalkan amal

Pemahaman Penghayatan Pelaksanaan Intellectual Aspect Religious Experiential Aspect

Ritual Aspect
Iman~Ilmu kecerdasan pemaknaan Metafor Profanitas~Sakralitas Transendensi~Imanensi Lahir~Batin

Penjelasan 4:Reaksi atas model keberagamaan

Mistik

Normatif

rational

Mistisisme sebagai model penghayatan agama


Motivasi: kerinduan thd Tuhan Reaksi atas normativitas dan rationalitas keberagamaan Centrum: hubungan langsung manusia- Tuhan Emosionalitas lebih berperan Ekstase Pengalaman melalui latihan Puncak pengalaman peleburan diri

B. Mistik dan vitalitas


corak mistik sangat berpengaruh terhadap vitalitas Hidup bermoral Respon sosial yang tinggi anti sosial

C. Mistik dan simbol


1. Mistik meskipun unspeakable tetap saja diekspresikan lewat simbol. 2. Simbol sebagai ekspresi mistik biasanya bernuansa lembut, sejuk, menentramkan, romantis, cinta 3. Simbol mistik dapat juga merupakan suatu sarana/upaya pengkondisian spiritual

D. Mistik dan magic


1. 2. 3. 4. Hub.manusia-Tuhan Kepasrahan Non tendensi Dapat berakibat magic 1. 2. 3. 4. Manipulasi alam Penguasaan Tendensius Tidak dapat mistik

IV. JALAN MISTIK


Contoh-contoh : metodologi mistisisme/jalan mistik (jalan pengetahuan dikaitkan dg unsur cinta dan disesuaikan dengan struktur wahyu). 1. Ain al-Qudhat Hamadani (1098-1131): Tiga doktrin islam: tauhid, nubuwah, qiyamat; narasi fiqh, rasional filosofis, teoerotisme/transformasi narasi fiqh, rasional-filosofis, intelektual-teoerotism. 2. Al-din Suhrawardi (1154-1191): Epistemologi iluminasi. I. persiapan diri (uzlah:meninggalkan dunia agar mudah menerima pengetahuan, aktivitas, syarat, ilham) II.Penceraahan: filsof mencapai visi melihat cahaya Ilahi, III. Konstruksi: pencapaian pengetahuan tak terbatas (analisis diskursif: data visioner dibuktikan secara demonstratif. Ilmu hudhuri) IV. Pendokumentasian: pengalaman visioner yang ditulis ulang. (transisi subjek-subjek yang mengetahui/menciptakan:transformasi manusia alami ke manusia yang mengetahui: pengetahuan yang mentransendensikan pengetahua: inilah awal perjalan spiritual. Kesatua: ketika subjek mengetahui masuk ke alam kekuasaan ilahi dan memperoleh realitas sesuatu dan menjadi subjek yang mengetahui-mencipta)

Anda mungkin juga menyukai