Anda di halaman 1dari 5

I.

DATA HASIL ASESMEN a. Screening awal b. Riwayat medis, evaluasi fisik, data penunjang, dan daftar masalah awal c. Kuesioner usila d. MMSE e. Skala depresi f. Asesmen nutrisi

g. Rekapitulasi asesmen geriatri 1. IDENTITAS Nama Umur Alamat Pekerjaan : Ibu Wajiyem : 67 tahun : Karangsari wetan, Banguntapan, Bantul : IRT

2. DAFTAR MASALAH a. Masalah aktif Pusing kepala Kadar gula darah tinggi

b. Masalah pasif -

3. DIAGNOSIS KERJA Diabetes melitus tipe 2

4. TERAPI a. NON FARMAKALOGI 1. Edukasi Edukasi dengan tujuan promosi hidup sehat, perlu selalu dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan dan merupakan bagian yang sangat penting dari pengelolaan DM secara holistik.Materi edukasi terdiri dari materi edukasi

tingkat awal dan materi edukasi tingkat lanjutan. Edukasi yang diberikan kepada pasien meliputi pemahaman tentang:

Materi edukasi pada tingkat awal adalah: Materi tentang perjalanan penyakit DM Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM secara berkelanjutan Penyulit DM dan risikonya Intervensi farmakologis dan non-farmakologisserta target pengobatan Interaksi antara asupan makanan, aktivitasfisik, dan obat hipoglikemik oral atau insulinserta obat-obatan lain Cara pemantauan glukosa darah dan pemahaman hasil glukosa darah atau urin mandiri (hanya jika pemantauan glukosa darah mandiri tidak tersedia) Mengatasi sementara keadaan gawat daruratseperti rasa sakit, atau hipoglikemia Pentingnya latihan jasmani yang teratur Masalah khusus yang dihadapi (contoh:hiperglikemia pada kehamilan) Pentingnya perawatan kaki

Materi edukasi pada tingkat lanjut adalah : Mengenal dan mencegah penyulit akut DM Pengetahuan mengenai penyulit menahun DM Penatalaksanaan DM selama menderita penyakit lain Makan di luar rumah Rencana untuk kegiatan khusus Hasil penelitian dan pengetahuan masa kini dan teknologi mutakhir tentang DM Pemeliharaan/perawatan kaki (elemen perawatan kaki dapat dilihat pada tabel7 Deteksi dini kelainan kaki risiko tinggi, kaki yang berisiko tinggi antara lain: Kulit kaku yang kering, bersisik, dan retak-retak serta kaku. Bulu-bulu rambut kaki yang menipis. Kelainan bentuk dan warna kuku (kuku yang menebal, rapuh, ingrowing nail

Kalus (mata ikan) terutama di telapak. Perubahan bentuk jari-jari dan telapak kaki dan tulang-tulang kaki yang menonjol. Bekas luka atau riwayat amputasi jari-jari. Kaki baal, semutan, atau tidak terasa nyeri. Kaki yang terasa dingin Elemen kunci edukasi perawatan kaki Edukasi perawatan kaki harus diberikan secara rinci pada semua orang dengan ulkus maupun neuropati perifer atau peripheral arterial disease.

Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di pasir dan di air Periksa kaki setiap hari, dan dilaporkan pada dokter apabila kulit terkelupas, kemerahan, atau luka Periksa alas kaki dari benda asing sebelum memakainya Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih, tidak basah, dan mengoleskan krim pelembab ke kulit yang kering Potong kuku secara teratur Keringkan kaki, sela-sela jari kaki teratur setelah dari kamar mandi Gunakan kaos kaki dari bahan katun yang tidak menyebabkan lipatan pada ujung-ujung jari kaki Kalau ada kalus atau mata ikan, tipiskan secara teratur Jika sudah ada kelainan bentuk kaki, gunakan alas kaki yang dibuat khusus Sepatu tidak boleh terlalu sempit atau longgar, jangan gunakan hak tinggi Jangan gunakan bantal atau botol berisi air panas/batu untuk kaki.

2. Terapi nutrisi Prinsipnya adalah melakukan pengaturan pola makan yang didasarkan pada status gizi diabetes dan melakukan modifikasi diet berdasarkan kebutuhan individual. Karbohidrat Karbohidrat yang diberikan tidak boleh lebih dari 55-65% dari total kebutuhan energi sehari.

Protein Jumlah protein yang direkomendasikan sekitar 10-15% dari total kalori per hari.

Lemak Batas konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh, jumlah maksimal 10% dari total kebutuhan kalori per hari

3. Latihan jasmani Latihan jasmani dapat memperbaiki kendali glukosa secara menyeluruh, terbukti dengan penurunan HbA1C. Selain mengurangi risiko, latihan jasmani akan memberikan pengaruh yang baik pada tubuhm tekanan darah arteriil, sensitivitas barorefleks, dan vasodilaltasi pembuluh darah. Pada diabetes dengan gula darah yang tidak terkontrol, latihan jasmani akan menyebabkan terjadi peningkatan kadar glukosa darah dan benda keton. Pada kadar glukosa darah sekitar 332 mg/dl, bila tetap melakukan latihan jasmani, akan berbahaya. Jadi sebaiknya bila ingin melakukan latihan jasmani, harus mempunyao kadar glukosa darah tidak lebih dari 250 mg/dl.

b. FARMAKOLOGI Obat Antidiabetik Oral (Obat Hipoglikemik Oral) Ada beberapa jenis obat yang termasuk ke dalam OHO, yaitu : Golongan sulfonylurea Nama generik Chlorpropamide Glibenclamide Gliquaidone Gliclazide Glimepiride Buguanides Alpha glucosidase inhibitor Meglitinides Nateginides Repaglinides Starlix Novonorm 180-540 mg 0,5-16 mg Metformin Acarbose Nama dagang Diabenese Daonil, Euglucon Diamicron Minidiab, Glucotrol Amaryl Glucophage, Diabex Glucobay Dosis 250-500 mg 25-15 mg 30-120 mg 25-20 mg 1-8 mg 0,5-3 gram 50-600 mg

thiazolidindiones Pioglitazone Rosiglitazone

Actos Avandia

15-30 mg 4-8 mg

II.

PEMBAHASAN a. Daftar masalah Masalah aktif : pusing kepala, kadar gula darah yang tinggi Masalah pasif : tidak ada

b. Diagnosis kerja Diabetes melitus tipe 2 Gejala diabetes melitus berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya. Dan kemungkinan juga didapatkan keluhan seperti lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada pasien wanita. Jika keluhan khas, pemeriksaan glukosa darah sewaktu 200mg/dl.

Pasien sudah 1 tahun ini didiagnosis oleh dokter menderita diabetes melitus tipe 2. Pasien mengeluhkan sering BAK pada malam hari, banyak minum, dan nafsu makan yang meningkat serta pasien mengeluhkan mudah lelah. Terakhir pada tanggal 13 Juni 2012 pasien melakukan kontrol ke dokter di puskesmas di tempat pasien tinggal. Kemudian dokter melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu dan didapatkan hasil GDS 389 mg/dl. 3 bulan yang lalu pasien mengalami luka pada jari kaki karena luka yang tidak sembuh-sembuh sehingga dokter mengamputasi jari manis kaki pasien.

Anda mungkin juga menyukai