Anda di halaman 1dari 4

ELECTROCONVULTION THERAPY/ TERAPI KEJANG LISTRIK

1. PENGERTIAN
Adalah suatu pengobatan non farmakologis untuk menimbulkan kejang menyeluruh
secara artificial dengan melewatkan aliran listrik melalui elektrode yang dipasang
pada satu atau dua temples.

2. MEKANISME KERJA
a. Pemberian arus listrik searah dgn voltase 70-150 dan maksimum 600 mA
b. Reaksi penderita pd saat kejang :
o Fase latent 2-5 detik dlm bentuk tremor cepat
o Fase tonik 10 detik, kejang tonik seluruh otot rangka
o

Fase klonik 30 detik, terlihat kejang yang berdenyut-denyut secara masal dan
makin lama makin berkurang.

o Fase dlm mana penderita tidak memperlihatkan kejang lagi, belum bernafas
dan belum sadar.
o Fase bernafas spontan
o Fase mulai sadar kembali disertai disorientasi, kira-kira 5 menit sesudah kejang
berhenti
o Fase tertidur yang berlangsung 0,5-1 jam, setelah itu terbangun dgn orientasi
lebih baik.

3. INDIKASI
o Depresi Berat
o Skizofrenia Akut, Katatonik
o Gangguan bipolar episode manik
o Neurosa depresif & Gangguan panik
o Gangguan mental organik (Demensia senilis, RM) untuk menghilangkan gaduh
gelisah.

4. KONTRA INDIKASI
o Usia lanjut ; 65 tahun (ECT biasa) & 80 tahun (ECT dengan anesthesi)
o Kehamilan : Trimester 1 & 3 (ECT biasa). Dengan ECT anesthesi tidak ada KI.
o Penyakit kardio-vaskuler : KI Relatif (Hipertensi,penyakit miokard,trombosis
koroner lama,pasca bedah jantung). KI Absolut : Trombosis koroner
baru,Aneurisma aorta
o Penyakit saluran nafas, dengan anesthesi tidak ada KI. Dilakukan pada pasien
mogok makan, pasien pneumothorax & pasca pulmonektomi.
o Penyakit sendi tulang : dengan anesthesi fraktur baru, osteoarthritis &
osteoporosis dapat dilakukan ECT.
o Penyakit Otak Organik : Relatif ( Subdural hematome, Aneurisma cerebri).
Absolut
(tumor otak, tek.intra cranial tinggi).
o Penyakit-penyakit lain :
(relatif)

GNA eksaserbasi , Glaukoma & Ulcus peptikum

5. KOMPLIKASI/EFEK SAMPING

Kematian, amnesia

Kelainana sistem muskuloskeletal : kompresi vetrebra, dislokasi mandibula,


fraktur rahang

Kelainan sistim pernapasan : aspirasi, apneau,

Gelisah, vomitus

6. PERSIAPAN

Persiapan ; menjelaskan kegunaan dan efek samping ECT disertai


penandatanganan informed- consent.

Pemeriksaan pra ECT meliputi hal-hal sbb. :


- pemeriksaan fisik - EKG Ro.Thorax - Ro Tulang belakang - EEG - CT scan - MRI (disesuaikan dengan
kebutuhan).- pemeriksaan darah & urine (prn) - pemeriksaan gigi (bila
memakai gigi palsu perlu ditanggalkan)

Pasien dipuasakan 3-4 jam pra ECT

Ves.urinaria & rectum sebaiknya dikosongkan

Melonggarkan pakaian pasien

Perhatikan obat-obat yg diminum pasien misalnya : BZD (anti konvulsan) Lithium (timbulkan delirium dan lama kejang bertambah) - Lidocain
(meningkatkan ambang kejang) - Theophylin (timbulkan lama kejang).

7. JENIS-JENIS ECT
a. ECT bilateral-bitemporal

Letak elektroda bitemporal

Memberikan efektifitas lebih besar dibandingkan ECT unilateral

Efek samping gangguan kognitif lebih besar dibandingkan ECT unilateral

Bila stimulasi bilateral inisial berhasil selanjutnya dianjurkan menggunakan


stimulasi unilateral.

b. ECT Unilateral
o Digunakan untuk masalah-masalah non emergensi
o Elektroda diletakkan pada hemisfer / temporal kanan yang dominan, bila tidak
responsif pada ECT unilateral ini setelah 6 kali terapi, dianjurkan diubah
menjadi bilateral.
c. ECT unilateral tipe dElia

Cara baru menggunakan 2 elektroda, 1 diletakan ditemporal kanan, 4 cm


diatas garis penghubung kantus mata dengan lubang telinga, 1 elektroda lagi
diletakan di vertex. Pada pasien dengan dominasi tangan kiri, tetap 60%
memiliki hemisfer nondominan sebelah kanan, sehingga peletakan elektroda
unilateral tetap sisi kanan

PENGEKANGAN FISIK DAN

ELECTROCONVULTION THERAPY/ TERAPI KEJANG LISTRIK

Suwanto, S.Kep,Ns

Anda mungkin juga menyukai