membran mukosa atau kulit yang disebabkan oleh C. diphtheriae dan C. ulcerans.
Corynebacterium diphtheriae
Bakteri Gram-positif Bentuk batang, diameter
0,1-1 mm, panjang beberapa mm. Bersifat aerob Tidak berkapsul, tidak berspora, tak bergerak Memproduksi eksotoksin.
Corynebacterium diphtheriae
C. diptheriae
C. gravis
C. Mitis
Intermediate
Koloni kecil, halus, memiliki bintik hitam di bagian tengah, menyebabkan hemolisis
Patogenesis
C. Diptheria masuk melalui hidung/ mulut Mukosa sal. nafas bagian atas, kulit, konjungtiva, genitalia eksotoksin
Nekrosis
Fibrinous eksudat
Kerusakan organ
Gejala Klinis
Masa inkubasi : 1-5 hari
Manifestasi klinis tergantung :
- Lokasi infeksi - imunitas penderita - eksotoksin yang beredar Gejala : Demam, menggigil, sakit tenggorokan, suara serak, batuk, sakit menelan, sulit bernafas, teraba benjolan pada leher.
Pemeriksaan Fisik
Membran pada faring, epiglotis, laring, trakea dan
trakeobronkus Edema pada tonsil, uvula, submandibular dan leher bagian depan Miokarditis Kelainan pada sistem saraf Osteomilitis Artritis
Diagnosis
Diagnosis berdasarkan manifestasi klinis yang khas
Presumptive diagnosis methylen blue, gram,
imunofluorescens Diagnosis definitif kultur dan media selektif (Media Loeffler, Tellurite, Agar Tindale) Pemeriksaan produksi toksin Elek plate test, Polimerase pig inoculation Serum antibodi terhadap toksin bakteri Shick test
Penatalaksanaan
Perawatan umum : Isolasi Bedrest Diet lunak Serial EKG 2-3 kali seminggu
Penatalaksanaan
Tujuan :
Menetralisasi toksin yang beredar Membunuh basil C. diptheriae
Komplikasi
Gagal nafas
Miokarditis Pneumonia bakterial sekunder
Aritmia
Ensefalopati Sepsis