Oleh:
MASRA LENA SIREGAR
Pembimbing :
Dr. PELSI SULAINI ,SpOG-K.Onk
TINJAUAN PUSTAKA
Seksio sesarea (SC) : suatu persalinan buatan janin dilahirkan melalui
suatu insisi pd dinding abdomen & dinding rahim dgn syarat rahim dalam
keadaan utuh, berat janin diatas 500 gram.
SC ulangan : persalinan dgn SC yang dilakukan pd seorang penderita yang
pernah mengalami SC pd persalinan sebelumnya, elektif maupun emergensi.
Persalinan pervaginam pada bekas SC (trial of labor, trial of scar): persalinan
pd bekas SC yang dicoba pervaginam, apabila syaratnya terpenuhi.
Merril dan Gibbs 1978, melaporkan dari Universsitas Texas di San Antonio
persalinan pervaginam pada bekas seksio sesarea adalah terbukti aman pada
83% bekas SC
SC atas indikasi letak lintang, plasenta previa atau janin yang sangat preterm
curiga telah dilakukan insisi vertikal atau klasik.
Jika tidak ditemukan riwayat insisi operasi sebelumnya diduga telah
dilakukan insisi segmen bawah rahim (SBR)
Ruptura uteri pd jaringan parut bekas SC : terpisahnya jaringan parut pd
bekas insisi, ruptura selaput ketuban terdapat hubungan antara kavum
uteri dan kavum abdomen
3
American
College of
Obstetricans
and Gynecologists
(ACOG), 1999
Partus percobaan pada bekas seksio sesarea tidak dapat dilakukan apabila :
1. Pasien bekas SC dgn insisi pd segmen atas uterus
2. Fasilitas tidak memadai untuk dilakukannya suatu SC emergensi
3. Pasien menolak
4. Komplikasi medis atau obstetrik yang merupakan kontra indikasi untuk
persalinan
8
Wanita dengan insisi pada segmen uterus yang aktif mempunyai resiko yang
besar untuk ruptura uteri, sebelum dan selama persalinan
Menurut Rodriguez 1989, resiko terjadi ruptura pd parut klasik 15-30%,
yaitu 4-5x lebih besar dari resiko ruptura pd SBR (0,5%).
Kemungkinan terjadi ruptura pd parut klasik adalah 12x lebih tinggi
dibandingkan dengan parut SBR (25% : 2%)
Angka kematian ibu pd ruptura parut pd fundus uteri 5%, dgn kematian
janin 73%, dibanding dgn parut SBR tidak didapatkan angka kematian
ibu & angka kematian janin hanya 8%.
ILUSTRASI KASUS
ANAMNESIS
Seorang pasien wanita, umur 29 tahun, masuk KB IGD RS Dr. M. Djamil
Padang tanggal 16 Juli 2005 jam 13.58 WIB dengan :
Keluhan utama : Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 4 jam sebelum masuk
Rumah Sakit, makin lama makin kuat dan sering
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 4 jam sebelum masuk Rumah Sakit,
makin lama makin kuat dan sering
10
- Keluar lendir bercampur darah dari kemaluan sejak 4 jam sebelum masuk
Rumah Sakit
- Keluar air-air yang banyak dari kemaluan tidak ada
- Keluar darah yang banyak dari kemaluan tidak ada
- Tidak haid sejak 9 bulan yang lalu
- HPHT : 28-10-2004 TP 4-7-2005
- Gerak anak dirasakan sejak 5 bulan yang lalu
- Riwayat Hamil Muda : mual (+), muntah (-), perdarahan (-)
- Riwayat Hamil Tua : mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
- Prenatal Care : kontrol ke bidan, tidak teratur
11
II.
Sekarang
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : sedang
Gizi
:sedang
Kesadaran
Sianosis
: (-)
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Edema
: (-)
Frekuensi nadi
: 80x/menit
Anemis
: (-)
Tinggi Badan
:150cm
Suhu
: 37C
Berat Badan
:56kg
Kepala
Mata
Leher
THT
Thorak
Abdomen
: Status Obstetrikus
Genitalia
: Status Obstetrikus
Ekstremitas
Status Obstetrikus
Muka
Mammae
Abdomen :
14
Genitalia :
15
Inspeksi
: Vulva/uretra : tenang
: sukar dinilai
Linea Inominata
: sukar dinilai
Sakrum
: cekung
: lurus
Spina ischiadika
: tidak menonjol
16
Os Coccygeus
: mudah digerakkan
Arcus Pubis
: > 90
Ukuran Panggul Luar : DIT dapat dilalui 1 tinju dewasa (>10,5 cm)
Kesan : ukuran panggul Luas
Pemeriksaan laboratorium :
Darah : Hb
Leukosit
: 10,8 gr%
Ht
: 35%
: 9.600/mm3
Trombosit : 271.000/mm3
Diagnosis Kerja :
17
CT : 4
FOLLOW UP
Jam 15.58 WIB
A/ Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari (+)
18
: sedang
Nadi : 82x/menit
Kesadaran
: CMC
Nafas
Tekanan darah
: 120/70 mmHg
Suhu : afebris
His
: 3-4/50/Kuat
BJA : 142x/menit
: 20x/menit
Genitalia :
I
: Vulva/uretra : tenang
VT
: pembukaan : 6-7 cm
ketuban : (+)
bagian terbawah : teraba kepala ubun-ubun kecil kiri depan HII-III
19
: sedang
Nadi : 88x/menit
Kesadaran
: CMC
Nafas
Tekanan darah
: 130/70 mmHg
Suhu : afebris
His
: 2-3/50/Kuat
BJA : 148x/menit
: 22x/menit
Genitalia :
I
: Vulva/uretra
: tenang
VT
: pembukaan
: lengkap
ketuban
22
Plasenta lahir spontan 1 buah lengkap, dengan ukuran 16 x 17 x 2,5 cm, berat 500
gram, panjang tali pusat 50 cm, insersi parasentral
Luka episiotomi dijahit dan dirawat
Perdarahan selama tindakan 100 cc
D/ Para 2 A0H2 post partus maturus spontan
Anak baik, Ibu baik
S/ Awasi Kala IV
Tanggal 17 Juli 2005
A/ Demam (-), Kolostrum (+), Perdarahan (-), BAK (+), BAB (-)
23
Pf/Keadaan Umum
: sedang
Nadi : 84x/menit
Kesadaran
: CMC
Nafas
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Suhu : afebris
: 20x/menit
Thorak
Status obstetrikus :
Abdomen : I
: thympani
- Mobilisasi bertahap
- Diet TKTP
- Roboransia
: sedang
Nadi : 80x/menit
Kesadaran
: CMC
Nafas
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Suhu : afebris
: 20x/menit
Mata
Leher
: thympani
- Mobilisasi bertahap
27
- Breast Care
- Diet TKTP
DISKUSI
28
Seorang pasien wanita umur 29 tahun masuk KB IGD RS Dr. M. Djamil Padang
pada tanggal 16 Juli 2005 jam 13.58 WIB dengan keluhan utama nyeri
pinggang menjalar ke ari-ari sejak 4 jam sebelum masuk Rumah Sakit, makin
lama makin kuat dan sering. Pasien di diagnosis G 2P1A0H1 Parturient aterm
(39-40 minggu) Kala I fase aktif + Bekas SC. Anak hidup, tunggal, intrauterin,
letak kepala ubun-ubun kecil kiri melintang HI-II.
Dari pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 3-4 cm, ketuban (+), teraba
kepala ubun-ubun kecil kiri melintang H I-II dan dari ukuran panggul didapatkan
kesan panggul luas.
29
Pasien tidak melakukan prenatal care yang teratur sehingga tidak diketahui tipe
SC sebelumnya sehingga diduga telah dilakukan insisi pada SBR karena SC
yang lalu dilakukan bukan atas indikasi letak lintang, plasenta previa atau janin
preterm yang cenderung dilakukan insisi vertikal atau klasik
Berdasarkan diagnosis dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, pasien
direncanakan partus pervaginam karena syarat-syarat melakukan partus
pervaginam pada pasien telah terpenuhi, diantaranya :
- Kehamilan sekarang adalah kehamilan tunggal
- Perkiraan berat anak <4000 gram
- Riwayat SC yang lalu hanya 1 kali dengan indikasi yang tidak menetap
- Tidak ada kelainan letak janin, tidak ada infeksi pada luka bekas operasi
30
32