Anda di halaman 1dari 8

Cara Penggunaan Oral Sublingual Parentral Epikutan/transdermal

Bentuk Sediaan Utama Tablet, kapsul, larutan, sirup, eliksir, suspensi, magma, jel, bubuk Tablet, trokhisi dan tablet hisap Larutan, suspensi Salep, krim, pasta, plester, bubuk, erosol, latio, tempelan transdermal, cakram, larutan Salep Larutan, suspensi Larutan, semprot, inhalan, salep Erosol Larutan, salep, supositoria Larutan, salep, busa"busa emulsi, tablet, sisipan, supositoria, spon Larutan, supositoria

Contoh

Konjungtival Introakular/intraaural Intranasal Intrarespiratori ektal !aginal #retral

Macam-macam Bentuk Obat dan Tujuan Penggunaannya $ Bentuk-bentuk obat serta tujuan penggunaannya antara lain adalah sebagai berikut: a% Pulvis &Serbuk' (erupakan campuran kering bahan obat atau )at kimia *ang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar% b% Pulveres (erupakan serbuk *ang dibagi dalam bobot *ang lebih kurang sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas *ang cocok untuk sekali minum% c% Tablet &+ompressi' (erupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan% ,' Tablet Kempa - paling ban*ak digunakan, ukuran dapat bervariasi, bentuk serta penandaann*a tergantung design cetakan .' Tablet +etak - dibuat dengan memberikan tekanan rendah pada massa lembab dalam lubang cetakan% /' Tablet Trikurat - tablet kempa atau cetak bentuk kecil umumn*a silindris% Sudah jarang ditemukan

0' Tablet 1ipodermik - dibuat dari bahan *ang mudah larut atau melarut sempurna dalam air% 2ulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral% 3' Tablet Sublingual - dikehendaki e4ek cepat &tidak le5at hati'% 2igunakan dengan meletakkan tablet di ba5ah lidah% 6' Tablet 7ukal - digunakan dengan meletakkan di antara pipi dan gusi% 8' Tablet E4ervescen - tablet larut dalam air% 1arus dikemas dalam 5adah tertutup rapat atau kemasan tahan lembab% Pada etiket tertulis 9tidak untuk langsung ditelan:% ;' Tablet Kun*ah - cara penggunaann*a dikun*ah% (eninggalkan sisa rasa enak di rongga mulut, mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit, atau tidak enak% d% Pilulae &PIL' (erupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral% Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet dan kapsul% (asih ban*ak ditemukan pada seduhan jamu% e% Kapsulae &Kapsul' (erupakan sediaan padat *ang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak *ang dapat larut% Keuntungan/tujuan sediaan kapsul *aitu,' (enutupi bau dan rasa *ang tidak enak .' (enghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari /' Lebih enak dipandang 0' 2apat untuk . sediaan *ang tidak tercampur secara 4isis & income fisis', dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain *ang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul *ang lebih besar% 3' (udah ditelan% 4% Solutiones &Larutan' (erupakan sediaan cair *ang mengandung satu atau lebih )at kimia *ang dapat larut, biasan*a dilarutkan dalam air, *ang karena bahan"bahann*a, cara peracikan atau penggunaann*a, tidak dimasukkan dalam golongan produk lainn*a &<nsel'% 2apat juga dikatakan sediaan cair *ang mengandung satu atau lebih )at kimia *ang larut, misaln*a terdispersi secara molekuler dalam pelarut *ang sesuai atau campuran pelarut *ang saling bercampur% +ara penggunaann*a *aitu larutan oral &diminum' dan larutan topikal &kulit'% g% Suspensi

(erupakan sediaan cair *ang mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam 4ase cair% (acam suspensi antara lain- suspensi oral &juga termasuk susu/magma', suspensi topikal &penggunaan pada kulit', suspensi tetes telinga &telinga bagian luar', suspensi optalmik, suspensi sirup kering% h% Emulsi (erupakan sediaan berupa campuran dari dua 4ase cairan dalam sistem dispersi, 4ase cairan *ang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam 4ase cairan lainn*a, umumn*a distabilkan oleh )at pengemulsi% i% =alenik (erupakan sediaan *ang dibuat dari bahan baku *ang berasal dari he5an atau tumbuhan *ang disari% j% E>tractum (erupakan sediaan pekat *ang diperoleh dengan mengekstraksi )at dari simplisia nabati atau simplisia he5ani menggunakan pelarut *ang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk *ang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku *ang ditetapkan% k% In4usa (erupakan sediaan cair *ang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu ?@@ + selama ,3 menit% l% Immunosera &Imunoserum' (erupakan sediaan *ang mengandung Imunoglobin khas *ang diperoleh dari serum he5an dengan pemurnian% 7erkhasiat menetralkan toksin kuman &bisa ular' dan mengikat kuman/virus/antigen% m% #nguenta &Salep' (erupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir% 2apat juga dikatakan sediaan setengah padat *ang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar% 7ahan obat harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep *ang cocok% n% Suppositoria (erupakan sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, *ang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra, umumn*a meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh% Tujuan pengobatan *aitu,' Penggunaan lokal - memudahkan de4ekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan in4lamasi karena hemoroid%

.' Penggunaan sistemik - amino4ilin dan teo4ilin untuk asma, chlorpro)amin untuk anti muntah, chloral h*drat untuk sedati4 dan hipnoti4, aspirin untuk analgenik antipiretik% o% =uttae &Obat Tetes' (erupakan sediaan cairan berupa larutan, emulsi, atau suspensi, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes *ang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan *ang dihasilkan penetes beku *ang disebutkan Aarmacope Indonesia% Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain- =uttae &obat dalam', =uttae Oris &tets mulut', =uttae <uriculares &tetes telinga', =uttae Basales &tetes hidung', =uttae Ophtalmicae &tetes mata'% p% Injectiones &Injeksi' (erupakan sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk *ang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, *ang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir% Tujuann*a *aitu kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien *ang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut% $ Cara pemberian obat serta tujuan penggunaannya adalah sebagai berikut: a% Oral Obat *ang cara penggunaann*a masuk melalui mulut% Keuntungann*a relati4 aman, praktis, ekonomis% Kerugiann*a timbul e4ek lambatC tidak berman4aat untuk pasien *ang sering muntah, diare, tidak sadar, tidak kooperati4C untuk obat iritati4 dan rasa tidak enak penggunaann*a terbatasC obat *ang inakti4/terurai oleh cairan lambung/ usus tidak berman4aat &penisilin =, insulin'C obat absorpsi tidak teratur% #ntuk tujuan terapi serta e4ek sistematik *ang dikehendaki, penggunaan oral adalah *ang paling men*enangkan dan murah, serta umumn*a paling aman% 1an*a beberapa obat *ang mengalami perusakan oleh cairan lambung atau usus% Pada keadaan pasien muntah"muntah, koma, atau dikehendaki onset *ang cepat, penggunaan obat melalui oral tidak dapat dipakai% b% Sublingual +ara penggunaann*a, obat ditaruh diba5ah lidah% Tujuann*a supa*a e4ekn*a lebih cepat karena pembuluh darah ba5ah lidah merupakan pusat sakit% (isal pada kasus pasien jantung% Keuntungan cara ini e4ek obat cepat serta kerusakan obat di

saluran cerna dan metabolisme di dinding usus dan hati dapat dihindari &tidak le5at vena porta' c% Inhalasi Penggunaann*a dengan cara disemprot &ke mulut'% (isal obat asma% Keuntungann*a *aitu absorpsi terjadi cepat dan homogen, kadar obat dapat dikontrol, terhindar dari e4ek lintas pertama, dapat diberikan langsung pada bronkus% Kerugiann*a *aitu, diperlukan alat dan metoda khusus, sukar mengatur dosis, sering mengiritasi epitel paru D sekresi saluran na4as, toksisitas pada jantung% alveoli paru"paru dan membran mukosa pada perjalanan perna4asan% d% ektal +ara penggunaann*a melalui dubur atau anus% Tujuann*a mempercepat kerja obat serta si4atn*a lokal dan sistemik% Obat oral sulit/tidak dapat dilakukan karena iritasi lambung, terurai di lambung, terjadi e4ek lintas pertama% +ontoh, asetosal, parasetamol, indometasin, teo4ilin, barbiturat% e% Pervaginam 7entukn*a hampir sama dengan obat rektal, dimasukkan ke vagina, langsung ke pusat sasar% (isal untuk keputihan atau jamur% 4% Parentral 2igunakan tanpa melalui mulut, atau dapat dikatakan obat dimasukkan de dalam tubuh selain saluran cerna% Tujuann*a tanpa melalui saluran pencernaan dan langsung ke pembuluh darah% (isal suntikan atau insulin% E4ekn*a biar langsung sampai sasaran% Keuntungann*a *aitu dapat untuk pasien *ang tidak sadar, sering muntah, diare, *ang sulit menelan/pasien *ang tidak kooperati4C dapat untuk obat *ang mengiritasi lambungC dapat menghindari kerusakan obat di saluran cerna dan hatiC bekerja cepat dan dosis ekonomis% Kelemahann*a *aitu kurang aman, tidak disukai pasien, berbaha*a &suntikan D in4eksi'% Istilah injeksi termasuk semua bentuk obat *ang digunakan secara parentral, termasuk in4us% Injeksi dapat berupa larutan, suspensi, atau emulsi% <pabila obatn*a tidak stabil dalam cairan, maka dibuat dalam bentuk kering% 7ila mau dipakai baru ditambah aEua steril untuk memperoleh larutan atau suspensi injeksi% g% Topikal/lokal Obat *ang si4atn*a lokal% (isal tetes mata, tetes telinga, salep% h% Suntikan 2alam inhalasi, obat dalam keadaan gas atau uap *ang akan diabsorpsi sangat cepat melalui

2iberikan bila obat tidak diabsorpsi di saluran cerna serta dibutuhkan kerja cepat% armakokinetika Aarmakokinetika merupakan aspek 4armakologi *ang mencakup nasib obat dalam tubuh *aitu absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresin*a &<2(E'% Obat *ang masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara pemberian umun*a mengalami absorpsi, distribusi, dan pengikatan untuk sampai di tempat kerja dan menimbulkan e4ek% Kemudian dengan atau tanpa biotrans4ormasi, obat diekskresi dari dalam tubuh% ,' <bsorpsi dan 7ioavailabilitas Kedua istilah tersebut tidak sama artin*a% <bsorpsi, *ang merupakan proses pen*erapan obat dari tempat pemberian, men*angkut kelengkapan dan kecepatan proses tersebut% Kelengkapan din*atakan dalam persen dari jumlah obat *ang diberikan% Tetapi secara klinik, *ang lebih penting ialah bioavailabilitas% Istilah ini men*atakan jumlah obat, dalam persen terhadap dosis, *ang mencapai sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh/akti4% Ini terjadi karena untuk obat"obat tertentu, tidak semua *ang diabsorpsi dari tempat pemberian akan mencapai sirkulasi sestemik% Sebagaian akan dimetabolisme oleh en)im di dinding ususpada pemberian oral dan/atau di hati pada lintasan pertaman*a melalui organ"organ tersebut% (etabolisme ini disebut metabolisme atau eliminasi lintas pertama & first pass metabolism or elimination' atau eliminasi prasistemik% Obat demikian mempun*ai bioavailabilitas oral *ang tidak begitu tinggi meskipun absorpsi oraln*a mungkin hampir sempurna% Fadi istilah bioavailabilitas menggambarkan kecepatan dan kelengkapan absorpsi sekaligus metabolisme obat sebelum mencapai sirkulasi sistemik% Eliminasi lintas pertama ini dapat dihindari atau dikurangi dengan cara pemberian parenteral &misaln*a lidokain', sublingual &misaln*a nitrogliserin', rektal, atau memberikann*a bersama makanan% .' 2istribusi Setelah diabsorpsi, obat akan didistribusi ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah% Selain tergantung dari aliran darah, distribusi obat juga ditentukan oleh si4at 4isikokimian*a% 2istribusi obat dibedakan atas . 4ase berdasarkan pen*ebarann*a di dalam tubuh% 2istribusi 4ase pertama terjadi segera setelah pen*erapan, *aitu ke organ *ang per4usin*a sangat baik misaln*a jantung, hati, ginjal, dan otak% Selanjutn*a, distribusi 4ase kedua jauh lebih luas *aitu mencakup jaringan *ang per4usin*a tidak sebaik organ di atas misaln*a otot, visera, kulit, dan jaringan lemak% 2istribusi ini

baru mencapai keseimbangan setelah 5aktu *ang lebih lama% 2i4usi ke ruang interstisial jaringan terjadi karena celah antarsel endotel kapiler mampu mele5atkan semua molekul obat bebas, kecuali di otak% Obat *ang mudah larut dalam lemak akan melintasi membran sel dan terdistribusi ke dalam otak, sedangkan obat *ang tidak larut dalam lemak akan sulit menembus membran sel sehingga distribusin*a terbatas terurama di cairan ekstrasel% 2istribusi juga dibatasi oleh ikatan obat pada protein plasma, han*a obat bebas *ang dapat berdi4usi dan mencapai keseimbangan% 2erajat ikatan obat dengan protein plasma ditentukan oleh a4initas obat terhadap protein, kadar obat, dan kadar proteinn*a sendiri% Pengikatan obat oleh protein akan berkurang pada malnutrisi berat karena adan*a de4isiensi protein% /' 7iotrans4ormasi / (etabolisme 7iotrans4ormasi atau metabolisme obat ialah proses perubahan struktur kimia obat *ang terjadi dalam tubuh dan dikatalis oleh en)im% Pada proses ini molekul obat diubah menjadi lebih polar, artin*a lebih mudah larut dalam air dan kurang larut dalam lemak sehingga lebih mudah diekskresi melalui ginjal% Selain itu, pada umumn*a obat menjadi inakti4, sehingga biotrans4ormasi sangat berperan dalam mengakhiri kerja obat% Tetapi, ada obat *ang metabolitn*a sama akti4, lebih akti4, atau tidak toksik% <da obat *ang merupakan calon obat & prodrug' justru diakti4kan oleh en)im biotrans4ormasi ini% (etabolit akti4 akan mengalami biotrans4ormasi lebih lanjut dan/atau diekskresi sehingga kerjan*a berakhir% En)im *ang berperan dalam biotrans4ormasi obat dapat dibedakan berdasarkan letakn*a dalam sel, *akni en)im mikrosom *ang terdapat dalam retikulum endoplasma halus &*ang pada isolasi in vitro membentuk mikrosom', dan en)im non" mikrosom% Kedua macam en)im metabolisme ini terutama terdapat dalam sel hati, tetapi juga terdapat di sel jaringan lain misaln*a ginjal, paru, epitel, saluran cerna, dan plasma% 0' Ekskresi Obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil biotrans4ormasi atau dalam bentuk asaln*a% Obat atau metabolit polar diekskresi lebih cepat daripada obat larut lemak, kecuali pada ekskresi melalui paru% =injal merupakan organ ekskresi *ang terpenting% Ekskresi disini merupakan resultante dari / preoses, *akni 4iltrasi di glomerulus, sekresi akti4 di tubuli proksimal, dan rearbsorpsi pasi4 di tubuli proksimal dan distal%

Ekskresi obat melalui ginjal menurun pada gangguan 4ungsi ginjal sehingga dosis perlu diturunkan atau intercal pemberian diperpanjang% 7ersihan kreatinin dapat dijadikan patokan dalam men*esuaikan dosis atau interval pemberian obat% Ekskresi obat juga terjadi melalui keringat, liur, air mata, air susu, dan rambut, tetapi dalam jumlah *ang relati4 kecil sekali sehingga tidak berarti dalam pengakhiran e4ek obat% Liur dapat digunakan sebagai pengganti darah untuk menentukan kadar obat tertentu% ambut pun dapat digunakan untuk menemukan logam toksik, misaln*a arsen, pada kedokteran 4orensik%

Anda mungkin juga menyukai