Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN TEORI KUANTUM

Mekanika Klasik
Perilaku atom/molekul dikaitkan dengan objek sehari-hari dan planet-planet
Gagal menjelaskan partikel-partikel sangat kecil
Radiasi benda hitam
Menurut teorinya, benda hitam merupakan benda yang memiliki kemampuan untuk
menyerap semua cahaya (berbagai panjang gelombang), sehingga radiasi dari benda hitam ini
akan menghasilkan suatu spektrum warna yang kontinyu. Tetapi fakta eksperimen
menyebutkan bahwa, radiasi benda hitam tidak menghasilkan spektrum cahaya yang terletak
pada panjang gelombang pendek. Fakta ini berusaha dijelaskan melalui teori Hukum
Pergeseran Wien dan Hukum Rayleig-Jeans. Tetapi ternyata, masih belum berhasil dengan
baik.
Josef Stefan mengusulkan bahwa besar intensitas radiasi yang dipancarkan oleh suatu
benda memenuhi persamaan:

Dimana : e = tetapan emistivitas, 0 e 1
= tetapan Stefan-Boltzman = 5.67 x 10
-8
w/(m
2
K
4
)
T = suhu mutlak (K)
Namun ketika yang dipertanyakan adalah radiasi dari sebuah benda hitam maka para
ilmuwan menemukan suatu hal yang tak lazim. Hal itu dikarenakan ketika suatu benda hitam
dipanaskan pada tiap-tiap suhu tertentu maka ia akan meradiasikan gelombang
elektromagnetik dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Gelombang elektromagnetik
ini memiliki panjang gelombang yang nilainya berbanding terbalik dengan suhu yang
digunakan yang kemudian oleh Wien dibentuklah suatu persamaan:


Dimana : b = tetapan Wien = 2.898 x 10
-3
mK

Para fisikawan mencoba menjelaskan fenomena radiasi benda hitam ini secara teoritis.
Rayleigh-Jean mencoba menyusun suatu model sederhan untuk menjelaskan fakta ini.
Mereka menganggap bahwa molekul/muatan pada bola berongga (sebelumnya benda hitam
diilustrasikan sebagai sebuah rongga dimana tak ada cahaya yang dapat masuk di dalamnya
sebab tak memang amat sulit menemukan benda yang bersifat hitam sempurna)di dinding
benda berongga dihubungkan oleh pegas.
Dengan model ini Rayleigh-Jean dapat menentukan intensitas radiasinya dengan
menganggap bahwa ketika suhu benda dinaikkan maka muatan akan mendapat energi kinetik
untuk bergetar. Getaran itu akan menimbulkan percepatan sehingga menghasilkan radiasi.
Model ini masih menggunakan paradigma fisika klasik yang menyatakan bahwa energi
bersifat kontinu. Sehingga intensitas benda hitam tersebut adalah:

Dimana : K = konstanta Boltzman = 1.38 x 10
-23
j/K

Namun ternyata teori ini hanya mampu untuk menerangkan intensitas radiasi dengan
panjang gelombang yang relatif besar dan tidak cocok untuk panjang gelombang kecil. Dan
jika saja teori ini benar maka seharusnya sinar UV yang memiliki panjang gelombang kecil
akan memiliki intensitas yang sangat besar dan bila hal ini benar-benar terjadi maka alam
semesta ini seharusnya mengalami bencana sinar UV sebab alam semesta ini dibanjiri oleh
UV tapi nyatanya hal ini tidak terjadi.
Karena kegagalan ini maka Wien kembali mengusulkan seuatu teori lagi, sehinga
intensitas yang dihasilkan oleh radiasi benda hitam adalah:


Dimana : A dan C merupakan konstanta.
Namun tetap saja teori Wien ini belum berlaku untuk seluruh panjang gelombang. Hal ini
karena Wien masih menerapkan prinsip kekontinuan sehingga hanya dapat digunakan untuk
gelombang dengan panjang gelombang yang relatif pendek saja.
Pada tahun 1900, fisikawan Jerman Max Planck menemukan bahwa ia dapat
menjelaskan pengamatan eksperimen dengan mengusulkan bahwa energi dari setiap
Hukum
Rayleigh-Jean
elektromagnetik osilator terbatas pada nilai-nilai diskrit dan tidak dapat bervariasi secara
sewenang-wenang. Proposal ini bertentangan dengan sudut pandang fisika klasik di mana
semua energi yang mungkin adalah diperbolehkan dan setiap osilator memiliki energi rata-
rata kT. Keterbatasan energi untuk nilai diskrit disebut kuantisasi energi. Secara khusus,
Planck menemukan bahwa ia dapat menjelaskan distribusi diamati energi jika ia menduga
bahwa energi diizinkan osilator elektromagnetik frekuensi kelipatan bilangan bulat dari h:
E = nh n = 0, 1, 2,. . .
Dimana distribusi Planck ini dirumuskan sebagai berikut :


Dasar Dasar Teori Kuantum
Radiasi cahaya memiliki sifat dualisme:
1. Berupa arus partikel / foton
2. Gerak gelombang
Sifat dualisme cahaya diterapkan oleh de Broglie (1923) terhadap elektron yang bergerak
mengelilingi inti.
Menurut teori relativitas Einstein, energi suatu partikel adalah
E = mc
2

Sedangkan E = h , maka didapat:

c
h h mc
2

Sehingga untuk foton:
p
h
mc
h
(Persamaan de Broglie). Keterangan c = kecepatan cahaya, p = momentum
Contoh Penggunaan panjang gelombang de Broglie (contoh 7.2)
Perkirakan panjang gelombang elektron yang telah dipercepat dari keadaan diam
melalui beda potensial 40 kV.
Metode Untuk menggunakan hubungan de Broglie, kita perlu mengetahui momentum
linear, p, elektron. Untuk menghitung momentum linear, kami mencatat bahwa energi
Distribusi
Planck
diakuisisi oleh elektron dipercepat melalui beda potensial adalah e, dimana e
adalah besarnya muatan tersebut. Pada akhir periode akselerasi, semua
diperoleh energi dalam bentuk energi kinetik, Ek = m
e
v
2
= p
2
/ 2m
e
, sehingga kita
bisa menentukan p dengan menetapkan p
2
/ 2m
e
sama dengan e.
Jawaban Ekspresi p2 / 2me = e memecahkan p = (2me
e
)
1/2
; kemudian, dari de
Broglie hubungan = h / p,
=


= 6.1 x 10
-12
m
Dimana 1 V C = 1 J dan 1 J = 1 kg m
2
s
-2
Prinsip ketidaktentuan Heisenberg
Nilai sepanjang pengamatan khas tak dapat ditentukan secara simultan dengan
ketelitian tinggi. Contohnya: pasangan momentum dan kedudukan, pasangan energi
dan waktu.
Batas ketelitian pengukuran fisik dinyatakan oleh hubungan:
q . p /2
2
h

E . t /2
Hal ini tidak berarti untuk benda besar tetapi sangat berarti untuk elektron, atom dari
molekul. Kedudukan dan momentum dari elektron memberikan informasi mengenai
kebolehjadian menemukan elektron di sekeliling inti
Persamaan Schrodinger = mekanika kuantum/mekanika gelombang yang
menggambarkan prilaku electron
Persamaan Schrodinger:
1. Menggambarkan energi elektron
2. Kedudukan elektron digambarkan sebagai kebolehjadian

Untuk elektron yang berbentuk dalam satu dimensi

Dimana V (x) adalah energi potensial partikel dan E adalah energi total. Untuk sistem
3 dimensi

di mana V mungkin tergantung pada posisi dan 2 ('del kuadrat') adalah

Dalam sistem dengan spherical symmetry three equivalent forms

dimana,

Dalam kasus umum persamaan Schrodinger ditulis

Dimana H adalah operator hamilton

Untuk evolusi sistem dengan waktu, perlu untuk memecahkan persamaan Schrdinger
bergantung waktu:

Anda mungkin juga menyukai