Anda di halaman 1dari 24

JOURNAL READING : RISK FACTORS OF RECURRENT LUMBAR DISK HERNIATION

HERNIA NUKLEUS PULPOSUS


Keluarnya nucleus pulposus dari discus melalui robekan

annulus fibrosus keluar ke belakang/dorsal menekan medulla spinalis atau mengarah ke dorsolateral menakan saraf spinalis sehingga menimbulkan gangguan.

HNP Lumbalis
HNP merupakan salah

satu penyebab dari nyeri punggung (NPB) yang penting. Prevalensinya berkisar antara 1-2% dari populasi. HNP lumbalis paling sering (90%) mengenai diskus intervertebralis L5-S1 dan L4-L5

Nukleus Pulposus
Gel viskus yang terdiri dari proteoglikan yang mengandung

kadar air yang tinggi. memiliki fungsi menahan beban sekaligus sebagai bantalan.

Annulus Fibrosus
merupakan lapisan jaringan fibrus dan cartilago

yang membentuk bantalan diantara lingkaran cartilago

Discectomy

Operasi yang

dilakukan dengan mengangkat sebagian diskus intervetebralis untuk mengurangi tekanan terhadap saraf.

PENDAHULUAN
80-90% operasi dari LDH menghasilkan hasil yang baik selama post op tahun pertama.

LDH yang berulang sebanyak 515%

Penyebab utama: Annulus fibrosus yang tidak menutup secara sempurna.

PENDAHULUAN
Faktor resiko LDH berulang dalam literatur : Kelemahan jaringan annular Paparan berulang dari mengangkat atau getaran Angkat berat Usia lanjut Merokok Ukuran dan tingkat LDH saat pra operasi Munculnya herniasi pada saat operasi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi faktor risiko berulang herniasi dalam populasi Iran.

Materials and Methods - Study Design


Di dalam penelitian ini, 40 pasien dengan LDH berulang

(group I) dan 120 pasien yang tidak berulang setelah operasi (group II) yang secara acak dipilih diantara pasien yang menjalani discectomy hernia lumbalis di RS Imam Reza and Shohada, Tabriz, Iran untuk mengevaluasi kemungkinan faktor resiko pada hernia berulang. Group I termasuk pasien dengan LDH berulang pada sisi dan level yang sama sebelum 18 bulan postoperative dan Group II termasuk pasien tanpa hernia pada sisi dan level yang sama atau tidak dalam 18 bulan postoperative. Pasien dipilih dengan tim bedah saraf yang sama. Teknik operasi tidak dibahas pada penelitian ini.

Materials and Methods - Study Design


MRI dianjurkan untuk semua pasien postoperative yang

mengalami nyeri pada tungkai yang menetap atau berulang.


Herniasi berulang secara klinis: herniasi yang menyebabkan

nyeri pada tungkai dengan hasil MRI pada diskus di sisi yang dan tingkat yang sama saat operasi mengalami pergeseran, kompresi, atau penyimpangan dari jaringan saraf (sebagaimana dilaporkan oleh ahli radiologi yang hadir ).
Pasien dengan kekambuhan herniasi di sisi dan tingkat yang

berbeda, ketidakmampuan untuk pemeriksaan MRI, serebrovaskular arrest akhir-akhir ini, atau gangguan psikologis dan kognitif, riwaya amputasi, arthritis punggung yang berat dan penyakit neuropatik selain diabetes tidak dilibatkan.

Catatan medis semua pasien dievaluasi demografis termasuk usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI) dan pendidikan. Selain itu, semua pasien juga dinilai kondisi komorbiditas yang memungkinkan predisposisi kekambuhan (misalnya, penggunaan tembakau, atau diabetes).

Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis kelamin (pria), tinggi , pekerjaan berat dan perokok bisa menjadi faktor LDH berulang

DISKUSI
Riwayat eksisi diskus diikuti LDH berulang : 5-15%

pasien LDH berulang Terjadinya LDH pada level yang sama, dapat ipsilateral/kontralateral, dan terdapat interval bebas nyeri >6bulan. Penelitian ini (Shimia, dkk) fokus pada LDH berulang pada tingkat dan sisi yang sama, dikarenakan frekuensinya yang lebih sedikit. Penelitian ini mengevaluasi herniasi lumbal berulang pada level dan sisi yang sama pada 160 pasien herniasi lumbal yang menjalani disektomi.

1. Jenis Kelamin dan Usia


Beberapa penelitian : Jenis kelamin dan usia faktor risiko

pada herniasi lumbal berulang Keskimaki, dkk : Jenis kelamin faktor risiko herniasi lumbal berulang, Usia <50tahun = risiko tinggi operasi berulang pada herniasi lumbal
Shimia, dkk : Laki-laki = risiko tinggi herniasi berulang Usia faktor risiko

2. Berat Badan, Tinggi Badan, dan BMI


Kara, dkk : Tidak ada hubungan antara BMI dan

herniasi lumbal berulang. Moiterno, dkk : Non-obes yang BMInya relatif rendah lebih risiko herniasi lumbal
Shimia, dkk : Berat badan dan tinggi yang berlebih faktor risiko pada herniasi lumbal berulang BMI tidak mempengaruhi

3. Merokok
Kim, dkk : Merokok berhubungan dengan herniasi

lumbal berulang Merokok Prediktor penting dari segala jenis herniasi Beberapa penelitian : Tidak ada hubungan antara merokok dan herniasi lumbal berulang.
Shimia, dkk : Merokok lebih tinggi pada pasien herniasi lumbal berulang

4. Diabetes
Pasien DM : Insidensi terjadinya herniasi lumbal

berulang diestimasi mencapai 28% Kim, dkk : Tidak menemukan hubungan antara DM dan LDH berulang

Shimia, dkk : DM tidak berhubungan dengan herniasi lumbal berulang

5. Hipertensi
Hipertensi secara signifikan berhubungan dengan

herniasi lumbal berulang.

Shimia, dkk : Hipertensi dan herniasi lumbal berulang tidak berhubungan.

Namun, Shimia, dkk tetap berhipotesis bahwa

hipertensi dapat menyebabkan herniasi lumbal berulang.

6. Pekerjaan yang Berat


Kara, dkk :

Kurangnya latihan fisik secara teratur meningkatkan dilakukannya reoperasi pada herniasi lumbal Jenis pekerjaan tidak mempengaruhi. Meredith, dkk : Kerja berat tidak berpengaruh pada herniasi lumbal berulang Studi lain : Jenis pekerjaan/profesi tidak berhubungan dengan herniasi lumbal berulang.

Shimia, dkk : Pekerjaan yang berat dapat menyebabkan herniasi lumbal berulang.

KESIMPULAN
Jenis kelamin (laki-laki), tubuh yang tinggi, kerja

berat, dan riwayat merokok memiliki risiko herniasi lumbal berulang.

TERIMA KASIH

agita: merokok knp menyebabkan hnp berulang? Olahraga seperti apa yang bisa membantu mengurangi insidens hnp? 2. malvin: merokok pemicu terjadi hnp? 3. safitri: 5-15% kambuh, apa yang dilakukan? Bagaimana cara menilai dari awal pasien yang termasuk yang akan hnp berulang? Pencegahan? 4. dinoor: knp hipertensi jadi faktor resiko? Yang rekurensi setelah tindakan bisa rekurensi kembali tidak? 5. Gamar: faktor resiko DM knp? Vaskularisasi? Alasan kim dm tidak menyebabkan hnp berulang? 6. kevin: penyembuhan annulus fibrosus? Pasien hnp+giziburuk+tb mempengaruhi wound healing? 7.Obesse non obesse knp bisa jadi faktor resiko? Kekurangan?
1.

Anda mungkin juga menyukai