Anda di halaman 1dari 18

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan zaman semakin berjalan.

Dimana kebutuhan akan energi pun selalu bertambah pula. Saat pencarian sumber energi alternative menjadi rumusan masalah yang selalu digencar gencarkan. Semakin menipisnya sumber daya alam memicu keterbatasanya dari penggunaan bahan bakar fosil. Maka diperlukanya sumber energi alternatif yang masih sangat berlimpah. Salah satunya dengan mereaksikan sejumlah senyawa yang bersifat radio aktif Nuklir merupakan sumber energi yang sedang di perdebatkan di dunia ini tentang penerapan nya pada manufakturisasi pembangunan masa depan. Sebab nuklir adalah sumber energi baru yang memiliki tingkat efisiensi yang besar dan menghasilkan energy lebih banyak dan tahan lama. Energy yang melimpah tersebut berasal dari reaksi nuklir yang mereaksikan partikel partikel atom radioaktif yang memecah menjadi banyak partikel juga menghasilkan banyak energy. Untuk menjalankan reaksi tersebut memerlukan sebuah fasilitas yang bertujuan menjalankan reaksi dengan baik, maksimal dan aman. Maka dari itulah tulisan ini dibuat untuk mengulas dan menjelaskan bagaimana cara kerja reactor nuklir serta menjelaskan konsep konsep dasar dari reaksi nuklir

1.2 Rumusan Masalah. Adapun rumusan masalah yang akan diulas pada makalah ini adalah sebagai berikut 1. Pengertian reaksi nuklir 2. Penjabaran konsep teori nuklir 3. Peluruhan 4. Konsep reactor nuklir

1.3 Batasan Masalah Batasan-batasan masalah pada makalah tentang emas ini dibatasi hanya seputar masalah yang dipertanyakan pada bagian rumusan masalah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Identifikasi nuklir Dewasa ini krisis energy pun semakin meningkat. Para ilmuan pun mencari cari sebuah sumber energy baru yang dapat menghasilkan energi yang berlebih pula. Seiring berjalannya waktu, perkembangan sains pun bergerak secara dinamis menuju kepada efisiensi yang baru pula. Perkembangan energy inti atau nuklir dimulai dari penemuan unsur yang bersifat radioaktif. Dimana unsur unsur tersebut tidak stabil muatanya. Mari kita membahas nuklir secara berkala. Nuklir berasal dari kata nucleus yang berate inti. Pada biologi pun kita menemukan bahwa nucleus merupakan inti dari sebuah sel hewan. Namun yang akan kita kaitkan tinjauan definisinya adalah nuklir sebagai konsep kerja dari reaksi inti. Secara ilmiah dapat di definisikan bahwa nuklir merupakan sebuah reaksi dari sebuah sistem yang disebabkan oleh reaksi dari inti atom unsur tersebut. Sebagai mana kita ketahui setiap reaksi menghasilkan atau menyerap energi. Namun pada nuklir reaksi yang terjadi adalah menghasilkan energy lebih banyak. Tidak setiap reaksi pada unsur tertentu dapat berlangsung dengan hasil yang signifikan juga dengan proses yang efisien pula. Namun pada konsepnya reaksi nuklir menghasilkan energi yang banyak dengan proses yang simple pula. Maka dibutuhkan lah sebuah unsur yang memiliki kecenderungan akan sifat radioaktif yang bagus pula (seperti atom atom pada lantanida dan aktinida). Pada konsep kinerja reaksi nuklir erat kaitanya dengan sebuah cabang ilmu yang dinamakan radiokimia. Adalah cabang ilmu dari kimia yang mempelajari aspek aspek radio aktif pada unsur. Dimana dalam radio kimia erat kaitanya dengan struktur atom.

2.2 Penjabaran Konsep Nuklir dari prespektif Radiokimia Isotop Untuk melihat bagaimana aplikasi nuklir secara maksimal maka kita perlu menelaah konsep reaksi dari nuklir secara radiokimia. Kadio kimia pada nuklir sangat erat kaitanya dengan isotope atom. Pada sebelumnya kita mengetahui tentang isotope adalah atom atom yang memiliki jumlah proton sama naumjumlah neutron berbeda.

Seperti pada hydrogen yang memiliki 3 isotop yaitu : 1H, 2H, dan 3H dengan dengan jumlah proton yang sama sebesar 1. Apakah perbedaan dari ke 3 nya ? Mari perhatikan gambar berikut ini.

Gambar diatas merupakan struktur atom dari isotop isotop hydrogen dimana hydrogen sebagai mana kita tahu sebelumnya jumlah neutron pada tiap atom hydrogen berbeda. Namun tiap atom yang berbeda memeliki jumlah perbandingan neutron proton dan electron yang berbeda pula. Pada protium (H-1)mempunyai satu proton dan 1 elektron namun tidak mempunyai neutron. Pada deuterium memiliki 1 proton 1 neutron dan satu elektron, dan pada tritium (H-3) memiliki 1 proton 2 neutron dan 1 elektron. Persamaan ketiga unsur isotope hydrogen terletak pada jumlah electronnya sedangkan jumlah neutron nya berbeda. Isotope memiliki sifat kimia yang sama sebab memiliki jumlah electron yang sama pula. Setiap atom isotope memiliki kesetabilan nya masing masing. Dilihat melalui perbandingan neutron dan protonnya. Ketika perbandingan nya antara neutron dan proton = 1 maka isotope bersifat stabil. Sedangkan perbandingan dari neutron dan proton yang memiliki nilai tidak sama dengan satu atau N/Z = < 1 atau >1 maka atom atom ini tidak bersifat stabil. Pada tiap tiap atom yang tidak stabil memeiliki cara masing masing untuk mencapai kestabilannya masing masing. Pada isotope isotope yang tidak stabil (N/Z<1 atau N/Z>1) berupaya mencapai kestabilan dengan cara memperbesar atau memperkecil nilai N/Z hingga mencapai kestabilan N/Z = 1. Harga N/Z diperkecil dengan cara mengurangi jumlah proton atau menambah jumlah neutron. Beberapa isotope dapat melepas atau menangkap neutron dan proton secara alami, biasa disebut dengan istilah peluruhan radioaktif alami. Cara lain isotope mencapai kesetabilannya adalah dengan reaksi fisi spontan dan reaksi fisi terinduksi. Dalam reaksi fisi spontan dan reaksi fisi terinduksi, inti atom akan berubah membelah menjadi inti atom yang lebih stabil dan lebih kecil serta beberapa neutron bebas. Pada reaksi fisi spontan akan dihasilkan sejumlah energy.

Atom atom yang dapat mengalami reaksi fisi spontan adalah atom yang memiliki nomor masa lebih dari 230, seperti pada unsur unsur laktanida dan aktinida. Pada konsep nya reaksi nuklir bergantung pada pencapaian kestabilan ion ion isotope sehingga untuk memicu reaksinya dilakukan penembakan ion ion tertentu dimana penembakan partikel ion tersebut dinamakan pembakaran inti. 2.3 Teori peluruhan pada reaksi nuklir Pada penjelasan sebelumnya telah dijabrakan sedikit tentang konsep nuklir. Dimana yang perlu digarisbawahi adalah pengulasan tentang teori ketidak stabilan isotope dan bagaimana isotope isotope tersebut mencapai kesetabilanya. Secara alami isotop isotop yang tidak stabil berupaya mencapai kestabilanya dengan cara meluruh sehingga mencapai kestabilan baru dengan isotope yang bernomor atom dan nomor masa yang lebih kecil. Pada peluruhan radioaktif, akan menghasilkan radiasi berupa energy dan partikel. Partikel yang di pancarkan adalah partikel alfa (24 He/24 ), betta (e/-10 ), positron(10 e ), sinar gamma, dan penangkapan electron. Pada jenis lain peluruha radioaktif adalah reaksi fisi spontan pada atom2 dengan nomor masa lebih dari 230. Dalam proses peluruhan jenis ini, inti atom akan membelah menjadi inti atom yang lebih kecil dan beberapa neutron. `Adapun cara penulisan reaksi peluruhan sebagai berikut.

z A Reaktan = Z A Produk
Berikut adalah contoh reaksi reaksi peluruhan : 1. Peluruhan partikel alfa

238 92

234 90

Th

He(alfa)

2. Peluruhan partikel beta

14 6C

14 7

-1

3. Peluruhan positron

30 15 P

30 14Si

o -1 e

4. Peluruhan sinar gama

238 92

234 90 Th

He

00

2.4 Konsep reactor nuklir Suatu penerapan damai tetapi kontroversial dari fisi inti adalah pembangkitan listrik menggunakan kalor yang dihasilkan dari reaksi rantai terbatas yang dilakukan dalam suatu reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah suatu tempat dimana reaksi pembelahan (fision) nuklida terjadi secara terkendaliberlangsung. Reaktor nuklir ini dapat dimanfaatkan energi nuklir sehingga disebut reaktor termal. Komponen reaktor nuklir: 1). Bahan bakar 2). Moderator 3). Reflektor 4). Bahan pengendali 5). Pendingin 6). Perisai 7). Pemindah panas

Ket : 1). Bahan Bakar : isotop radioaktif yang dapat melakukan reaksi pembelahan seperti: U-233, U239, dan U-235. Bahan bakar yang digunakan berwujud padat dan dalam bentuk senyawa UO2. Bahan bakar ini ditembaki neutron dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi pembelahan: 2). Moderator : adalah atom-atom yang terdapat dalam bahan untuk memperlambat neutron cepat sampai mencapai tingkat energi yang terendah. Moderator memilki sifat-sifat: - pada tiap tumbukan neutron akan kehilangan energi yang besar - penampang penyerapan yang rendah - penampang penghamburan yang tinggi 3). Reflektor adalah suatu bahan yang dapat memantulkan neutron yang dihamburkan keluar ke reaktor kembali. Bahan reflektor : air berat,(D2O), grafit, berilium, dan berilium oksida (BaO). 4). Bahan pengendali : bahan pemgendali reaksi fisi, bersifat menyerap neutronsehingga reaksi berantai dapat dikendali bahkan dapt dihentikan. Syarat-syarat pengendali: - dapat menyerap neutron dengan mudah - mempunyai kekuatan mekanik yang cukup - mempunyai massa rendah , agar dapat bergerak dengan cepat - tahan korosi - stabil dalam radiasi maupun suhu tinggi - dapat memindahkan panas dengan baik Bahan tersebut terbuat dari paduan logam kadmium atau borium, B4Cd,paduan boron dengan aluminium(boral), boron baja, logam kadmium dengan perak dan indium. 5). Pendingin : untuk mendinginkan bahan bakar atau reaktor. Sifat-sifat bahan pendingin: - mempunyai penyerapan neutron yang rendah - dapat memindahkan panas dengan baik

- mudah dipompakan - mempunyai titik beku yang rendah dan titik didih yang tinggi - stabil terhadap radiasi maupun suhu tinggi - tidak korosif - aman dalam penanganan - tidak peka terhadap keradioaktifan Bahan pendingin yang digunakan : - berwujud gas : udara, gas helium , CO2 dan uap air - berwujud cair : air (H2O), air berat (D2O), logam cair seperti Na dan NaK 6). Bahan perisai adalah suatu bahan untuk melindungi bejana reaktor terhadap daerah sekelilingnya yang banyak radiasi. Syarat bahan perisai : - dapat memperlambat neutron - dapat menyerap neutron - dapat menyerap radiasi sinar gamma karena memiliki daya tembus yang sangat besar. Jenis. Bahan yang digunakan : - Air (H2O) - Beton, yang dicampuridengan bahan lain misalnya barit (B(OH)2 - Logam, misalnya logam besi (Fe), timbal (Pb), Bismut (Bi) , aliase boral (borium aluminium) 7). Pemindah panas : berfungsi untuk memindahkan energi yang dihasilkan dari reaksi fisi menjadi energi yang dapat dimanfaatkan Ada 3 jenis reaktor nuklir yang dikenal, yaitu: - Reaktor air ringan. Menggunakan air ringan (H2O) sebagai moderator (zat yang dapat mengurangi energi kinetik neutron). - Reaktor air berat. Menggunakan D2O sebagai moderator.

- Reaktor Pembiak (Breeder Reactor). Menggunakan bahan bakar uranium, tetapi tidak seperti reaktor nuklir konvensional, reaktor ini menghasilkan bahan terfisikan lebih banyak daripada yang digunakan.

BAB 3 CATATAN PEMAHAMAN DAN PENJELASAN TERHADAP RUMUSAN MASALAH

3.1 Pemahaman konsep kerja reactor Nuklir

Gambar 3.1.1 Reaktor nuklri

Gambar diatas merupakan gambar sederhana dari reaktur nuklir sederhana. Tujuan output akhir dari reactor nuklir ini adalah energi listrik yang dihasilkan dari kinetic generator. Yang akan kami jelaskan adalah reaksi yang menggerakan turbin tersebut. Kita berawal dari plot bahan bakar yang digunakan pada reactor berupa uranium-235. Konsep kerja yang dilakukan pertama kali adalah dengan memfisikan uranium dengan cara menembakan neutron ke pada uranium sehingga tejadi pembelahan. Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam kelajuan yang cukup tinggi. Adapun, neutron yang memungkinkan terjadinya fisi nuklir adalah neutron lambat sehingga diperlukan material yang dapat memperlambat kelajuan neutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh moderator neutron yang umumnya berupa air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air sebagai moderator yang berfungsi memperlambat kelajuan neutron karena neutron akan kehilangan sebagian energinya saat bertumbukan dengan molekul-molekul air. Lalu pada pergerakan ini system pendingin diperlukan untuk mengendalikan reaksi agar tidak mengalami overheat. Pendingin juga berfungsi untuk membawa kalor dalam bentuk uap untuk diproses pada generator uap air.

Gambar 3.1.2 Reaktor Skala kecil

Sebagai konsep nya dari pendingnin pada gambar lanjutan ini, dapat diulas sebagai fasilitas yang berfungsi untuk memanupulasi energy. System pendingin pertama digunakan untuk membawa air bersuhu sebesar lebih dari 300 derajat selsius dengan tujuan mencegahnya menjadi uap. Sehingga pada saat dibawa pada system pendingin ke dua masih dalam suhu tinggi. Air bertekanan tinggi dipompa kan ke seputar inti reactor dalam sirkuit tertutup. Dengan tekanan yang tinggi mencegah air ini berubah jadi uap. Pada system pendingin kedua air bersuhu tinggi mengalir melalui pipa dalam sebuah generator uap yang memindahakan panasnya ke system pendingin dua. Pada system kedua ini air bertransformasi jadi uap. Sirkuit air uap pun bergerak bolak balik untuk menggerakan generator turbin, maka perlu pertukaran air bersuhu dan fasa berbeda dengan skala besar (skala alam). Sehingga diperlukan saluran yang menuju sungai atau danau. Sebagai output semifinalnya adalah tenaga uap yang menggerakan turbin yang terkoneksi dengan transformator untuk mengubahnya menjadi energy listrik.

3.2 Konsepsi Nuklir Terhadap Bom Atom

Gambar 3.2.1 Skema bom Nuklir

Penerapan pertamakali fisi inti ialah dalam pengembangan bom atom. Faktor krusial dalam rancangan bom ini adalah penentuan massa kritis untuk bom itu. Satu bom atom yang kecil setara dengan 20.000 ton TNT. Massa kritis suatu bom atom biasanya dibentuk dengan menggunakan bahan peledak konvensional seperti TNT tersebut, untuk memaksa bagian-bagian terfisikan menjadi bersatu. Bahan yang pertama diledakkan adalah TNT, sehingga ledakan akan mendorong bagian-bagian yang terfisikan untuk bersama-sama membentuk jumlah yang lebih besar dibandingkan massa kritis. Uranium-235 adalah bahan terfisikan dalam bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan plutonium239 digunakan dalam bom yang meledak di Nagasaki.

Gambar 3.2.2 Reaksi Fisi Berantai

Sebagai outputnya, maka dihasilkan partikel partikel hasil dari fisi inti spontan. Beberapa logam yang lebih ringan dari pemfisinya dan beberapa partikel radioaktif biasa terpancar pada reaksi ini. Sebagai bentuk dari peluruhan dua partikel sederhana yang terfisi kemudian meluruh menjadi empat partikel. Namun saat meluruh pun terdapat neutron bebeas yang memfisi atom atom berat yang masih kurang stabil

secara alami. Maka secara otomatis pun empat ion yang terbentuk pun kembali meluruh . Maka peristiwa inilah yang disebut fisi berantai dari ledakan atom uranium 235.

3.3 Visualisasi dari Grafik pengaruh Kestabilan isotope

Gambar 3.3.1 Grafik peluruhan

Factor kestabilan pada atom atom di pengaruhi oleh tipe tipe dan jumlah isotope pada suatu atom. Grafik scatter diatas menenrangkan tentang peluruhan suatu atom. Dimana pada atom ini memiliki memiliki isotope isotope yang beragam sehingga memiliki nomor neutron dan proton yang beragam yang telah dituangkan dalam grafik X versus Y yangmenyatakan X adalah pendefinisi dari jumlah neutron N dan Y sebagai pendefinisi proton. Diperoleh daerah hasil garis putus - putus yang menyatakan kestabilan unsur dengan perbandingan N: Z = 1. Garisi ini lah yang menjadi titik ukur kestabilan suatu atom berisotop. Adapun atom atom yang tidak stabil isotope isotopnya sehingga mengalami peluruhan. Didefinisikan pada titik - titik nya (X,Y) adalah N: Z 1 atau N : Z </> 1. Maka ini mempengaruhi pula bagaimana ia dan partikel apa yang di keluarkan. Maka dengan tujuan membedakan posisi titik titik peluruhan maka telah kami buat garis bantu pada grafik. Dapat dilihat bahwa pada peluruhan (partikel alfa) memiliki titik (X,Y) dengan perbandingan X : Y sebagai analogi dari N : P tidak sama dengan satu dengan ketentuan posisi dimana nilai proton lebih kecil dari neutron. Sedangkan pada partikel memiliki titik (X,Y) dengan perbandingan X : Y sebagai analogi dari N : P tidak sama dengan satu dengan ketentuan posisi dimana nilai proton lebih kecil dari pada neutron dengan perbandingan terhadap partikel alfa memiliki titik titik yang lebih besar dari . Lalu pada + pun memiliki posisi tersendiri dimana nilai proton lebih besar dari nilai neutron.

Dapat diketahui dari atom yang isotope nya di tuangkan pada grafik mempunyai ketentuan sebagai berikut Jika P < N dengan (N,P adala titik tertinggi) maka peluruhan = Jika P < N dengan (N,P titik titik nya < dari titik- titik ) maka peluruhan = Jika P > N dengan (N,P titik titik nya < dari titik- titik ) maka peluruhan = +

Gambar 3.3.2 Grafik radioaktif alami

Adapun pada grafik ini yang menjelaskan tentang radioisotope alami. Dimana pada posisi grafiknya berkembang lurus beraturan. Posisi pita kestabilan berada pada garis stabil dimana pita tersebut masih berada antara daerah yang kaya neutron dan kaya proton. Hingga pada perubahan perbandingan antara neutron dan proton pada titik tertentu menyebabkan ion atom tersebut mengalami proses radioaktif alami (dimana ion ion meluruh secara alami untuk memeperoleh kestabilan.) pada garis putus putus tersebut.

3.4 fenomena penguraian partikel - partikel radio aktif.

Gambar 3.4.1 Tabung pengurai partikel

Kita telah mengetahui bahwa dalam peluruhan radioaktif adalah mengeluarkan partikel pertikel radioaktif seperti alfa , betta, dan gamma (,,). Tiap partikel memiliki muatan yang berbeda yaitu pada alfa memiliki muatan ion 42 . Pada beta memiliki dua jenis muatan beta proton -10 dan beta electron +10 . Pada partikel gama tidak memiliki muatan. Pada konsep gambar diatas sebuar berkas radioaktif dipancarkan melewati plat mermuatan. Nantinya partikel partikel radioaktif tersebut akan dibelokan oleh plat bermuatan tersebut terkecuali gama. Partikel alfa sudah pasti akan dibelokan oleh kutub positif, partikel beta electron akan dibelokan pula oleh plat kutub negative, partikel beta proton pun dibelokan oleh plat positif, sedangkan partikel gamma akan diteruskan sebab tidak memiliki muatan. Semua akan terdeteksi pada plat layar detektor.

BAB 4 KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kami peroleh adalah bahwa : konsep radiokimia sangat berpengaruh bagi perkembangan zaman terlebih pada sumber daya energy

konsep radio isotope memiliki andil utama akan konsep nya. Yang memperbaiki dan menyempurnakan konsep ilmiah kimia tentang atom. Bahwa atom dapat meluruh menjadi atom lain. Pemahaman radioaktif tidak sama dengan beracun. Radioaktif memiliki acuan proses terhadap ionisasi muatan tanpa perantara atau perantara yang tidak signifikan seperti udara dan ruang hampa. Sedangkan racun memiliki acuan proses terhadap reaksi dengan perantara

LAMPIRAN Tugas Dosen 1. Sebutkan dua keuntungan kapal selam bertenaga nuklir dibandingkan kapal selam konvensional. 2. Pada tahun 1997 seorang ilmuwan pada pusat nuklir di Rusia meletakkan lapisan tipis tembaga pada bola yang sangat kaya akan uranium-235. Tiba-tiba terjadi radiasi hebat, yang membuat udara menjadi biru. Tiga hari kemudian, ilmuwan tersebut meninggal karena radiasi. Jelaskan apa yang menyebabkan kecelakaan itu. 3. Seseorang menerima hadiah dari orang tak dikenal berupa kotak hiasan yang ia letakkan di atas mejanya. Beberapa bulan kemudian ia sakit dan meninggal. Setelah diselidiki, penyebab kematiannya dikaitkan dengan kotak tersebut. Kotak ini kedap udara dan tidak mengandung bahan kimia beracun di atasnya. Apa yang mungkin membunuh orang tersebut? 4. Identifikasi dua unsur radioaktif paling melimpah di bumi. Jelaskan kenapa keduanya masih ada. 5. Jelaskan dengan persamaan yang benar, proses inti yang menghasilkan pembentukan gas mulia He, Ar, Kr, Xe dan Rn. 6. Perkiraan menunjukkan bahwa output energi total dari matahari ialah 5x1026 J/s. Berapa cacat massa matahari dalam kg/s? 7. Sampel yang baru saja diisolasi dari 90Y diketahui mempunyai aktivitas 9,8x105 disintegrasi per menit pada pukul 13.00 tanggal 3 Desember 2000. Pada pukul 14.15 tanggal 17 Desember 2000 aktivitasnya diukur dan diketahui menunjukkan 2,6x104 disintegrasi per menit. Hitung waktu paruh Y.

JAWABAN PERTANYAAN : 1. Pada pemanfaatan tenaga nuklir di kapal selam merupakan sebuah terobosan terkini dari rumusan masalah sumber daya energy. Salah satu manfaat dari penggunaan bahan energy nuklir pada kapal selam ialah pada reaksi nuklir tidak memerlukan oksigen untuk mengoksidasi bahan bakan seperti pada kapal selam bertenaga disel. Sehingga kapal selam tidak perlu mengambil O2 dari permukaan laut untuk pembakaran. Manfaat kedua ialah dari segi kuantitas energy yang dihasilkan memiliki perbedaan besar yang sangat signifikan dari kapal selam disel biasa. Jika kita analogikan konsep energy nuklir yang ada pada bom atom yang menggunakan uranium 1 kg murni, setara dengan 17 miliar kalori (setara dengan 2,4 juta Kg batu bara). Salah satu contoh nya kapal selam nato baru baru ini dapat bertahan berlayar dalam waktu 25 tahun. 2. Pada kasus yang terjadi adalah kematian seorang ilmuan yang mati setelah kontak dengan objek radio aktif. Sebelum kita mengetahui sebab musabab kematian dari ilmuan tersebut, hal yang dapat kita ketahui adalah bahwa ilmuan itu tidak mati seketika saat setelah radiasi hebat, tetapi memakan waktu 3 hari sebelum kematian. Sehingga kematian nya butuh proses. Hal yang perlu ditinjau adalah peristiwa peletakan tembaga pada bola uranium yang mengakibatkan radiasi hebat. Radiasi yang terjadi adalah udara yang berubah biru. Warna biru ini adalah warna dari partikel alfa. Dimana partikel alfa adalah partikel yang sulit menembus sebuah lempeng tipis skalipun (ini pula mengapa partikel alpa berwarna ). Walau pun sulit menembus namun parikel alpa sangat mudah mengion. Terbentuknya partikel alfa inilah yang disebabkan oleh pengaruh muatan dari tembaga yang mengionisasi uranium. Dari hasil output pertama adalah yang pasti keluar adalah partikel alfa sebagai partikel yang mudah mengion dan di ionisasikan. Birunya udara merupakan adanya kandungan partikel alfa di udara. Partikel tersebut bukan membunuh sang ilmuan secara reaktif (beracun). Namun secara fisi radioaktif yaitu merusak jaringan tubuh oleh muatan partikel alfa. Partikel alfa sangat sulit menembus kulit. Yang menjadi perantaranya adalah udara. Partikel melalui udara merusak jaringan tubuh sang ilmuan lewat pernafasan. Perusakan jaringan memerlukan selang waktu tertentu oleh partikel. Karna itu ilmuan tidak mati seketika. Singkat kata kecelakaan tersebut disebabkan oleh ionisasi partikel pada inti inti uranium pada bula oleh muatan pada lempeng tipis tembaga. Menyebabkan peluruhan spontan yang menghasilkan partikel alfa 3. Jika kematian orang tersebut dikaitkan dengan kotak tersebut, maka yang timbul dalam benak kami adalah adanya kandungan racun. Namun pada permukaan kotak tidak terdapat racun dan kotak pun kedap udara. Kami mencoba mengkaitkan fenomena ini dengan factor radioaktifitas objek. Konklusi inti dari masalah ini adalah adanya radio aktif pada objek yaitu kotak hiasan. Bahan radioaktif bisa saja tedapat pada permukaan

kotak. Dengan sebab kotak tersebut terbuat dari bahan matrial yang bersifat radioaktif atau bahan yang radioaktifitas nya terbentuk oleh jalanya waktu. Tinjauan lain pun dilakukan pada bagian dalam kotak Dimana kotak tersebut adalah kedap udara. Maka konten radioaktif yang menyebabkan kematian adalah partikel gamma. Partikel gama merupakan partikel radioaktif dengan panjang gelombang yang terkecil sehingga dapat menembus plat kedap udara. Partikel gama mudah menembul permukaan dalam keluar kotak. Namun sulit untung mengion. Sehingga perlu jangkacukup panjang untuk merusak jaringan dari sebuah organisme. Diperkirakan perusakan jaringan selsomatik orang tersebut oleh partikel gamma tanpa batas ambang. Bisa dikaitkan dengan efek stokastik pada suatu radiasi terhadap organisme. Pada efek radioaktif tersebut tidak mengenal batas ambang sehingga kematian ditentukan pada bagian sel mana yang terkena efek radioaktif. Pada efek ini bagian yang jika tekena mengalami kematian adalah sel somatic dari korban tersebut. 4.

Anda mungkin juga menyukai