Anda di halaman 1dari 13

SUMPAH DOKTER, KODEKI (Kode Etik Kedokteran Indonesia) & sanksi pelanggaran etik kedokteran

OLEH :
dr. MARNI

LAFAL SUMPAH DOKTER

Lafal sumpah dokter Indonesia sesuai dengan peraturan pemerintah No.26 tahun 1960 berdasakan Sumpah Hippokrates & Deklerasi Geneva dari ikatan Dokter Sedunia (World Medical Association, WMA 1948) Lafal sumpah dokter Indonesia mengandung intisari yang berakar dari lafal Sumpah Hippokrates Lafal Sumpah Hippokrates mengandung butir butir yang berkaitan dengan larangan melakukan euthanasia aktif, abortus provocatus & pelecehan seksual.

Sebelum para dokter baru, mengucapkan butir butir lafal sumpah, yang beragama :

Islam, mengucapkan Demi Allah saya bersumpah Kristen protestan, mengucapkan Saya berjanji Kristen Katolik, mengucapkan Demi Allah saya bersumpah Hindu, mengucapkan Mai Kasm Khanahan Budha, mengucapkan Om Atah Parama Wisesa Om Shanti Shanti Om

Lalu disambung dengan 13 lafal lafal sumpah dokter, diantaranya :

Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat & tradisi luhur jabatan kedokteran Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat & bersusila sesuai dengan pekerjaan saya sebagai dokter Saya akan menjalankan tugas saya dengan mengutamakan kepentingan masyarakat Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIA (KODEKI)

Kewajiban Umum
Pasal 1 Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati & mengamalkan sumpah dokter Pasal 2 Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran yang tertinggi Pasal 3 Dalam melakukan pekerjaan kedoktarannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi Pasal 4 Perbuatan berikut dipandag bertentangan dengan etik: Setiap perbuatan yang bersifat memuji diri sendiri Secara sendiri atau bersama sama menerapkan pengetahuannya dan keterampilan kedokteran dalam segala bentuk, tanpa kebebasan profesi Menerima imbalanselain dari pada yang layak sesuai dengan jasanya

a. b. c.

Pasal 5 Tiap pembuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan mahluk insani, baik fisik maupun psikik, hanya diberikan untuk kepentingan penderita Pasal 6 setiap dokter harus senantiasa berhati hati dalam mengumumkan & menerapkan setiap penemuan atau teknik baru yang belum teruji kebenarannya Pasal 7 seorang dokter hanya memberikan keterangan atau pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya Pasal 8 Dalam melakukan pekerjaan seorang dokter harus mengutamakan atau mendahulukan kepentingan masyarakat & memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh serta berusaha menjadi pendidik & pengabdi masyarakat yang sebenarnya Pasal 9 Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan & dibidang lainnya harus saling pengertian sebaik baiknya

Kewajiban Dokter Terhadap Penderita


Pasal 10 Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajibannya melindungi hidup mahluk insani Pasal 11 Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas & mempergunakan segala ilmu & keterampilannya untuk kepentingan penderita Pasal 12, Pasal 13 & Pasal 14

Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawat


Pasal 15 Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan Pasal 16 Setiap dokter hendaknya senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tetap setia kepada cita citanya yang luhur

Kewajiban Dokter Terhadap Diri Sendiri


Pasal 17 Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik Pasal 18 Setiap dokter hendaknya senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan & tetap setia kepada cita citanya yang luhur

SANKSI PELENGGARAN ETIK KEDOKTERAN

Pelanggaran Etik Murni


Menarik imbalan yang tidak wajar atau menarik imbalan jasa dari keluarga sejawat dokter & dokter gigi Mengambil alih pasien tanpa persetujuan sejawatnya Memuji diri sendiri di depan pasien Tidak pernah mengikuti pendidikan kedokteran berkesinambungan Dokter mengabaikan kesehatan dirinya

Pelanggaran Etikolegal
Pelayanan kedokteran dibawah standar Pasal 350 KUHP Barang siapa karena kesalahannya menyebabkan orang lain mendapat luka berat atau luka sedemikian, sehingga berakibat penyakit atau halangan sementara untuk menjalankan jabatan atau pekerjaanya, dihukum dengan hukuman penjara selama lamanya 5 tahun

a.

b.

c.

d.

Abortus Provokatus Dalam KUHP terdapat pasal pasal yang mengancam pelaku pelaku abortus ilegal yaitu : Wanita yang sengaja menggugurkan kandungan atau menyuruh orang lain melakukannya (KUHP, Pasal 346, hukum maksimum 4 tahun) Seseorang yang menggugurkan kandungan wanita tanpa seizinnya (KUHP Pasal 347, hukum maksimum 12 tahun & bila wanita tersebut meninggal, hukuman maksimum 15 tahun) Seseorang yang menggugurkan kandungan wanita dengan seizin wanita tersebut (KUHP, Pasal 348, hukuman maksimum 5 tahun 6 bulan & bila wanita tersebut meninggal, maksimum 7 tahun) Dokter, bidan atau juru obat yang melakukan kejahatan diatas (KUHP, Pasal 349, hukuman ditambah sepertiga & pencabutan hak pekerjaan) Pelecehan seksual Membuka rahasia jabatan atau pekerjaan dokter

Menerbitkan surat keterangan palsu Pasal 267 KUHP :Dokter yang dengan sengaja memberi surat keterangan palsu tentang adanya atau tidak adanya penyakit, kelemahan atau cacat, dihukum dengan hukuman penjara selama 4 tahun

BENTUK BENTUK SANKSI PELANGGARAN ETIK DAPAT BERUPA :


Teguran atau tuntunan secara lisan Penundaan kenaikan gaji atau pangkat Penurunan gaji atau pangkat setingkat lebih rendah Dicabuti izin praktek dokter sementara atau selama lamanya Pada kasus pelanggaran etikolegal diberikan hukuman sesuai peraturan kepegawaian yang berlaku dan di proses kepengadilan

Anda mungkin juga menyukai