Anda di halaman 1dari 22

BUDIDAYA IKAN DI KOLAM SEMEN

KELOMPOK II UMI KALSUM MUH. FAWZUL KABIIR L221 12 251 L221 11 277

PENDAHULUAN
Kolam merupakan salah satu sarana budidaya ikan yang penting untuk menunjang keberhasilan budidaya ikan khususnya perikanan darat. Kolam adalah media atau wadah air yang digunakan untuk ikan hidup, sehingga diusahakan semirip mungkin dengan kondisi alami lingkungan ikan di alam bebas, sehingga dengan kata lain diharapkan kita dapat memanipulasi lingkungan kolam sehingga ikan betah dan mau berkembang dengan baik di kolam (Ariefin, 2011). Kolam Semen adalah kolam yang bagian dasar kolam dan pematangnya di beton sehingga tidak mudah rusak/permanen. Kolam semen ini merupakan salah satu kolam yang diperuntukkan untuk kegiatan dalma jangka waktu panjang (Wahyudi, 2012).

DEFINISI
Kolam semen adalah kolam yang bagian dasar kolam dan pematangnya di beton sehingga tidak mudah rusak (permanen). Untuk kolam ini umumnya dengan luasan 100 m, lebar pematang cukup dibuat dengan lebar 30-40 cm dengan ketingian 1-1,5 m, dan ketinggian air 60-100 cm

Kolam semen memiliki sebutan kolam solid, karena kolam ini secara keseluruhan baik dinding maupun dasar kolam terlapisi bahan solid yang kedap air seperti semen, batu cetak, fiber, kaca ataupun logam anti karat. Air di dalam kolam ini tidak bersentuhan langsung dengan tanah bebas/bumi.

LANJUTAN
Ada beberapa faktor mengapa kolam semen dipilih dalam melakukan kegiatan budidaya, yaitu Keadaan tanah/lingkungan tidak memungkinkan atau kurang sesuai untuk dibuat kolam tanah. Sistem pemeliharaan yang dipilih.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Kelebihan kolam semen Air kolam dapat dibiarkan melewati atau di atas permukaan tanah, sehingga air tidak merembes.

Penggunaan relatif lebih lama yakni mampu bertahan hingga 5 10 tahun


Sistem pengairan dapat dibuat dengan baik, untuk memaksimalkan sirkulasi air, pengeringan kolam dan juga perawatan. Kolam tidak mudah rusak, terkikis maupun berlubang.

Perawatan kolam yang lebih mudah.


Ukuran kolam yang lebih tepat, presisi dan lebih flexible dalam bentuk, sesuai dengan kebutuhan. Kolam terlihat lebih rapi

Proses pengeringan kolam lebih cepat (1-2 hari).


Relatif lebih aman dari predator dan kompetitor alami

LANJUTAN
Kekurangan kolam semen

Biaya pembuatan kolam yang relatif mahal.


Bersifat permanen, jadi tidak bisa dipindah-pindah Pertumbuhan plankton dan hewan renik pada kolam solid tidak dapat mencapai tingkat optimal dikarenakan media yang tidak alami

LOKASI PEMBUATAN
Kolam semen bisa dibuat di areal persawahan, di pekarangan rumah, atau di lokasi manapun selama mencukupi untuk dibuat kolam. Konstruksi kolam semen yang perlu diperhatikan adalah tidak mudah pecah atau retak. Kolam semen dapat dibuat diatas tanah yang baik maupun poroust tergantung keinginan (Bachtiar, 2010)

KONSTRUKSI
Bentuk kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan ada beberapa macam antara lain adalah kolam berbentuk segi empat/empat persegi panjang, berbentuk bujur sangkar, berbentuk lingkaran atau berbentuk segitiga. Bentuk kolam ikan yang ideal untuk pemeliharaan adalah empat persegi panjang dengan ukuran berkisar 100-500 m2 dengan kedalam kolam berkisar 1-1,5 m dengan setiap sudut tidak diruncingkan agar kotoran tidak menumpuk pada sudut kolam

Gambar bentuk kolam yang ideal

LANJUTAN
KONSTRUKSI KOLAM SEMEN

SISTEM MONIK INLET DAN OUTLET

SISTEM PIPA INLET DAN OUTLET

Sistem monik (pintu) yaitu sistem dengan menggunakan monik inlet (pintu pemasukan air) dan monik outlet (pintu pengeluaran air)

Sistem pemasukan dan pengeluaran airnya menggunakan pipa paralon

KONSTRUKSI PEMATANG KOLAM

Ukuran dinding (pematang) kolam sebagai penahan desakan air kearah samping harus dibangun menurut pertimbangan luas dan kedalaman (tinggi) kolam. Dinding (pematang) kolam ikan yang cukup luas dan dalam harus dibuat tebal dan kuat. Ketebalan dinding kolam permanen dapat diperhitungkan berdasarkan ketebalan pasang batu bata atau batu kali.

KONSTRUKSI DASAR KOLAM

Konstruksi dasar kolam harus dibuat melandai ke titik pusat pintu keluar dengan kemiringan minimal 5. Di bagian tengah dasar kolam (nomor 2) dibuat parit (caren) yang memanjang dari pemasukan air ke pintu pengeluaran air (monik). Kemalir dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm. Kowean (nomor 3) berfungsi sebagai tempat berkumpulnya ikan pada saat proses pemanenan, kedalamannya mencapai 40 cm.

KONSTRUKSI PINTU AIR


Kolam yang baik harus memiliki pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran air secara terpisah. Pemasukan air sebaiknya dibuat pada tempat yang lebih tinggi dari kolam dan pengeluaran air pada bagian yang lebih rendah. INLET

Monik pada inlet kolam memiliki 5 kotak yang masing dipasang papan dan 1 kotak dipasang saringan. Saringan disini menggunakan saringan yang lembut sehingga larva ikan tidak bisa keluar. Tinggi papan disesuaikan dengan tinggi air yang dikehendaki. Pada gambar 5 (b), nomor 1 dipasang papan, nomor 2 dipasang saringan, nomor 3-5 lima dipasang papan. Setelah pemasangan papan maka akan terbentuk ruang antar papan. Pada nomor 6 diisi dengan zeolit secukupnya.

OUTLET

pintu pengeluaran air yang memiliki dua kotak tempat papan dan satu kotak tempat saringan. Pada gambar 7 (b), nomor 1 diisi dengan saringan kemudian nomor 2 dan 3 diisi dengan papan. Pada nomor 4 dipasang pipa paralon yang dipasang didasar kolam di bawah pematang dengan bantuan ppa berbentuk L mencuat keatas sesuai dengan ketinggian air kolam

PEMBUATAN KOLAM SEMEN


Pembuatan kolam semen diawali dengan pemilihan lokasi kolam. Selanjutnya bahan dasar yang digunakan berupa semen dan pasir yang halus sehingga kualitas campuran lebih baik. Memulai pembangunan dengan membuat pondasi kolam yang merupakan suatu yang penting dalam menentukan kekuatan bangunan. Dalam pembuatan pondasi dapat menggunakan batu kali atau menggunakan batu bata. Pada dinding kolam dapat menggunakan batu bata atau batu kali dan menggunakan kerangka besi agar dinding menjadi kuat. Setelah seluruh dinding kolam jadi, sebelum pembuatan dasar kolam sebaiknya dipadatkan terlebih dahulu, sehingga tidak ada celah antara tanah dan dasar kolam nantinya, kemudian diamkan selama satu hari.

LANJUTAN
Kolam semen yang telah jadi, tidak langsung digunakan. Hal ini disebabkan karena kandungan bahan kimia terutama dari semen masih menempel kuat pada dinding kolam, sehingga bahan-bahan kimia inilah yang akan membuat pertumbuhan ikan kurang baik atau bahkan mati. Maka terdapat perlakuan khusus untuk mempercepat hilangnya bahan-bahan kimia tersebut yaitu sebagai berikut Pastikan kolam semen tersebut sudah benar-benar kering. Pastikan beton semen sudah kering dan keras. Cara 1: Rendam kolam tersebut dengan cara diisi air sampai penuh dan dikuras setiap 3 hari dan kemudian diisi kembali. Hal ini dilakukan berulang sampai dengan 1 minggu. Cara 2: Kalau mau lebih singkat, kita bisa memakai irisan batang pisang yang digosokkan ke seluruh dinding dan dasar kolam. Setelah digosok, kemudian kolam diisi sampai penuh. Keesokan harinya kuras dan digosok kembali dan lalu diisi kembali. Esoknya, tinggal kuras dan kolam sudah siap dipakai.

PERSIAPAN KOLAM SEMEN

SANITASI
PERBAIKAN DAN PENEGCEKAN PERBAIKAN INSTALASI UDARA INSTALASI AIR

KEGIATAN PERSIAPAN KOLAM SEMEN SEBELUM DIGUNAKAN

ORGANISME YANG DIPELIHARA DI KOLAM SEMEN


Hampir segala jenis ikan dapat dibudidayakan dan dibesarkan pada kolam semen. Di Indonesia sebagian besar ikan air tawar yang dipelihara di bak semen yaitu

ikan lele (Clarias sp))

ikan patin (Pangasius sp)

Ikan mas (Cyprinus carpio)

Ikan gurami (Osphronemus goramy )

ikan nila (Oreochromus niloticus)

SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai