Anda di halaman 1dari 29

TERMODINAMIKA

Prodi Pend. Fisika

Dalam arti luas : mengkaji hubungan kuantitatif antara kalor dan bentuk lain dari energi. Termodinamika kimia : cabang ilmu kimia yg mempelajari tentang kalor, kerja dan energi dalam perubahan keadaan Termo kimia : pengukuran dan penafsiran perubahan kalor yg menyertai perubahan kimia, perubahan keadaan dan perubahan larutan.

TERMOKIMIA : perubahan energi yang berasal dari kalor yg diberikan atau diambil dari lingkungan di dlm suatu reaksi kimia. Reaksi kimia pd umumnya berlangsung pd tekanan tetap, mk kalor reaksi diukur pd tekanan tetap (ENTALPI REAKSI) banyaknya kalor yg diserap/dilepas o/ sistem selama proses pada tekanan tetap

Perubahan kalor diukur dgn alat kalorimetri # kalorimetri pembakaran (reaksi pembakaran) # kalorimetri reaksi (un semua jenis reaksi)

Contoh : Kalor yg dibebaskan pd pembakaran Al membentuk Al2O3 padat. Bahan-bahan kalorimeter kecuali air menyerap kalor 62,8J untuk kenaikan 10C. Jika 0,1 g Al dan O2 berlebih serta 500 g air dlm kalorimeter pd suhu 20,58 menjadi 22,02 stlh reaksi selesai, hitunglah kalor yg dibebaskan per mol Al. Kalor jenis air 4,184J/g.0C.

Penyelesaian : Energi yg dibebaskan = energi yg diserap air + energi yg diserap alat kalorimeter. Energi yang diserap air = Energi yang diserap alat kalorimeter =

Entalpi Reaksi :
Entalpi pembakaran: CO(g) +1/2 O2 CO2(g) Kalor dipindahkan/dilepaskan dari sistem ke dlm kalorimetri, mk reaksi eksotermik H = qp = - 2,830 x 105 J = - 283,0 kJ

Contoh : Jika 1 mol karbon dibakar dengan oksigen menurut reaksi : C(s)+ O2 CO2(g) H = - 393,5 kJ Perkirakan H pembentukan CO(g), dengan bantuan entalpi pembakaran CO di atas.

Definisikan tentang entalpi pembakaran, pembentukan dan entalpi reaksi

SISTEM, KEADAAN, DAN PROSES Sistem, bagian alam semesta yg menjadi pusat perhatian. Contoh: gas dlm tabung yg tertutup rapat (sistem). Mol gas, volume tabung adalah parameter. Sistem tertutup dan sistem terbuka. Lingkungan, bagian semesta yg dpt bertukar energi dgn sistem selama proses yg diamati berlangsung.

Termodinamika berhubungan dgn sifat makroskopis sistem dan bagaimana sifat tsb berubah. Sifat ekstensif dan sifat intensif. Keadaan termodinamika, adalah keadaan makroskopis dari suatu sistem Proses termodinamika, menyebabkan perubahan keadaan termodinamika suatu sistem.

Hukum Pertama Termodinamika


Didasarkan pd hukum kekekalan energi Perubahan energi dalam sistem adlh jumlah dari kalor dan kerja
E = q + w

Kerja dan kalor bukan merupakan fungsi keadaan, tetapi fungsi proses.

1.

2.

3.

Kerja dilakukan terhadap sistem tanpa perpindahan kalor, maka q = 0 dan E = w proses ADIABATIK Kalor dipindahkan ke sistem tanpa melakukan kerja, maka w = 0 dan E = q (qv) Energi dalam = 0, maka jumlah kalor yang masuk = jumlah kerja yang dilakukan (atau jika kalor yang dikeluarkan = kerja yg dikenakan pada sistem (q = W proses ISOTERMAL)

Kerja bernilai positip sistem melakukan kerja, dan negatip jika sistem dikenai kerja oleh lingkungan Contoh : Bila sistem menyerap kalor dari lingkungan sebesar 10 kJ dan sistem tsb juga melakukan kerja sebesar 6 kJ, maka energi dalamnya sebesar 4 kJ

E= q + w tidak tergantung pd lingkungan, shg E merupakan fungsi keadaan a. Kalor yg ditambahkan ke sistem dari lingkungan, shg : qsis = - qling b. Lingkungan melakukan kerja terhadap sistem, sehingga : wsis = - wling Esis = - Eling dan Esemesta= Esis+ Eling= 0 Proses apapun, energi total termodinamika semesta tidak berubah, energi selalu kekal

ENTALPI Besaran termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal sistem dan energi yang digunakan untuk melakukan kerja. Secara matematis :
H = E + PV

dimana : H = entalpi sistem (joule) E = energi internal (joule) P = tekanan dari sistem (Pa) V = volume sistem (m2)

Tekanan tetap:
E = qp + w

jika P eksternal dijaga konstan, maka E = qp- Peks V


E = qp - PV

Peks dianggap = Pinternal sistem


qp = E + P.V qp = (E + PV) qp = H

Volume tetap:
qV = E

Kapasitas kalor dan kapasitas spesifik


Kapasitas kalor/panas : banyaknya energi yg dipindahkan sbg kalor untuk meningkatkan suhu 1K dari 1 gram zat. Tergantung pd proses dng volume tetap atau pada tekanan tetap.
q = C.T

Kapasitas panas dari beberapa benda sebanding dengan massanya, maka lebih mudah bila didefinisikan kalor jenis (c) Kalor jenis : jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur dari 1 gr massa bahan sebesar 1 C0. Q = m c T T2 Bila harga c tidak konstan : Q = m c dT T1 Catatan : untuk gas kalor jenis biasanya dinyatakan untuk satu mol bahan, disebut kalor jenis molar, Q = n c T

Contoh :
Besi seberat 7,24 g dipanaskan sampai 1000C dan direndam kedalam 100 g air yg suhunya 100C. Hitunglah suhu akhir yg dicapai, dengan menganggap tidak ada kalor yang hilang ke lingkungan. Penyelesaian : Diasumsikan proses pd tekanan tetap. Diketahui: kapasitas kalor spesifik= 0,449 J/g.0C Kalor jenis air= 4,18 J/g.0C Jw: suhu akhir = 16,5 0C atau 289,5 K

Hk. II Termodinamika (proses Spontan/ tidak spontan)


Tujuan Utama mempelajari termodinamika : Memprediksi st reaksi akan terjadi atau tidak ketika reaktan dicampurkan pd kondisi tertentu. Misal: suhu, tekanan, konsentrasi. Reaksi yang terjadi SPONTAN

HK. Kedua Termodinamika


Diasumsikan proses spontan, menurunkan energi sistem. CH4 + O2 CO2+ H2O(l) H = - 890,4 kJ H2O(s) H2O(l) H = 6,01 Kj NH4NO3(aq) NH4+ + NO3- H = 25 kJ (spontan) 2 HgO(s) 2 Hg(l) + O2 (dipanaskan)H = 90,7kJ . Endotermik tidak spontan Dlm hal ini asumsi di atas menjadi tidak benar, pelelehan es adl spontan walau endoterm

Untuk mengetahui spontanitas reaksi kimia memerlukan kuantitas termodinamika lain, yi ENTROPI (ukuran keacakan) Untuk zat apapun : Spadatan < Scairan < Sgas
S > 0

proses spontan

S = q/T

Misalnya sistem dinyatakan dgn reaksi berikut : aA + bB cC + dD ---------- dlm J/K.mol Sreaksi= [c S0 C + d S0 D] [a S0 A + b S0 B] Hitung S0 dari reaksi: CaCO3 CaO + CO2 , N2+ 3H2 2NH3 , dan H2 + Cl2 2HCl(g).

Proses pelarutan. NaCl + H2O Na+ + Cl- . Dlm hal ini molekul air menjadi teratur disekitar ion-ion entropinya turun Un ion Al 3+ dan Fe 3+ penurunan entropi pd hidrasi menjadi lbh besar. Dlm hal tertentu sangat mkn penurunan entropi bahkan lbh besar dr pd peningkatan entropi akibat pencampuran, shg secara total menjadi NEGATIP REAKSI TIDAK SPONTAN

Soal entropi

a.

b.

Hitung perubahan entropi jika 3,0 mol bensen menguap secara reversibel pada titik didihnya 80,10C. Panas penguapan molar bensen pada suhu ini adalah 30,8kJ.mol-1. Hitunglah S untuk perubahan Penguapan 25 g bensen pada titik didih (panas penguapan 94,3kal/g pada 80,10C) Pengembuan 27 g air pada titik didihnya (panas penguapan pada ttk didih 539,7kal/g)

HK. TERMODINAMIKA III Hk II Termodinamika dimana reaksi spontan bila S > 0, yang dimaksud adl S universal. S univ ini merpkan jumlah dari S lingkungan dan S sistem. Namun umumnya yg diperhatikan hanya S sistem. Cukup sulit un menghitung S lingk. Pd proses yg dilaksanakan pd tekanan konstan dan suhu T, dapat digunakan besaran termodinamika lain : Energi Bebas Gibbs

HK. Ketiga Termodinamika


Untuk menetapkan reaksi terjadi spontan jika melihat sistem itu sendiri. Energi bebas Gibbs (G) : G = H - TS G = H T. S dlm konteks ini merpkan energi yg tersedia u/ melakukan kerja, jadi jk suatu reaksi melepaskan energi yg berguna (G neg) reaksi spontan

Syarat-syar at kespontanan dan kesetimbangan pd suhu dan tekanan tetap dari G :


G < 0 reaksi spontan G > 0 reaksi tidak spontan G = 0 sistem pd kead kesetimbangan Penerapan G = H T. S : H dan S positip, mk G neg bila T besar H pos dan S neg, mk G selalu pos pd suhu berapapun H neg dan S pos, mk G selalu neg pd sebarang suhu H neg dan S neg, mk G neg bila T. S < H. (T kecil)

HK. Ketiga Termodinamika


Perubahan energi bebas standar (G0) aA + bB cC + dD G0reaksi= [c.(G0fC) + d.(G0fD)] [a.(G0fA) + b.(G0fB)] Cth : Hitung perubahan energi bebas standar dari : a. CH4(g)+ 2 O2 CO2 + H2O(l) b. 2 MgO(s) 2 Mg(s) + O2

Soal:

Untuk H2O2: Hf0 = -187,78kJ/mol dan S0 = 0,1096kJ/mol.K. Hitunglah energi bebas pembentukan (Gf0) jika diket.: S0 H2 =0,1306 kJ/mol.K dan O2 = 0,2050kJ/mol.K.

Anda mungkin juga menyukai