Anda di halaman 1dari 8

DASAR E P I D E M I O L O G I Ragil Setiyabudi, SKM A. Pengertian, definisi, peranan dan ruang lingkup epidemiologi 1.

Pengertian Epidemilogi berasal dari bahasa Yunani, yaitu (Epi=pada, Demos=penduduk, logos = ilmu), dengan demikian epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat. . De!inisi "anyak de!inisi tentang Epidemiologi, beberapa diantaranya # a. $.%. $el&h 'uatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pen&egahan penyakit, terutama penyakit in!eksi menular. Dalam perkembangannya, masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degenarati!, kanker, penyakit ji(a, ke&elakaan lalu lintas, dan sebagainya. )leh karena batasan epidemiologi menjadi lebih berkembang. b. *ausner dan +ramer 'tudi tentang distribusi dan determinan dari penyakit dan ke&elakaan pada populasi manusia. &. ,ast 'tudi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah kesehatan. d. *a& *ahon dan Pugh Epidemiologi adalah sebagai &abang ilmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan !aktor-!aktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia. e. )mran Epidemiologi adalah suatu studi mengenai terjadinya distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.

!. $.%. -rost Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis penyakit pada manusia menurut (aktu dan tempat. g. ./rul ./(ar Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang !rekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta !aktor-!aktor yang mempengaruhi masalah kesehatan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bah(a ada 0 komponen penting yang ada dalam epidemiologi, sebagai berikut # 1) -rekuensi masalah kesehatan ) Penyebaran masalah kesehatan 0) -aktor-!aktor yang mempengaruhi terjadinya masalah kesehatan. 0. Peranan Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan !aktor-!aktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan inter1ensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa # a. *engidenti!ikasi !aktor-!aktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah kesehatan dalam masyarakat. b. *enyediakan data yang diperlukan untuk peren&anaan kesehatan dan mengambil keputusan. &. *embantu melakukan e1aluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan. d. *engembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya. e. *engarahkan inter1ensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipe&ahkan. 2. 3uang lingkup a. *asalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi

Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-penyakit saja, tetapi juga men&akup masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga beren&ana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan se&ara keseluruhan. b. *asalah kesehatan pada sekelompok manusia Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan meman!aatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah penyakit, keluarga beren&ana atau kesehatan lingkungan. 'etelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya. &. Peman!aatan data tentang !rekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan. Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan dan penyebab dari masalah tersebut dengan &ara menganalisis data tentang !rekuensi dan penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat.Dengan meman!aatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan. B. atural !istor" of deseases 3i(ayat alamiah suatu penyakit dapat digolongkan dalam 4 tahap # 1. Pre Patogenesis 5ahap ini telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit penyakit, tetapi interaksi ini terjadi di luar tubuh manusia, dalam arti bibit penyakit berada di luar tubuh manusia dan belum masuk ke dalam tubuh. Pada keadaan ini belum ditemukan adanya tanda-tanda penyakit dan daya tahan tubuh penjamu masih kuat dan dapat menolak penyakit. +eadaan ini disebut sehat. . 5ahap inkubasi (sudah masuk Patogenesis) Pada tahap ini biit penyakit masuk ke tubuh penjamu, tetapi gejala-gejala penyakit belum nampak. 5iap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang berbeda. +olera 1- hari, yang bersi!at menahun misalnya kanker paru, .6D' dll. 0. 5ahap penyakit dini 5ahap ini mulai dihitung dari mun&ulnya gejala-gejala penyakit, pada tahap ini penjamu sudah jatuh sakit tetapi masih ringan dan masih bisa melakukan akti!itas sehari-hari."ila penyakit

segera diobati, mungkin bisa sembuh, tetapi jika tidak, bisa bertambah parah. %al ini terganting daya tahan tubuh manusia itu sendiri, seperti gi/i, istirahat dan pera(atan yang baik di rumah (self care). 2. 5ahap penyakit lanjut "ila penyakit penjamu bertambah parah, karena tidak diobati7tidak tertur7tidak memperhatikan anjuran-anjuran yang diberikan pada penyakit dini, maka penyakit masuk pada tahap lanjut. Penjamu terlihat tak berdaya dan tak sanggup lagi melakukan akti!itas. 5ahap ini penjamu memerlukan pera(atan dan pengobatan yang intensi!. 4. 5ahap penyakit akhir 5ahap akhir dibagi menjadi 4 keadaan # a. 'embuh sempurna (bentuk dan !ungsi tubuh penjamu kembali ber!ungsi seperti keadaan sebelumnya7bebeas dari penyakit) b. 'embuh tapi &a&at 8 penyakit penjamu berakhir7bebas dari penyakit, tapi kesembuhannya tak sempurna, karena terjadi &a&at (!isik, mental maupun sosial) dan sangat tergantung dari serangan penyakit terhadap organ-organ tubuh penjamu. &. +arier : pada karier perjalanan penyakit seolah terhenti, karena gejala penyakit tak tampak lagi, tetapi dalam tubuh penjamu masih terdapat bibit penyakit, yang pada suatu saat bila daya tahan tubuh penjamu menurun akan dapat kembuh kembali. +eadaan ini tak hanya membahayakan penjamu sendiri, tapi dapat berbahaya terhadap orang lain7masyarakat, karena dapat menjadi sumber penularan penyakit (human reser1oir) d. +ronis 8 pada tahap ini perjalanan penyakit tampak terhenti, tapi gejala-gejala penyakit tidak berubah. Dengan kata lain tidak bertambah berat maupun ringan. +eadaan ini penjamu masih tetap berada dalam keadaan sakit. e. *eninggal 8 .pabila keadaan penyakit bertambah parah dan tak dapat diobati lagi, sehingga berhentinya perjalanan penyakit karena penjamu meninggal dunia.+eadaan ini bukanlah keadaan yang diinginkan. #. $pa"a pen%ega!an dan ukuran frekuensi pen"akit. Dalam kesehatan masyarakat ada 4 (lima) tingkat pen%ega!an pen"akit menurut ,ea1ell and 9lark. Pada point 1 dan dilakukan pada masa sebelum sakit dan point 0,2,4 dilakukan pada masa sakit. 1. Peningkatan kesehatan (health promotion) a. Penyediaan makanan sehat dan &ukup (kualitas maupun kuantitas)

b. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan tinja dan limbah. &. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat. *isal untuk kalangan menengah ke atas di negara berkembang terhadap resiko jantung koroner. d. )lahraga se&ara teratur sesuai kemampuan indi1idu. e. +esempatan memperoleh hiburan demi perkembangan mental dan sosial. !. :asihat perka(inan dan pendidikan seks yang bertanggung ja(ab. 2. Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu (general and specific protection) a. *emberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk men&egah penyakit b. 6solasi terhadap penderita penyakit menular, misal yang terkena !lu burung. &. Pen&egahan terjadinya ke&elakaan baik di tempat umum maupun tempat kerja. d. Perlindungan terhadap bahan-bahan yang bersi!at karsinogenik, bahan-bahan ra&un maupun alergi. e. Pengendalian sumber-sumber pen&emaran. 0. Penegakkan diagnosa se&ara dini dan pengobatan yang &epat dan tepat (early diagnosis and prompt treatment) a. *en&ari kasus sedini mungkin. b. *en&ari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . *isalnya pemeriksaan darah, rontgent paru. &. *en&ari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (&onta&t person) untuk dia(asi agar bila penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan. d. *eningkatkan keteraturan pengobatan terhadap penderita. e. Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus. 2. Pembatasan ke&a&atan (dissability limitation) a. Pengobatan dan pera(atan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi komplikasi.

b. Pen&egahan terhadap komplikasi dan ke&a&atan. &. Perbaikan !asilitas kesehatan sebagai penunjang untuk dimungkinkan pengobatan dan pera(atan yang lebih intensi!. 4. Pemulihan kesehatan (rehabilitation) a. *engembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat. b. *enyadarkan masyarakat untuk menerima mereka kembali dengan memberikan dukungan moral setidaknya bagi yang bersangkutan untuk bertahan. &. *engusahakan perkampungan rehabilitasi sosial sehingga setiap penderita yang telah &a&at mampu mempertahankan diri. d. Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh dari suatu penyakit. "eaglehole ($%), 1;;0) membagi upaya pen&egahan menjadi & 'agian # primordial prevention (pen&egahan a(al) yaitu pada pre patogenesis, primary prevention (pen&egahan pertama) yaituhealth promotion dan general and specific protection , secondaryprevention (pen&egahan tingkat kedua) yaitu early diagnosis and prompt treatment dan tertiary prevention (pen&egahan tingkat ketiga) yaitu dissability limitation. $kuran frekuensi pen"akit menunjukkan kepada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada kelompok manusia7masyarakat. .rtinya bila dikaitkan dengan masalah penyakit menunjukkan banyaknya kelompok masyarakat yang terserang penyakit. <ntuk mengetahui !rekuensi masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok orang7masyarakat dilakukan langkah-langkah # 1) *enemukan masalah kesehatan, melalui &ara # penderita yangdatang ke puskesmas, laporan dari masyarakat yang datang ke puskesmas. ) Research7sur1ei kesehatan. *isal # 'ur1ei +esehatan 3umah 5angga 0) 'tudi kasus. *isal # kasus penyakit pas&a ben&ana tsunami. D. Penelitian epidemiologi 'e&ara sederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai berikut # 1. Epidemiologi deskriptif, yaitu ross Sectional Study7studi potong lintang7studi pre1alensi atau sur1ei. . Epidemiologi analitik # terdiri dari #

a. on eksperimental # 1) 'tudi kohort 7 !ollo( up 7 in&iden&e 7 longitudinal 7 prospekti! studi. +ohort diartiakan sebagai sekelompok orang. 5ujuan studi men&ari akibat (penyakitnya). ) 'tudi kasus kontrol7&ase &ontrol study7studi retrospekti!. 5ujuannya men&ari !aktor penyebab penyakit. 0) 'tudi ekologik. 'tudi ini memakai sumber ekologi sebagai bahan untuk penyelidikan se&ara empiris !aktor resiko atau karakteristik yang berada dalam keadaan konstan di masyarakat. *isalnya, polusi udara akibat sisa pembakaran ""* yang terjadi di kota-kota besar. b. Eksperimental. Dimana penelitian dapat melakukan manipulasi7mengontrol !aktor-!aktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian dan dinyatakan sebagai tes yang paling baik untuk menentukan &ause and e!!e&t relationship serta tes yang berhubungan dengan etiologi, kontrol, terhadap penyakit maupun untuk menja(ab pertanyaan masalah ilmiah lainnya. 'tudi eksperimen dibagi menjadi (dua) yaitu # 1) linical !rial. 9ontoh # a) Pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi untuk men&egah terjadinya stroke. b) Pemberian 5etanus 5o=oid pada ibu hamil untuk menurunkan !rekuensi 5etanus :eonatorum. ) ommunity !rial. 9ontoh # 'tudi Pemberian /at !lourida pada air minum. E. Epidemiologi kepera(atan Dalam ilmu kepera(atan dikenal istilah community health nursing(9%:) atau kepera(atan kesehatan masyarakat, dimana ilmu pengetahuan epidemiologi digunakan 9%: sebagai alat meneliti dan mengobser1asi pada pekerjaan dan sebagai dasar untuk inter1ensi dan e1aluasi literatur riset epidemiologi. *etode epidemiologi sebagai standard kesehatan, disajikan sebagai alat untuk memperkirakan kebutuhan masyarakat. *onitoring perubahan status kesehatan masyarakat dan e1aluasi pengaruh program pen&egahan penyakit, dan peningkatan kesehatan. 3iset7studi epidemiologi memun&ulkan badan pengetahuan (body o! kno(ledge) termasuk ri(ayat asal penyakit, pola terjadinya penyakit, dan !aktor-!aktor resiko tinggi terjadinya penyakit, sebagai in!ormasi a(al untuk 9%:. Pengetahuan ini memberi kerangka a&uan untuk peren&anaan dan e1aluasi program inter1ensi masyarakat, mendeteksi segera dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan ke&a&atan. Program utama pen&egahan di!okuskan pada menjaga jarak perantara penyakit dari host7tuan rumah yang rentan, pengurangan kelangsungan hidup agent, penambahan resistensi host dan mengubah kejadian hubungan host, agent, dan lingkungan. +edua, program mengurangi resiko dan s&reening, ketiga # strategi men&egah pada pribadi pera(at dengan body of

"no#l#dge yang berasal dari riset epidemiologi, sebagai dasar untuk pengkajian indi1idu dan kebutuhan kesehatan keluarga dan inter1ensi peren&anaan pera(atan. )epustakaan * E!!endy, :asrul. Dasar-dasar kepera(atan kesehatan masyarakat, edisi . >akarta # E?9, 1;;@. ,ea1el, %.3 and 9lark, E.?. Pre1enti1e *edi&ine !or the Do&tor in %is 9ommunity, 0th Edition, *& ?ra(%ill 6n&, :e( York, 1;A4. "eaglehole, 3. 3. "onita, 5. +jellstrom. "asi& Epidemiology, $%), ?ene1a, 1;;0. 'tanhope and ,an&aster. 9ommunity %ealth :ursing 8 Pro&ess and pra&tise !or Promoting %ealth, *osby 9ompany 't. ,ouis, <'., 1;@;. 9handra, "udiman. Pengantar Prinsip dan *etode Epidemiologi. >akarta 8 E?9, 1;;A

Anda mungkin juga menyukai