Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus

STROKE HEMORAGIK

Oleh

Aulia Janer 0808113141

Pembimbing: dr. Christ U Rumantir, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF RSUD ARIFIN ACHMAD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2013

RSUD ARIFIN ACHMAD Fakultas Kedokteran UR SMF/ BAGIAN SARAF


Sekretariat : SMF Saraf Irna Medikal Lantai 3 Jl. Diponegoro No. 2 Telp. (0761) 7026225

PEKANBARU STATUS PASIEN


Nama Koass : NIM/NUK : Tanggal : Pembimbing Aulia Janer 0808113141 30 Maret 2013 Dr. Christ U Rumantir, Sp.S

I. IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama Status perkawinan Pekerjaan Tanggal Masuk RS Medical Record II. Tn A 40 Tahun Laki-laki Pangkalan Kerinci Islam Kawin Supir Perkebunan 28 Maret 2013 805522

ANAMNESIS (autoanamnesis dan alloanamnesis dari istri pasien) Keluhan Utama Lemah pada anggota gerak sebelah kiri mendadak sejak 3 hari sebelum pemeriksaan

Riwayat Penyakit Sekarang 3 hari sebelum pemeriksaan (28 Maret 2013), pasien mengalami kelemahan pada anggota gerak sebelah kiri, keluhan datang tiba-tiba sewaktu pasien bangun tidur. pasien mengeluhkan mulut mencong ke kiri dan bicara menjadi pelo, tidak ada pingsan, mual muntah menyemprot (-), nyeri pada kepala (+) tidak terlalu hebat. Pasien kemudian dibawa langsung ke RSUD AA. Saat ini, pasien sudah bisa mengangkat lengan dan tungkai kiri, namun masih lemah dibandingkan sebelah kanan. Mulut masih mencong ke kiri namun bicara mulai normal. Pasien masih mengeluhkan nyeri kepala (+) ringan dan terasa berat di bagian tengkuk.

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya Riwayat darah tinggi tidak terkontrol (+) sejak 10 tahun yang lalu Riwayat trauma (-) Riwayat penyakit diabetes tidak diketahui pasien. Riwayat penyakit jantung tidak diketahui pasien. Riwayat kolesterol tinggi tidak diketahui pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga Ibu pasien menderita stroke.

RESUME ANAMNESIS 3 hari sebelum pemeriksaan pasien mengeluhkan lemah pada anggota gerak sebelah kiri, muncul mendadak, saat istirahat, disertai kelemahan otot wajah sebelah kiri. Tidak ada riwayat penurunan kesadaran. Saat ini terdapat perbaikan kelumpuhan anggota gerak kiri, namun kelemahan pada otot wajah sebelah kiri masih menetap Nyeri kepala (+) tidak terlalu hebat Riwayat Hipertensi tidak terkontrol sejak 10 tahun yang lalu. Riwayat stroke pada keluarga 2

III. PEMERIKSAAN (30 Maret 2013) A. KEADAAN UMUM Tekanan darah : kanan Denyut nadi : kanan kiri Suhu Jantung Paru : 36,70C : HR : Respirasi : 68 x/mnt, reguler, bising (-) : 16x/mnt, tipe: abdominothorakal : 170/100 mmHg, kiri :170/100 mmHg

: 68 x/mnt, teratur :68 x/mnt, teratur

B. STATUS NEUROLOGIK 1) KESADARAN 2) FUNGSI LUHUR 3) KAKU KUDUK : Komposmentis : Normal : (-) GCS : 15 E4, M6, V5

4) SARAF KRANIAL : 1. N. I (Olfactorius ) Daya pembau 2. N.II (Opticus) Daya penglihatan Lapang pandang Pengenalan warna Kanan N N N Kiri N N N Keterangan Normal Kanan N Kiri N Keterangan Normal

3. N.III (Oculomotorius) Ptosis Pupil Bentuk Ukuran Gerak bola mata Refleks pupil Langsung Tidak langsung 4. N. IV (Trokhlearis) Gerak bola mata Kanan N Kiri N Keterangan Normal 3 Kanan Bulat 3 mm N + + Kiri Bulat 3 mm N + + Keterangan

Normal

5. N. V (Trigeminus) Motorik Sensibilitas Refleks kornea Kanan N N + Kiri N N + Keterangan Normal

6. N. VI (Abduscens) Gerak bola mata Strabismus Deviasi Kanan N Kiri N Keterangan Normal

7. N. VII (Facialis) Tic Motorik : - mengerutkan dahi - mengangkat alis - menutup mata - sudut mulut - lipatan nasolabial - Meringis Kanan + + + + + + Kiri + + + + + + tertinggal dibanding kanan + Keterangan Kesan terdapat lateralisasi N.VII mulut kearah kiri

Menggembungkan Pipi

Daya perasa Tanda chvostek 8. N. VIII (Akustikus) Pendengaran

+ -

+ -

Kanan N

Kiri N

Keterangan Normal

9. N. IX (Glossofaringeus) Arkus farings Daya perasa Refleks muntah Kanan N N + Kiri N N + Keterangan Normal

10. N. X (Vagus) Arkus farings Dysfonia Kanan N Kiri N Keterangan Normal

11. N. XI (Assesorius) Motorik Trofi Kanan N Eutropi Kiri N Eutropi Keterangan Normal

12. N. XII (Hipoglossus) Motorik Trofi Tremor Disartri IV. SISTEM MOTORIK Kanan Ekstremitas atas Kekuatan (30 Maret 2013) Distal Proksimal Tonus Trofi Ger. Involunter Ekstremitas bawah Kekuatan Distal Proksimal Tonus Trofi Ger.involunter Badan Trofi Ger. involunter Ref.dinding perut Kiri Keterangan Kanan DBN Eutrofi Kiri DBN Eutrofi Keterangan Normal

5 5 N Eutropi -

5 5 N Eutropi Kesan : normal

5 5 N Eutropi -

5 5 N Eutropi -

Eutropi +

Eutropi +

V. SISTEM SENSORIK Sensasi Raba Nyeri Suhu Propioseptif Kanan N N N N Kiri N N N N Keterangan

Normal

VI. REFLEKS Kanan Fisiologis Biseps Triseps KPR APR Patologis Babinski Chaddock Hoffman Tromer Reflek primitif : Palmomental Snout + + + + Kiri + + + + Keterangan

Normal

Normal

VII. FUNGSI KORDINASI Test telunjuk hidung Test tumit lutut Gait Tandem Romberg VIII. SISTEM OTONOM Miksi Defekasi : BAK (+) Normal : BAB (+) Normal Kanan N N N N N Kiri N N N N N Keterangan Normal

IX. PEMERIKSAAN KHUSUS/LAIN a. Laseque b. Kernig c. Patrick : Tidak terbatas : Tidak terbatas : -/6

d. Kontrapatrick : -/e. Valsava test f. Brudzinski I : -/: -/-

X. RESUME PEMERIKSAAN Keadaan umum Kesadaran Tekanan darah Pernafasan Nadi Fungsi luhur Rangsang meningeal : Komposmentis, GCS : E4, M6,V5= 15 : 170/100 mmHg : 16x/ mnt, teratur : 68x/menit : normal : (-)

Saraf kranial Motorik normal Sensorik Koordinasi Otonom Refleks - Fisiologis - Patologis

: DBN kecuali N.VII terdapat parese sinistra N.VII : Pada tanggal pemeriksaan 30 Maret 2013 motorik

: Normal : Normal : BAK normal, BAB normal

: (+/+) N : (-/-)

C. DIAGNOSIS

DIAGNOSIS KLINIS DIAGNOSIS TOPIK DIAGNOSIS ETIOLOGIK DIAGNOSIS BANDING

: Stroke infark + hipertensi grade II : Sistem karotis dextra : Infark serebri : Stroke hemoragik

D. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan darah rutin dan urin rutin 2. Pemeriksaan kimia darah (Glukosa, kolesterol, kreatinin, ureum, HDL, LDL) 3. CT scan kepala tanpa kontras 4. Foto Thorak 5. EKG E. Rencana Penatalaksanaan a. Umum - Tirah baring dengan posisi kepala ditinggikan 30 - Kontrol Vital Sign - Mobilisasi dan rehabilitasi medik - Pemberian nutrisi peroral sesuai kebutuhan kalori pasien - IVFD RL 20 tetes/menit

b. Khusus Aspirin 80mg 2x1 Inj citicolin 250 mg/8jam Inj piracetam 1 gram/8 jam

F. HASIL PEMERIKSAAN Darah rutin (28 Maret 2013) Hb Leukosit Trombosit Ht Glu BUN Crea Ureum : 13,6gr% : 7.600/mm3 : 158.000/mm3 : 40,7 vol% : 107 mg/dl : 11 mg/dl : 1,01 mg/dl : 23,5 mg/dl

Rontgen Thorax CTR > 50% Tampak pembesaran aorta

Kesan : Kardiomegali

CT scan

: Tampak lesi hiperdens pada periventrikuler kanan bentuk bulat Mid line di tengah Sistem ventrikel II kanan tampak menyempit Batas cortex dan medulla jelas.

Kesan : Perdarahan Intraserebral

G. DIAGNOSIS AKHIR Stroke Hemoragik ec Perdarahan intraserebral

H. PENATALAKSANAAN Umum Kontrol tanda-tanda vital dan neurologis 10

Pemberian nutrisi peroral sesuai kebutuhan kalori pasien Mobilisasi dan rehabilitasi dini

Khusus - IVFD RL 16 gtt/mnt - IVFD Manitol 125 cc/6 jam - Inj. Asam tranexamat 3x500 mg - Inj. Citikolin 3x250 mg

I. FOLLOW UP 31 Maret 2013 S : Lengan dan tungkai kanan sudah bisa digerakkan, sakit kepala (-), mulut mencong (+) ada sedikit perbaikan, bicara pelo (-) O : Keadaan umum Kesadaran : Komposmentis, GCS 15 E4M6V5 Vital sign : TD : 160/100 mmHg N : 80x/menit RR : 20x/menit T : 36,70 C Fungsi luhur : normal Saraf kranial : DBN kecuali N.VII terdapat parese kiri Motorik Kekuatan otot 5 5 5 5 : Normal

Sensorik Refleks Fisiologis Patologis

: +/+ : -/: Normal

Fungsi Otonom : Miksi

Defekasi : Normal Koordinasi : Normal 11

Pemeriksaan lain : Kaku kuduk Laseque Kernig Brudzinski I

:: tidak terbatas : tidak terbatas : -/-

A : Stroke hemoragik ec Perdarahan Intraserebral P: - IVFD RL 16 gtt/mnt - IVFD Manitol 125 cc/6 jam - Inj. Asam Traneksamat 3x500 mg - Inj. Citikolin 3x250 mg

1 April 2013 S : kekuatan lengan dan tungkai kiri baik, mulut masih mencong kekiri O : Keadaan umum Kesadaran : GCS 15 E4M6V5 Vital sign : TD : 160/90 mmHg N : 90x/menit RR : 16x/menit T : 36,60 C Fungsi luhur : Normal Saraf kranial : DBN kecuali N.VII terdapat parese kiri Kekuatan otot 5 5 Motorik

5 5 Sensorik Refleks Fisiologis Patologis : +/+ : -/: Normal

Fungsi Otonom : Miksi : Normal Defekasi : Normal Koordinasi : Normal 12

Pemeriksaan lain : Kaku kuduk Laseque Kernig Brudzinski I

:: tidak terbatas : tidak terbatas : -/-

Laboratorium (1 April 2013)

Kimia darah Glu : 73 mg/dl AST : 32

CHOL : 205 HDL LDL TG Uric : 38,6 : 136,2 : 151 : 6,1 mg/dl

ALT ALB

: 27 U/L : 4,1

A : Stroke hemoragik ec Perdarahan Intraserebral P: - IVFD RL 16 gtt/mnt - IVFD Manitol 20% 125 cc/6 jam - Inj. Asam traneksamat 3x500 mg - Inj. Citikolin 3x250 mg

2 April 2013 S : kekuatan lengan dan tungkai kiri baik, mulut masih mencong kekiri, kepala terasa berat O : Keadaan umum Kesadaran : GCS 15 E4M6V5 Vital sign : TD : 220/120 mmHg N :80 x/menit RR : 20 x/menit T : 36, 80 C Fungsi luhur : Normal Saraf kranial : DBN kecuali N.VII terdapat parese kiri 13

Motorik Kekuatan otot 5 5 5 5 : Normal

Sensorik Refleks Fisiologis Patologis

: +/+ : -/-

Fungsi Otonom : Miksi : Normal Defekasi : Normal Koordinasi : normal : tidak ada : tidak terbatas : tidak terbatas : -/-

Pemeriksaan lain : Kaku kuduk Laseque Kernig Brudzinski I

A : Stroke hemoragik ec Perdarahan Intraserebral P: - IVFD RL 16 gtt/mnt - IVFD Manitol 20% 125 cc/6 jam hari ke-IV - Inj. Asam traneksamat 3x500 mg - Inj. Citikolin 3x250 mg - Captopril 2x25 - Amilodipin 1x10mg

3 April 2013 S : kekuatan lengan dan tungkai kiri baik, mulut masih mencong kekiri O : Keadaan umum Kesadaran : GCS 15 E4M6V5 Vital sign : TD : 170/100 mmHg N :80 x/menit RR : 20 x/menit T : 36, 80 C 14

Fungsi luhur : Normal Saraf kranial : DBN kecuali N.VII terdapat parese kiri Motorik Kekuatan otot 5 5 5 5 : Normal

Sensorik Refleks Fisiologis Patologis

: +/+ : -/-

Fungsi Otonom : Miksi : Normal Defekasi : Normal Koordinasi : normal : tidak ada : tidak terbatas : tidak terbatas : -/-

Pemeriksaan lain : Kaku kuduk Laseque Kernig Brudzinski I

A : Stroke hemoragik ec Perdarahan Intraserebral P: - IVFD RL 16 gtt/mnt - IVFD Manitol 20% 125 cc/6 jam hari ke-V stop - Inj. Asam traneksamat 3x500 mg - Inj. Citikolin 3x500 mg - Captopril 2x25 - Amilodipin 1x10mg

Pasien boleh pulang

15

PEMBAHASAN

Definisi Stroke Menurut World Health Organization (WHO) stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa ditemukannya penyakit selain daripada gangguan vaskular.1 Klasifikasi stroke1,2 A. Berdasarkan kelainan patologik pada otak : 1. Stroke Hemoragik :

Perdarahan intraserebral Perdarahan ekstraserebral (perdarahan subaraknoid)

2. Stroke non hemoragik (stroke iskemik, infark otak, penyumbatan) Yang dibagi atas subtipe : Trombosis serebri Emboli serebri Hipoperfusi sistemik

B. Berdasarkan penilaian terhadap waktu kejadiannya 1. Transient Ischemik Attack (TIA) atau serangan stroke sementara, gejala defisit neurologis hanya berlangsung kurang dari 24 jam. 2. Reversible Ischemic Neurological Deficits (RIND), kelainannya atau gejala neurologis menghilang lebih dari 24 jam sampai 3 minggu. 3. Stroke progresif atau Stroke in Evolution (SIE) yaitu stroke yang gejala klinisnya secara bertahap berkembang dari yang ringan sampai semakin berat. 4. Stoke komplit atau completed stroke, yaitu stroke dengan defisit neurologis yang menetap dan sudah tidak berkembang lagi. C. Berdasarkan lokasi lesi vaskuler 1. Sistem karotis Motorik Sensorik : hemiparese kontralateral, disartria : hemihipestesi alternans, parestesi 16

Gangguan visual : hemianopsia homonym kontralteral, amaurosis fugaks Gangguan fungsi luhur : afasia, agnosia

2. Sistem vertebrobasiler Motorik Sensorik : hemiparese alternans. Disartria : hemihipestesi alternans, parestesi

Gangguan lain : gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia

Stroke Hemoragik Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan kelurnya darah ke jaringan parenkim otak, ruang cairan serebrospinal disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga oleh karena hematom yang menyebabkan iskemik pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan intrakranial pada gilirannya akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak.2

Etiologi Stroke Hemoragik 1. Perdarahan Intraserebral Perdarahan intraserebral adalah perdarahan yang terjadi di dalam jaringan otak akibat pecahnya pembuluh darah otak. Salah satu penyebab tersering adalah tekanan darah tinggi (hipertensi). Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari 80% di hemisfere otak dan sisanya di batang otak dan serebellum. Pada perdarahan otak terjadi ekstravasasi darah ke dalam jaringan otak yang menyebabkan penekanan, pergeseran dan pemisahan jaringan otak yang berdekatan tetapi tidak merusak jaringan otak seperti yang terjadi pada infark otak.1 Gejala klinis: 1 Onset perdahan bersifat mendadak, terutama saat melakukan aktivitas dan dapat didahului oleh gejala prodromal berupa peningkatan tekanan darah, yaitu nyeri kepala, mual dan muntah, gangguan memori, bingung, perdarahan retina dan epistaksis. Penurunan kesadaran yang berat sampai koma disertai

hemiplegia/hemiparese dan dapat disertai kejang fokal/umum. Tanda-tanda penekanan batang otak, gejala pupil unilateral, refleks 17

pergerakan bola mata menghilang dan deserebrasi. Dapat dijumpai tekanan tinggi intrakranial, misalnya muntah proyektil, papil udem.

Gambar 1.Perdarahan Intraserebral4

2. Perdarahan subarachnoid Perdarahan subarachnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah di ruangan subarachnoid (diantara lapisan arahnoid dan piamater). Perdarahan subarachnoid biasanya disebabkan abnormal arteri pada lapisan dasar otak, disebut juga aneurisma cerebral.4 Perdarahan subarachnoid dapat terjadi infark karena adanya vasospasme.

Vasospasme terjadi pada hari ke 2-6 hari setelah perdarahan, dan menetap selama 5 minggu. Vasospasme terjadi pada daerah aneurisma yang pecah, tetapi dapat juga pada tempat yang jauh dan bilateral. Darah dalam 18

subarachnoid dapat menghilang pada 9-12 hari.1 Gejala klinisnya, yaitu:1 Onset penyakit berupa nyeri kepala mendadak seperti meledak, dramatis, berlangsung dalam 1-2 detik hingga 1 menit. Vertigo, mual, muntah, banyak keringat, menggigil, mudah terangsang, gelisah dan kejang. Dapat ditemukan penurunan kesadaran dan kemudian sadar dalam beberapa menit sampai beberapa jam. Dijumpai gejala-gejala rangsangan meningeal. Gangguan fungsi otonom berupa bradikardi atau takikardi, hipotensi atau hipertensi, banyak keringat, suhu badan meningkat, atau gangguan pernafasan.

Gambar 2. Perdarahan subarachnoid4

Stroke non hemoragik (Stroke iskemik, Infark otak, penyumbatan) Stroke iskemik terjadi karena adanya sumbatan pada pembuluh darah (arteri) servikokranial atau hipoperfusi jaringan otak oleh berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik.1,4 Otak mendapat darah bersih dari jantung, darah mengandung oksigen dan nutrisi untuk otak. Jumlah aliran darah ke otak dalam keadaan normal biasanya sekitar 50-60 ml/100 gram jaringan otak/menit, berarti otak membutuhkan 20% 19

darah yang dipompakan dari jantung. Apabila arteri tersumbat, sel otak (neuron) tidak dapat menghasilkan energi yang cukup dan kerja otak berhenti.1 Bila aliran darah ke otak terhenti dalam waktu 6 detik akan terjadi gangguan metabolisme neuron, lebih dari 30 detik gambaran EEG mendatar, dalam 2 menit terjadi penghentian aktivitas otak, dalam 5 menit mulai terjadi kerusakan otak dan lebih dari 9 menit manusia akan meninggal. Iskemik ke otak terjadi bila aliran darah ke otak berkurang 25-30 ml/100 gram jaringan otak permenit.1

Gambar 3. Stroke infark4

20

Patofisiologi Stroke dapat disebabkan oleh satu dari beberapa proses yang meliputi pembuluh darah di otak yaitu: 1 Proses intrinsik pembuluh darah, misalnya: aterosklerosis, inflamasi,

deposit amiloid, deseksi arteri, atau trombosis vena. Proses yang berasal dari tempat lain (yang jauh) menimbulkan embolus, misalnya: emboli dari jantung atau sirkulasi ekstrakranial yang menyebabkan gangguan pembuluh darah intrakranial. Proses yang timbul akibat aliran darah ke otak inadekuat akibat menurunnya tekanan perfusi otak atau meningkatnya viskositas darah. Proses yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di ruang subaraknoid atau jaringan otak/intraserebral. Tiga proses pertama menyebabkan timbulnya TIA dan stroke iskemik (infark otak), sedangkan yang keempat menyebabkan terjadinya stroke hemoragis (perdarahan intraserebral dan perdarahan subaraknoid).

Faktor Resiko Stroke Secara umum faktor resiko stroke dapat dibagi menjadi:1,3 a. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi, yaitu : 1.Usia 2.Jenis kelamin 3.Herediter b. Faktor resiko yang dapat di modifikasi, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Riwayat stroke Hipertensi Penyakit jantung Diabetes melitus Stenosis karotis TIA Hiperkolesterol Penggunaan kontrasepsi oral Obesitas 21 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Merokok Alkoholik Penggunaan narkotik Hiperhomosisteinemia Antibodi anti fosfolipid Hiperurisemia Peninggian hematokrit Peninggian kadar fibrinogen 4.Ras

Tabel 2. Perbedaan gejala klinis stroke infark dan perdarahan1 Perdarahan intra Pasien serebral Gejala yang mendahului TIA (+) 50% TIA (-) TIA (+) Beraktivitas/istirahat Istirahat, tidur atau Sering pada waktu Pada saat bangun tidur segera setelah bangun aktifitas fisik tidur Nyeri kepala dan muntah Jarang Sangat sering dan (+) tidak terlalu hebat hebat Penurunan kesadaran Jarang Sering (-) waktu onset Hipertensi Sedang/ normotensi Berat,kadang sedang Hipertensi (+) Rangsangan meningen Tidak ada Ada Tidak ada Defisit neurologis fokal Sering kelumpuhan dan Defisit neurologik (+) gangguan fungsi mental cepat terjadi Gejala tekanan tinggi Jarang papiludem Papiludem dan (-) intracranial/papiludem perdarahan subhialoid Darah dalam cairan Tidak ada Ada Tidak dilakukan serebrospinal Foto kepala Dapat dijumpai Tidak dilakukan pergeseran glandula pinealis CT-Scan kepala Terdapat area Massa intrakranial Massa intracranial hipodensitas dengan area area hiperdens hiperdensitas Angiografi Dapat dijumpai Dapat dijumpai Tidak dilakukan gambaran penyumbatan, aneurisma, AVM, penyempitan dan massa intrahemisfer vaskulitis atau vasospasme Gejala atau pemeriksaan Infark otak

Tabel 3. Perbedaan gejala klinik Perdarahan Intraserebral, Perdarahan Subarachnoid, dan Perdarahan Non Hemoragik1 Klinis PIS Defisit fokal Berat Onset Menit/jam Nyeri kepala Hebat Muntah pada Sering awalnya Hipertensi Hampir selalu Penurunan Ada PSA Ringan 1-2 menit Sangat hebat Sering Biasanya tidak Ada Non Hemoragik Berat ringan Pelan (jam/hari) Ringan Tidak, kec lesi di batang otak Sering kali Tidak ada 22

kesadaran Kaku kuduk Hemiparesis Gangguan bicara Likuor Paresis/gangguan N III

Jarang Sering dari awal Bisa ada Berdarah Tidak ada

Ada Permulaan tidak ada Jarang Berdarah Bisa ada

Tidak ada Sering dari awal Sering Jernih Tidak ada

Tabel 4. Perbedaan gejala klinik sistem carotis dan sistem vertebrobasiler1 Gangguan yang terjadi Motorik Sensorik Visual Sistem Carotis Hemiparese kontralateral, disatria Hemihipestesi kontralateral, parestesia Hemianopsia homonym kontralateral, amaurosis fugax Afasia, anogsia Sistem Vertebrobasiler Hemiparese alternan, disartria Hemihipestesi alternan, parestesia Hemianopsia homonim, Cortical Blindness, Black out (TIA) Gangguan keseimbangan, vertigo, diplopia, nistagmus, disfagi

Fungsi luhur atau lainnya

Alogaritma Gajah Mada 1 Penderita Stroke Akut 1. Penurunan kesadaran 2. Sakit kepala 3. Refleks patologi

Ketiganya atau 2 dari ketiganya ada Penurunan kesadaran (+), sakit kepala (-), refleks patologis (-) Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (+), reflek patologi (-) Stroke Hemoragi

Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (+) Stroke Infark Penurunan kesadaran (-), sakit kepala (-), refleks patologi (-) Stroke Infark

Dasar diagnosis a. Dasar diagnosis klinis Anamnesis: defisit neurologis yang terjadi mendadak seperti lemah pada lengan dan tungkai kiri, sakit kepala (+) tidak terlalu hebat, penurunan 23

kesadaran (-), mual (-), muntah menyemprot (-), vertigo (-), riwayat hipertensi (+). Kelemahan otot wajah sebelah kiri (+) Stroke timbul mendadak dan gejala klinis tersebut berlangsung dalam 24 jam atau lebih tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler.

b. Dasar diagnosis topik Sistem karotis dextra, karena gejala yang timbul merupakan gejala gangguan sistem sistem karotis dextra berupa hemiparese sinistra dan parese N.VII sinistra.

c. Dasar diagnosis etiologik Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien ini, didapatkan : Penurunan kesadaran (-) Muntah (-) Nyeri kepala (+) tidak terlalu hebat Onset pada waktu istirahat Reflex Babynski (-)

Berdasarkan algoritma stroke gajah Mada, kemungkinan stroke pada pasien ini adalah stroke akibat perdarahan intraserebral (PIS). Namun nyeri kepala tidak terlalu mencolok, sedangkan untuk kriteria PIS nyeri kepala muncul sering dan hebat serta tanda-tanda yang lain mengarah ke proses infrak sehingga diagnosis etiologi pasien ini serebral infark

d. Dasar diagnosis banding Stroke hemoragik karena selain terjadi secara mendadak, kelemahan anggota gerak, kelumpuhan N.VII kiri, dan terjadi saat istirahat, diagnosis banding tetaplah harus dilakukan sebelum pemeriksaan gold standart yaitu CT Scan untuk mendapat diagnosis akhir.

Dasar Diagnosis Akhir Diagnosis akhir pasien ini adalah stroke hemoragik ec Perdarahan 24

intraserebral. Ditegakkan setelah dilakukan pemeriksaan penunjang Head CT scan, yang mana merupakan gold standar untuk menentukan penyebab stroke yang terjadi. Hasil head Ct scan menunjukkan adanya perdarahan intraserebral di periventrikuler dextra.

Dasar usulan pemeriksaan penunjang Pemeriksaan darah rutin: untuk mengetahui faktor resiko stroke berupa hematokrit meningkat, fibrinogen tinggi Pemeriksaan darah lengkap: untuk mengetahui faktor resiko stroke berupa DM, hiperkolesterolemia dan berguna juga untuk penatalaksanaannya. Rontgen toraks: mengetahui adanya kelainan jantung berupa pembesaran jantung. Head CT scan: menegakkan diagnosis kelainan patologi stroke (hemoragik atau infark), lokasi dan luas lesi. EKG: mengetahui kelainan jantung berupa LVH (left ventricel hypertrofi) Funduskopi : untuk mengetahui kelainan pada vaskular orbita.

25

DAFTAR PUSTAKA
1. Rumantir CU. Gangguan peredaran darah otak. Pekanbaru : SMF Saraf RSUD Arifin Achmad/ FK UNRI, 2007. 2. Rumantir CU. Pola penderita Stroke Di Lab/UPF Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Padjadjaran Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode 19841985. Laporan Penelitian Pengalaman Belajar Riset Dokter Spesialis Bidang Ilmu Saraf. 1986. 3. Baker DM. Risk Factor in Stroke. In : Stroke Prevention in Clinical Practice Springer. London, 2008. 4. Internet Stroke Center. http://www.strokecenter.org/patients/ais.htm

Washington University in St. Louis. Medical School. 2010 [diakses 30 Maret 2013]

26

Anda mungkin juga menyukai