Anda di halaman 1dari 12

PEMBAHASAN

A. Struktur Makroskopis 1) Tulang Tulang adalah organ vital yang berfungsi untuk gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam tubuh, pembentuk tubuh, metabolisme kalsium dan mineral, dan organ hemopoetik. Tulang terdiri dari komponen matriks dan sel. Matriks tulang terdiri dari serat-serat kolagen dan protein nonkolagen. Sedangkan sel tulang terdiri dari osteoblas, oisteosit, dan osteoklas. Osteoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan proteoglikan sebagai matriks tulang atau jaringan osteosid melalui suatu proses yang disebut osifikasi. Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas mensekresikan sejumlah besar fosfatase alkali, yang memegang peranan penting dalam mengendapkan kalsium dan fosfat ke dalam matriks tulang. Sebagian dari fosfatase alkali akan memasuki aliran darah, dengan demikian maka kadar fosfatase alkali di dalam darah dapat menjadi indikator yang baik tentang tingkat pembentukan tulang setelah mengalami patah tulang atau pada kasus metastasis kanker ke tulang. Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat. Osteoklas adalah sel-sel berinti banyak yang memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorbsi. Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzim proteolitik yang memecahkan matriks dan beberapa asam yang melarutkan mineral tulang sehingga kalsium dan fosfat terlepas ke dalam aliran darah. Tulang-tulang tungkai bawah terdiri atas tulang tempurung lutut (os patella), tulang kering (os tibia), tulang betis (os fibula), Tulang pergelangan kaki (os tarsal), tulang telapak kaki (os metatarsal), tulang jari kaki (os phalanges pedis).

Femur adalah tulang terpanjang dalam tubuh Tibia berfungsi memindahkan berat badan dari femur ke tangan Fibula tidak temasuk tulang pembentuk articulation genus dan tidak turut memindahkan berat badan. Fungsi utama fibula adalah sebagai origo otot-otot dan turut berperan dalam articulation talokruralis

2) Otot Otot, adalah daging tubuh yang tersusun dari banyak dinding organ berongga, dan pembuluhpembuluh tubuh. Sel-sel jaringan otot, yang dinamakn serabut, sangat terspesialisasi untuk kontraktilitas. Otot terdiri atas 3 macam, yakni otot polos, otot rangka, dan otot jantung. 3) Sendi Sendi merupakan tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Sendi dapat dibagi menjadi tiga tipe. Sendi fibrosa dimana tidak terdapat lapisan kartilago, antara tulang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa, dan dibagi menjadi dua subtipe yaitu sutura dan sindemosis. Sendi kartilaginosa dimana ujungnya dibungkus oleh kartilago hialin, disokong oleh ligament, sedikit pergerakan, dan dibagi menjadi subtipe yaitu sinkondrosis dan simpisis. Sendi sinovial merupakan sendi yang dapat mengalami pergerakkan, memiliki rongga sendi dan permukaan sendinya dilapisi oleh kartilago hialin. Suatu artikulasi atau persendian terjadi saat permukaan dari 2 tulang bertemu. Adanya pergerakan atau tidak bergantung pada sambungannya. Articulatio Genu Pada sendi ini bertemu condyli femoris dengan condyli tibiae dan patella. Patella merupakan suatu tulang bijian yang besar yang terdapat didalam urat lekat m.quadriceps femoris. Condyli femoris berbentuk sebagai tabung dengan sumbu-sumbu yang pendek. Sumbu kedua condyli itu berpotongan membentuk sebuah sudut tumpul yang membuka kekraniodorsal. Lengkung prmukaan dorsoventral condyli tidak merupakan lengkung suatu lingkaran, melainkan merupakan suatu spiral. Artinya jari-jari lengkung tidak tetap sama melainkan

kearah dorsal jari-jari it uterus bertambah pendek sehingga lengkung bertambah pelengkungannya. Simpai sendi disebelah depan dan samping tipis, tetapi kuat disebalah belakang. Stratum synoviale disebelah depan dibawah patella membentuk suatu lipat yang besar yang berisi jaringan lemak, corpus adiposum genus. Dari corpus adiposum ini berjalan suatu lipat sinovia kebagian depan fossa intercondylica femoris, plica synovialis patellaris. Kesamping berjalan pula lipat melihat kedepan sehinggan ligamentum cruciata terdapat diluar rongga sinovia. Lipat kedepan ini dinamakan septum intercodylicum. Articulatio tibiofibularis Berada diantara ujung-ujung proksimal kedua tulang tungkai bawah. Permukaan-permukaan yang bertemu ialah facies articularis fibularis tibiae dan facies articuaris capituli fibulae. Rongga-rongga sndi nya sering berhubungan dengan bursa m.poplitei. ikat-ikatnya ialah ligamentum capituli fibulae anterius dan posterius yang berjalan dari medial atas ke lateral bawah. Kemungkinan gerak pada sendi hanya suatu geseran dari depan kebelakang dan dalam arah sebaliknya. 4) Pembuluh Darah Darah mengangkut berbagai zat didalam tubuh sewaktu dipompa melintasi pembuluh darah. Sebagian besar sel tubuh tidak berkontak langsung dengan lingkungan eksternal, namun sel-sel ini harus melakukan penyrapan O2 dan nutrient dan membuang zat-zat sisa. Selain itu zat-zat perantara kimiawi harus diangkut antara sel-sel agar aktivitas terintegrasi dapat berlangsung. Untuk melaksanakan pertukaran jarak jauh ini, sel-sel dihubungkan satu sama lain dengan lingkungan eksternal oleh pembuluh darah. Darah diangkut ke semua bagian tubuh melalui suatu system pembuluh yang membawa pasokan segar ke sel seklaigus mengeluarkan zat-zat sisa selsel tersebut.

B. Struktur Mikroskopis 1) Jaringan Tulang Tulang merupakan salah satu dari perubahan struktural dasar protein menjadi berbagai tingkat kekerasan, elastisitas dan kekuatan, tergantung pengaruh lingkungan dan keperluan fungsional. Protein tersebut merupakan kollagen dan contoh utama dari modifikasi tersebut adalah kulit, membrana basalis, tulang rawan dan tulang. Tulang merupakan salah satu jaringan terkeras dalam tubuh manusia. Sebagai unsur utama kerangka tubuh, ia menyokong struktur berdaging, melindungi organ vital dan mempunyai sumsum tulang dimana sel darah dibentuk. Tulang terdiri dari bahan intersel yang mengalami kalsifikasi, matrik tulang, dan berbagai selosteosit di dalam matrik, sel osteoblast yang mensintesa komponen organik matrik, sel osteoblast untuk meresorbsi dan perubahan bentuk jaringan tulang. Bahan anorganik merupakan sekitar 50 % berat kering matrik tulang. Kalsium dan fosfor sangat banyak, tetapi bikarbonat, sitrat, magnesium, kalium dan natrium juga ditemukan. Bahan organik terdiri dari serabut kolagen (95%) dan zat dasar amort, yang mengandung glikosamaniglikan yang berhubungan dengann protein. Karena tingginya kandungan kolagen, matriks tulang yang mengalami dekalsifikasi mengikat secara selektif zat warna untuk serabut kolagen. Permukaan dalam dan luar dari tulang dilapisi oleh lapisan jaringan penyambung yang disebut endosteum dan periosteum. Periosteum merupakan suatu lapisan jaringan penyambung padat di bagian luar yang mengandung serabut dalam jumlah banyak sekali. Sel periosteum dengan morfologi fibroblas dapat berfloliferasi melalu mitosis dan dapat berdiferensiasi menjadi osteoblast. Sel-sel ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perbaikan tulang. Endosteum mempunyai komponen-komponen yang sama seperti periosteum dan strukturnya pun hampir sama, tetapi endosteum jauh lebih tipis dan tidak memperlihatkan dua lapisan yang jelas seperti periosteum. Di dalam jaringan

penyambung periosteum dan endosteum adalah nutrisi jaringan tulang dan menyediakan suplai kontiniu sel osteoblast baru untuk perbaikan atau pertumbuhan tulang.

2) Jaringan Otot.Pada umumnya tubuh kita menggunakan fungsi kerja dari otot rangka karena otot rangka melekat pada tulang dan berfungsi sebagi alat gerak. Otot rangka adalah otot yang menumbulkan pergerakan pada rangka. Otot ini tersusun dari serabut-serabut otot lurik. Otot lurik memiliki 2 perekatan atau lebih. 3) Jaringan Saraf Sebagai jaringan komunikasi, jaringan saraf mengalami spesialisasi untuk menerima stimulus dan menghanatarkan impuls ke seluruh bagian tubuh. Jaringan saraf terdiri dari 2 jenis sel, neuron dan neuroglia. Neuron adalah unit structural dan funsional pada jaringan saraf, mengandung procecus yaaannng sangat banyak yang disebut serabut saraf. Sel neuroglia menunjang jaringan saraf dan memberi nutrient ke neuron dengan cara menghubungakan neuron pada pembuluh darah. Jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat dan system saraf perifer. System saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis. Sedangkan system saraf perifer terdiri dari saraf cranial, saraf spinal, dan saraf otonom. 4) Jaringan ikat, menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan. Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup intersluler yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat tertentu. Klasifikasi 1. Jaringan Ikat Embrionik ditemukan pada embrio dan janin yang sedang tumbuh. Jaringan ini meliputi 2 subjenis, mesenkim dan jaringan ikat mukoid. Mesenkim adalah jaringan pembungkus, pengemas, dan penyangga pada kehidupan embrionik awal yang tidak mengalami spesialisasi. Semua jenis sel jaringan sel jaringan ikat orang dewasa berasal dari sel mesenkim embrionik yang bebentuk bintang. Jaringan Mukoid (jeli Wharton) terlihat untuk sementara saat perkembangan normal jaringan ikat dan juga ditemukan pada korda umbilicus.

2. Jaringan ikat yang biasa antara lain : a. Jaringan ikat renggang (areolar) b. Jaringan ikat fibrosa rapat c. Jaringan adipose 3. Jaringan ikat yang mengalami spesialisasi meliputi : a. Jaringan ikat penunjang b. Kartilago c. Tulang d. Jaringan ikat vascular (darah dan limfe) Komponen 1. Seluruh jaringan ikat tersusun dari sel-sel hidup, yang biasanya terletak agak berjauhan 2. Sel tersebut tertanam dalam substansi dasar interseluler tidak hidup atau matriks, yang konsisteninya semicair sampai padat. Substansi dasar tersebut terdiri dari campuran glikosaminoglikon dan protein. 3. Ada 3 jenis serat tidak hidup, dihasilkan sel fibroblast yang ditemukan dalam matriks a. Serat Kolagen Serat kolagen terdiri dari sejumlah berkas fibril pararel. Secara kimia serat ini tersusun dari protein kolagen. Serat yang baru berwarna putih, lebar dan kuat. Serat ini menghasilkan gelatin atau lem jika dididihkan dan menjadi kulit jika direaksikan dengan asam tanat. b. Serat Elastik Serat elastic terbentuk secara tunggal (tidak dalam berkas) an secara kimia tersusun dari protein elastin. Warnanya kuning, lebih kasar namun jauh lebih tipis dari serat kolagen, dan tidak terlalu kuat namun memiliki tingkat elastisitas yang tinggi. Pada

tubuh hidup, serat ini meregang dan mengendur. Elastisitasnya meurun sejalan pertambahan usia. c. Serat Retikular Serat reticular terdiri dari kolagen, tapi berbeda jumlah, diameter, dan susunan fibrilnya. Serat ini tipis, tidak elastic dan bercabang untuk membentuk suatu jaringan yang baik, atau reticulum, untuk menyangga organ lunak seperti hati dan limfa. Serat reticular adalah serat jaringan ikat pertama yang terlihat saat perkembangan dan banyak terdapat pada janin dan bayi yang baru lahir. Fungsi 1. Jaringan ikat memberi bentuk dan penunjang bagi tubuh ; tanpa substansi interselular dari jaringan ikat, tubuh akan tampak seperti massa jeli 2. Jaringan ikat mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan menyediakan materi pembungkus antar bagian-bagian tubuh, menyimpan lemak, dam mebantu dalam perbaikan jaringan 3. Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang memberikan jalur untuk pembuluh darah dan saraf ; nutrient, gas, dan sisa metabolism ditransport dari kapiler ke sel (dan senaliknya) melalui substansi dasar 4. Substansi dasar merupakan suatu barrier terhadap penyebaran bakteri yang berbahaya dan juga menjadi tepat berlangsungnya perang melaan bakteri Jaringan ikat yang ada 1. Jaringan Ikat Aeolar (renggang) terdiri dari beberapa jenis sel yang tertanam dalam matriks pada susunan serat kolagen dan serat elastic yang renggang. Serat ini halus dan fleksibel, memiliki pembuluh arah yang banyak dan tahan terhadap tekanan. Jaringan ikat areolar sangat banyak didalam tubuh dan ditemukan dibawah membrane epitel dan

disekitar kelnjar dan ductus. Jaringan ini memenuhi ruang dalam organ epitel dan otot, serta saraf, dan pembuluh darah serta pembuluh limfe yang tidak terbungkus. 2. Jaringan Ikat Rapat memiliki komponen yang sama dengan jaringan ikat areolar; walaupun demikian serat kolagen dan serat elastic memiliki susunan yang lebih rapat. 3. Jaringan Ikat Elastik mengandung serat elastic yang bercabang bebas (berwarna kuning), tersusun dalam serat pararel atau dalam bentuk jarring. Serat kolagen dan fibroblast mengisi ruang antar serat elastic. Jaringan ikat elastic ditemukan dalam ligament elastic (diantara vertebra yang berdekatan, ligament penahan penis, pita suara asli), dan pada dinding arteri dan jalan udara terbesar. 4. Jaringan Adiposa adalah jenis jaringan ikat khusus tempat jaringan adiposa menimpan lemak dalam bentuk droplet intraselular yang besar. Jaringan adiposa adalah jaringan pembungkus disekitar dan diantara organ, berkas serat otot, saraf, dan pembuluh darah. Jaringan adiposa merupakan konduktor panas yang buruk, oleh karena itu jaringan ini mengisolasi tubuh dari peningkatan atau penurunan suhu tubuh yang berlebihan. 5. Jaringan Ikat Retikular tersusun dari serat-serat tipis yang bercabang banyak dan bersatu membentuk jaringan kerja yang halus untuk menyokong organ-organ lunak. Dalam proses penyembuhan luka, yang pertama terbentuk adalah serat reticular, kemudian menebal menjadi serat kolagen. Jaringan Ikat Penunjang Kartilago dan tulang memiliki daya regan yang diberikan oleg serat kolagen dan materi tambahan dalam substansi dasar yang memberikan sifat rigiditas dan kemampuan untuk menopang berat tubuh. 1. Kartilago mengandung campuran glikosaminoglikan dengan protein kenyal seperti karet pada substansi dasarnya yang memberikan karakter serupa plastic pada jaringan. Sebagian besar kartilago yang terbentuk dalam tubuh diganti tulang.

a. Kartilago Hialin ini terbentuk terutama pada area yang membutuhkan sokongan kuat, tapi fleksibilitas nya juga diperlukan. Kondrosit adalah sel kartilago yang telah matur. Sel ini mengisi ruang-ruang kecil (lacuna) dalam matriks yang jernih dan tampak seperti kaca. Kondroblas yang berasal dari mesenkim adalah sel kondrosit yang immature. Sel ini kemudian berpoliferasi dan memproduksi matriks. Seiring dengn meningkatnya matriks intraselular, kondroblas terkumpul dalam lacuna dan menjadi kondrosit matur. Kondrosit terus membelah dan memproduksi kartilago tambahan. Perikondrium adalah membrane jaringan ikat rapat yang tervaskularisasi dengan baik disekitar kartilago hialin (kecuali kartilago articular tulang). Sel perikondrial yang berbatasan dengan kartilago dapat berdiferensiasi menjdai kondroblas dan kondrosit untuk membentuk kartilago baru. Matriks kartilago tidak memiliki pembuluh darah, sehingga nutrient dan gas masuk ke kondrosit melalui perikondrium b. Fibrokartilago terjadi pada lokasi yang lebih memerlukan sokongan atau daya regang yang lebih kuat daripada yang dapat diberikan kartilago hialin. Fibrokartilago menyatukan tulang pada persendian yang gerakannya terbatas. c. Kartilago Elastik memiliki serat elastic utama. Hal ini memungkinkan kekakuan kartilago, tapi tidak elastisitas dalam pergerakan. Kartilago elastic terbentuk pada bagian telinga eksternal, epiglottis, dan beberapa kartilago laring. Kartilago elastic serupa dengan struktur kartilago hialin dengan tambahan serat elastic yang bercabang banyak 2. Tulang (jaringan osseous), sama seperti kartilago tersusun dari sel, serat dan matriks. Walaupun demikian jaringan ini lebih kuat daripada kartilago karena matriks nya mengandung kalsium anorganik dan garam fosfat yang memberikan kekerasan dan kemampuan untuk menopang berat tubuh. Tidak seperti sel kartilago, sel tulang memiliki

persendian darah yang kaya melalui kanakuli, yaitu saluran kecil yang menembus matriks terklasifikasi Darah adalah jaringan ikat khusus yang sel-selnya tidak membentuk cairan matriks (plasma) tempatnya berada C. Fungsi Fungsi dari pada tulang adalah sebagai alat gerak pasif, sedangkan otot sebagai alat gerak aktif. Dimana tulang dan otot bekerja sama hingga terwujudnya suatu gerakan. D. Macam-Macam Pemeriksaaan Pemeriksaan radiologi tergantung kondisi pasien, termasuk status neurologi, tipe dan besarnya kekuatan yang menjadi penyebabnya.Pemeriksaan ini meliputi foto polos, tomografi konvensional, tomografi komputer, mielografi,dan MRI. 1) TOMOGRAFI KOMPUTER ( Ct-Scan ) Tomografi Komputer harus dilakukan apabila integritas tulang vertebra masih diragukan setelah foto polos atau bila pada foto polos tidak dijumpai kelainan tetapi terdapat kecurigaan adanya fraktur atau ada rencana operasi. Tomografi Komputer juga untuk menentukan fraktur dan ekstensi fragmen frakturnya ke dalam kanalis spinalis. Jaringan paraspinal , termasuk saluran napas, dapat terlihat dengan baik pada tomografi computer. 2) MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) MRI (Magnetic Resonance Imaging) ialah gambaran potongan cara singkat badan yang diambil dengan menggunakan daya magnet yang kuat mengelilingi anggota badan tersebut. Berbeda dengan "CT scan", MRI tidak memberikan rasa sakit akibat radiasi karena tidak digunakannya sinar-X dalam proses tersebut. Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menghasilkan gambar organ dalam pada organisme hidup dan juga untuk menemukan jumlah kandungan air dalam struktur geologi. Biasa digunakan untuk menggambarkan secara patologi atau perubahan fisiologi otot hidup dan juga memperkirakan

ketelusan batu kepada hidrokarbon. Salah satu kelebihan tinjau MRI adalah, menurut pengetahuan pengobatan masa kini, tidak berbahaya kepada orang yang sakit. Berbanding dengan CT scans "computed axial tomography" yang menggunakan aksial tomografi berkomputer yang melibatkan dos radiasi mengion, MRI hanya menggunakan medan magnet kuat dan radiasi tidak mengion "non-ionizing" dalam jalur frekuensi radio. Bagaimanapun, perlu diketahui bahwa orang sakit yang membawa benda asing logam (seperti serpihan peluru) atau implant terbenam (seperti tulang Titanium buatan, atau pacemaker) tidak boleh dipindai di dalam mesin MRI, disebabkan penggunaan medan megnet yang kuat. Satu lagi kelebihan scan MRI adalah kualitas gambar yang diperoleh biasanya revolusi lebih baik berbanding CT scan. Lebihlebih lagi untuk scan otak dan tulang belakang walaupun mesti dicatat bahwa CT scan kadangkala lebih berguna untuk cacat tulang. 3) ULTRASOUND SONOGRAFI (USG) Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan. Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz. Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi. Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probem. Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan

oleh dokter spesialis kedokteran (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan 4) NUCLEAR MEDICINE Teknik radiologi dengan untuk melihat fisiologis seseorang

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover Evprog Lansia
    Cover Evprog Lansia
    Dokumen2 halaman
    Cover Evprog Lansia
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Rinosinusitis Kronik
    Rinosinusitis Kronik
    Dokumen8 halaman
    Rinosinusitis Kronik
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Genetika
    Genetika
    Dokumen12 halaman
    Genetika
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Case Schizofrenia Hebefrenik
    Case Schizofrenia Hebefrenik
    Dokumen17 halaman
    Case Schizofrenia Hebefrenik
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Evprog Lansia
    Lampiran Evprog Lansia
    Dokumen10 halaman
    Lampiran Evprog Lansia
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Skizofrenia Hebefrenik
    Skizofrenia Hebefrenik
    Dokumen30 halaman
    Skizofrenia Hebefrenik
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Referat Depresan
    Referat Depresan
    Dokumen29 halaman
    Referat Depresan
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • pbl30 1
    pbl30 1
    Dokumen24 halaman
    pbl30 1
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Translate Jurnal
    Translate Jurnal
    Dokumen3 halaman
    Translate Jurnal
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Depresan
    Depresan
    Dokumen20 halaman
    Depresan
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Status Jiwa
    Status Jiwa
    Dokumen12 halaman
    Status Jiwa
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • PBL 23 Kelainan Refraksi
    PBL 23 Kelainan Refraksi
    Dokumen17 halaman
    PBL 23 Kelainan Refraksi
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Strangulation
    Strangulation
    Dokumen36 halaman
    Strangulation
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Depresan
    Depresan
    Dokumen20 halaman
    Depresan
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • PBL 11 Metabolik Endokrin
    PBL 11 Metabolik Endokrin
    Dokumen26 halaman
    PBL 11 Metabolik Endokrin
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Genetik
    Genetik
    Dokumen23 halaman
    Genetik
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Referat Depresan
    Referat Depresan
    Dokumen29 halaman
    Referat Depresan
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • PBL 11 Metabolisme
    PBL 11 Metabolisme
    Dokumen25 halaman
    PBL 11 Metabolisme
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • PBL 11 Metabolik Endokrin
    PBL 11 Metabolik Endokrin
    Dokumen26 halaman
    PBL 11 Metabolik Endokrin
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Roseola Infantum
    Roseola Infantum
    Dokumen12 halaman
    Roseola Infantum
    theodoradolorosa
    Belum ada peringkat
  • PBL 11 Metabolisme
    PBL 11 Metabolisme
    Dokumen25 halaman
    PBL 11 Metabolisme
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • PBL 23 Kelainan Refraksi
    PBL 23 Kelainan Refraksi
    Dokumen21 halaman
    PBL 23 Kelainan Refraksi
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • PBL 26 Program Kia
    PBL 26 Program Kia
    Dokumen21 halaman
    PBL 26 Program Kia
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • PBL 12 Roseola Infantum
    PBL 12 Roseola Infantum
    Dokumen20 halaman
    PBL 12 Roseola Infantum
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Muskulo
    Muskulo
    Dokumen23 halaman
    Muskulo
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • pbl30 1
    pbl30 1
    Dokumen24 halaman
    pbl30 1
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • pbl30 1
    pbl30 1
    Dokumen24 halaman
    pbl30 1
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Brain Death
    Brain Death
    Dokumen18 halaman
    Brain Death
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat
  • Brain Death
    Brain Death
    Dokumen22 halaman
    Brain Death
    Ahmed Haykal Hilman
    Belum ada peringkat