Anda di halaman 1dari 6

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara

hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya.
Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

Media Sosialisasi Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. Adapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja. a. Keluarga Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain : . berusaha dekat dengan anak-anaknya !. menga"asi dan mengendalikan secara "ajar agar anak tidak merasa tertekan #. mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk $. memberikan keteladanan yang baik %. menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas keja"aran. &. menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga. b. Sekolah Pendidikan di sekolah merupakan "ahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara 'ormal. (obert )reeben berpendapat bah"a yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung saja namun juga mengenai kemandirian *independence+, prestasi *achievement+, universalisme *universal+ dan kekhasan , spesi'itas *speci'ity+. c. -eman bermain *kelompok bermain+ Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. )alam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul kon'lik antara anak dengan anggota keluarganya. .al ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya. d. Media Massa Media massa seperti media cetak, *surat kabar, majalah, tabloid+ maupun media elektronik

*televisi, radio, 'ilm dan video+. /esarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan 'rekuensi pesan yang disampaikan. 0ontoh : . adegan-adegan yang berbau pornogra'i telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat !. penayangan berita-berita peperangan, 'ilm-'ilm, dengan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresi' pada anak-anak yang menonton. #. 1klan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya. e. 2ingkungan kerja 2ingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan e'ekti' mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. + 2ingkungan kerja dalam panti asuhan 3rang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan terbentuk kepribadian dengan tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar dan penuh rasa toleransi. !+ 2ingkungan kerja dalam perbankan 2ingkungan ini dapat membuat seseorang menjadi sangat penuh perhitungan terutama terhadap hal-hal yang bersi'at material dan uang.
Media Sosialisasi

Sosialisasi dapat terjadi melalui interaksi social secara langsung ataupun tidak langsung. Proses sosialisasi dapat berlangsung melalui kelompok social, seperti keluarga, teman sepermainan dan sekolah, lingkungan kerja, maupun media massa. dapun media yang dapat menjadi ajang sosialisasi adalah keluarga, sekolah, teman bermain media massa dan lingkungan kerja. a. Keluarga Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya. Kebijaksanaan orangtua yang baik dalam proses sosialisasi anak, antara lain ! ".) berusaha dekat dengan anak-anaknya #.) menga$asi dan mengendalikan secara $ajar agar anak tidak merasa tertekan %.) mendorong agar anak mampu membedakan benar dan salah, baik dan buruk &.) memberikan keteladanan yang baik '.) menasihati anak-anak jika melakukan kesalahan-kesalahan dan tidak menjatuhkan hukuman di luar batas keja$aran. (.) menanamkan nilai-nilai religi baik dengan mempelajari agama maupun menerapkan ibadah dalam keluarga. b. Sekolah Pendidikan di sekolah merupakan $ahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal. )obert *reeben berpendapat bah$a yang dipelajari seorang anak di sekolah tidak hanya membaca, menulis, dan berhitung saja namun

juga mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), universalisme (universal) dan kekhasan + spesifitas (specifity). c. ,eman bermain (kelompok bermain) Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan kepribadian anak. *alam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Puncak pengaruh teman bermain adalah masa remaja. Para remaja berusaha untuk melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku bagi kelompoknya itu berbeda dengan nilai yang berlaku pada keluarganya, sehingga timbul konflik antara anak dengan anggota keluarganya. -al ini terjadi apabila para remaja lebih taat kepada nilai dan norma kelompoknya. d. .edia .assa .edia massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). /esarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. 0ontoh ! ".) degan-adegan yang berbau pornografi telah mengikis moralitas dan meningkatkan pelanggaran susila di dalam masyarakat #.) Penayangan berita-berita peperangan, film-film, dengan adegan kekerasan atau sadisme diyakini telah banyak memicu peningkatan perilaku agresif pada anak-anak yang menonton. %.) 1klan produk-produk tertentu telah meningkatkan pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat pada umumnya. e. 2ingkungan kerja 2ingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang. ".) 2ingkungan kerja dalam panti asuhan 3rang yang bekerja di lingkungan panti asuhan lama kelamaan terbentuk kepribadian dengan tipe memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi, sabar dan penuh rasa toleransi. #.) 2ingkungan kerja dalam perbankan 2ingkungan ini dapat membuat seseorang menjadi sangat penuh perhitungan terutama terhadap hal-hal yang bersifat material dan uang.

Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi

Kesiapan atau kematangan pribadi seseorang. Pendidikan yang diberikan pada anak mensyaratkan bah$a sosialisasi memerlukan kesiapan dalam menjalani proses tersebut yaitu potensi manusia untuk belajar dan kemampuan berbahasa. 2ingkungan+sarana sosialisasi ! potensi manusia tidak dapat berkembang secara otomatis melainkan memerlukan lingkungan sosial yang tepat. Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh ! interaksi dengan sesama, bahasa, dan cinta+kasih sayang.

% 4aktor 5ang .empengaruhi 2ingkungan !

". 1nteraksi dengan sesama ! dalam interaksi diperlukan pertumbuhan kecerdasan, pertumbuhan sosial dan emosional, mempelajari pola-pola kebudayaan dan berpartisipasi dalam masyarakat. .elalui interaksi orang dapat belajar tentang pola perilaku yang tepat serta belajar hak, ke$ajiban dan tanggung ja$ab. #. /ahasa ! bahasa digunakan untuk mempelajari simbol - simbol kebudayaan, merumuskan dan memahami kebudayaan, memahami gagasan yang kompleks dan menyatakan pandangan maupun nilai seseorang. %. 0inta + kasih sayang ! cinta sangat diperlukan untuk kesehatan mental dan fisik seseorang. 2ingkungan dimana ia tinggal sangat berpengaruh pada sosialisasi. 2ingkungan yang 6buruk7 akan mempengaruhi perkembangan pribadinya. 0ontoh ! *ari keluarga 6/roken -ome7 akan berpengaruh negatif pada perkembangan pribadi anak seperti rendah diri, suka berontak, nakal dan sebagainya.

-ujuan Sosialisasi Sosialisasi mempunyai tujuan sebagai berikut : a. memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat b. mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara e'ekti' c. membantu mengendalikan 'ungsi-'ungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan ma"as diri yang tepat. d. Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada di masyarakat.

Menurut George Herbert Mead 4eorge .erbert Mead berpendapat bah"a sosialisasi yang dilalui seseorang dapat dibedakan melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1. Tahap persiapan (Preparatory Stage) Tahap ini dialami se ak manusia dilahirkan! saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya! termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. 0ontoh: Kata 5makan6 yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan 5mam6. Makna kata tersebut juga belum dipahami tepat oleh anak. 2ama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tersebut dengan kenyataan yang dialaminya. ". Tahap meniru (Play Stage) Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang de#asa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tuanya! kakaknya! dan sebagainya. $nak mulai menyadari

tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. )engan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain uga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bah"a dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. %agi seorang anak! orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Signi&i'ant other) (. Tahap siap bertindak (Game Stage) Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang se'ara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. )ia mulai menyadari adanya tuntutan untuk membela keluarga dan beker a sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini la"an berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. *ndi+idu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya se'ara bertahap uga mulai dipahami. /ersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bah#a ada norma tertentu yang berlaku di luar keluarganya. ,. Tahap penerimaan norma kolekti& (Generali-ed Stage.Generali-ed other) Pada tahap ini seseorang telah dianggap de#asa. )ia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat se'ara luas. )engan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang yang berinteraksi dengannya tapi uga dengan masyarakat luas. Manusia de#asa menyadari pentingnya peraturan! kemampuan beker a sama/ bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya/ se'ara baik. Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi "arga masyarakat dalam arti sepenuhnya.

Sosialisasi primer

Peter 0. %erger dan 0u'kmann mende'inisikan sosialisasi primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat *keluarga+. Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia -% tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya. )alam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. 7arna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh "arna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.

Sosialisasi sekunder

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. )alam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 8pencabutan8 identitas diri yang lama.

P(3S9S P9M/9:-;KA:K9P(1/A)1A:K9P(1/A)1A: . . Aliran Konvergensi, kepribadianAliran Konvergensi, kepribadianmerupakan hasil perpaduan antaramerupakan hasil perpaduan antarapemba"aan *'aktor internal+ denganpemba"aan *'aktor internal+ denganpengalaman *'aktor eksternal+.pengalaman *'aktor eksternal+. !.!. Aliran nativisme, kepribadian ditentukanAliran nativisme, kepribadian ditentukanoleh 'aktor pemba"aan.oleh 'aktor pemba"aan. #.#. Aliran empirisme *tabularasa+,Aliran empirisme *tabularasa+,kepribadian ditentukan oleh pengalamankepribadian ditentukan oleh pengalamandan lingkungannyadan lingkungannya

Anda mungkin juga menyukai