tidak semua sediaan obat telah tersedia dalam kemasan unit tunggal atau
kemasan unit dosis tunggal, terutama untuk sediaan cair dan obat parenteral.
C. Fungsi Kemasan
Fungsi utama kemasan adalah seperti tertera di bawah ini
1. Fungsi pokok dari suatu kemasan obat adalah mewadahi sediaan obat agar
tidak membiarkannya menjadi bagian dari lingkungan. Terutama hal ini
mensyaratkan suatu kemasan tidak bocor dan tetap kedap terhadap
pengaruh bahan-bahan formulasi sediaan obat dan cukup kuat menahan
isinya selama distribusi fisik.
2. Perlindungan adalah fungsi kemasan yang paling penting. Sediaan obat harus
dilindungi terhadap kerusakan fisik, kehilangan kandungan tau bahan ramuan
dan terhadap gangguan dari komponen lingkungan yang tidak dikehendaki,
seperti uap air (lembab), oksigen, cairan, kotoran, kontaminasi, dan cahaya
matahari.
3. Memberi identitas terhadap isinya secara lengkap dan tepat.
4. Membolehkan isinya dapat digunakan dengan cepat, mudah, dan aman.
Persyaratan Praktis Untuk Wadah
Wadah sediaanobat adalah sarana yang menahan sediaan obat, yang
dapat langsung atau tidak langsung bersentuhan (kontak) dengan sediaan obat.
Wadah langsung adalah wadah yang langsung bersentuhan dengan obat dalam
semua waktu. Tutup adalahsuatu bagian dari wadah.
Beberapa persyaratan wadah obat sebagai berikut:
1. Sebelum diisi, wadah harus bersih dan harus kering.
2. Perhatian khusus dan prosedur pembersihan terdokumentasi diperlukan guna
memastikan agar partikel asing tidak masuk ke dalam sediaan obat.
3. Wadah dan tutup tidak reaktif, aditif, atau absortif, sedemikian yang
mengubah keamanan identitas, mutu atau kemurnian sediaan obat di luar
persyaratan resmi.
4. Sistem tutup wadah harus memberikan perlindungan yang memadai
terhadap faktor eksternal yang dapat diduga dalam penyimpanan dan
penggunaan yang dapat menyebabkan kerusakan atau kontaminasi pada
sediaan obat.
5. Wadah sediaan obat dan tutpnya harus bersih dan jika dinyatakan sifat obat,
disterilkan dan diproses untuk menghilangkan sifat pirogenik guna
memastikan bahwa wadah dan tutupnya layak untuk penggunaan yang
dimaksudkan.
6. Standar atau spesifikasi, metode pengujian, dan jika dinyatakan, metode
pembersihan, sterilisasi, dan proses untuk menghilangkan sifat pirogenik
harus terdokumentasi dan diikuti untuk wadah dan tutup sediaan obat.
7. Beberapa ketentuan harus dibuat agar wadah dapat ditutup kembali
sehingga isi yang belum digunakan tidak akan kehilangan potensi atau
kemanjurannya, tidak terkontaminasi atau menimbulkan bahaya kepada
anak-anak.
5. Wadah kaca cukup stabil dan kaca itu sendiri tidak memburuk di bawah
lingkungan yang ekstrim dan melindungi sediaan obat dari berbagai faktor
lingkungan yang dapat mempercepat penguraiannya.
6. Farmakope Indonesia edisi IV, menerima penggunaan wadah kaca. Wadah
kaca diperbolehkan untuk digunakan dalam pengemasan semua sediaan
farmasi. Wadah yang dibuat dari bahan kaca harus memenuhi persyaratan
Wadah Kaca Tahan Bahan Kimia.
Ada beberapa keterbatasan pada wadah kaca, yaitu:
1. Rapuh
2. Kaca lebih berat daripada plastic dan bahan lain, suatu karakteristik yang
juga menyebabkan meningkatnya biaya pengiriman, dan
3. Dinding yang lebih tebal diperlukan untuk botol kaca daripada wadah plastic
yang menambah volume menyeluruh pada kemasan, yang menghasilkan
keterbatasan pengiriman dan penyimpanan.
Metal/Logam
Wadah metal biasanya terbuat dari aluminum, timbal, besi, timah, dan besi
atau timbal berlapis timah. Bahan-bahan ini tahan terhadap bakteri, gas, cairan,
uap lembab, suhu ekstrim dan bau, bebas lubang-lubang kecil, buram, dan
relative kuat. Untuk mencegah reaksi kimia dan karat internal/eksternal, logam
memerlukan salut pelindung, seperti akrilik, alkid, epoksi, lak, oleoresin, fenolik,
dan vinil. Salut dapat diberikan sebelum atau sesudah fabrikasi wadah
tergantung pada proses. Aluminium merupakan bahan kemasan yang sangat
sesuai karena memiliki keuntungan tambahan, seperti tahan karat, lentur, bobot
ringan, dapat ditempa, tidak toksis, tidak berbau, tidak berasa, dan dapat
disterilkan. Karena reaktivitas dengan asam kuat dan beberapa alkali,
aluminium kadang-kadang perlu disalut.
Plastik
Plastik lebih ringan dari kaca atau metal dan dapat secara aman digunakan
dengan wadah yang lebih tipis dan juga cenderung tidak mudah pecah, dan
apabila pecah, kepingannya kurang berbahaya. Bahan plastic dapat digunakan
yang lebih menguntungkan dari kaca atau metal.
Plastik kaku (polistiren dan polivilnil/PVC) digunakan apabila tidak
dipersyaratkan impermeabilitas, misalnya untuk maksud dispensing. Plastik
yang lebih lentur (polyolefin dan PVC yang di plastisasi) digunakan untuk botol
atau kanting transfuse, tube untuk salap topikal, dan lain-lain. Wadah lentur ini
tidak saja tahan pecah, tetapi kemampuannya kempis, meniadakan bahaya dari
udara tidak steril yang memasuki kantong sewaktu produk digunakan.
Keuntungan ini dimanfaatkan dengan menggunakan plastic lentur dalam
pembuatan wadah sekali pakai untuk sediaan enema, sediaan obat tetes
telinga, tetes mata, dan semprot hidung.