ISTILAH PERPAJAKAN
1. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. 2. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. 3. Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apa pun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean. 4. Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau 2 penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenai pajak
ISTILAH PERPAJAKAN
5.
Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. 6. Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam suatu jangka waktu tertentu sebagaimana ditentukan dalam Undang-Undang ini. 7. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender. 8. Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu 1 (satu) Tahun Pajak. 9. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 10. Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/ atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
DASAR HUKUM
UU
UU No.28/2007 Perubahan Ketiga UU No.6/1983
PP No. 5 Tahun 2008 PP No. 80 Tahun 2007 PP No. 137 Tahun 2000
PP
KEP/PER MENKEU
PER DIRJEN
SE-DIRJEN
4
SE-37/PJ/2010 SE-115/PJ/2009
WAJIB PAJAK
Pasal 1 angka 2 UU KUP
ORANG PRIBADI
BADAN
SUATU SARANA
Tanda pengenal diri atau identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan, ketertiban pembayaran pajak & pengawasan administrasi perpajakan. (juga untuk mendapatkan pelayanan dari Instansi tertentu: Pinjaman >50 Jt, Pejabat Negara, Pembebasan Fiskal Luar Negeri)
Kode NPWP
2 Digit: Kelompok WP
6 Digit: Nomor Pokok 1 Digit: Kode Pengecekan 3 Digit: Kode KPP 3Digit: Kode Cabang 24 892 336 9-652.000
WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI
PEMUNGUT
BADAN
WP SEBAGAI PENGUSAHA
YANG DIKENAKAN PAJAK MENURUT UU PPN&PPnBM
ORANG PRIBADI
BADAN
TEMPAT TINGGAL
TEMPAT KEDUDUKAN
WP BADAN TERTENTU*
BUMN dan Anak Perusahaan (50%) Penanam Modal Asing
BADAN (BUT) & ORANG ASING
WP ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU YG MEMPUNYAI BEBERAPA TEMPAT USAHA WP Orang Pribadi atau WP Besar Tertentu
11
DIRJEN PAJAK
MENERBITKAN NPWP dan MENGUKUHKAN PKP SECARA JABATAN
Apabila OP/Badan Telah Memenuhi Syarat Subjektif dan Objektif, Tetapi Tidak Mendaftarkan Diri atau Melaporkan Usahanya, Berdasarkan Data yang Dimiliki DJP.
Memperhatikan Saat Terpenuhinya Memperhatikan Kondisi Pengecualian sbg WP Kewajiban Perpajakan 5 Tahun Sebelum Diterbitkannya NPWP
12
NPWP
PKP
Sebelum melakukan penyerahan Barang Pengusaha Kecil yg peredaran bruto melampaui batasan paling lama akhir bulan berikutnya. Memilih sebagai PKP sebelum saat usaha mulai dijalankan
WP ORANG PRIBADI
Menjalankan Usaha/Pekerjaan Bebas: Paling lambat 1 bulan setelah saat usaha mulai dijalankan
13
Tdk Menjalankan Usaha: Penghasilan 1 bulan disetahunkan >PTKP paling lambat akhir bulan berikutnya
SYARAT-SYARAT UNTUK MENDAPATKAN NPWP/ SPPKP BAGI WP ORANG PRIBADI DAN JANGKA WAKTU PENERBITAN
Per-160/Pj/2007
WP ORANG PRIBADI
USAHAWAN
NON USAHAWAN
UNTUK NPWP, PALING LAMA 1 (SATU) HARI KERJA 14 Untuk Pengukuhan PKP Stlh Verifikasi Lapangan
SYARAT-SYARAT UNTUK MENDAPATKAN NPWP/SPPKP WP BADAN & PEMUNGUT/PEMOTONG DAN JANGKA WAKTU PENERBITAN
PER-160/PJ/2007
WAJIB PAJAK
BADAN
PEMUNGUT/ PEMOTONG
DILAMPIRI FOTO KOPI : - SURAT PENUNJUKAN SBG. BENDHRW.; dan - TANDA BUKTI DIRI BENDAHARAWAN.
UNTUK NPWP, PALING LAMA PADA HARI KERJA BERIKUTNYA U.Pengukuhan PKP Setelah Verifikasi Lapangan 15
KPP Lama
KPP Baru
KPP Lama menerbitkan SURAT PINDAH kepada WP untuk diserahkan ke KPP Baru Paling lama 1 hari
KPP baru menerbitkan NPWP dan atau SPPKP Paling lama 1 hari kerja WP OP cukup permohonan ke KPP Baru
16
PENGHAPUSAN NPWP
PMK 20/PMK.03/2008 & Pasal 2 ayat 6,7 Dilakukan dalam hal : WP/Ahli waris yang tidak memenuhi syarat subjektif Atau Objecktif sebagai WP sesuai Ketentuan WP Badan yang dilikuidasi atau pembubaran krn Penghentian atau penggabungan usaha Wanita yang dahulu punya NPWP dan menikah Tanpa adanya perjanjian pisah harta WP OP yang telah meninggal dunia tanpa adanya Warisan atau ahli waris WP BUT yang telah menghentikan kegiatannya Di Indonesia WP OP yang tidak mempunyai kekayaan
Penghapusan NPWP harus diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan untuk WP OP dan 12 bulan untuk WP Badan sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap
17
Pencabutan Pengukuhan PKP harus diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap
18
SPT
Surat yg oleh WP digunakan untuk melaporkan Penghitungan dan atau Pembayaran Pajak, Objek Pajak dan atau bukan Objek Pajak, dan atau Harta dan Kewajiban sesuai ketentuan
SPT MASA
SPT TAHUNAN
19
SEBAGAI SARANA
UNTUK :
a. melaporkan dan mempertanggung jawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang b. melaporkan tentang : pembayaran atau pelunasan pajak yg telah dilaksanakan sendiri dan/atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak ; penghasilan yang merupakan Objek dan bukan Objek Pajak ; Harta dan Kewajiban ; pembayaran dari pemotong / pemungut tentang pemotongan atau pemungutan dalam satu Masa Pajak.
20
SEBAGAI SARANA
UNTUK :
a. melaporkan dan mempertanggung jawabkan penghitungan jumlah PPN/PPn BM yang sebenarnya terutang, dan b. melaporkan tentang: pengkreditan PM terhadap PK; pembayaran atau pelunasan pajak yg telah dilaksanakan sendiri oleh PKP dan atau melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak; melaporkan dan mempertanggung jawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan (bagi pemotong atau pemungut).
21
WP
SPT
Kantor DJP
BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT MASA : PALING LAMBAT 20 HARI SETELAH AKHIR MASA PAJAK
SPT TAHUNAN : PALING LAMBAT 3 BULAN (OP) DAN 4 BULAN (BD) SETELAH AKHIR TAHUN PAJAK SPT DISAMPAIKAN TETAPI TIDAK ATAU TIDAK SEPENUHNYA MEMENUHI KETENTUAN PASAL 3 AYAT 7 UU KUP (TIDAK LENGKAP), SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN
22
1. NAMA DAN NPWP TIDAK DICANTUMKAN DALAM SPT; 2. UNSUR SPT INDUK DAN LAMPIRAN TIDAK/KURANG LENGKAP DI ISI; 3. SPT TIDAK DITANDATANGANI WP ATAU DITANDATANGANI KUASA WP, TETAPI TIDAK DILAMPIRI DENGAN SURAT KUASA KHUSUS; 4. SPT TIDAK ATAU KURANG DILAMPIRI DENGAN LAMPIRAN YANG DISYARATKAN; ATAU 5. SPT KURANG BAYAR TETAPI TIDAK DILAMPIRI DENGAN SSP. 6. TANDA TANGAN BISA JUGA MENGGUNAKAN STEMPEL/DIGITAL
23
PENGISIAN SPT
Pasal 3 ayat (1), (1a) UU KUP jo. PMK-152/PMK.03/2009
a. b. c. d. e.
Dalam Bahasa Indonesia Huruf latin Menggunakan angka arab Menandatangani Satuan mata uang rupiah ( Kecuali WP yang telah mendapat izin Menkeu untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah, yaitu dalam mata uang US $, wajib menyampaikan dengan bahasa Indonesia)
24
APABILA SPT TAHUNAN TIDAK DAPAT DISAMPAIKAN PADA WAKTUNYA, WP DAPAT MENGAJUKAN PERMOHONAN PERPANJANGAN SYARAT : DIAJUKAN SECARA TERTULIS KEPADA KEPALA KPP DIAJUKAN SEBELUM BATAS WAKTU PENYAMPAIAN SPT TAHUNAN BERAKHIR MENYAMPAIKAN PENGHITUNGAN SEMENTARA PAJAK YG TERUTANG DAN DILAMPIRI LAPORAN KEUANGAN SEMENTARA MELAMPIRKAN BUKTI PELUNASAN ATAS KEKURANGAN PENYETORAN PAJAK YG TERUTANG
25
DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN PENYAMPAIAN SPT ADALAH : WP OP BERPENGHASILAN NETO DI BAWAH PTKP Pasal 7 UU PPh (UNTUK SPT MASA DAN TAHUNAN) WP OP YANG TIDAK MENJALANKAN USAHA ATAU MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (UNTUK SPT MASA)
26
PENELITIAN
Pasal 1 angka 30
SERANGKAIAN KEGIATAN
BERSIFAT
FORMAL
27
DAPAT MENENTUKAN TEMPAT LAIN UNTUK PENYAMPAIAN SPT 1. 2. 3. 4. Disampaikan Langsung Disampaikan melalui pos tercatat Disampikan melalui jasa kurir atau ekspedisi SPT Digital melalui penyedia jasa yang ditentukan oleh DJP
28
SPT MASA
SPT TAHUNAN
A. WP NON EFEKTIF
1. WP OP meninggal dunia 2. WP Badan tidak lagi melakukan kegiatan usaha tapi belum bubar. 3. WP OP yg tidak lagi melakukan kegiatan usaha/pekerjaan bebas. 4. WP OP yg berstatus warga negara asing yg tidak tinggal di Indonesia 5. BUT yg tidak lagi melakukan kegiatan di Indonesia 6. Bendahara yg tidak melakukan pembayaran lagi 7. WP yang mengalami bencana yg diatur dengan PMK 5. WP tidak lagi diketahui alamatnya.
PEMBETULAN SPT
Pasal 8 ayat (1) dan (2) UU KUP
PERNYATAAN TERTULIS (dengan SPT pembetulan ybs atau beserta lampiran sendiri) DALAM JANGKA WAKTU 2 TAHUN BELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN APABILA KURANG BAYAR HARUS DILUNASI TERLEBIH DAHULU, TAMBAHAN SANKSI 2% DAPAT DILUNASI BERSAMA DENGAN KURANG BAYAR ATAU MENUNGGU DITAGIH DNGAN STP
31
TIDAK DISIDIK
APABILA WP : Mengungkapkan ketidakbenaran atas kemauan sendiri Melunasi pajak yg kurang dibayar + denda 150% dari jumlah pajak yang kurang dibayar
32
SEKALIPUN JANGKA WAKTU PEMBETULAN 2 TAHUN TELAH LEWAT DAN BELUM DITERBITKAN SKP
WP DAPAT MENGUNGKAPKAN KETIDAKBENARAN SPT ATAS KESADARAN SENDIRI, DALAM LAPORAN TERSENDIRI SYARAT PAJAK YG HARUS DIBAYAR MENJADI LEBIH BESAR ATAU RUGI FISKAL MENJADI LEBIH KECIL ATAU BESAR JUMLAH HARTA MENJADI LEBIH BESAR ATAU KECIL JUMLAH MODAL MENJADI LEBIH BESAR ATAU KECIL MELUNASI PAJAK YG KURANG DIBAYAR + KENAIKAN 50 %
33
PEMBETULAN SPT TAHUNAN PPh KARENA KEPUTUSAN KEBERATAN ATAU PUTUSAN BANDING
WP Menerima SKP, Keputusan Keberatan atau Putusan Banding yang menyatakan rugi fiskal yang berbeda dari yang diajukan
Dapat menyampaikan pembetulan SPT sekalipun jangka waktu 2 tahun telah terlampaui
Selama belum dilakukan tindakan pemeriksaan dan disampaikan dalam jangka waktu 3 bulan setelah Keputusan Keberatan atau Putusan Banding diterima
34
PMK-184/PMK.03/2007
TANGGAL JATUH TEMPO (paling lambat)
tgl. 20 bulan takwim berikutnya tgl. 10 bulan takwim berikutnya tgl. 10 bulan takwim berikutnya tgl. 10 bulan takwim berikutnya tgl. 15 bulan takwin berikutnya tanggal yg sama pada saat pembayaran Bea Masuk tanggal yg sama dgn saat penyelesaian dokumen impor bila bea masuk ditunda/dibebaskan 1 hari setelah pemungutan pajak dilakukan pada hari yg sama pada saat pembayaran dilunasi sendiri oleh WP sebelum SPPB/DO ditebus
JENIS PAJAK
01. PPh Pasal 4 ayat (2) a. penjualan saham dibursa efek b. penghasilan bunga/diskonto 02. 03. 04. 05. obligasi dibursa efek PPh Pasal 21 PPh Pasal 23/26 PPh Pasal 25 Pasal 22, PPN/PPn BM atas impor dilunasi sendiri 06. 07. 08. 09. 10. 11. PPN/PPn BM atas impor dipungut DJBC PPh Pasal 22, pemungutan bendaharawan APBN PPh Pasal 22, Produk Pertamina, Bulog
PPh Pasal 22 oleh bdn-bdn tertentu tgl. 15 bulan takwim berikutnya tgl. 15 bulan takwin berikutnya PPN/PPnBM PPN/PPn BM oleh bendaharawan tgl. 7 bulan takwim berikutnya setelah masa pajak berakhir Pemerintah/instansi pemerintah PPN/PPn BM selain bendaharawan tgl. 15 bulan takwim berikutnya pemerintah/instansi pemerintah
12
Catatan : Apabila tanggal jatuh tempo pembayaran/penyetoran bertepatan dengan hari libur, maka pembayaran/penyetoran dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya
35
TAHUN BUKU
TAHUN BUKU
=
TAHUN TAKWIM
TAHUN TAKWIM
36
PEMBAYARAN/ PENYETORAN PAJAK SETELAH TGL JATUH TEMPO PEMBAYARAN/ PENYETORAN PAJAK
BERUPA BUNGA 2% SEBULAN DIHITUNG DARI JATUH TEMPO PEMBAYARAN SAMPAI DENGAN TGL PEMBAYARAN (DAN BAGIAN DARI BULAN DIHITUNG PENUH SATU BULAN)
37
KUP 37
PERMOHONAN PENGANGSURAN/PENUNDAAN PEMBAYARAN PAJAK syarat Diajukan secara tertulis kepada Kepala KPP tempat WP terdaftar; Diajukan paling lambat 15 hari sebelum jatuh tempo pembayaran utang pajak berakhir, kecuali dalam hal WP mengalami keadaan diluar kekuasaannya; Disertai alasan dan jumlah pembayaran pajak yang dimohon diangsur/ditunda Keputusan menerima atau menolak diberikan dalam jangka waktu 10 hari sejak permohonan diterima lengkap, lebih dari jangka waktu tersebut dianggap diterima
39
TEMPAT PEMBAYARAN/PENYETORAN
BANK BUMN/D ATAU BANK-BANK LAIN YANG DITUNJUK OLEH DIRJEN ANGGARAN
40
KANTOR POS
MENGGUNAKAN SURAT SETORAN PAJAK (SSP) ATAU SARANA ADMINISTRASI LAIN YG DITENTUKAN DIRJEN PAJAK
41
NO.
JENIS PAJAK
1 2 3 4 5
PPh Pasal 25 PPh Pasal 21 PPh Pasal 23/26 PPN/PPnBM PPh Pasal 4 ayat (2): a. Penjualan saham di Bursa Efek b. Penghasilan bunga atau diskonto obligasi di Bursa Efek PPN/PPnBM atas impor dipungut DJBC PPh Pasal 22, pemungutan Bendaharawan APBN/D PPh Pasal 22 , Pertamina,atau Badan tertentu Pemungut pajak PPN/PPnBM oleh Bendaharawan Pemerintah/instansi Pemerintah
SPT Masa secara mingguan paling lambat 7 hari setelah batas waktu penyetoran pajak berakhir.
SPT Masa paling lambat 14 hari setelah Masa Pajak berakhir SPT Masa paling lambat 20 hari setelah Masa Pajak berakhir SPT Masa paling lambat 14 hari setelah Masa Pajak berakhir
Catatan : (belum ada aturannya) Apabila tanggal jatuh tempo pelaporan bertepatan dengan hari libur, maka pelaporan harus dilakukan pada hari kerja sebelumnya
42
JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG MENURUT KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN PERPAJAKAN
Atau Apabila
MENDAPATKAN BUKTI BAHWA JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG MENURUT SURAT PEMBERITAHUAN TIDAK BENAR
5 TAHUN
TIDAK DITERBITKAN SKP
MENJADI PASTI
44
ALPA
Pasal 13A UU KUP
46
PENANGGUNG PAJAK
Pasal 1 angka 28 UU KUP
ORANG PRIBADI
BADAN
TERMASUK WAKIL
YANG MENJALANKAN HAK DAN MEMENUHI KEWAJIBAN WAJIB PAJAK MENURUT KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERPAJAKAN
47
DALUWARSA PENAGIHAN
Pasal 22 ayat (1) UU KUP
SEJAK : SAAT TERUTANGNYA PAJAK; ATAU BERAKHIRNYA : MASA PAJAK; ATAU BAGIAN TAHUN PAJAK; ATAU TAHUN PAJAK YBS.
48
PENGERTIAN PEMBUKUAN
Pasal 1 angka 29 UU KUP
MELIPUTI
Harta Kewajiban Modal Penghasilan dan Biaya Harga Perolehan dan Penyerahan Barang/Jasa
Dengan menyusun LAPORAN KEUANGAN (NERACA & LABA RUGI) pada setiap tahun pajak berakhir
49
KEWAJIBAN PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (1) UU KUP
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA ATAU PEKERJAAN BEBAS
DI INDONESIA
50
YG DIPERBOLEHKAN MENGHITUNG PENGHASILAN NETO DGN MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
51
SYARAT PEMBUKUAN
Pasal 28 ayat (3), (4), (5), (7) UU KUP jo. PP No.80 Th 2007
Harus memperhatikan itikad baik Mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha sebenarnya Diselenggarakan di Indonesia Huruf latin Angka Arab Satuan mata uang Rupiah Bahasa Indonesia atau Bahasa Asing yang diizinkan Menteri Keuangan yaitu bahasa Inggris Diselenggarakan dgn prinsip taat asas dan dgn stelsel akrual atau stelsel kas Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta,kewajiban, modal, penghasilan & biaya, serta penjualan & pembelian (sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang)
52
PERUBAHAN
Pengakuan Penghasilan & biaya Metode Penyusutan Aktiva Tetap Metode Penilaian Persediaan
WP DALAM RANGKA
PMA KONTRAK KARYA KONTRAK BAGI HASIL BUT WP yang mempunyai afiliasi denganperusahaan di LN
PENGERTIAN PENCATATAN
Pasal 28 ayat (9) UU KUP
PENGUMPULAN DATA SECARA TERATUR tentang Peredaran atau penerimaan bruto dan atau; Penghasilan bruto
SEBAGAI DASAR UNTUK MENGHITUNG JUMLAH PAJAK TERUTANG, (termasuk Penghasilan yg bukan objek pajak dan atau yg dikenakan pajak yg bersifat final)
55
SYARAT SEORANG KUASA : 1. Menyerahkan Surat Kuasa Asli 2. Menguasai Ketentuan Dibidang Perpajakan (memiliki Brevet KonsultanPajak)
SUNSET POLICY
Pasal 37A KUP, PER DJP No 27 /PJ/2008
Pemberitahuan Tahunnan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi untuk Tahun Pajak 2007 dan sebelumnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) yang disampaikan setelah tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan tanggal 30 Juni 2008, dapat diperlakukan sebagai Surat Pemberitahuan Tahunnan Pajak Penghasilan dalam rangka Pasal 37A Undang-Undang KUP. Pembetulan Surat Pemberitahuan Tahunnan Pajak Penghasilan untuk Tahun Pajak 2006 dan/atau Tahun Pajak sebelumnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) yang disampaikan setelah tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan tanggal 30 Juni 2008, dapat 57 diperlakukan sebagai Pembetulan
Surat
SELESAI
&
TERIMA KASIH
58