Anda di halaman 1dari 15

LOKASI DAN SENSASI RESEPTOR PENGECAP (Laporan Praktikum Fisiologi Hewan I)

Disusun Oleh Lestari 1017021012

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

Judul Percobaan Tanggal Percobaan Tempat Percobaan Nama NPM Jurusan Fakultas

: Lokasi dan Sensasi Reseptor Pengecapan : 5 November 2012 : Laboratorium Zoologi 2 : Lestari : 1017021012 : Biologi : MIPA

Bandar Lampung, 5 November 2012 Mengesahkan, Asisten,

Eka Sulvin Ariyanti NPM : 0817021028

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Panca indera adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang melanyaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ indera menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan dan penciuman juga pendengaran. Sensitivitas lidah terhadap rasa disebabkan adanya papilla, karena pada papilla didapatkan taste buds yang berfungsi untuk menerima rangsangan bahan kimia dari luar. Pada sisi atas dan sisi samping lidah banyak dijumpai papilla pengecap, yang jumlahnya ditaksir 2000 buah dan terletak tersebar di atas lidah (Anonym, 2012). Oleh karena itu pada kesempatan kali ini mahasiswa melakukan praktikum ini untuk menguji sensitivitas resetor pengecap pada manusia. Selain itu nantinya mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mekanisme syaraf yang hubungnnya dengan rasa.

B.

Tujuan Tujuan dari percobaan ini adalah : 1. Mahasiswa dapat mengetahui lokasi reseptor pengecap pada manusia 2. Mahasiswa dapat memahami variasi waktu sensasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Indera adalah suatu reseptor atau alat tubuh yang mampu menerima rangsangan. Manusia mempunyai lima macam indera,yaitu indera penglihatan (mata), indera pendengaran (telinga), indera peraba (kulit), indera pengecap (lidah), dan indera pembau (hidung). Fungsi alat indera adalah menerima rangsangan. Indera merupakan organ yang mempunyai reseptor khusus untuk menerima rangsangan. Alat Indera bertugas mengenal lingkungan dan memberi respons terhadap segala rangsangan yang terjadi terhadap tubuh. Dengan adanya Indra, tubuh

mampu merespon lingkungan dan memproteksi diri dari berbagai gangguan. Rangsangan adalah semua penyebab perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh. Berdasarkan asal sumbernya, rangsangan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut : A. Rangsangan dari luar Rangsangan ini dapat berupa bau, rasa asin, manis, pahit, sentuhan cahaya, kelembapan, suhu, tekanan dan sebagainya. B. Rangsangan dari dalam Rangsangan ini dapat beruparasa nyeri, lapar, haus, kelelahan,kenyang, dan sebagainya. (Brotowidjoyo, 1989). Pada manusia, indera rasa pengecap merupakan hal yang sangat berarti, karena dengan indera rasa pengecap tersebut dapat merasakan nikmat dan enaknya makanan serta minuman. Sensasi rasa pengecap timbul akibat adanya zat kimia yang berikatan pada reseptor indera rasa pengecap (taste buds) yang kebanyakan terdapat di permukaan lidah dan palatum molle. Hanya zat kimia dalam larutan atau zat padat yang telah larut dalam saliva yang dapat berikatan dengan sel reseptor (Budi Riyanto, 2004; Sherwood, 2001). Rangsangan sekresi saliva dapat secara mekanis misalnya dengan memakan makanan yang keras atau mengunyah permen karet, dan secara kimiawi misalnya oleh rangsangan rasa seperti asam, manis, asin, pahit (Amerongen, 1991). Hubungan yang terpenting dengan pengecap adalah kecenderungan indera rasa pengecap untuk melayani sensasi utama tertentu yang terletak di daerah khusus. Rasa manis dan asin terutama terletak pada ujung lidah, rasa asam pada dua pertiga bagian samping lidah, dan rasa pahit pada bagian posterior lidah dan palatum molle (Guyton, 1997). Rasa asin dibentuk oleh garam terionisasi yang kualitas rasanya berbeda-beda antara garam yang satu dengan yang lain karena garam juga membentuk sensasi rasa lain selain rasa asin. Garam akan menimbulkan rasa ketika ion natrium (Na+) masuk melalui kanal ion padamikrovili bagian apikal (atas), selain masuk lewat kanal pada lateral (sisi) sel rasa (Diah Savitri, 1997; Kus Irianto. 2004). Sel pengecap mengalami perubahan pada pertumbuhan, mati dan regenerasi. Proses ini bergantung dari pengaruh saraf sensoris karena jika saraf tersebut dipotong maka akan terjadi degenerasi pada pengecap.Taste buds yang dilayani oleh serat saraf sensoris adalah taste buds pada 2/3 lidah bagian anterior (papilla filiformis dan sebagian papilla fungiformis) dilayani oleh chorda tympani cabang dari N. Facialis (N.VII) (Ganong, 1998; Boron, 2005). Masing-masing papilla pengecap dipersarafi 50 serat saraf dan setiap serat saraf menerima masukan dari rata-rata 5 papilla pengecap. Papilla circumvalata yang lebih besar masingmasing mengandung sampai 100 papilla pengecap, biasanya terletak di sisi papilla, tetapi karena terbatasnya data maka disebutkan ada sekitar 200-250 taste buds per papilla circumvalata pada setiap individu dibawah usia 20 tahun, dan menurun hingga 200 taste buds atau kurang menjelang maturitas, dan kurang lebih 100 taste buds menjelang usia 75 tahun. Penelitian dengan mikroelektroda pada satu taste budsmemperlihatkan bahwa setiap taste buds biasanya hanya merespon terhadap satu dari empat rangsang kecap primer, bila substansi pengecap berada dalam konsentrasi rendah. Pada konsentrasi tinggi, sebagian besartaste buds dapat dirangsang oleh dua, tiga atau bahkan empat rangsang pengecap primer dan juga oleh beberapa rangsang pengecap yang lain yang tidak termasuk dalam kategori primer (Diah Savitri,1997; Ganong, 1998).

Pada orang usia lanjut, permukaan dorsal lidah cenderung menjadi lebih licin karena atrofi papilla lidah. Perubahan histopatologi pada lidah menunjukkan adanya atrofi papilla yang sering dimulai dari ujung lidah dan sisi lateral. Beberapa peneliti melaporkan jumlah taste buds yang terdapat pada papilla circumvalataberkurang yang menyebabkan menurunnya sensitivitas rasa (Anonim,2012).

III. PROSEDUR PERCOBAAN


A. Alat dan Bahan Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah : 1. Kristal / bubuk gula 2. Kristal / asam jawa 3. Garam dapur 4. Puyer 5. Stopwatch 6. Air tawar untuk berkumur B. a. b. 1. 2. 3. 4. c. 1. 2. 3. 4. d. 1. 2. 3. 4. Cara Kerja Adapun cara kerja yang dilakukan dalam percobaan ini adalah : Bersihkan dahulu rongga mulut dengan berkumur air tawar Perlakuan no. 1 samapai dengan no. 4 denhgan cara sebagai berikut : ujung lidah tepi lidah depan tepi lidah belakang pangkal idah tengah Menentukan waktu sensasi dengan bantuan stopwatch dengan cara sbb: Menjulurkan lidah, usahakan agar lidah tetap diluar mulut Letakkan sedikit puyer pada lokasi yang sudah diketahui, sambil menghidupkan stopwatch segara matikan bila sudah terasa sensasinya. Mencatat waktunya. Berkumur dengan air tawar lagi, tetapi lidah tidak dikeringkan Kerjakan prosedur 1-4 diatas tetapi bahannya diganti-ganti berturut-turut Puyer Asam Garam Dan gula

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Nama Arin Shofi Rika Rodi Aulia Lestari Nurul Monic Indah Aris Dito Dimas Billi Nama Arin Shofi Rika Rodi Aulia Lestari Nurul Monic Indah Aris Dito Dimas Billi 1 0,94 0,69 65 361 0,3 0,2 0,93 121 0,88 0,54 0,97 0,73 0,80 4 0,94 127 0,6 0,2 0,13 0,2 102 323 138 157 134 364 770

Gula (detik) 3 2 0,74 0,68 96 0,68 0,4 0,3 0,6 0,7 0,6 0,3 0,3 0,31 1,6 153 320 76 114 154 140 88 114 80 120 1,5 126 127 Asam (detik) 4 2 200 65 88 0,50 122 187 666 122 0,6 0,4 0,1 0,2 0,57 0,57 442 118 0,53 0,53 76 0,31 111 0,47 0,52 0,36 0,50 0,52

1 60 0,62 0,2 0,4 0,1 0,1 69 0,52 108 0,25 0,24 0,8 0,91

4 0,52 0,84 0,6 0,6 0,3 0,1 108 114 94 0,97 80 0,81 0,67

Garam (detik) 1 3 0,73 120 0,64 0,66 0,4 0,12 0,4 469 0,1 0,2 0,2 0,1 0,73 142 0,68 68 0,75 112 0,52 0,5 0,24 80 0,72 0,54 0,54 0,56

2 0,58 0,55 0,3 0,2 0,1 0,1 102 93 105 0,2 0,85 0,32 0,54

1 94 86 0,15 74 0,6 0,3 0,2 0,81 120 120 0,69 0,25 151

Puyer (detik) 2 3 97 158 130 0,89 0,10 0,3 79 72 0,11 0,25 0,4 61 67 61 85 0,96 61 60 127 60 0,27 132 65 0,1 165 130

4 0,84 0,67 0,2 0,19 0,15 302 112 302 80 0,52 102 0,53 99

3 0,74 63 189 0,2 0,2 0,1 135 268 196 0,36 0,30 0,61 0,38

1. 2. 3. 4.

Keterangan lokasi : ujung lidah tepi lidah depan tepi lidah belakang pangkal idah tengah

B. Pembahasan Dari hasil praktikum diatas yaitu pada data kelompok didapat bahwa pada sample gula lidah yang paling merasakan adalah pada ujung lidah, hal ini dikarenakan pada ujung lidah terdapat papilla-papila pengecap kuat rasa manis. Pada garam yang paling kuar merasakan adalah pada bagian tepi depan lidah, hal ini dikarenakan pada tepi lidah memiliki papilla pengecap yang kuat terhadap rasa asin. Sedangkan pada percobaan untuk obat puyer reseptor yang

paling peka adalah pada pangkal lidah, hal ini dikarenakan obat yang memiliki rasa pahit yang berhubungan dengan reseptor pada pangkal lidah. Untuk pengamatan yang terakhir yaitu asam jawa yang paling merasakan adalah tepi lidah belakang hal ini dikarenakan reseptor tersebut merespon rasa asam pada asamjawa yang merupakan penerima sensasi asam. Pada data waktu sensasi reseptor pengecap dapat dikatakan bahwa keadaan lidah pria sedikit lebih cepat merasakan reseptor dari pada keadaan wanita.namun hal ini berbeda, menurut (Salata, 1991), waktu sensasi pengecapan antara pria dan wanita memiliki perbedaan, namun perbedaan tersebut sangat kecil, sehingga dapat simpulkann bahwa perbedaan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap sensitifitas reseptor perasa. Hal ini juga dikarenakan secara anatomi lidah pria dan wanita tidak jauh berbeda, sehingga sensitifitas juga tidak berbeda. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari hasil pengamatan secara kebetulan sensitifitas pria pada kelompok ini khususnya memilki sensitifitas lebih tinggi dibandingkan wanita. Faktor lain yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. Suhu kurang dari 20 atau lebih dari 30 akan mempengaruhi sensitifitas kuncup rasa (taste bud). Suhu yang terlalu panas akan merusak sel-sel pada kuncup rasa sehingga sensitifitas berkurang, namun keadaan ini cendrung berlangsung cepat karena sel yang rusak akan cepat diperbaiki dalam beberapa hari. Suhu yang terlalu tinggi juga akan membius kuncup lidah sehingga sensitifitas berkurang (Zuhra, 2006).

Gambar lidah dengan lokasi reseptor pengecap Ujung organ untuk indera pengecap yang disebut taste buds (putting cita rasa) terdiri atas selsel gustatory fusiform, tercampur dengan sel-sel sustakular yang terangkai dalam bentuk kelompok yang menyerupai tong. Prosesus yang menyerupai rambut dari sel-sel gustatory ini menjulur melalui pori pada bagian superficial dari putting cita rasa. Ujung serabut-serabut saraf berakhir di sekitar sel-sel gustatory ini. Bagian lidah yaitu valet dan papilla fungiform mengandung banyak sekali putting cita rasa meskipun putting itu terdapat juga pada palatum, farink, dan larink. Sensasi cita rasa di bawa kea rah dua per tiga bagian rostral lidah oleh cabang-cabang saraf fasial korda timpani yang menyertai cabang lingual dari saraf trigeminus. Sebaliknya bagian lidah yang sepertiga (arah kaudal = posterior) menerima cita rasa melalui cabang lingual dari saraf (glosofarinkeal).

Pada manusia, modalitas rasa yang spesifik ada 4, yaitu manis, asin, pahit, dan asam. Sensasi yang lain merupakan campuran dari cita rasa dasar, atau kombinasi berbagai cita rasa dengan indera penciuman. Pangkal lidah sangant peka dengan cita rasa pahit. Agar suatu zat tersakan zat tersebut harus larut dalam kelembaban mulut. Hanya bila ada dalam larutan zat itu baru dapat menstimulasikan rasa. Dapat dibedakan empat tancup rasa secara morfologis. Kebanyakan terletak di terletak dipermukaan lidah walaupun beberapa ditemukan di langit-langit lunak. Pada lidah terdapat kemoreseptor yang merespon rasa asin, manis, asam dan pahit. Komoreseptor ini berfungsi untuk menangkap rangsangan yang bersifat senyawa kimia yang larut dalam air. TRANDUKSI RASA MANIS Rasa mais dimulai dengn melekatnya molekul gua pada porus perasa. Kemudian hal ini akan mengaktifkan stimulator yang terdapat pada sitoplasma yang terdapat pada membran. Stimulator (protein G ) akan teraktivasi selanjutnya akan mengaktifkan enzim adenilat siklase. Enzim ini akan mengaktifkan pembentukan Camp dari ATP. Terjadinya peningkatan camp akan mengakibatkan terstimulasinya enzim sitoplasma lainnya. Hal ini akan membuat ion K dapat keluar sehingga mengakibatkan depolarisasi pada puting pengecap. Hal ini akan mengakibatkan terlepasnya neotransmiter ke sinaps dan selanjutnya akan diteruskan ke otak. TRANDUKSI RASA ASIN Rasa asin disebabkan masuknya ion Na. Masuknya ion Na mengakibatkan tertutupnya saluran keluar ion K. Depolarisasi mengakibatkan neotransmiter keluar, dan impuls bisa diterima oleh otak. TRANDUKSI RASA PAHIT Transtan pahit akan berikatan dengan reseptor pada membran. Pelekatan ii akan mengakibatkan teraktivasinya protein G lainnya yang kemudian akan mengaktifkan enzim fosfolipase. Enzim ini akan membuat IP3 yang merupan senyawa yang larut daam sitoplasma yang terdapat dalam RE. Berikatan IP3 dengan reseptor akan membuat terbukanya ion Ca. Maka ion Ca akan keluar menuju Sitoplasma. Peningkatan ion Ca akan membuat saluran K terbuka dan terjadi sinaps. TRANDUKSI RASA ASAM Tidak sepeti rasa manis dan pahit, ras asam terjadi karena konsentrasi proteon atau ion H. Membran sanyat permeable terhadap proton ini. Masuknya proton akan membuat depolarisasi akibatnya neotransmiter dilepaskan ke sinaps.

V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada lidah terdapat area yang berbeda-beda untuk merasakan reseptan. Ujung lidah peka terhadap rasa manis. Lidah bagian tepi depan peka terhadap rasa asin. Bagian tepi belakanglidah peka terhadap rasa masam, sedangkan bagian pangkal lidah peka terhadap rasa pahit.

2.

Pengenalan rasa oleh otak terjadi karena tranduksi rasa pada lidah

3.

Waktu sensasi adalah waktu yang diperlukan oleh reseptor untuk mengenali dan menanggapi rangsangan dan diteruskan keotak sehingga akan dikenali rasanya. Faktor yang mempengaruhi reseptor perasa adalah suhu dan usia. Sedangkan jenis kelamin tidak.

4.

DAFTAR PUSTAKA
Idel,Antoni.2000.Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Gitamedia Press:Jakarta. Kimball.W.J.1991. Biologi Umum 2. Erlangga: Jakarta Pearce,evelyn.2005.Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Gramedia Press: Jakarta Salata, J.A. 1991. Differential sensitivity of tongue areans and palet to electrical stimulation: a suprathreshold cross-modal matching study.http://springerlink.edu/chemweek/PDF/DiffrtSenstTongu eAreas.pdf .http://journal.usu. ac.id/PDF/Flavor/Citarasa.pdf . Diakses pada tanggal 12 November 2012. http://madepujas.blogspot.com/2011/12/laporan-praktikum-lokasi-dansensasi.html#ixzz2C3oix88A. Diakses tanggal 9 November 2012. http:///C:/Users/acer/Documents/LAPORAN.PRAKTIKUM.20FISHEW.201/BIOLOGI.0LO KASI.20DAN.WAKTU.SENSASI.RESEPTOR.20PENGECAP.htm. Diakses tanggal 9 November 2012

I.Pendahuluan Landasan Teori


Panca indera adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang melanyaninya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ indera menuju otak, dimana perasaan itu ditafsirkan. Beberapa kesan rasa timbul dari luar, seperti sentuhan, pengecapan, penglihatan dan penciuman juga pendengaran.

Dalam segala hal serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir, khusus guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu dimana setiap organ berhubungan. Nampaknya seolah-olah kita mengecap dengan ujung syaraf pada lidah, mendengar dengan sarafdalam telinga dan seterusnya, tetapi sesungguhnya otaklah yang menilai semua perasaan itu. Pada hakikatnya indera pengecap mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrisik lidah melakukan semua gerakan khusus sementara otot ekstrisik mengaitkan lidah pada bagianbagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan pada langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorong ke faring. Lidah terletak pada dasar mulut sementara pembuluh darah dan urat syaraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah. Sementara dorsum merupakan permukaan melengkungpada bagian atas lidah. Bila lidah digulungkan ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguale, sebuah struktur ligament halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan maka ujung lidah berbentuk bulat. Selaput lendir membran mukosa ludah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-papil yang terdiri atas tiga jerus.(Parce.E.G.2005) Agar suatu zat tersakan zat tersebut harus larut dalam kelembaban mulut. Hanya bila ada dalam larutan zat itu baru dapat menstimulasikan rasa. Dapat dibedakan empat tancup rasa secara morfologis. Kebanyakan terletak di terletak dipermukaan lidah walaupun beberapa ditemukan di langit-langit lunak.(Kimball.WJ.1992) Pada lidah terdapat kemoreseptor yang merespon rasa asin, manis, asam dan pahit. Kmoreseptor ini berfungsi untuk menangkap rangsangan yang bersifat senyawa kimia yang larut dalam air. Bagian-bagian lidah terdapat putting kemoreseptor adalah: a. Bagian tepi depan merasakan manis b. c. d. Bagian belakang merasakan pahit Bagian samping merasakan asam Bagian depan merasakan asin. (Idel.A.200)

II.Pelaksanaan Praktikum
Alat dan Bahan A.Alat 1. Stopwatch 2. Kertas tisu 3.Lidah Praktikan B.Bahan

1. Gula 2. Jeruk nipis 3. Garam 4. Obat 5. Permen 6. Air C.Cara Kerja a. Digunakan lidah yang paling tegas/tajam terhadap masing-masing bahan b. Dibersihkan lidah dengan tisu.

c. Dioleskan/diletakkan bahan keberbagai tempat dipermukaan lidah dan ditandai lidah yang merasakannnya d. e. Dengan memberi tanda (++++)Paling Terasa

(+++) Terasa (++) Kurang Terasa (+) Tidak Terasa

III.Hasil dan pembahasan


A.Hasil 1.Data Kelompok Tabel 1 Menentukan daerah tegas/tajam terhadap masing-masing bahan. No 1 2 3 4 5 6 7 Bahan Gula Garam Jeruk Nipis Obat Rimbang Kopi Sawo mengkal No 1 2 3 4 Gula Garam Jeruk Nipis Obat Ujung Lidah ++++ + ++ + + + + Tepi Lidah Depan ++ ++++ ++ ++ ++ ++ +++ + + ++++ +++ +++ +++ ++ Tepi lidah Belakang ++ + +++ ++++ ++++ ++++ +++ Pangkal Lidah

Tabel 2 Mengenal waktu pada reseptor pengecap Bahan Lidah Basah 7,64 detik 6,81 detik 4,35 detik 11,61 detik Waktu Lidah kering 15,31 detik 30,20 detik 15,01 detik 26,01 detik

5 6 7 Rata-rata

Rimbang Kopi Sawo Mengkal

1,00 detik 6,97 detik 12,11 detik 7,21 detik

32,63 detik 14,18 detik 28,16 detik 23,07 detik Tepi lidah depan ++ ++ ++ ++ ++ +++ ++ ++ ++ + ++++ + ++++ +++ + +++ ++++ ++ ++++ + +++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ +++ ++ +++ +++ Pangkal lidah + ++ ++ ++ ++ ++ + + + ++ ++ + ++ ++ + ++ + + + ++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ +

Tabel 3 Data Kelas Bahan Gula Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Garam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Obat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jeruk Nipis 1 Ujung lidah ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++ ++ ++ +++ ++ ++ + ++++ + ++ ++ ++ ++ + + ++ + + + + ++ Tepi lidah ++ ++ +++ ++ +++ ++ +++ +++ ++ ++ ++ +++ +++ ++++ +++ ++++ ++++ ++ ++++ ++++ +++ ++ ++ ++ + ++ ++ + ++ ++ ++++

2 3 4 5 6 7 8 9 10 Permen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

++ +++ ++ ++ ++ ++ +++ ++ ++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++ ++++

+++ ++++ +++ +++ ++++ + +++ ++++ ++ ++ +++ +++ ++ ++ +++ +++ +++ +++ +++

++++ ++++ ++++ ++++ +++ ++ + ++++ ++++ ++ +++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++

+ + ++ +++ ++ ++++ ++ + +++ ++ ++ ++ +++ +++ + + + + +

B.Pembahasan Pada hasil praktikum diatas yaitu pada data kelompok didapat bahwa pada sample gula lidah yang paling merasakan adalah pada ujung lidah, hal ini dikarenakan pada ujung lidah terdapat papilla-papila pengecap kuat rasa manis. Pada garam yang paling kuar merasakan adalah pada bagian tepi depan lidah, hal ini dikarenakan pada tepi lidah memiliki papilla pengecap yang kuat terhadap rasa asin. Pada jeruk nipis yang paling merasakan adalah tepi lidah belakang dan pangkal lidah hal ini dikarenakan kedua reseptor tersebut merespon rasa asam pada jeruk nipis yang merupakan kombinasi dari rasa manis dan pahit. Pada obat, kopi, sawo mengkal dan rimbang, reseptor yang paling peka adalah pada pangkal lidah, hal ini dikarenakan obat, kopi, sawo mengkal dan rimbang yang memiliki rasa pahit yang berhubungan dengan reseptor pada pangkal lidah. Pada data waktu sensasi reseptor pengecap dapat dikatakan bahwa keadaan lidah lembab lebih cepat merasakan reseptor dari pada keadaan kering. Hal ini dikarenakan bila terdapat kelembaban pada lidah maka reseptor akan lebih cepat larut, bereaksi dan menimbulkan rasa. Sebagai mana dikatakan dalam literatur Selaput lendir membran mukosa ludah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-papil yang terdiri atas tiga jerus.(Parce.E.G.2005) Pada data kelas, umumnya gula dan permen dirasakan pada ujung lidah, hal ini dikarenakan oleh ujung lidah terdapat papilla-papila pengecap kuat rasa manis Sedangkan

pada garam rasa yang kuat umumnya adalah pada tepi lidah depan hal ini dikarenakan adanya papilla pengecap yang sensitive terhadap rasa asin pada tepi lidah depan. Ketidak homogenan hasil praktikum dikarenakan oleh kelelaian praktikan. Pada obat, data homogen didapat bahwa lebih kuat dirasakan pada pangkal lidah, hal ini dikarenakan pada pangkal lidh didapat papilla kuat rasa pahit. Sedangkan pada sample jeruk nipis, umumnya terasa pada tepi lidah depan dan tepi lidah belakang karna sensasi jeruk nipis adalah kombinasi rasa pahit dan manis. Dalam segala hal serabut saraf-saraf sensorik dilengkapi dengan ujung akhir, khusus guna mengumpulkan rangsangan perasaan yang khas itu dimana setiap organ berhubungan. Nampaknya seolah-olah kita mengecap dengan ujung syaraf pada lidah, mendengar dengan syarafdalam telinga dan seterusnya, tetapi sesungguhnya otaklah yang menilai semua perasaan itu. Pada hakikatnya indera pengecap mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot. Otot intrisik lidah melakukan semua gerakan khusus sementara otot ekstrisik mengaitkan lidah pada bagianbagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan pada langit-langit dan gigi dan akhirnya mendorong ke faring. Lidah terletak pada dasar mulut sementara pembuluh darah dan urat syaraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah. Sementara dorsum merupakan permukaan melengkungpada bagian atas lidah. Bila lidah digulungkan ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguale, sebuah struktur ligament halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila dijulurkan maka ujung lidah berbentuk bulat. Selaput lendir membran mukosa ludah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-papil yang terdiri atas tiga jerus.(Parce.E.G.2005) Agar suatu zat tersakan zat tersebut harus larut dalam kelembaban mulut. Hanya bila ada dalam larutan zat itu baru dapat menstimulasikan rasa. Dapat dibedakan empat tancup rasa secara morfologis. Kebanyakan terletak di terletak dipermukaan lidah walaupun beberapa ditemukan di langit-langit lunak.(Kimball.WJ.1992) Pada lidah terdapat kemoreseptor yang merespon rasa asin, manis, asam dan pahit. Kmoreseptor ini berfungsi untuk menangkap rangsangan yang bersifat senyawa kimia yang larut dalam air. Bagian-bagian lidah terdapat putting kemoreseptor adalah: e. Bagian tepi depan merasakan manis f. g. h. Bagian belakang merasakan pahit Bagian samping merasakan asam Bagian depan merasakan asin. (Idel.A.200)

IV.Penutup
A.Jawaban Pertanyaan 1. Gambarkan permukaan lidah beserta keterangannya! 2. Berdasarkan pengamatan pada percobaan 2. Yang manakan yang lebih peka antara lidah lembab dan kering? Beri alasan 3. 4. Jawab: 1. Keterangan: a. b. c. d. e. f. g. h. i. Uvula Pelatum Keras Pelatum lunak Papila Fungiformis Papila filiformis Kuncup rasa asin Kuncup rasa manis Kuncup rasa Pahit Kuncup rasa asam Gambar: Bagai mana kepekaan pangkal lidah terhadap rasa manis,asim dan asam? Mengpa permukaan lidah memiliki kepekaan terhadap rasa?

2. Yang lebih peka terhadp rasa adalah keadaan lidah yang lembab karena keedaan lembab dapat mempercepat reaksi kimia yang terjadi. Atau dapat membantu mempercepat larutnya zat kimia hingga menjadi kemoreseptor rasa pada indera pengecap. 3. Rasa manis lebih peka dirasakan pada ujung lidah, hal ini dikarenakan pada ujung lidah terdapat papilla pengecar rasa manis yang kuat. Rasa asin terletak pada tepi depan lidah, hal ini dikarenakan pada tepidepan lidah mengandung papil pengecar rasa asin yang kuat. Rasa asam dapat dirasakan padaUjung belakang lidah karena papil pemgecapnya lebih kuat merasakan rasa asam pada bagian tersebut. 4. Perukaan lidah memiliki kepekaan terhadp rasa karena memiliki papilla pengecap sebagai indera untuk kemoreseptor zat-zat yang masuk kedalam mulut. B.Kesimpulan 1. Bagian-bagian lidah terdapat puting kemoreseptor adalah: i. Bagian tepi depan merasakan manis j. Bagian belakang merasakan pahit

k. l.

Bagian samping merasakan asam Bagian depan merasakan asin. (Idel.A.200)

2. Lidah yang lembab lebih cepat merasakan sensasi rasa bila dibandingkan dengan lidah kering karena kelembaban pada lidah dapat mempercepat pelarutan reseptor kimia. Selaput lendir membran mukosa ludah selalu lembab dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan atasnya seperti beludru dan ditutupi papil-papil yang terdiri atas tiga jerus.

DAFTAR PUSTAKA
Idel,Antoni.2000.Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Gitamedia Press:Jakarta Kimball.W.J.1991. Biologi Umum 2. Erlangga: Jakarta Pearce,evelyn.2005.Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.Gramedia Press: Jakarta
Diposkan oleh -Bim Hyun Joong- di 20.33 Label: Fisiologi Hewan II

Anda mungkin juga menyukai