- Percayakan pada dokter Anda. - Konsultasikan cara pakai obat kepada apoteker Anda. - Mintalah keterangan efek samping obat kepada apoteker Anda.
Waspada :
Ibu hamil dan menyusui Bayi/balita Pasien gagal ginjal Pasien gagal hati
Contoh antibiotika:
Amoxicilin, Ciprofloxacin, Choramphenicol, Cotrimoxazol dan Tetraciclin.
PERHATIAN! Minum antibiotik Anda hanya sesuai dengan resep dokter, dan selalu habiskan antibiotik. Jangan pernah menyimpan beberapa antibiotik Anda untuk
mengobati infeksi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
- Percayakan pada dokter Anda. - Konsultasikan cara pakai obat kepada apoteker Anda. - Mintalah keterangan efek samping obat kepada apoteker Anda.
Waspada :
Ibu hamil dan menyusui Bayi/balita Pasien gagal ginjal Pasien gagal hati
Contoh antibiotika:
Amoxicilin, Ciprofloxacin, Choramphenicol, Cotrimoxazol dan Tetraciclin.
PERHATIAN! Minum antibiotik Anda hanya sesuai dengan resep dokter, dan selalu habiskan antibiotik. Jangan pernah menyimpan beberapa antibiotik Anda untuk
mengobati infeksi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Sediaan Cair
1. Sirup Sediaan cair yang digunakan sebagai obat dalam (diminum) 2. Larutan Obat Luar Larutan yang digunakan hanya untuk penggunaan luar (tidak diminum), seperti: - Cairan Tetes Hidung - Cairan Tetes Telinga - Cairan Tetes Mata - Cairan Obat Kumur - Cairan Shampo - Lotion 3. Inhalasi Sediaan obat luar yang digunakan dengan cara dihisap melalui hidung
Sediaan Cair
1. Sirup Sediaan cair yang digunakan sebagai obat dalam (diminum) 2. Larutan Obat Luar Larutan yang digunakan hanya untuk penggunaan luar (tidak diminum), seperti: - Cairan Tetes Hidung - Cairan Tetes Telinga - Cairan Tetes Mata - Cairan Obat Kumur - Cairan Shampo - Lotion 3. Inhalasi Sediaan obat luar yang digunakan dengan cara dihisap melalui hidung
2.
3.
4. 5.
retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk dan lembab. Tablet Salut Terjadi perubahan salutan seperti pecah, basah, lengket satu dengan lainnya dan terjadi perubahan warna. Kapsul Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka sehingga isinya keluar, melekat satu sama lain, dapat juga melekat dengan kemasan. Puyer Terjadi perubahan warna, timbul bau, timbul noda bintik-bintik, lembab sampai mencair. Salep / Krim / Lotion / Cairan Terjadi perubahan warna, bau, timbul endapan atau kekeruhan, mengental, timbul gas, memisah menjadi 2 (dua) bagian, mengeras, sampai pada kemasan atau wadah menjadi rusak.
CARA PEMBUANGAN OBAT Obat sisa yang tidak digunakan untuk pengobatan lagi, sebaiknya disimpan di suatu tempat obat yang terpisah dari penyimpanan barang-barang lain dan tidak mudah dijangkau oleh anak-anak. Tetapi apabila obat tersebut sudah rusak, sebaiknya dibuang saja, agar tidak digunakan oleh orang lain yang tidak mengetahui mengenai masalah obat. Pembuangan obat dapat dilakukan apabila obat rusak akibat penyimpanan yang lama atau kadaluwarsa. Obat yang rusak dibuang dengan cara : - Penimbunan di dalam tanah - Hancurkan obat dan timbun di dalam tanah. - Pembuangan ke saluran air - Untuk sediaan cair, encerkan sediaan dan buang kedalam saluran air. Cara Pembuangan Kemasan Obat 1. Wadah berupa botol atau pot plastik Terlebih dahulu lepaskan etiket obat, dan tutup botol, kemudian dibuang di tempat sampah, hal ini untuk menghindari penyalahgunaan bekas wadah obat. 2. Boks / dus / Tube Gunting dahulu baru dibuang.
2.
3.
4. 5.
retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk dan lembab. Tablet Salut Terjadi perubahan salutan seperti pecah, basah, lengket satu dengan lainnya dan terjadi perubahan warna. Kapsul Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka sehingga isinya keluar, melekat satu sama lain, dapat juga melekat dengan kemasan. Puyer Terjadi perubahan warna, timbul bau, timbul noda bintik-bintik, lembab sampai mencair. Salep / Krim / Lotion / Cairan Terjadi perubahan warna, bau, timbul endapan atau kekeruhan, mengental, timbul gas, memisah menjadi 2 (dua) bagian, mengeras, sampai pada kemasan atau wadah menjadi rusak.
CARA PEMBUANGAN OBAT Obat sisa yang tidak digunakan untuk pengobatan lagi, sebaiknya disimpan di suatu tempat obat yang terpisah dari penyimpanan barang-barang lain dan tidak mudah dijangkau oleh anak-anak. Tetapi apabila obat tersebut sudah rusak, sebaiknya dibuang saja, agar tidak digunakan oleh orang lain yang tidak mengetahui mengenai masalah obat. Pembuangan obat dapat dilakukan apabila obat rusak akibat penyimpanan yang lama atau kadaluwarsa. Obat yang rusak dibuang dengan cara : - Penimbunan di dalam tanah - Hancurkan obat dan timbun di dalam tanah. - Pembuangan ke saluran air - Untuk sediaan cair, encerkan sediaan dan buang kedalam saluran air. Cara Pembuangan Kemasan Obat 1. Wadah berupa botol atau pot plastik Terlebih dahulu lepaskan etiket obat, dan tutup botol, kemudian dibuang di tempat sampah, hal ini untuk menghindari penyalahgunaan bekas wadah obat. 2. Boks / dus / Tube Gunting dahulu baru dibuang.