Anda di halaman 1dari 5

ENZIM IKA WIDIAWATI 11613098/B4/B ABSTRAK Tubuh kita merupakan laboratorium yang sangat rumit, sebab di dalamnya terjadi

reaksi kimia yang beraneka ragam. Reaksi atau proses kimia yang berlangsung dengan baik dalam tubuh kita ini dimungkinkan karena adanya katalis yang disebut enzim. Enzim adalah protein yang khusus disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung di dalamnya. Oleh karena reaksi itu banyak sekali maka biokatalisator yang dibentuk jumlah maupun jenisnya tak terhitung banyaknya. Dilakukannya percobaan ini bertujuan untuk melakukan uji aktivitas enzim -amilase dalam hidrolisis pati dan menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim. Metode yang digunakan adalah reaksi antara amilum dan iodium yang membentuk kompleks warna biru. Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa,sehingga ketika amilase bekerja tidak akan terbentuk kompleks berwarna biru. Hasil yang diperoleh saliva mengandung -amilase dengan kualitas yang sangat baik. Enzim ini bekerja memecah amilum menjadi glukosa. Faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim diantaranya konsentrasi substrat,pH,suhu,inhibitor dan kofaktor serta enzim itu sendiri. A.PENDAHULUAN Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator, senyawa yang meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Enzim katalisator berikatan dengan reaktan, yang disebut substrat, mengubah reaktan menjadi produk, lalu melepaskan produk. Kecepatan suatu enzim dapat dipengaruhi oleh konsentrasi substrat,produk,activator dan inhibitor (1). Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. Untuk dapat bekerja terhadap substrat harus ada kontak antara enzim dengan substrat,yang hanya terjadi pada bagian yang dinamai sisi aktif. Apabila substrat mempunyai konformasi lain,maka tidak dapat ditampung pada bagian aktif suatu enzim (2). Kecepatan semua enzim bergantung pada konsentrasi substrat. Ketergantungan ini dapat mengatur jalur metabolik apabila pasokan substrat bagi enzim dengan kecepatan terbatas berubahubah sesuai kebutuhan akan jalur yang bersangkutan. Jalur penyimpanan dan jalur untuk pembuangan bahan sisa toksik sebagian diatur dengan cara ini. Makin tinggi konsentrasi substrat,makin tinggi konsentrasi komplek enzim-substrat, dan makin tinggi juga kecepatan reaksi (4). Ada tiga jenis penghambatan bolak-balik pada reaksi enzimatik yaitu: kompetitif,tidak kompetitif dan non kompetitif. Kompetitif berarti zat penghambat berkompetisi dengan substrat untuk bergabung dengan enzim. Tidak kompetitif, zat penghambatnya tidak bergabung dengan enzim bebas atau dengan komplek enzim-substrat. Non kompetitif, zat penghambatnya dapat bergabung dengan enzim bebas atau dengan komplek enzim-substrat (3). Inhibitor biasanya dibagi menjadi 2 kelompok,pertama inhibitor reversible yang membentuk ikatan noncovalent dengan permukaan enzim yang dapat dengan mudah dibalik dengan pengenceran

atau dialisis. Kedua,inhibitor irreversible yang berinteraksi dengan gugus fungsional yang berbeda dengan permukaan enzim membentuk ikatan kovalen yang kuat dan bisa bertahan sampai degradasi protein (jurnal 2). Enzim -amilase memiliki aksi yang singkat. Hal ini dikarenakan enzim ini tertelan dengan makanan yang sudah dikunyah kemudian tidak aktif karena pH lambung sangat rendah. pH saliva umumnya 6,4 dan 7,0(jurnal 1). B.METODE Alat yang digunakan cawan petri,pipet tetes,tabung reaksi,waterbath,gelas

beker,spektrofotometer,mortar,stamper,alat sentrifuse,kertas timbang dan timbangan analitik. Bahan yang digunakan adalah larutan amilum (pati) 0,5%,buffer fosfat 50 mM,pH7,0,larutan iodium,air liur(saliva) dari praktikan,dan ekstrak phaseolamin. Reaksi kualitatif untuk amilase-saliva. Pada cawan petri diteteskan 1 tetes larutan amilum dan 1 tetes saliva,kemudian dicampur dan didiamkan. Setelah 5 menit ditambahkan 1 tetes larutan iodium dan dicatat perubahan yang terjadi. Uji colorless point. Disiapkan 11 tabung reaksi dan masingmasing diisi dengan 1 ml buffer fosfat. Pada tabung 1, ditambahkan 1 ml saliva dan dihomogenkan. Dilakukan pengenceran dengan cara diambil 1 ml dari tabung 1 kemudian dimasukkan ke tabung 2, dihomogenkan. Dilakukan hal yang sama pada tabung-tabung berikutnya(tabung 3-10) sehingga diperoleh seri kadar 1:2 sampai 1:1024. Tabung 11 digunakan sebagai blanko(hanya berisi buffer fosfat). Larutan substrat(amilum 0,5%) ditambahkan pada semua tabung,masing-masing 1 ml, dihomogenkan dan diinkubasi pada 37C. Setelah 15 menit, ditambahkan 2 tetes larutan iodium. Uji aktivitas amilase.disiapkan 7 tabung reaksi. Tabung 1-6 diisi dengan 0,8 ml larutan iodium (suhu kamar). Tabung 7 diisi 1,5 ml larutan amilum, kemudian diinkubasi pada 37C selama 2 menit,kemudian ditambahkan saliva encer(1:100 dalam 0,5%NaCl). Dicampur dan dicatat sebagai waktu awal. Setelah 2 menit, 0,2 ml larutan pada tabung 7 ditambahkan pada tabung 1 (sisanya tetap di waterbath;waktu tetap dilanjutkan). Dicampur dan dicatat perubahan warna yang terjadi. Apabila masih berwarna biru, 0,2 ml larutan pada tabung 7 diambil lagi setelah 2 menit dan ditambahkan pada tabung 2. Dicampur dan dicatat perubahan warna yang terjadi. Apabila tetap berwarna biru, Poin sebelumnya diulang lagi dengan interval setiap 2 menit diinkubasi sampai diperoleh warna merahcoklat. Pengaruh kadar substrat terhadap aktivitas enzim. Ditampung 2 ml liur dalam gelas beker atau tabung reaksi yang bersih dan kering. Diencerkan air liur sebanyak 10x dengan aquades. Dibuat beebagai macam kadar substrat dengan digunakan larutan dapar yang sesuai. Substrat amilum dibuat dengan seri kadar 0,1 , 0,2 , 0,3 , 0,4 , 0,5 . Disiapkan 2 jenis tabung reaksi(blanko dan uji) untuk

/masing-masing seri kadar tersebut. Ditentukan aktivitas amylase dengan digunakan berbagai kadar substrat tersebut. Segera dibaca serapan (A) pada panjang gelombang 580nm. Dihitung serapan antara tabung B (blanko) dan tabung U(uji). Dibuat kurva yang menggambarkan hubungan antara kadar substrat dengan kecepatan/aktivitas enzim. Dihitung harga Km. Pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzim. Disiapkan 3 tabung reaksi. Tabung 1 diisi dengan ekstrak phaseolamin 100 l+buffer 300 l+saliva(1:10) 30 l. Setelah dicampur dan diinkubasi selama 15 menit pada 37C, ditambahkan 100 l larutan amilum. Dicampur dan diinkubasi 37C selama 5 menit. Tabung 2 diisi dengan ekstrak phaseolamin 100 l+buffer 300 l+saliva(1:10) 30 l +100 l larutan amilum. Dicampur dan diinkubasi 37C selama 15 menit. Tabung 3 diisi dengan buffer 300 l + saliva (1:10) 30 l +100 l larutan amilum. Dicampur dan diinkubasi 37C selama 15 menit. Ditambahkan larutan iodium 1 ml pada masing-masing tabung dan segera dibaca serapannya pada panjang gelombang 580 nm. C.HASIL DAN PERHITUNGAN Reaksi kualitatif untuk amylase-saliva hasilnya campuran berubah warna dari bening menjadi kuning kecoklatan. Hasil colorless point adalah tabung reaksi 1-10 tidak ada perubahan warna menjadi biru tua semua tabung tetap berwarna kuning kecoklatan. Aktivitas amylase hasinya adalah tabung 1-2 berwarna kuning kecoklatan dan tabung 3-6 berwarna biru tua. Pengaruh kadar substrat terhadap aktivitas enzim hasilnya adalah : seri kadar 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 abs tabung uji 0,0778 0,0831 0,0740 0,0779 0,0752 abs blanko 0,0542 0,0541 0,0498 0,0596 0,0487 absorbansi 0,0236 0,029 0,0242 0,0183 0,0265 a = 0,02579 b = -4,9 x 10 -3 r = - 0,1945

Kurva hubungan antara kadar substrat dengan aktivitas enzim :


0.035 0.03 0.025 0.02 0.015 0.01 0.005 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5

Perhitungan Km :

[ ]

Pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzim hasilnya adalah absorbansi dari larutan blanko 0,035,absorbansi tabung 1 adalah 1,126 tabung 2 adalah 0,904 dan tabung 3 adalah 0,724. D.DISKUSI Percobaan 1.1 bagian 1 digunakan untuk uji kualitatif enzim amilase di dalam saliva. Campuran amilum+saliva ditetesi iodium jika terjadi warna kuning kecoklatan menunjukkan adanya enzim amilase sedangkan jika berwarna biru menunjukkan amilum belum dipecah oleh amilase. Iodium membentuk kompleks warna biru jika direaksikan dengan amilum. Bagian 2 uji colorless point bertujuan untuk mengetahui kadar minimal amilase untuk menghidrolisis amilum. Hasil yang diperoleh sampai tabung 10 masih belum ditemukan kadar amilase berhenti memecah amilum. Secara normal,pada tabung 7 sudah berubah warna menjadi biru. Warna kuning menunjukkan kadar amilase masih sangat kuat. Fungsi pengenceran bertingkat untuk menurunkan konsentrasi saliva. Faktor yang mempengaruhi kadar amilase tiap orang adalah kondisi orang tersebut. Dalam kondisi lapar atau stress produksinya akan meningkat. Bagian 3 uji aktivitas amilase bertujuan untuk mengetahui waktu amylase menghidrolisis amilum. Fungsi inkubasi untuk menyesuaikan suhu tubuh manusia. Diharapkan ketika amilum+saliva ditambahkan ke tabung 1 ada perubahan warna menjadi biru yang menunjukkan enzim amilase belum bekerja. Tetapi tabung 1 tidak berubah warna maka dilakukan pengenceran 1:1000 dan ditambahkan ke tabung 2. Hasil yang diperoleh tetap sehingga konsentrasi amilum diubah menjadi 3 ml. Tabung 3 mengalami perubahan warna menjadi biru kemudian penambahan amilum+saliva ke tabung berikutnya dengan selang waktu 2 menit. Diharapkan ada perubahan warna dari biru menjadi merah coklat. Tetapi semua tabung tidak mengalami perubahan warna,dimungkinkan konsentrasi amilum berlebihan. Suhu mempengaruhi aktivitas amylase yaitu berbanding lurus. Normalnya amilase sudah tidak bisa memecah amilum 3-6 unit/dL kira kira pada tabung 2-3. Percobaan 1.5 bertujuan untuk mengetahui pengaruh substrat terhadap aktivitas enzim. Semakin tinggi substrat semakin tinggi aktivitas enzim, tapi pada kondisi tertentu kecepatan aktivitas

enzim konstan meskipun substrat ditingkatkan karena enzim sudah jenuh. Pada percobaan terdapat banyak kesalahan sehingga tidak ada peningkatan aktivitas enzim ketika substrat ditingkatkan. Nilai absorbansi yang baik adalah 0,2- 0,8 , sedangkan absorbansi yang diperoleh kurang dari 0,2 maka nilai Km tidak dapat ditentukan. Kemungkina kesalahan karena waktu inkubasi tidak dikontrol sehingga banyak amilum yang terpecah. Percobaan 1.6,untuk mengetahui pengaruh inhibitor terhadap aktivitas enzim. Phaseolamin sebagai inhibitor non kompetitif. Tabung 3 sebagai kontrol negatif karena tidak ada inhibitor. Perbedaan perlakuan tabung 1 dan tabung 2 untuk mengetahui phaseolamin dapat langsung menghambat atau membutuhkan waktu terlebih dahulu. Absorbansi tabung 1 lebih kecil dibanding tabung 2,menunjukkan bahwa phaseolamin membutuhkan waktu untuk menghambat enzim amilase. Absorbansi kecil berarti larutan tidak pekat karena amilum sudah banyak yang dipecah. E.KESIMPULAN F.REFERENSI
(1)

Marks, D.B.,dkk.Enzim.Suyono, J.,dkk.2000.Biokimia Kedokteran Dasar.Penerbit Buku Kedokteran.Jakarta.96 Poedjadi, A.,dkk.Dasar-Dasar Biokimia.UI Press.Jakarta.145 Lehninger, A.L.Enzim.Thenawidjaja,M.1993.Dasar-Dasar Biokimia.Penerbit Erlangga.Jakarta Martoharsono,S.Biokimia 1.Gadjah Mada University Press.Jogjakarta.110 Saboury,A.A. Enzyme Inhibition and Activation: A General Theory. JOURNAL OF THE Iranian Chemical Society;Volume (6):219 Marini, I. Discovering an Accessible Enzyme: Salivary -Amylase. The International Union of Biochemistry and Molecular Biology;Volume (33):113

(2) (3)

(4) (5)

(6)

Anda mungkin juga menyukai