Anda di halaman 1dari 1

Defisiensi B3 (Niacin)

Dari hasil uji pada tikus, diketahui ada berbagai gejala klinis khas yang timbul akibat kekurangan
niacin. Secara umum tikus ini menunjukkan terjadinya allopecia, dermatitis, porfirin caking
sekitar hidung dan kaki, diare, perubahan postur tubuh dan ataksia (1)(2). Penurunan jumlah eritrosit
yang berakibat terjadinya anemia dan penurunan berat badan akibat menurunnya intake makanan
juga menjadi akibat dari defisiensi B3 (2).

Toksisitas B3
Kelebikan jumlah vitamin B3 atau Niacin dapat mengakibatkan :
1. Memicu pelepasan vasodilator dan histamin (kemerahan, penurunan tekanan darah,
peningkatan aliran darah serebral, memperberat asma).
2. Memicu masalah dermatologis sepereti pruritus, ruam, hiperkeratosis dan akantosis
nigrikans.
3. Peningkatan asiditas lambung atau memperberat penyakit ulkus peptikum.
4. Hepatotoksisitas
5. Peningkatan kadar asam urat serum.
6. Peningkatan kadar glukosa plasma.
7. Aritmia jantung tertentu (3).

Daftar Pustaka
1. Rawling, Jean M., et al, 1994, Dietary Niacin Deficiency Lowers Tissue Poly(ADPRibose) and NAD+ Concentrations in Fischer-344 Rats, Biochemical and Molecular

Roles of Nutrients, Department of Nutritional Sciences, University of Guelph,


Guelph, Ontario, Canada NIG 2W1.
2. Boyonoski, Ann C., et al, 2000, Niacin Deficiency in Rats Increases the Severity
of Ethylnitrosourea-Induced Anemia and Leukopenia, Biochemical and
Molecular Action of Nutrients, Department of Human Biology and Nutritional
Sciences, University of Guelph, Guelph, Ontario, Canada N1G.
3. Wong, Donna L., et al, 2000, Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume 1,
Jakarta, EGC.

Anda mungkin juga menyukai