Anda di halaman 1dari 2

PJTL EDITION

KORAN CAK
6 April 2014
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI ITS

Berburu Ilmu di Radar Surabaya


SURABAYA Peserta Pelatihan Jurnalis Tingkat Lanjut Fakultas Teknologi Informasi ITS sangat beruntung karena di hari pertama pelatihan, peserta mendapatkan kesempatan berkunjung ke kantor redaksi Radar Surabaya. Radar Surabaya merupakan salah satu media cetak ternama di kota Pahlawan ini. Kedatangan peserta ini disambut hangat oleh Penanggung jawab redaksi Radar Surabaya, Ibu Ofi dan Bapak Fail selaku Manajemen Pemasaran. Kemudian peserta mendengarkan pengantar dari ibu Ofi mengenai sekilas tentang Radar Surabaya. Radar Surabaya yang sejatinya bernama Koran Revormasi Suara Indonesia di tahun 98. Mulai 2001 diambil alih oleh Jawa Pos. Radar Surabaya memberikan berita hangat mengenai kota Pahlawan ini, dengan memuat 3 halaman mengenai Surabaya, kemudian tentang Jawa Timur, Ekonomi, kuliner dan masih banyak lagi. Saat ini halaman yang sedang ramai diminati yakni panggung demokrasi, ujar Ibu Ofi. Materi pun dilanjutkan oleh Bapak Fail, beliau banyak menekankan tentang sosok Wartawan. Wartawan, bisa dibilang salah satu profesi yang cukup unik. Dimana kebanyakan yang dapat bertahan bertahun-tahun dengan profesi ini hanyalah orang-orang yang memang hobi dengan hal-hal jurnalistik. Namun dibalik itu semua banyak hal-hal menarik yang mungkin tidak dapat diduga sebelumnya. Salah satunya adalah memburu sebuah moment. Ketika ada orang kecelakan, foto dulu baru meolong, ujar beliau. Mungkin kedengarannya tidak manusiawi, namun beliau menegaskan ketika menjadi seorang wartawan bertingkah-lakulah layaknya wartawan. Selain itu beliau juga mencontohkan bagaimana mencari informasi dengan melakukan penyamaran. Kalau mencari berita unik tentang perceraian ya duduk bergabung dengan orang-orang disana, kemudian mengakrabkan diri, kata Pak Fail dengan sedikit bercanda. Tidak hanya itu, Pak Fail juga menceritakan pengalaman-pengalamnnya dalam memuat berita. Mulai dari harus berurusan dengan Keluarga Cendana, Dialarang keluar kantor selama 2 minggu, berurusan dengan TNI hingga ditantang berkelahi. Selain bercerita tentang pengalamannya yang wah ditelinga peserta, beliau juga berbagi ilmu bagi wartawan pemula. Dalam minggu pertama, diharuskan mencari berita apa saja, setelah menulis dan diberikan kepada redaktor, jika memang sesuai akan dimuat di media cetak, kemudian wartawan tersebut harus membaca, meneliti, dan belajar dari berita yang sudah dimuat tadi. Seiring berjalanya waktu, jika sudah sesuai dengan harapan redaktor maka wartawan-wartawan pemula tadi akan dibagi menurut posting-posting, seperti krminal, ekonomi dan lain-lain. Selain itu dalam mencari berita, seorang wartawan bisa mendapatkan berita karena penugasan, namun bisa juga dari sekedar hunting saja. Ada pula kasus wartawan yang hanya mendapatkan foto kejadian tanpa informasi mengenai kejadian tersebut. Hal ini bisa dikarenakan narasuber belum dapat dihubungi. Dalam hal ini wartawan dapat menceritakan tempat, dan proses pengambilan gambar tanpa memberikan opini karena sebuah berita harus bisa dipertanggung jawabkan. Kasus lain seorang wartawan yang kurang berpengalaman adalah setelah susah payah mewawancarai narasumber ternyata ber

Jumat (4/4) Peserta PJTL mendengarkan berfoto di kantor Radar Surabaya


itanya tidak dimuat di media cetak. Kegagalan dalam melakukan wawancara bisa dikarenakan kesalahan wartawan, atau pun narasumber. Wartawan memberian pertanyaan yang kurang mendalam dan narasumber yang menjawab terlalu panjang (ngelantur), ujar Pak Fail. Setelah puas berbagi ilmu dengan Pak Fail, peserta dibagi dalam beberapa kelompok. Kemudian masing-masing kelompok mendatangi karyawan yang sedang bekerja untuk bertanya-tanya langsung. Kelompok 5 mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai salah satu layouter yang bernama Rizal. Disini kelompok 5 menanyakan bagaimana ketentuan dalam layouter sampai dengan bagaimana kerja dari seorang layout. Saya sehari bisa 4 sampai 5 halaman dalam mendesain layout, jelas Rizal, salah satu layouter Radar Surabaya. Rizal juga menuturkan bahwa dalam melayout haru memperhatikan headline, foto A, foto B dan masih banyak lagi. Layouter redaksi Radar Surabaya mengaku setiap hari mendapatkan tugas melayout halaman yang berbeda-beda. Kadang-kadang desain layout olahraga, panggung demokrasi itu semua pembagiannya tidak tentu ujarnya. Setelah cukup lama berbincang, peserta pun berpamitan untuk pulang. Diakhiri dengan foto bersama serta penyerahan souvenir. (mrf/ava)

Mengisi Akhir Pekan dengan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut


SURABAYA Bagi sebagian orang akhir pekan adalah waktu tepat untuk menjauh dari kepadatan rutinitas sehari-hari. Namun tidak bagi para peserta Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut FTIF ITS. Sabtu 5/4 merupakan hari kedua dalam kegiatan pelatihan. Peserta datang pukul 07.30 untuk melakukan regristrasi dan materi dimulai 30 menit sesudahnya. Materi pertama mengulas tentang apa saja yang sudah dipelajari dalam Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar.Sekarang waktunya mengingat apa saja yang sudah kalian dapatkan di PJTD, ujar Asri Ayu selaku pemateri. Asri Ayu tidak sendiri menyampaikan materi karena dalam penyampaian materi PJTL kali ini berbeda dengan penyampaian materi pada PJTD. Penyampaian materi kali ini dibawakan oleh 2 orang, Asri Ayu memiliki partner yang bernama Friska Ayu. Setelah puas bernostalgia dengan PJTD lanjut ke materi kedua. Materi kedua disampaikan oleh Jaharani, menerangkan dengan rinci apa itu Reportase Investigasi, langkah-langkah dalam melakukan investigasi dan masih banyak lagi hal yang menyangkut investigasi. Selain itu materi kali ini juga membahas mengenai Opini. Peserta dituntut untuk membuat opini dengan memilih dari 3 studi kasus yang telah dibagi sesuai nomor urut kelompoknya. Kelompok pertama dan keempat membahasa mengenai Pemilu 9 April 2014. Kelompok kedua dan kelima membahas tentang AEC 2015. Sedangkan kelompok ketiga membahas mengenai Internasionalisasi ITS. Setelah itu masing-masing perwakilan kelompok maju dan membacakan apa opini mereka tentang masing-masing studi kasus sesuai yang telah ditentukan. Ada yang spesial pada materi ketiga, dimana pemateri merupakan salah satu wartawan Radar Surabaya, salah satu media cetak ternama di kota Surabaya. Pematreinya adalah Fatimatuz Zahro, alumni ITS jurusan Statistika. Materi yang diberikan mengenai Media dan Marketing. Iklan sangat penting, beberapa instansi memesan untuk pencitraan mereka dan tidak segan untuk membayar lebih, ujar Fatimatuz Zahro. Tidak haya itu pada materi ketiga ini juga menjelaskan betapa besarnya peluang bisnis pada media cetak dengan adanya pemasangan iklan. Materi ketiga pun selesai, peserta melakukan Ishoma. Setelah Ishoma, materi keempat dimulai. Ini yang paling ditunggu-tunggu peserta, yakni materi Layout. Materi ini dibawakan oleh Ian, Despro ITS 2011. Pertama membahas mengenai Typografi, dimana para diajak bermain-main dengan font. Kemudian berganti ke materi layout. Kalau layout lebih bagus memakai InDesign karena lebih rapi penataannya, ujar Ian sambil menunjukkan contoh hasil layout majalah Vivat. Begitu semangatnya peserta, sampai tidak sadar bahwa waktu materi keempat telah usai. Dilanjutkan dengan materi kelima yang dibawakan oleh Brantas, kru ITS TV. Ini adalah materi yang belum perah didapat di PJTD. Beliau menjelaskan mengenai vieografi jurnalistik. Banyak sekali ilmu baru yang didapat oleh peserta. Seharusnya kita simulasi, tapi saying waktunya tidak cukup, ujar Brantas disela-sela menyampaikan materi. Brantas juga membocorkan bahwa nantinya setelah kegiatan ini, peserta harus membuat video dokumentasi. Ini sekaligus menjadi materi penutup kegiatan PJTL di hari kedua. Setelah materi selesai peserta dipersilahkan untuk pulang, karena besok masih ada hari ketiga kegiatan PJTL. (mrf/ava)

Sosok Pemimpin 2014


Tahun 2014 adalah tahun yang monumental bagi bangsa Indonesia. Bangsa ini akan memilih pemimpin yang akan mendayuh bahtera negara selama lima tahun ke depan. Berbagai cara dilakukan oleh calon pemimpin dari mulai iklan televisi, media sosial, sampai turun langsung atau yang dikenal dengan istilah blusukan. Semua menawarkan sebuah mimpi untuk mencapai Indonesia yang bahagia, tetapi apakah benar seperti itu? Dewasa ini, pemimpin adalah pembicaraan yang sensitif. Setiap mendengar kata pemimpin rakyat Indonesia merasa mulai frustasi. Masyarakat sudah terlalu bosan dengan mimpi-mimpi siang bolong, kepercayaan masyarakat sudah hilang. Embelembel janji yang diberikan saat kampanye tidak terbukti selama menjabat. Hal ini yang membuat masyarakat tak peduli, tokh nasibnya akan tetap sama saja. Sosok pemimpin ideal adalah keharusan untuk bangsa ini sekarang. Pemimpin harus mempunyai integritas, dan dapat membuat dampak yang besar. Selama ini yang dikeluhkan masyarakat memang berkisar tentang perubahan nasib, pemimpin sekarang dirasa belum bisa memberikan dampak yang berarti bagi masyarakat. Tak harus terus blusukan untuk menjadi pemimpin yang baik. Tak harus berasal dari kalangan militer yang banyak mempunyai kekuatan. Tak melulu orang yang sudah tua. Hal yang terpenting sekarang adalah pemimpin mempunyai karakter yang kuat, tegas, berprinsip dan bisa memposisikan dirinya sebagai penggerak. Pemimpin harus bisa menggerakkan rakyatnya, karena pemimpin tanpa dukungan rakyat tak akan berarti apa-apa. Seperti halnya mendiang Kim Jong-il, mantan pemimpin Korea Utara, dan Vladimir Putin, presiden Russia, yang sangat dicintai dan disegani oleh rakyatnya. Terlepas dari citra otoriter kedua sosok tersebut, rakyat tetap mencintainya sebagai pribadi yang tegas. Pelindung negaranya. Pemilu 2014 akan segera menyambut. Tentu, masyarakat Indonesia akan berharap untuk menginginkan Indonesia lebih sudah seharusnya juga para calon pemimpin sadar dengan apa yang akan ditanggung dan diamanatkan kepada mereka. Masyarakat rindu dengan sosok yang dapat mengayomi dan mengubah nasib mereka. (MR)

Fitur Andalan Samsung Galaxy S5, Apa Saja?


Samsung belum lama meluncurkan versi baru smartphone andalannya, Galaxy S5, berlayar 5,1 inci FHD Super AMOLED dan menjalankan sistem operasi Android teranyar versi 4.4.2 (Kitkat). Di antara desainnya yang menarik dan berani tampil beda, fitur-fitur terbarukan ditawarkan oleh Galaxy S5 yang diharapkan bisa mempertahan ke-eksistensi-an Samsung dalam percaturan perangkat mobile high-end dunia. Fitur pertama, Fast Auto Focus. Tanpa menyebut berapa detik fokus otomatisnya dalam pengambilan gambar, Samsung mengklaim auto focus pada Galaxy S5 lebih cepat dan membantu pengguna menangkap momentum-momentum bergerak yang lebih cepat serta tetap fokus. Kedua, S Health. Fitur ini akan membantu pengguna menjaga kebugaran tubuh dengan konsisten. Pengguna bisa mengatur tujuan dan pencapaian dengan bantuan pedometer Galaxy S5 serta pelacakan konstan S Health mengenai kondisi pengguna, jarak tempuh, kalori, kecepatan, dan durasi ketika berjalan atau olahraga lari. Ketiga, MIMO (Multi-Input Multi-Output). Wi-Fi generasi lima 802.11ac dan teknologi MIMO mendukung Galaxy S5 menggunakan dua antena Wi-Fi internal untuk koneksi ganda dan meningkatkan kecepatan Wi-Fi dibanding sebelumnnya. Keempat, Dust & Water Resistant. Dengan sertifikasi IP67, Galaxy S5 tahan terhadap paparan keringan, cairan, air hujan, pasir, dan debu, sehingga melindungi ponsel dalam berbagai aktivitas. Kelima, Finger Scanner. Dengan fitur pemindai jari ini, memungkinkan pengguna menggunakan sidik jarinya sebagai password untuk mengunci dan mengaktifkan ponsel dengan cepat dan lebih aman. Ketika membeli konten dari layanan Samsung, pengguna dapat menggunakan sidik jari saat memasukan password akun Samsung. Keenam, Layar 5.1 inci Full HD Super AMOLED. Dengan fitur ini, layar yang ditampilkan akan lebih terang, jelas, dan mendalam. Di bawah sinar matahari atau dalam kondisi terlalu banyak cahaya, Galaxy S5 tetap memberikan tampilan optimal. Layar akan meredup dengan sendirinya di dalam ruang yang minim cahaya sehingga tampilan tetap nyaman bagi mata pengguna. Terakhir, Adapt Display. Dengan fitur ini, Samsung Galaxy S5 akan menganalisis lampu masuk dan isi yang pengguna lihat dan secara otomatis mengoptimalkan rentang warna, saturasi, dan ketajaman layar. Aplikasi Smart Remote memungkinkan layar akan menyesuaikan denga penggunanya. (NYE)

Selamat Tinggal CDMA

Macam-macam Vendor CDMA


Di tahun 2014 ini adalah tahun-tahun kritis buat layanan CDMA (Code Division Multiple Access). Anggota BRTI Nonot Harsono mengungkapkan Teknologi CDMA sebenarnya sudah berhenti, karena vendornya sudah tidak menjual lagi perangkatnya. Sekarang operator CDMA hanya beroperasi pada perangkat yang ada saja, tidak bisa ditambah dan diperluas. Hal ini memperjelas bahwa kematian CDMA tidak akan lama lagi. Di Indonesia, terdapat 5 operator penyedia layanan CDMA yaitu PT Bakrie Telecom (Esia), PT Smartfren Telecom Tbk (fren), PT Smart Telecom (Smart), PT Indosat Tbk (StarOne) dan PT Telkom Tbk (Flexi). Dari ke-5 nya, sampai saat ini tersisa Smartfren dan Esia yang masih menawarkan produk mereka. Namun operator lain pemilik produk Fren, Smart, Flexi dan StarOne terkesan sudah tidak begitu memberikan banyak support untuk produk tersebut. Bahkan, ada kabar bahwa Telkom dan Indosat juga akan melebur divisi CDMA mereka dengan divisi GSM dan mengem. Walaupun pihak Telkom dan Indosat sudah mulai mengambil ancang-ancang tersebut, namun Smartfren masih bersikeras untuk tetap menggunakan teknologi tersebut. Smartfren atau yang dikenal juga dengan PT Smartfren Telecom merupakan salah satu pemain besar di industri telekomunikasi nirkabel Indonesia yang menggunakan lisensi Fixed Wireless Access (FWA). Selama ini, mereka fokus mengembangkan telekomunikasi dengan jaringan CDMA di Indonesia dengan teknologi EV-DO Revision B-2 yang kecepatan transfer datanya disebut mampu mengungguli teknologi 3,5G. Jika CDMA mati, maka baik pengguna maupun pihak Smartfren akan merugi besar. Hal ini dikarenakan Smartfren masih jadi salah satu penyedia layanan internet yang banyak dicari orang Indonesia. Selain itu, smartphone CDMA yang dibungkus dalam produk Andromax pun banyak dicari orang. Jika diminta pindah ke LTE, maka perangkat ini tak akan bisa lagi digunakan. (JN)

Produk Terbaru Dari PT. Samsung yakni Samaung Galaxy S5

Anda mungkin juga menyukai