Anda di halaman 1dari 13

A. Good Marriage 1.

Definisi Pernikahan Menurut UU no 1 th 1974, Pernikahan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang %etuhanan &ang Maha 'sa. (. )akikat Pernikahan
a. %esatuan *isik Pernikahan merupakan landasan $ang sah bagi terselenggaran$a

anita sebagai suami istri dengan tu!uan

membentuk keluarga "rumah tangga# $ang bahagia dan kekal berdasarkan

kesatuan fisik antara suami dan istri, $aitu berupa relasi seksual $ang dinikmati bersama dengan tidak dilakukan se+ara sepihak. b. %esatuan ,i a Men$atukan !i a berarti men$atukan seluruh keberadaan seseorang men+akup tubuh, !i a dan roh $ang diekspresikan dalam bentuk pikiran, perasaan, emosi, keinginan, kemauan, semangat, gagasan dan !uga kehendak.
+. %esatuan -osial &aitu pen$atuan kedua indi.idu berarti men$atukan dua kesatuan

sosial $ang membentuk suatu kesatuan sosial baru $ang lebih besar.
d. /otalitas /otalitas ditandai dengan kesediaan untuk men$atukan se+ara

!asmani dan rohani, kesediaan untuk saling men+intai, menerima apa adan$a tanpa mempersoalkan latar belakang atau mengungkit0ungkit masa lalu $ang pahit.
e. %omitmen 'ksklusif %omitmen eksklusif berhubungan dengan lo$alitas, $aitu lo$alitas

$ang a aln$a di!utukan kepada keluarga asal "a$ah dan ibu#, setelah menikah akan dialihkan kepada pasangan hidupn$a.

f. %omitmen -eumur )idup

Artin$a pernikahan bukanlah kontrak hukum $ang se aktu0 aktu dapat dibatalkan !ika ada pihak $ang menghendakin$a. %omitmen ini akan melahirkan usaha untuk selalu men!aga keutuhan rumah tangga tersebut. 1. Pandangan Pernikahan
a. %aum 2ptimistik %aum optimistik memandang perikahan sebagai lembaga untuk

membentuk kebahagiaan, keharmonisan, kesetaraan, dan kesuksesan. Mereka menganggap pernikahan sebagai perluasan kepribadian mereka. 2ptimisme mereka senantiasa mendukung anggota keluarga untuk dinamis dan progresif serta memiliki pengharapan.
b. %aum Pesimistik

%aum pesimistik memandang pernikahan sebagai lembaga $ang penuh dengan masalah, mengekang kebebasan, penuh peraturan, memandang rendah dan +enderung meremehkan pernikahan. %aum pesimistik selalu menentang formalisasi dan sakralisasi lembaga pernikahan. 4. Pemenuhan %ebutuhan Pasangan a. %ebutuhan *isiologis %ebutuhan fisiologis $aitu dapat berupa belaian dan sentuhan mesra, pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan. b. %ebutuhan Psikologis %ebutuhan psikologis $aitu dapat berupa kasih sa$ang "afeksi#, rekreasi, pu!ian, men!adi pendengar $ang baik, memberi dukungan dan ungkapan mesra.

3. Mengatasi %onflik 4umah /angga a. ,angan marah bersama0sama Marah pada saat $ang bersamaan merupakan tindakan $ang menghabiskan aktu dan tenaga, sedangkan hasiln$a nihil. %arena itu !ika ter!adi suatu perselisihan, hendakn$a salah satu mengalah dan +ukup men!adi pendengar $ang baik kemarahan pasangann$a sa!a b. Pikirkan saat0saat indah Dengan +ara ini, pasangan akan mengurungkan niat untuk merusak kebahagiaan pernikahan mereka dengan melampiaskan kemarahan $ang tidak bermanfaat +. ,angan bertengkar di tempat umum 5ertengkar di tempat umum menun!ukkan bah a pasangan tersebut gagal dalam mengelola emosi. Pertengkaran di muka umum sama sa!a dengan mengungkapkan masalah rumah tangga kepada mas$arakat sehingga akan menimbulkan aib dan rasa malu. d. Memilah masalah Memilah masalah berarti memberi kesempatan kepada pasangan untuk men$elesaikan masalah sesuai dengan kemampuann$a, serta memberikan kesempatan kepada pasangan untuk mengendurkan tekanan dan mengupa$akan pen$elesaian $ang baik $ang dapat diterima kedua belah pihak. e. ,aga batas %emarahan -etiap orang mungkin akan marah dalam batas tertentu, namun kemarahan perlu dibatasi agar tidak melukai pasangann$a baik se+ara fisik maupun psikis. f. %endalikan emosi Mengendalikan emosi berarti memandang suatu masalah se+ara !ernih kemudian menempatkan masalah sesuai proporsin$a dan men+ari solusi sesuai dengan karakteristik masalah tersebut.

5. Good Parenting 1. Definisi %eluarga %eluarga adalah dua atau lebih indi.idu $ang tergabung karena ikatan darah, hubungan perka inan atau pengangkatan, dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranann$a masing0masing, serta men+iptakan dan mempertahankan suatu kebuda$aan. (. Pola Pengasuhan 2rang /ua "Parenting -t$le# 4utter menggambarkan empat !enis pola pengasuhan orang tua, $aitu 6 a. 2toriter "Authoritarian# Ditandai dengan aturan $ang kaku dan ketat, $ang dapat men$ebabkan depresi pada anak. 2rang tua dengan pola asuh otoriter sangat menekankan kekuasaan tanpa kompromi sehingga seringkali menimbulkan korban sia0sia. Pen$ebab diterapkann$a pola asuh ini dalam keluarga antara lain 6 1# 2rang tua ingin menegakkan iba a atau kehormatan (# 2rang tua tidak mau disalahkan atau menerima kesalahan 1# 2rang tua sebagai pemegang otoritas tertinggi di dalam keluarga 4# 2rang tua ingin memonopoli kebenaran di dalam keluarga 3# 2rang tua ingin membungkam sikap kritis anak $ang dianggap sebagai pembangkangan 7# keinginan untuk memaksakan kehendak )asil penerapan pola asuh otoriter dapat men$ebabkan anak mengalami hal0hal berikut 6 1# tertekan se+ara fisik dan psikis (# kehilangan dorongan semangat !uang 1# +enderung selalu men$alahkan diri 4# +enderung bersikap pasif dan menunggu 3# mudah putus asa dan sering men$alahkan keadaan

7# tidak memiliki inisiatif 7# lamban mengambil keputusan 8# tidak berani mengemukakan pendapat b. /erlalu melindungi "Overprotected# Ditandai dengan timbuln$a sikap perlindungan $ang berlebihan akibat rasa kha atir pada berikut 6 1# )ilangn$a kesempatan anak untuk bersosialisasi 5an$ak orang tua $ang mengantar dan men!emput anak mereka ke sekolah alaupun sebenarn$a anak tersebut sudah +ukup besar dan dapat untuk pergi 9 pulang sendiri. Dengan tidak mengurangi sisi positifn$a, tindakan ini dapat membuat anak terpisah dari komunitasn$a sehingga mengurangi kesempatan anak untuk bela!ar bersosialisasi (# /er+iptan$a ketakutan pada anak 5an$ak orang tua $ang men+iptakan ketakutan anak terhadap dunia luar seolah0olah dunia luar tidak aman, penuh dengan baha$a dan an+aman. Anak di!e!ali berbagai ma+am kemungkinan an+aman baha$a tanpa diberikan solusi bagaimana +ara menghadapin$a. )al ini membuat anak men!adi penakut , merasa tidak aman, atau selalu merasa teran+am se+ara fisik maupun psikis. 1# Anak men!adi terlalu man!a 9 tidak mandiri 2rang tua sering memperlakukan anak mereka $ang sudah besar la$akn$a anak ke+il. :ontohn$a anak $ang sering disuapi saat makan, tanpa sadar sebenarn$a orang tua telah mendidik anak untuk men!adi tidak mandiri. )al ini semakin parah !ika anak !uga menikmati segala bentuk sikap meman!akan dari orang tuan$a. anak.5entuk0bentuk perlindungan $ang berlebihan $ang dilakukan oleh orang tua dapat berdampak pada hal0hal

4# Anak berusaha menghindari tanggung !a ab dan tidak bisa bertanggung !a ab 2rang tua sering lalai dalam membimbing anak untuk bela!ar men$elesaikan masalah $ang mereka hadapi. 5ahkan orang tua lah $ang mengambil alih tanggung !a ab $ang seharusn$a diberikan pada anak. )al ini dapat men$ebabkan anak tidak pernah bela!ar untuk men!adi indi.idu $ang bertanggung !a ab. 3# Anak tidak mampu mengambil keputusan sendiri 2rang tua seringkali tidak memberikan kesempatan pada anak untuk memutuskan sesuatu. Padahal membuat keputusan merupakan titik kritis dimana diperlukan pertimbangan rasional $ang memadukan berbagai argumentasi. )al ini men$ebabkan anak men!adi bergantung kepada orang lain karena tidak terlatih untuk berfikir kritis. 7# Anak hidup dalam kebingungan dan kekha atiran 5an$ak orang tua $ang terlalu kha atir mengenai perkembangan dan perubahan $ang ter!adi pada anak. )al ini men$ebabkan anak tidak per+a$a diri karena merasa seakan0akan ada $ang salah dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka. 7# Pri.asi anak terganggu 2rang tua seringkali terlalu !auh menginter.ensi kehidupan pribadi anak $ang men$ebabkan anak merasa tidak n$aman dan aman di rumahn$a sendiri. 8# %ebebasan anak tidak dihargai 2rang tua seringkali merasa sangat +uriga pada komunitas sosial anak dan melakukan pembatasan $ang berlebihan atasn$a. )al ini men$ebabkan terhalangn$a kebebasan interaksi sosial antara anak dengan komunitas sosialn$a. 9# Men+iptakan pemikiran sub!ektif 2rang tua seringkali melakukan pembelaan dan pemihakan pada anak tanpa mempertimbangkan sisi ob!ekti.itas, kebenaran dan

keadilan. Anakpun terdorong untuk melihat segala sesuatu se+ara sub!ektif dan bertindak semaun$a sendiri karena merasa selalu mendapat pembelaan dari orang tuan$a. +. -erba membolehkan "Permissive# Ditandai dengan kesabaran dan tidak ada penentuan batas0batas, $ang dapat men$ebabkan kontrol impuls $ang buruk. Pada saat ini, pola asuh permissi.e merupakan pola asuh $ang paling ban$ak diterapkan dalam keluarga. )al ini disebabkan oleh 6 1# 2rang tua tidak ingin kehidupan pribadin$a terganggu oleh urusan dan masalah anak mereka. Mereka akan memenuhi semua permintaan anak sepan!ang hal tersebut tidak mengganggu kehidupan pribadi orang tua. (# 2rang tua kurang pengetahuan dan pengalaman karena baru pertama kali men!adi orang tua. 1# 2rang tua ingin membahagiakan anak karena merasa hidup han$a sekali dan mereka ingin anakn$a merasa bahagia dengan men$etu!ui segala permintaan anak. Alasan lain adalah karena orang tua tidak ingin anak merasakan kepahitan hidup $ang dahulu pernah mereka rasakan. 4# 2rang tua seringkali memenuhi semua permintaan anak akibat rasa bersalah karena merasa tidak memberikan perhatian $ang +ukup pada anak, +ontohn$a pada orang tua $ang sibuk dengan peker!aan dan han$a memiliki sedikit aktu luang untuk anak mereka. Dampak dari pola asuh ini pada anak adalah 6 1# 5erbuat sekehendak hati dan selalu memaksakan kehendak (# /idak mampu mengendalikan diri 1# /ingkat kesadaran terhadap lingkungan rendah 4# -ulit membedakan baik dan buruk 3# %emampuan berkompetisi rendah 7# /idak mampu menghargai prestasi dan ker!a keras

7# Mudah putus asa 8# Miskin inisiatif dan da$a !uang rendah 9# /idak produktif dan hidup konsumtif 1;# -ulit mengambil keputusan d. A+uh tak a+uh "Indifferent# Ditandai dengan penelantaran dan tidak adan$a keterlibatan $ang men$ebabkan perilaku agresif. 2rangtua sangat tidak ikut +ampur dalam kehidupan anakn$a serta tidak akan pernah tahu keberadaan anak mereka dan tidak +akap se+ara sosial, padahal anak membutuhkan perhatian orang tua ketika mereka melakukan sesuatu. Anak ini biasan$a memiliki self esteem $ang rendah, tidak de asa dan diasingkan dalam keluarga. Pada masa rema!a mereka mengalami pen$impangan0pen$impangan perilaku, misaln$a suka tidak masuk sekolah, kenakalan rema!a. Dengan demikian anak menun!ukkan pengendalian diri $ang buruk dan tidak bisa menangani kebebasan dengan baik. ,adi orangtua $ang tidak menuntut ataupun menanggapi menun!ukkan suatu pola asuh $ang neglectful atau uninvolved. e. /imbal balik "Reciprocal / Democratic# Ditandai dengan pengambilan keputusan se+ara bersama0sama dengan perilaku $ang diarahkan dengan +ara $ang rasional, $ang men$ebabkan rasa per+a$a diri pada anak. Pada pola asuh ini aspirasi tiap indi.idu akan terakomodasi dengan baik sehingga tiap indi.idu akan dihargai sesuai kapasitas dan kapabilitasn$a. Manfaat dari pola perilaku ini adalah 6 1# Menghormati perbedaan pendapat (# Membangun dan membina dialog 1# Menghindari sikap mau menang sendiri 4# Memupuk persaudaraan dan persahabatan 3# Mengedepankan sikap tenggang rasa

7# Membangun ker!a sama 7# Menumbuhkan sikap kritis 8# Menghormati kesetaraan peran 9# Mengembangkan potensi diri 1. )ambatan 9 Gangguan dalam Proses Pembentukan 'mosi Anak
a. %emarahan orang tua b. Anak dibebani rasa bersalah +. 2rang tua men!adi teladan sikap putus asa d. Penanaman nilai0nilai buruk

4. %onflik 2rang /ua < 4ema!a a. Pen$ebab Pemberontakan rema!a 1# /ersumbatn$a aspirasi rema!a (# %urangn$a perhatian orang tua terhadap komunitas anak 1# /idak ada pengakuan terhadap eksistensi mereka 4# Perilaku orang tua $ang tidak bisa di!adikan teladan 3# Per+eraian orang tua 7# 2rang tua melakukan pele+ehan dan pengani$aan 7# %ehidupan keluarga $ang tidak harmonis 8# /idak adan$a tokoh panutan dalam keluarga 9# =ingkungan sosial $ang tidak baik 1;# /erlalu ban$ak aktu luang $ang tidak produktif 11# Minimn$a kesempatan untuk mengembangkan potensi diri b. Penerimaan orang tua terhadap rema!a -e+ara emosional keban$akan orang tua tidak siap menghadapi perubahan sikap anak rema!a mereka. >ni merupakan kelemahan umum setiap orang tua di dunia. %etidaksiapan mental para orang tua menghadapi perubahan sikap dan perilaku anak rema!a mereka sendiri men$ebabkan mereka senantiasa diliputi berbagai kekha atiran $ang

mendorong mereka membuat berbagai peraturan sehingga menimbulkan perselisihan Upa$a $ang patut dilakukan oleh para orang tua atau kelompok mas$arakat untuk menghindari perselisihan adalah mengubah paradigma berfikir mereka $ang +enderung memandang rema!a dari sisi negatif dan memosisikan rema!a dalam kelompok ?perusuh@. +. Perubahan paradigma oleh orang tua 1# Para orang tua $ang memandang rema!a sebagai kelompok bermasalah harus berani melakukan introspeksi diri dan mengakui kekeliruan memosisikan komunitas rema!a sebagai kelompok $ang bermasalah. (# Masuk ke dalam kehidupan para rema!a dan memandang kehidupan dari perspektif mereka sehingga dapat merasakan apa $ang mereka rasakan. 1# )indarkan sikap berpura0pura, karena sikap tersebut sangat men!engkelkan rema!a $ang umumn$a senang keterus terangan. 4# Menerima eksistensi kelompok para rema!a apa adan$a tanpa mengaitkann$a dengan berbagai aspek lain $ang berpotensi mendiskreditkan para rema!a. 3# )indarkan sikap menggurui dan merasa paling tahu segala sesuatu. 7# 5erikan penghargaan atau pu!ian $ang tulus terhadap prestasi rema!a $ang memang patut dibanggakan. /indakan ini akan mendorong produkti.itas. 7# -ampaikan kritik dalam bahasa $ang dapat dipahami oleh para rema!a, bukan +a+ian atau tudingan $ang akan membuat mereka tersinggung. 8# ,angan le+ehkan pendapat rema!a meskipun kadang apa $ang mereka kemukakan tampak sepele dan ringan. mereka untuk semakin mema+u prestasi dan

1;

9# =akukan pembinaan, pen+erahan, atau berikan !alan keluar terhadap para rema!a, bukan penghakiman atau menempatkan mereka pada posisi $ang salah. 1;# )indarkan penggunaan kekerasan baik fisik maupun psikis, karena berpotensi menimbulkan +edera fisik dan luka batin $ang sulit disembuhkan. 11# =akukan pendekatan persuasif bukan konfrontatif kepada para rema!a. Dengan merangkul mereka, energi mereka mereka $ang berlebihan dapat diarahkan kepada hal0hal $ang positif dan produktif. 3. Penegakan Disiplin dalam %eluarga a. Pembuatan peraturan $ang konsisten dalam melakukan akti.itas sehari0hari, +ontohn$a pengaturan pembagian setiap hari agar anak tidak merasa kebingungan. b. Pembela!aran disiplin $ang masuk akal, $aitu penerapan disiplin $ang !elas tu!uan dan alasan $ang mendasarin$a. +. Membangun pemahaman. -e!ak ke+il anak terbiasa menutupi rasa +emas dan takut dengan perilaku agresif dan biasann$a akan terus berlan!ut hingga anak besar. Membangun pemahaman $ang baik mengenai alasan dan dampak dari perilaku anak dapat mendidik anak untuk men!adi lebih disiplin sekaligus menga!arkan anak untuk dapat berfikir rasional. d. )adapi realitas. Men!adi orang tua bukanlah peker!aan $ang mudah, ban$ak masalah $ang mungkin dapat ter!adi pada anak sehingga mengakibatkan orang tua men!adi frustasi. -emakin +epat orang tua men$adari realitas $ang harus mereka hadapi, semakin +epat pula mereka dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi $ang paling tidak men$enangkan sekalipun. e. Membangun ker!asama. %eluarga merupakan sebuah organisasi ke+il $ang diarahkan untuk men+apai sasaran $aitu kebahagiaan. -asaran aktu $ang tetap di

11

tersebut dapat di+apai dengan ker!a sama dari tiap indi.idu $ang ada di dalamn$a. ,ika perselisihan ter!adi pada orang tua, sebaikn$a orang tua menghindari untuk berselisih di depan anak apalagi dengan mempersalahkan anak, $ang dapat men$ebabkan anak merasa tertekan karena merasa bah a ia pen$ebab dari perselisihan orang tuan$a.

1(

DA*/A4 PU-/A%A -urbakti, '.5. (;;8. -udah -iapkah Menikah. ,akarta 6 P/ 'leA Media %omputindo

11

Anda mungkin juga menyukai