Anda di halaman 1dari 25

ISTILAH-ISTILAH DAN KONSEP DASAR

Materi Kuliah Sejarah an Teori Gender Semester Ganjil 2013

PERBEDAAN KONSEP WANITA DAN PEREMPUAN


Kata ini dalam bahasa Inggris disebut Women, dan

tidak ada padanan kata lain, sebagaimana dalam bahasa Indonesia. Women merupakan istilah untuk konstuksi sosial perempuan yang identitas feminitasnya diterapkan dan dikonstruksikan melalui penggambaran. Istilah Women tidak memiliki makna sendiri, tapi bergantung pada oposisinya yakni kata Men. Pertanyaannya kemudian, apakah kata women memiliki makna khusus?

Secara sosial, orang tidak dilahirkan

melainkan dijadikan atau dikonstruksikan untuk menjadi Women atau Men. Sehingga, Women seringkali digambarkan sebagai lawan dari Men. Atau dengan kata lain, mereka berada dalam penggambaran yang berlawanan.

Feminin (Perempuan) Tidak terlalu agresif Tidak independen Lebih emosional Sulit menyembunyikan emosi Lebih subyektif Mudah terpengaruh Lebih submisif Tidak menyukai eksakta Mudah goyah menghadapi krisis Lebih pasif Kurang kompetitif Kurang logis Berorientasi ke rumah Kurang terampil berbinis Kurang berterus terang Kurang memahami seluk beluk perkembangan dunia Tidak suka berpetualang Sulit mengatasi persoalan Lebih sering menangis Tidak umum tampil sebagai pemimpin Kurang percaya diri Kurang ambisi Sulit membedakan rasa-ratio Lebih canggung dalam penampilan Pemikiran kurang unggul Kurang bebas berbicara

Maskulin (Laki2) Sangat agresif Independen Tidak emosional Dapat menyembunyikan emosi Lebih obyektif Tidak mudah terpenguh Lebih dominan Sangat menyukai eksakta Tidak mudah goyah dalam krisis Lebih aktif Lebih komfetitif Lebih logis Berorientasi ke dunia Terampil berbisnis Lebih berterus terang Lebih memahami seluk beluk perkembangan dunia Suka berpetualang Mudah mengatasi persoalan Jarang menangis Umumnya tampil sebagai pemimpin Lebih percaya diri Lebih senang pada sikap agresif Lebih mudah membedakan rasa-ratio Tidak canggung dalam penampilan Pemikiran lebih unggul Bebas berbicara

Dalam bahasa Indonesia, kata ini disebutkan

dalam 2 kata yakni wanita dan perempuan. Secara sepintas, memang dapat dikatakan bahwa kedua kata ini tidak menunjukkan perbedaan. Namun, dalam aras ideologi bahasa, maka kata perempuan dan wanita memiliki makna yang berbeda.

Kata perempuan merupakan hasil

penyerapan dari bahasa Sansekerta, yakni dari akar kata empu yang artinya tuan, atau yang dituakan. Sehingga kemudian dijumpai kata perempuan, yang bisa diartikan sebagai yang dituakan atau yang dituankan. Sementara kata wanita berasal dari bahasa Jawa, yakni dari akar kata wani dan tata, yang artinya wani itu berani, tata itu ditata, diatur, dsb. Sehingga kemudian dijumpai kata wanitata, yang

Itu sebabnya, secara ideologis, gerakan

perempuan pasca Orde Baru, lebih memilih kata perempuan daripada wanita. Selain sebagai bentuk perlawanan politik-sosial terhadap pemerintah orde baru yang otoriter, juga sebagai bentuk perlawanan ideologis terhadap tatanan gender di masyarakat Indonesia.

FEMINISME DAN GENDER


Feminisme ialah sebuah perangkat

ideologi pembebasan perempuan atau doktrin persamaan hak perempuan, untuk keluar dari ketidakadilan dan perendahan karena jenis kelaminnya. Sebagai sebuah ideologi, feminisme menawarkan berbagai macam analisis mengenai penyebab, pelaku dari penindasan terhadap perempuan. Feminisme juga menggabungkan berbagai metode analisis dan teori, dengan kata

Feminisme memiliki 7 macam, yakni:


1. Feminisme Radikal

2. Feminisme Liberal
3. Feminisme Marxist 4. Feminisme Sosialis 5. Feminisme Psikoanalisis 6. Teologi Feminisme

7. Ekofeminisme

Gender didefenisikan sebagai kelompok

atribut dan perilaku sosial-budaya baik perempuan dan laki-laki yang merupakan hasil dari konstruksi sosial-budaya masyarakat. Dengan kata lain, gender bukan kodrat tetapi merupakan hasil dari konstruksi sosial-budaya masyarakat (dibentuk oleh masyarakat). Konstruksi sosial-budaya gender merupakan bangunan pemahaman tentang perilaku atau atribut sosial-

Jenis kelamin diartikan sebagai kondisi

alamiah alat-alat kelengkapan reproduksi manusia yang secara kodrat telah ada sejak lahir. Misalnya, perempuan dengan kelengkapan reproduksi seperti vagina, sel telur, rahim dan sebagainya, sementara laki-laki dengan kelengkapan reproduksi seperti penis, sperma dan sebagainya. Jenis kelamin bukan sesuatu yang dapat dipertukarkan.

Secara tegas dikatakan bahwa: Gender merupakan konsep sosial dan

budaya, atau yang desebut juga streotif atau pelabelan terhadap laki dan perumpuan yang dapat berobah atau dirobah. Seks atau jenis kelamin merupakan kodrat manusia yang diciptakan oleh Allah dan tidak dapat dirobah baik pada perempuan maupun laki-laki.

BEBERAPA ISTILAH STUDI GENDER

Androsentisme Keterpusatan pada laki-laki, yang merupakan

rangkaian nilai budaya yang dominan dalam hampir semua masyarakat. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan bias laki-laki dalam pemahaman masyarakat tentang manusia. Bahwa hampir semua pandangan masyarakat itu berpusat pada kepentingan dan kekuasaan laki-laki Androgini Istilah Yunan dari kata andro (laki-laki) dan gyn (perempuan) yang berarti suatu perpaduan psikologis dan fisik atas nilai-nilai feminin dan maskulin. Ia berbeda dengan Hemaprodit yang bersifat fisik saja. Hal ini memiliki kedekatan dengan konsep teologi tentang mahluk sorga itu Androgini. Ia merupakan konsep yang statis yang mengabaikan tema kekuasaan.

Conscientisation (Penyadaran)
Isilah untuk individu menjadi sadar tentang

penderitaan sebagai perempuan, yang merupakan pra-kondisi subyekif untuk tindakan kebebasan. Baru kemudian perempuan melakukan penyadaran kolekif dengan bersama-sama memformulasikan permasalahan dan mempelajari sejarah sosial maupun individual perempuan.

Consensiousness (Kesadaran) Kesedaran suatu kondisi dimana perempuan

menyadari dan memahami kondisi sosial-ekonomi dan politik yang dialaminya. Kesadaran feminis merupakan kesadaran perempuan akan kondisinya sebagai korban dan pihak yang menerima ketidakadilan dalam perlakuan. Discrimination (Diskriminasi) Suatu perlakuan yang tidak menyenangkan terhadap perempuan, akibat keyakinan patriarkhis bahwa perempuan memiliki atribut yang tidak dikehendaki. Diskriminasi ini bisa terjadi karena akibat jenis kelamin atau pemahaman gender tertentu. Misalnya, perempuan bisa ditolak untuk bekerja, karena ia dianggap lebih dominan mengurus rumah dan keluarga.

Divison of Labour (Pembagian Kerja)


Hubungan yang eksploitatif dalam masyarakat dan

dalam produksi ekonomi. Pembagian kerja yang tidak setara antara jenis kelamin disebab karena pembagian kerja berdasarkan seksual. Sehingga, domestik adalah pekerjaan perempuan dan publik adalah pekerjaan Laki-laki. Domesticity (Domestikasi) Ideologi yang menempatkan lingkungan pekerjaan rumah kepada perempuan sebagai tempat mereka yang alami dan tepat. Exploitation (Eksploitasi) Menggunakan pengalaman, kesejahteraan atau ketrampilan orang lain tanpa memberikan penghargaan. Eskploitasi terhadap perempuan terjadi akibat pandangan yang patriarkhis, dimana

Equality (Persamaan) Istilah yang menandakan gagasan bahwa tidak ada

individu yang tidak sama dari yang lain dalam kesempatan atau dalam hak-hak manusia. Family (Keluarga) Pembentukan konsep gender terhadap individu diawali dalam keluarga. Individu dikonstruksikan untuk menjadi perempuan dan laki-laki dalam lingkungan keluarganya, selanjutnya dalam masyarakat juga. Dalam hal ini, keluarga sangat erat dalam pembentukan streotif dan atribut sosial gender masyarakat. Gender Gap (Kesenjangan Gender) Istilah umum untuk perbedaan-perbedaan antara perempuan dan laki-laki dalam pembagiaan kerja dan pendapatan. Bahwa dalam realita perempuan tidak dilibatkan dalam dunia politik, karena ia lebih

Gender Stratification (Stratifikasi Gender) Istilah untuk menandakan terdapat ketidaksetaraan

gender antara perempuan dan laki-laki dalam kelas, status dan pekerjaan. Bahwa terdapat tingkatan dalam perlakuan masyarakat terhadap perempuan dan laki-laki. Mainstream (Arus Utama) Istilah untuk ungkapan publik yang berkaitan dengan reformasi sosial dan legal untuk perempuan. Arus utama merupakan suatu pendakatan integrasionis pada pendekatan feminis, dimana ia mengintegrasikan studi perempuan dalam seluruh kurikulum universitas atau yang lebih dikenal dengan pengarusutamaan gender (Gender mainstreamin). Male Dominance (Dominasi Laki-Laki) Ideologi sosial yang menandakan sistem ganda atau sistem multi dominasi, yakni patriakal, kapitalisme, rasisme dan imperialisme. Dominasi terjadi ketika kekuasaan tidak seimbang atau setara, sehingga

Marginality (Keterpinggiran) Istilah ini merepresentasikan realitas sosial dan

material dari banyak kondisi perempuan. Dimana perempuan selalu berada dalam posisi kelas dua (the second Sex). Kondisi marginal selalu bergantung pada posisi yang ditempatinya. Matriarchy (Matriarkhi) Suatu bentuk masyarakat dimana ibu adalah pemimpin dan bertindak sebagai pembawa garis keturunan. Matriakhal merupakan konsep yang ada sebelum patriakal. Ia adalah masyarakat dimana perempuan menentukan kondisi-kondisi keibuan dan lingkungan dari generasi berikutnya.

Patriarkhi (Patriarkhi) Suatu sistem otoritas laki-laki yang menindas

perempuan melalui institusi sosial, politik, ekonomi dan budaya. Patriarkhi mempunyai kekuatan dari akses lakilaki yang besar terhadap perempuan, dan menjadi mediasi, sumber daya dan ganjaran struktur otoritas baik di dalam maupun di luar rumah. Personal is Political Slogan yang menandakan penolakan terhadap pembedaan antara lingkup domestik dan publik. Slogan ini menekankan basis psikologis penindasan patriarkhis terhadap perempuan, bahwa mengetahui situasi politik perempuan berarti mengetahui kehidupan pribadinya, yang menciptakan hubungan langsung antara sosialisasi dan subyektifitas.

Matrilineal

Masyarakat dengan sistem pewarisan dari pihak ibu

bukan dari pihak bapak. Klan ini hanya bertahan sampai abad ke-19 di Inggris. Sexism (Seksime) Suatu hubungan sosial yang merendahkan perempuan. Paktek sosial yang seksisme bukan hanya membatasi perempuan, namun merupakan sebuah cara yang praktis untuk melakukan pembedaan antara jenis kelamin yang merupakan hasil pembentukan kebudayaan.

Sexual Harassment (Pelecehan Seksual) Perilaku seksual yang tidak diinginkan dari laki-laki

terhadap perempuan. Pelecehan disebabkan oleh relasi kekuasaan yang tidak seimbang antara lakilaki dan perempuan, dimana laki-laki menganggap perempuan sebagai objek. Stereotypes (Sterotif) Sifat-sifat yang cenderung dilekatkan pada individu, kelompok atau objek. Pelekatan pada laki-laki cenderung menciptakan keunggulan, sementara pada perempuan lemah. Subordination (Subordinasi) Subordinasi merupakan gambaran sentral dari semua struktur dominasi inter-personal. Subordinasi menyatakan bahwa perempuan merupakan kelas jenis kelamin yang tergantung di bawah dominasi patriarkhi.

Suffrage (Hak Pilih)

Istilah yang digunakan untuk menggambarkan kampanye

perempuan untuk mendapatkan hak pilih. Hak Pilih ialah hak perempuan untuk ikut serta dalam menentukan dan berpatisipasi dalam pemilihan umum. Violence (Kekerasan) Kekerasan merupakan serangan baik terhadap fisik, seksual dan psikologis. Kekerasan terhadap perempuan adalah setiap perbuatan yang berdasarkan jenis kelamin berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan fisik, seksual atau psikologis, termasuk ancaman perbuatan tertentu, pemaksaan atau perempasan kemerdekaan yang sewenang-wenang,baik yang terjadi di depan umum ataupun yang terjadi dikehidupan pribadi. Kekerasan tersebut dapat terjadi dalam keluarga masyarakat luas, dan juga dapat dilakukan atau dibenarkan oleh negara.

Selesai

Anda mungkin juga menyukai