Anda di halaman 1dari 13

Total Quality Management of Juran

Kelompok 2 Anggita Dwi L Annisaa Y M.H. Nadhif Zikrina

Who is Juran?
Lahir 24 Desember 1904 di Braila-Moldova Inspirasi: Terjadi krisis kualitas dengan industri yang ada

Langkah konkrit: Membantu Jepang di tahun 1945

What Juran thinks


Juran defines quality as fitness for use in terms of design, conformance, availability, safety, and field use. Thus, his concept more closely incorporates the viewpoint of customer.

He focuses on top-down management and technical methods rather than worker pride and satisfaction.
Juran mendefinisikan kualitas sebagai fitness for use dalam sebuah desain, kesesuaian (conformance), ketersediaan (availability) , kesalamatan dan penggunaan dalam lapangan. Jadi, konsep Juran sangat mendekati incorporates dalam pandangan konsumen Juran terfocus kepada top-down management dan metode teknis lebih daripada penghargaan karyawan dan kepuasan

Jurans Three Basic to Progress


1. Achieve structured improvements on a continual basis combined with dedication and a sense of urgency. 2. Establish an extensive training program 3. Establish commitment and leadership on the part of higher management. 1. Mencapai kemajuan/improvement struktur dalam basis yang tergabung secara terus menerus dengan dedikasi dan kesadaran akan urgensi 2. Mendirikan program pelatihan extensive 3. Mendikrikan komitmen dan kepemimpinan dalam bagian management yang lebih tinggi

Jurans Ten Steps to Quality Improvement


1. Build awareness of both the need for improvement and opportunities for improvement. 2. Set goals for improvement

3. Organize to meet the goals that have been set


4. Provide training 5. Implement projects aimed at solving problems. 1. Membangun kesadaran akan kebutuhan improvement dan kesempatan untuk improvement 2. Menetapkan tujuan untuk improvement 3. Mengoorganizir tujuan yang telah ditetapkan

4. Menyediakan pelatihan
5 Melaksankan proyek dengan tujuan menyelesaikan masalah

Jurans Ten Steps to Quality Improvement (contd)


6. Report progress 7. Give recognition 8. Communicate results 9. Keep score 10. Maintain momentum by building improvement into the companys regular systems. 6. Melaporkan perkembangan/progress 7. Memberi pengharagaan 8. Penyampaian hasil 9. Menja Score

10. Memaintai momentum dengan membangun improvement ke sistem regular perusahaan

Pareto Principle

80% of the trouble comes from 20% of the problems

Konsep Trilogi Kualitas Juran

Quality Planning
memenuhi kebutuhan pelanggan / konsumen tentukan market segment (segmen pasar) produk

mengembangkan karakteristik produk sesuai dengan Permintaan konsumen


mengembangkan proses yang mendukung tercapainya karakteristik produk

Quality Control
mengevaluasi performa produk membandingkan antara performa aktual dan target

melakukan tindakan jika terdapat perbedaan / penyimpangan

Quality Improvement
mengidentifikasi proyek perbaikan (improvement) membangun infrastruktur yang memadai

membentuk tim
melakukan pelatihan-pelatihan yang relevan diagnosa sebab-akibat (bisa memakai diagram Fishbone-Ishikawa)

cara penanggulangan masalah


cara mencapai target sasaran

How about Indonesia?


Syarat terlaksana di Indonesia
Setiap perusahaan/organisasi harus secara terus meneurus melakukan perbaikan mutu produk dan pelayanan, sehingga dapat memuaskan para pelanggan. Memberikan kepuasan kepada pemilik, pemasok, karyawan dan para pemegang saham. Memiliki wawasan jauh kedepan dalam mencari laba dan memberikan kepuasan. Fokus utama ditujukan pada proses, baru menyusul hasil. Menciptakan kondisi di mana para karyawan aktif berpartisipasi dalam menciptakan keunggulan mutu.

Implementasi
Dunia pendidikan

Anda mungkin juga menyukai