Anda di halaman 1dari 11

10

Kesadaran Masyarakat, Pendidikan dan Program Berhenti Merokok

10.1. Pengetahuan tentang Risiko Kesehatan


Salah satu argumen tentang konsumsi tembakau adalah bahwa perokok sendirilah yang membuat keputusan untuk membeli rokok berdasarkan pengetahuan yang cukup yang telah dimilikinya (informed decision). Argumen ini didasarkan pada teori ekonomi yang mengatakan bahwa konsumen mempunyai kedaulatan tentang bagaimana membelanjakan uangnya atas dasar pengetahuan tentang biaya dan manfaat yang akan diperoleh dari pembelian tersebut dan bahwa konsumen sendirilah yang akan menanggung beban akibat pembeliannya. Kedua asumsi ini tidak berlaku bagi konsumen produk tembakau dan berbeda dalam tiga hal dengan produk konsumen lainnya1. Konsumen tidak sepenuhnya sadar akan resiko penyakit dan kematian dini akibat keputusannya membeli produk tembakau. Ini merupakan biaya terbesar yang harus dibayar. eberapa faktor penyebab! antara lain karena tenggang waktu "#$"% tahun sejak orang mulai merokok dan timbulnya gejala penyakit. Sebagian besar perokok pemula adalah remaja yang belum mempunyai kemampuan untuk menilai dengan benar informasi dampak merokok. &idak kalah pentingnya adalah kecenderungan perokok pemula untuk menyepelekan biaya yang kelak akan ditanggung akibat adiksi nikotin. 'ereka menganggap bahwa biaya tersebut disebabkan karena kelemahan perokok dewasa untuk memutuskan berhenti merokok ketika masih remaja. 'ereka tidak menyadari efek adiktif nikotin yang sangat kuat yang akan mengikat dan menyebabkan orang sulit berhenti merokok. (rang lain menanggung beban akibat pembelian dan konsumsi rokok oleh perokok. )isamping dampak fisik dan ekonomi pada bukan perokok (perokok pasif)! dampak ekonomi yang harus ditanggung oleh keluarga perokok adalah biaya rutin yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan adiksinya dan biaya sakit akibat merokok. *ada keluarga miskin! beban ekonomi ini dilakukan dengan mengalihkan pengeluaran makanan! pendidikan dan kesehatan untuk membeli rokok. eban tidak langsung pada keluarga miskin adalah hilangnya produktifitas pencari nafkah utama karena sakit atau kematian dini yang berdampak pada turunnya pendapatan keluarga.

*ada produk tembakau! telah terjadi kegagalan pasar yaitu keputusan konsumen untuk membeli produk tembakau tidak didasarkan pada informasi yang cukup tentang resiko produk yang dibeli, efek ketagihan dan dampak pembelian yang dibebankan pada orang lain. Karenanya dibutuhkan inter+ensi pemerintah dalam bentuk legislasi pengendalian dampak tembakau. Studi tentang faktor Studi tentang faktor pengaruh perilaku merokok pada remaja usia 1,$"1 tahun di -awa &imur" menunjukkan keragaman pengetahuan tentang bahaya mengonsumsi tembakau.

Kesadaran Masyarakat, Pendidikan & Program Berhenti Merokok . 11/

0anya 1%1 yang mengetahui adanya 2### bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok3 4alaupun secara umum (561) mereka mengatakan merokok menyebabkan penyakit! hanya 751 yang mengetahui bahwa nikotin di dalamnya mengakibatkan ketagihan. 8mumnya paham bahwa merokok mengakibatkan penyakit! tetapi menyangkal bahwa hal tersebut akan mengenai dirinya. )elapan dari 1# remaja tahu manfaat berhenti merokok! tetapi 2,1 menganggap tidak sulit untuk berhenti merokok. )ampak ketagihan nikotin kurang disadari diantara remaja. Alasan lain yang diberikan tentang mengapa mereka merokok adalah karena harga rokok cukup murah3 separuh perokok remaja membeli rokok secara batangan. 'erokok juga dianggap sebagai hal yang biasa dan normal. Sebagian perokok mengaku mendapat rokok dari keluarga atau temannya dengan mudah tanpa perlu membeli. Sebanyak 6#1 mengatakan bahwa guru mereka merokok di sekolah bahkan ketika sedang mengajar. 4alaupun 5/1 mengatakan ada peraturan larangan! tetapi pelanggaran tidak pernah ditindak. &iga dari 2 pelajar memiliki teman$teman yang merokok dan mengatakan tidak keberatan dengan hal tersebut. Industri tembakau memasuki pasar ketika resiko penggunaannya belum diketahui. Pada saat dampak konsumsi tembakau ditemukan, telah banyak anggota masyarakat yang kecanduan. Faktor adiksi inilah yang sangat menyulitkan pemerintah di berbagai negara untuk menghilangkan produk tersebut dari pasar. Sementara masyarakat telah teradiksi, industri tembakau meneruskan kampanyenya dengan meyakinkan legislator dan masyarakat melalui strategi normalisasi produk tembakau sebagai industri legal mereka berhak memasarkan produk normal yang legal seperti layaknya industri lain. !ormalisasi ini di"u#udkan dengan menggencarkan iklan, promosi, pemberian sponsor, pendanaan program pendidikan dalam etika bisnis, bahkan mendanai unit pelayanan paliatif di $umah Sakit dimana separuh tempat tidurnya diisi korban produk industrinya. Pemasaran industri tembakau berlindung dibalik penormalan produk dan merasionalisasikan epidemi tembakau dengan retorika keliru tentang %pilihan bebas&'. *erokok remaja berpendapat bahwa merokok adalah menarik! memudahkan pergaulan! mudah konsentrasi dan membuat hidup lebih mudah. Alasan yang sama seperti citra yang disampaikan oleh industri tembakau melalui iklan rokok. &ehnik pengiklanan menggunakan subliminal ad+ertising yaitu mengekspos indi+idu pada gambaran produk! nama dagang atau rangsangan produk dagang lainnya dimana indi+idu tidak menyadari bahwa dirinya terekspos. &ehnik ini antara lain ditandai dengan pemanfaatan unsur emosi yang kuat dan pembentukan hubungan yang irasional antara diri dengan produk yang diiklankan 2. *enelitian yang dilakukan oleh 80A'KA dan Komnas *erlindungan Anak tahun "##6 menunjukkan bahwa 751 remaja memiliki kesan positif terhadap iklan rokok! %"1 dapat menyebut lebih dari tiga slogan iklan rokok dan separuh dari remaja merasa dirinya lebih percaya diri seperti dicitrakan oleh iklan rokok%

10.2. Pendidikan Kesehatan 10.2.1. Program Pendidikan di Sekolah

Kesadaran Masyarakat, Pendidikan & Program Berhenti Merokok . 1"#

0ampir 5#1 perokok di Indonesia mulai merokok ketika usianya belum mencapai 1/ tahun 7. *erokok remaja adalah calon perokok jangka panjang dan menempatkan mereka pada kerusakan kualitas generasi dan kematian dini yang sebenarnya dapat dicegah. *emerintah dan sistem pendidikan di dunia pada umumnya memiliki kurikulum anti tembakau berbasis sekolah6. )i banyak 9egara! terutama yang memiliki keterbatasan sumber daya dan dana untuk pendidikan kesehatan! industri tembakau telah memanfaatkan peluang dengan menjual citra tanggung jawab sosialnya melalui program pencegahan merokok bagi remaja (:outh Smoking *re+ention *rogram). *rogram ini tidak efektif! bahkan mendorong remaja untuk mencoba$coba merokok karena memposisikan merokok sebagai kebebasan dan kedewasaan yang sebaiknya tidak dilakukan oleh anak$anak (smoking as an ;adult choice<)5. )i Indonesia! belum ada kurikulum khusus tentang masalah berhubungan dengan tembakau. Informasi bahaya merokok dimasukkan sebagai salah satu topik dalam mata ajaran iologi dan *endidikan -asmani. =lobal :outh &obacco Sur+ey (=:&S) "##7 melaporkan 6 dari 1# siswa S'* di Indonesia mendapat pelajaran bahaya merokok. Sementara hampir 5#1 (65!"1) mahasiswa >akultas Kedokteran mengaku tidak ada kurikulum khusus berhenti merokok! walaupun 5"1 sudah memasukkan pertanyaan tentang kebiasaan merokok pada pasien ketika membuat riwayat penyakit dan %61 memberikan penyuluhan agar pasien perokok berhenti merokok./ *rogram pencegahan dan pelarangan merokok pada anak dan remaja tidak efektif. *rogram ini sejalan dengan promosi industri tembakau yang mengatakan bahwa ;merokok adalah untuk orang dewasa< yang akibatnya justru membuat merokok jadi lebih menarik bagi remaja.1# *rogram pendidikan di sekolah akan efektif bila diintegrasikan ke dalam kampanye yang menyeluruh! yang sekaligus memberikan lingkungan yang mendukung.11 Program Pencegahan Merokok Bagi Remaja12: 1. ?ffektif +ersus &idak ?fektif. ". Kampanye yang disponsori industri tembakau cenderung tidak efektif. !! K"#! ila dikemas *engendalian komprehensif dalam &embakau "#$%K ! K"#! *rogram *encegahan dan pendidikan remaja yang sebagai kegiatan yang berdiri sendiri

&idak memposisikan konsumsi tembakau 'emposisikan konsumsi tembakau sebagai kegiatan berkaitan dengan sebagai ;dewasa< dan dilarang. *esan$ kedewasaan! tetapi sesuatu yang pesannya adalah@ mengenai semua umur <Aemaja dilarang merokok< <'erokok adalah pilihan orang dewasa< <0anya orang dewasa yang boleh merokok< ( oleh merokok setelah dewasa)

Kesadaran Masyarakat, Pendidikan & Program Berhenti Merokok . 1"1

<*atuhilah aturan< <Katakan tidak< )ukungan terhadap peningkatan cukai &idak menyebut sama sekali tentang (dan harga) pentingnya peningkatan cukai (dan harga) !! K"#! "#$%K ! K"#!

)ukungan terhadap larangan total dari 'enekankan pengaruh teman sebagai iklan rokok penyebab utama merokok pada remaja tanpa menjelaskan pengaruh iklan dan promosi rokok yang menargetkan remaja )ukungan Aokok terhadap Kawasan &anpa 'engabaikan Kawasan &anpa Aokok

Barangan pemajangang (display) produk 'enekankan pembatasan akses remaja tembakau dan membatasi rantai penjualan melalui bukti K&*! tanda larangan penjualan untuk anak! kebijakan tentang pembatasan umur untuk merokok 'enekankan bahwa nikotin adalah adiktif 'enggambarkan bahwa merokok adalah <pilihan dewasa<

'endiskusikan resiko merokok bagi semua 'enggambarkan bahwa <remaja merokok< umur merupakan masalah utama 'endorong berhenti merokok pada semua perokok! tua dan muda &idak mendorong berhenti merokok pada umur berapapun

10.2.2. Program Pendidikan Masyarakat


anyak diantara program pendidikan masyarakat yang terjadi di luar lingkungan sekolah@ melalui media! film! pertunjukan seni dan internet. 'edia merupakan sarana yang penting untuk menyampaikan informasi kepada publik dan mempromosikan perlunya pengendalian tembakau. Salah satu sarana pendidikan masyarakat yang efektif dan tidak memerlukan biaya dari pemerintah adalah *eringatan Kesehatan berbentuk gambar di ungkus Aokok (lihat ab 5 tentang Babel *eringatan Kesehatan pada Kemasan *roduk &embakau) @ 'enjangkau segala lapisan ?fek repetitif@ dilihat hampir 7### kaliCtahun oleh perokok yang merokok 1 bungkusChr D 17 batang per bungkus iaya produksi menjadi tanggungan industri rokok! bukan dana pemerintah Sebuah gambar yang jelas! kuat dan besar adalah sejuta kata 'udah dipahami oleh kelompok masyarakat berpendidikan rendah dan buta huruf Studi membuktikan terjadi perubahan pengetahuan! sikap dan perilaku perokok setelah penerapan kebijakan peringatan kesehatan berbentuk gambar

*eringatan Kesehatan yang efektif adalah yang memenuhi syarat berikut@


Kesadaran Masyarakat, Pendidikan & Program Berhenti Merokok . 1""

'inimum menempati %#1 bungkus rokok di bagian atas pada sisi depan dan belakang permukaan lebar! berwarna! dengan spesifikasi bentuk dan ukuran huruf ditetapkan dalam produk hukum *esan menginformasikan dampak penyakit secara jelas. )isertai pesan tulisan tunggal yang menjelaskan gambar &erlihat jelas dari luar! tidak boleh tertutup penghalang )iberlakukan pada semua kemasan )iganti secara periodik

10.&. Program Berhenti Merokok


Ketergantungan terhadap produk tembakau sangat tepat dianggap sebagai penyakit khronis dengan remisi dan relaps. 4alaupun telah dilakukan inter+ensi baik minimal maupun intensif untuk berhenti merokok! tetapi umumnya perokok dengan bantuan berhenti merokok akan mengalami kambuhan dan membutuhkan pengulangan inter+ensi sebelum akhirnya benar$ benar berhasil berhenti merokok1,. Surgeon =eneral Aeport melaporkan inter+ensi farmakologis yang dikombinasikan dengan konseling memungkinkan "#$"%1 perokok untuk tetap berhenti merokok selama 1 tahun setelah pengobatan12. *ersentase keberhasilan tersebut sedikit lebih tinggi dari hasil studi 8ni+ersitas =ajah 'ada tahun "##1 pada perokok kelas menengah ke bawah di beberapa desa di -awa &engah! dimana terapi kombinasi menghasilkan tingkat keberhasilan berhenti merokok selama 1" bulan sebesar 1%1. 4alaupun angka ini masih lebih tinggi daripada inter+ensi dengan nikotin saja (keberhasilan 1" bulan adalah 61) tetapi lebih rendah dari keberhasilan dengan metode konseling saja (161)1%. 9ikotin sangat adiktif. ahkan orang yang cukup berpendidikan dan sangat ingin berhenti! masih mengalami kesulitan untuk berhenti merokok17. Salah satu indikator yang meyakinkan tentang efek adiktif nikotin adalah perbedaan jumlah perokok yang ingin berhenti dan yang berhasil berhenti merokok. &ingkat kesuksesan (success rate) terapi dihitung , bulan! 7 bulan dan 1 tahun setelah inter+ensi. *rogram berhenti merokok di Indonesia belum mendapat perhatian yang cukup karena fokus pengendalian masalah tembakau dewasa ini diprioritaskan pada faktor lingkungan yang sangat mendorong orang untuk merokok dan mencegah orang berhenti merokok. *emerintah belum memberikan perlindungan hukum yang memadai bagi masyarakat untuk menangkal gencarnya iklan rokok! disamping rendahnya harga rokok yang akan mendorong meningkatkan konsumsi. &ambahan lagi! perlindungan menyeluruh terhadap paparan asap rokok orang lain masih belum berjalan dan pendidikan tentang bahaya rokok yang efektif dan menjangkau masyarakat luas melalui peringatan kesehatan berbentuk gambar belum diberlakukan. 4alaupun demikian! upaya membantu perokok untuk berhenti merokok telah dirintis oleh >akultas Kedokteran 8ni+ersitas =ajah 'ada sejak beberapa tahun yang lalu melalui berbagai studi lapangan! program kerjasama dengan *2 untuk memberikan pelatihan bagi petugas *uskesmas dan penyelenggaraan layanan klinik berhenti merokok dengan pendekatan konseling.

Kesadaran Masyarakat, Pendidikan & Program Berhenti Merokok . 1",

&ahun "##5! I)I Eabang 'akassar menyelenggarakan pelatihan program berhenti merokok selama , hari yang diikuti oleh 6%# dokter umum se Sulawesi. *ada tahun yang sama! AS8* *ersahabatan merintis klinik erhenti 'erokok dengan menggunakan inter+ensi farmako terapi. Secara umum! program berhenti merokok di Indonesia masih berada pada tahapan awal dan bersifat sporadis.

10.&.1. Keuntungan Berhenti Merokok


erhenti merokok pada usia berapapun selalu menguntungkan. Semakin cepat berhenti merokok! fungsi paru akan menjadi semakin baik! kematian dan kecacatan karena penyakit akibat rokok dapat dicegah. =ambar 1#.1 menunjukkan fungsi paru yang berjalan bersamaan dengan peningkatan umur pada perokok yang berhenti merokok dan bukan perokok. *ada perokok tetap yang rentan terhadap dampak merokok! fungsi parunya menurun lebih cepat pada umur yang lebih dini dibandingkan bukan perokok. Bebih cepat berhenti merokok lebih baik. Sebagai contoh! berhenti merokok pada usia 2% tahun dapat memperbaiki fungsi paru dan mencegah kecacatan. Sekalipun berhenti merokok dilakukan pada usia lebih lanjut (misal 7% tahun)! fungsi paru masih berpotensi untuk menjadi lebih baik dan umur harapan hidup diperpanjang. 'am(ar 10.1 !ungi Paru )ada Perokok yang Berhenti Merokok dan Bukan Perokok

*erubahan pada tubuh setelah berhenti merokok16@ )alam "# menit @ tekanan darah dan denyut nadi kembali normal
Kesadaran Masyarakat, Pendidikan & Program Berhenti Merokok . 1"2

)alam 5 jam )alam "2 jam

@ kadar (ksigen darah kembali ke normal @ E( dieliminasi dari tubuh

Paru mulai mengeluarkan reak dan kotoran )alam 25 jam @ 9ikotin tidak dapat lagi dideteksi dalam tubuh

Kemam)uan )engeca)an dan )enciuman le(ih (aik )alam 6" jam @ ernafas terasa lega karena bronkhus lebih elastis

nergi le(ih meningkat )alam "$1" minggu )alam ,$/ bulan @ Sirkulasi darah di berbagai bagian tubuh membaik

@ =angguan pernafasan seperti batuk! sesak! membaik

Secara keseluruhan *ungsi )aru meningkat +,10)alam jangka panjang! berhenti merokok memberikan manfaat sebagai berikut15 )alam 1 tahun )alam % tahun @ Aesiko serangan jantung berkurang separuhnya @ Aesiko kematian karena kanker paru dan kanker mulut turun %#1

)alam 1# tahun @ Aesiko kematian karena kanker paru dan stroke menurun sama dengan resiko bukan perokok )alam 1% tahun @ Aesiko serangan jantung menurun sama dengan resiko bukan perokok

10.&.2. "ehnik Berhenti Merokok


Keinginan untuk terus merokok disebabkan karena kuatnya ketergantungan terhadap nikotin. )ibutuhkan kemauan yang kuat untuk berhenti merokok disamping dukungan lingkungan dan bantuan medik. eberapa teknik untuk berhenti merokok adalah@ 1. *endekatan perilaku (dengan konseling) dengan beberapa pilihan@ erhenti seketika (cold turkey) atau erhenti bertahap melalui *engurangan bertahap dari jumlah rokok yang diisap dan *enundaan waktu mulainya merokok setiap hari ". *endekatan farmako terapi@ &erapi *engganti 9ikotin (plester! permen karet! spray dan inhaler). )i Indonesia pada akhir tahun "##, beredar obat 9iFuitin plester (6 mg! 12 mg dan "1 mg). 8ntuk perokok sedang dan berat! pengobatan diberikan selama 1# minggu dengan pengurangan dosis bertahap3 0arga 1 paket tanpa biaya konsultasi adalah Ap 1.265.2##! dan untuk perokok ringan! pengobatan diberikan selama 5 minggu!
Kesadaran Masyarakat, Pendidikan & Program Berhenti Merokok . 1"%

harga 1 paket pengobatan tanpa penghitungan biaya konsultasi adalah Ap 1.#7".7##.$ &ablet upropion yang merupakan obat anti depresan. (bat ini tidak terdapat di pasaran Indonesia. &ablet Garenicline yaitu obat generasi baru yang khusus dikembangkan untuk obat berhenti merokok (9ama dagangnya adalah EhampiH). &idak mengandung nikotin sama sekali. erfungsi agonis parsial yaitu mengikat reseptor nikotin di otak3 nikotin di blok sehingga pelepasan )opamin dikurangi secara parsial. ?fek ini mengurangi gejala <cra(ing< (keinginan yang kuat untuk merokok)< dan <sakau<. Kurangnya )opamin juga mengakibatkan kurangnya kepuasan sesaat yang ditimbulkan rokok (disebut efek antagonis). *engobatan selama 1" minggu (starter pack 1$" minggu! maintenance ,$1" minggu)3 0arga EhampiH masih cukup mahal! per " boH untuk " minggu adalah Ap 6%7!77,. -adi untuk 1 paket pengobatan dibutuhkan biaya 7 H Ap 6%7!77, I lebih dari Ap 2!% juta. ,. &erapi alternatif lain antara lain akupuntur! accupressure dan hipnoterapi.

Kesadaran Masyarakat, Pendidikan & Program Berhenti Merokok . 1"7

$%!"%R P.S"%K%

Kesadaran Masyarakat, Pendidikan & Program Berhenti Merokok . 1"6

4orld ank 1///. )urbing the *pidemic )hapter & http@CCwww1.worldbank.orgCtobaccoCpdfCindonesian.pdf

"

'artini! Santi. 'uji Sulistiowati. &he )eterminants of Smoking eha+ior among &eenagers in ?ast -a+a *ro+ince! Indonesia@ 0ealth! 9utrition and *opulation (09*) )iscussion *aper ?E(9('IES (> &( AEE( E(9&A(B *A*?A 9(. ,". 09*! the 4orld ank! &>I 40(. )ecember "##%. www.worldbank.orgChnp and www.worldbank.orgCtobacco

'ahood! =arfield. &obacco Industry )enormaliJation@ &elling the &ruth about the &obacco IndustryKs Aole in the &obacco ?pidemic. &he 9on SmokersK Aights Association@ 'arch "##2. www.nsra$adnf.ca 'arielly! BiJa. Subliminal Ad+ertising dalam presentasi )ina Kania@ Iklan! *romosi dan Sponsor Aokok@ Strategi 'enggiring Anak 'erokok! Anyer! 1/ -uni "##/ 80A'KA! Komnas * Anak. )ampak Keterpajanan Iklan *romosi dan Sponsor Aokok terhadap Kognisi! Afeksi dan *erilaku 'erokok Anak. -akarta! "##6 S8S?9AS "##2 -udith 'ackay et al. &obacco Atlas. &hird ?dition. &he American Eancer Society! "##/. www.cancer.org ibid &jandra :. Aditama. =0*S@ Smoking 0abits among 'edical Students in Indonesia. -akarta! "##7 40( riefing "##,. &obacco Industry :outh Smoking *re+ention *rogrammes@ A ErritiLue. http@CCwww.ash.org.ukChtmlCconductsCpdfsCyspbriefwho.pdf 4orld Eonference on &obacco or 0ealth "###. School and Eommunity http@CCwww.tobaccofreekids.orgCcampaignCglobalCdocsCprograms.pdf ased *rograms.

7 6

5 /

1#

11

1"

-udith 'ackay et al. &obacco Atlas. &hird ?dition. &he American Eancer Society! "##/. www.cancer.org 8.S. )epartment of 0ealth and 0uman S er+ices. Aeducing &obacco 8se@ A Aeport of the Surgeon =eneral$AHecuti+e Summary. Atlanta! =eorgia@ 8.S. )epartment of 0ealth and 0uman Ser+ices! Eenters for )isease Eontrol and *re+ention! 9ational Eenter for Ehronic )isease *re+ention and 0ealth *romotion! (ffice on Smoking and 0ealth! "###. Ibid :urekli et al. 9ew 4ays of 0elping *oor Smokers to Fuit in Eentral -a+a! Indonesia. ?conomicc of &obacco Eontrol *aper 9o. 1/. &he 4orld ank! "##2 Indonesia. )epartemen Kesehatan AI! )irektorat -enderal ina Kesehatan 'asyarakat. >akta &embakau Indonesia@ )ata ?mpiris untuk Strategi 9asional *enanggulangan 'asalah &embakau. -akarta@ )epkes! "##2

1,

12 1%

17

16

&jandra : Aditama. 'asalah 'erokok dan *enanggulangannya. :ayasan *enerbiyan I)I bekerjasama dengan *)*I dan B',. -akarta! "##1

15

Gibrant Bife. 0ow to Stop Smoking for Bife. Gibrant Bife@ Special Issue no date! p.7. www.+ibrantlife.com

Anda mungkin juga menyukai