Anda di halaman 1dari 21

CASE

STATUS PSIKIATRI

Disusun Oleh :
Widia Trisusanty 1102005290

Pembimbing :
dr. Prianto Djatmiko, SpKJ

KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN JIWA


RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN
PERIODE 05 APRIL - 08 MEI 2010

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI


JAKARTA

STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS
Nama

: Ny. S

Jenis Kelamin

: Perempuan

Umur

: 33 Tahun

Tempat/Tanggal Lahir

: Aceh / 1977

Agama

: Islam

Bangsa/Suku

: Indonesia/ Aceh

Status Pernikahan

: Menikah

Pendidikan Terakhir

: SD

Pekerjaan

: Penah bekerja

Alamat

: Jln. Klender Kebon Singkong

Tanggal Masuk RSJSH

: 7 April 2010

Riwayat Perawatan
1. Tahun 2007 pasien di rawat di RSJ Marzuki Mahdi Bogor selama 3 minggu,
pulang karena keadaannya sudah membaik (umur 30 tahun)
2. Tahun 2007-2010 pasien berobat jalan di RSJ Marzuki Mahdi Bogor,
pengobatannya tidak teratur karena pasien pulang ke Aceh
3. 7 April 2010 pasien dirawat di RSJ DR. Soeharto Heerdjan jakarta, (umur 33
Tahun)
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Autoanamnesa

: tanggal 16 April 2010 pukul 10.00, pukul 16.00 di ruang

Cempaka
Alloanamnesa

: tanggal 16 April 2010 (dengan Tn. MS kakak pasien )

A. Keluhan Utama/Alasan Perawatan/Alasan Berobat


Pasien emosian, tertawa dan berbicara sendiri serta tidak melakukan aktifitas
sehari-hari seperti mandi dan mengurusi anak sejak tujuh hari SMRS

B. Riwayat Gangguan Sekarang


Menurut keterangan kakak pasien, kira-kira satu minggu sebelum masuk
RSJSH pasien selalu marah-marah, menangis sendiri, lebih sering menyendiri,
berbicara kacau dan bicara sendiri serta tidak lagi mengurusi anak-anaknya.
Pasien menyadari sedang berada di RSJSH grogol tapi menurut pasien alasan
pasien masuk RSJSH adalah karena untuk mengobati sakitnya yang kambuh,
Pasien mengaku sebelum dibawa ke RSJSH mendengar suara-suara aneh yang
tidak tahu asalnya, menurut pengakuan pasien suara tersebut mengatakan kalau
pasien bersalah telah meninggalkan anak-anaknya, hal ini yang menyebabkan
pasien tidak bisa mengontrol emosinya dan sering menangis jika mendengar
suara-suara tersebut dan pasien selalu teringat anaknya dan merasa berdosa dan
harus bertanggung jawab telah meninggalkan anak-anaknya, serta pasien sering
melihat bayangan yang tidak tahu wujudnya. Mengenai emosi, menurut pasien
emosinya wajar walaupun pasien mengakui sering menangis dan marah. Tapi
setelah tinggal beberapa hari di RSJSH dan minum obat teratur pasien mengaku
sudah sembuh, sudah tidak ada lagi bayangan ataupun suara yang sering ada,
pasien juga sudah tidak emosian lagi, tapi karena khawatir tidak ada yang
mengurusi anak-anaknya pasien suka menangis walau tidak sesering dulu
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Gangguan Psikiatrik
Menurut kakak pasien, pasien terlihat aneh setelah suami pasien
meninggal dunia, dimana saat itu pasien tengah hamil Sembilan bulan anak
ketiganya, hal ini menyebabkan pasien depresi sehingga mengganggu
keselamatan janin didalam kandungannya dan mengharuskan pasien untuk
melakukan persalinan secara section caesaria. kejadian ini berawal tahun
2007. Dari kejadian itu pasien mengaku sangat terpukul Sehingga akhirnya
pasien suka sedih jika mengingat kejadian yang dialaminya, merasa gelisah,
cemas, berbicara sendiri, sulit untuk bersosialiasi dengan orang disekitarnya
Pasien dirawat di RSJ Marzuki Mahdi Bogor, karena pasien mulai
berlaku aneh, suka bicara sendiri, yang membuat kakak pasien merasa takut,
pasien tidak ingat makan bila tidak diingatkan, tidak mau melakukan kegiatan
sehari-hari lagi, tidak sholat, mengurus anak, menjaga toko dan lebih suka
menyendiri sambil ngomong-ngomong sendiri, sering menangis dan marah-

marah tanpa alasan. Selama 3 minggu pasien dirawat di RSJ Marzuki Mahdi
Bogor emosi pasien sudah bisa dikendalikan, dan pasien mengaku
perlakuannya itu salah, dan pasien dibawa pulang ke rumah.
Dari tahun 2007-2010 setelah pasien keluar dari RSJ Bogor pasien
dirawat jalan, dan keluarga memulangkan pasien ke Aceh dengan alasan
untuk menenangkan pikiran pasien. Ternyata di Aceh tidak ada yang
mengurusinya dan mengontrol pengobatan pasien, pasien pulang kembali
kejakarta karena tidak betah dan berniat untuk melanjutkan usahnya kembali,
tapi setelah pasien sampai di Jakarta sakitnya menjadi kambuh kembali.
Menurut

pengakuan

kakak

pasien,

pasien

sering

sekali

membanggakan dirinya hebat sudah bisa membesarkan anaknya sendirian


tanpa suami, sudah bisa membeli rumah, kalo makan biasanya ditempat
mahal tidak selera makan kalo makanannya biasa saja, pasien menganggap
dirinya bisa membaca pikiran orang lain, dan orang tersebut sedang
membicarakan pasien kalo pasien orang hebat hebat. Pasien menjadi kacau,
sudah tidak bisa mengurusi dirinya sendiri, dan anaknya, pasien menjadi
emosi, marah dan menangis sendiri, dimana pasien menjadi kurang bisa
bergaul dengan orang yang ada disekelilingnya. menurut pengakuan kakak
korban yang didengar dari tetangga bahwa pasien sempat ingin mengcekik
leher anaknya,dan hal ini berhasil diselamatkan oleh tetangga. pasien sering
membanggakan dirinya jika telah memberikan sedekah kepada orang lain.
Saat itu juga kakak pasien membawanya ke RSJ. DR. Soeharto
Heerdjan, dan anak nya dirawat dari tanggal 7 April sampai sekarang, selama
dalam perawatan pasien masih merasakan ada yang membisik-bisikannya,
tapi pasien tidak dapat mengidentifikasi asal suara tersebut, dan melihat
sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain, serta pasien tidak bisa mengontrol
emosinya yang terkadang membuat pasien teriak dan menangis sendiri sekitar
7 hari pasien dirawat pasien mengaku sudah sembuh tidak ada yang
membisik-bisikkan nya lagi (halusinasi auditori), dan tidak pernah melihat
yang orang lain tidak melihat (halusinasi visual), dan sudah bisa mengontrol
emosinya, sudah melakukan aktivitas sendiri seperti mandi, berpakaian,
makan pun menjadi teratur.
Menurut kakak pasien, pasien suka merokok walau tidak sering, tetapi
saat ditanyakan ke pasien, pasien tidak mengakui kalau pasien suka merokok.

Menurut kakak pasien dan pasien bahwa pasien tidak pernah mengkonsumsi
narkoba serta minum alkohol
2. Gangguan Medik
Menurut keterangan dari kakak dan pasien sendiri, pasien belum pernah
mengalami kecelakaan, dan menderita penyakit yang serius, tetapi tujuh
bulan sebelum pasien mulai menunjukan gejala psikiatri pasien menjalani
operasi Sectio Caesaria.
3. Penggunaan Zat Psikoaktif Dan Alkohol
o Pasien merokok tapi tidak sering
o Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan
meminum alkohol
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1.

Riwayat Perkembangan fisik


Semasa hamil ibu pasien tidak pernah sakit. Pasien lahir cukup bulan,
ditolong oleh bidan kampung, lahir spontan, tidak ada trauma dan cacat
bawaan.

2.

Riwayat perkembangan kepribadian


A.

Masa Kanak Awal (0 3 tahun)


Masa ini dilalui dengan baik, pasien tidak pernah sakit serius, tumbuh
kembang normal seperti anak normal seusianya

B.

Masa Kanak Pertengahan (3 11 tahun)


Pasien merupakan anak yang supel dan banyak teman, prestasi
belajarnya mencapai puncak saat SD kelas I sampai VI. Selain itu
biasabiasa saja, tidak pernah tinggal kelas, tumbuh kembang baik
dan normal seperti anak sebayanya

C.

Masa Kanak Akhir (pubertas dan remaja)


Pasien tumbuh seperti anak lainnya, dan pasien mudah bergaul dan
ceria

3.

Riwayat Pendidikan
o

SDN xxx, pasien tidak pernah tinggal kelas.

SMP xxx, saat naik kelas 2 pasien putus sekolah karena tidak ada
biaya dari keluarga

4. Riwayat Pekerjaan
o Pasien bekerja sebagai pedagang plastik di Pasar Rawasari
5.

Riwayat beragama
Pasien beragama islam, berdasarkan pengakuan kakak pasien, pasien kurang
taat beribadah.

6.

Riwayat kehidupan sexual dan perkawinan


Pasien menikah dengan seorang laki-laki, memiliki 3 orang anak (2 orang
laki-laki dan 1 orang perempuan). menurut keterangan kakak pasien, pasien
adalah orang yang sangat sayang terhadap suami dan anak-anaknya.
kehidupan rumah tangganya bahagia dan berkecukupan, Usaha pasien sangat
maju, sehingga pasien dan suaminya mampu membeli rumah di daerah
klender,dan kendaraan. Sejak suaminya meninggal tiga tahun yang lalu,
pasien terlihat aneh, tidak mengurusi anaknya, dan sering menghabiskan
uang.

E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara, 2 laki laki dan 3
perempuan, seluruh saudara kandung pasien masih hidup kecuali orang tua
yang sudah meninggal. Pada saat pasien berumur 5 tahun ibu pasien
meninggal karena penyakit yang tidak diketahui dan pada saat pasien
berumur 17 tahun ayah pasien meninggal karena penyakit.
Dari pengakuan kakaknya didalam keluarga mereka hanya pasien
yang mengalami gangguan kejiwaan.
Setelah orangtuanya tidak ada, pasien tinggal bersama kakak
tertuanya sampai pasien menikah dan pindah ke Jakarta, menurut pengakuan
kakak pasien, selama pasien tinggal bersamanya tidak ada perubahan tingkah
laku atau tanda-tanda keanehan yang ditunjukkan pasien.

Pohon Keluarga

Keterangan:

Laki laki
Perempuan

pasien
telah meninggal

dunia

F. Situasi Kehidupan Sosial Sekarang


Sekarang perempuan berusia 33 tahun, anak ke 4 dari 5 bersaudara, bekerja
sebagai pedagang plastik SMRS, pasien bertempat tinggal di Klender Kebon
Singkong, telah menikah dan mempunyai tiga orang anak, tiga tahun yang lalu suami
pasien meninggal karena sakit, saat itu pasien sedang mengandung anak ketiganya
dan sedang hamil Sembilan bulan. Beberapa hari setelah ditinggalkan suaminya,
pasien terlihat depresi berat sehingga mengganggu keadaan janin didalam rahimnya,
dimana pasien diharuskan melahirkan anaknya dengan cara section caesaria. Ketiga
anak pasien sekarang tinggal bersama kakak pasien, didaerah klender. Anak pertama
masih berumur 5 tahun, anak kedua berumur 4 tahun, dan yang ketiga berumur 3
tahun.
Selama sakit pasien tinggal bersama kakak tertuanya di Bogor, tapi kadangkadang pasien kembali ke Jakarta untuk mengurusi toko dan anaknya.
Pasien dirawat di RSJSH sejak tanggal 7 April 2010 sampai sekarang dengan
pembiayaan ditanggung oleh kakak pasien.

III. STATUS MENTAL


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan Umum
Pasien seorang perempuan, berusia 29 tahun, berpenampilan fisik
sesuai dengan usianya berkulit sawo matang, berambut sepundak yang
ditutupi dengan jilbab, pada saat wawancara pasien memakai baju muslim
warna putih bermotif bunga dan celana panjang berwarna hitam serta beralas
kaki sandal jepit. Kebersihan dan kerapihan diri baik, ekspresi wajah pasien
baik, kontak mata baik dengan pewawancara. Pasien kooperatif dalam
menjawab semua pertanyaan yang diajukan, menjawab dengan cepat dan
sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Pasien banyak bicara menceritakan
dirinya.
2. Kesadaran
Kesadaran Neurologis

: Compos Mentis

Kesadaran Psikiatrik

: terganggu

3. Perilaku dan Aktivitas Motorik


Sebelum Wawancara

: Pasien sedang duduk dan memperhatikan


kegiatan TAK bersama pembimbing dan
teman-temannya

Selama Wawancara

: Pasien duduk dengan tenang dan menjawab


semua Pertanyaan dengan baik.

Sesudah Wawancara

: Pasien mengobrol bersama teman-temannya


Sambil menikmati makan siang

4. Sikap Terhadap Pemeriksa

: kooperatif, tenang, wajar, bersahabat, terus


terang.

5. Pembicaraan

: Pasien menjawab semua pertanyaan yang


diajukan. kadang-kadang pasien berinisiatif
untuk bertanya.

B. Alam Perasaan
1.

Suasana perasaan (mood)

2.

Afek/ekspresi afektif

: normothym, bicara sesuai dan nadanya pelan

a. Arus

: cepat

b. Stabilitas

: stabil

c. Kedalaman

: dalam

d. Skala Diferensiasi

: luas

e. Keserasian

: serasi

f. Pengendalian

: cukup

g. Ekspresi

: terbatas

h. Dramatisasi

: ada

i. Empati

: dapat dirasa-rasakan

C. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi

: visual dan auditorik

2. Ilusi

: Tidak ada

3. Depersonalisasi

: Tidak ada

4. Derealisasi

: Tidak ada

D. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan

: Sesuai dengan tingkat pendidikan

2. Pengetahuan Umum

: Baik (mengetahui nama presiden sekarang)

3. Kecerdasan

: Baik (bisa menghitung angka dari 10-20)

4. Daya Konsentrasi

: Baik (mampu menyebutkan kembali kalimat


Yang diucapkan oleh dokter muda)

5. Perhatian

: Baik

6. Daya Ingat Jangka Panjang

: Baik (pasien ingat tanggal lahirnya)

7. Daya Ingat Jangka Pendek

: Baik (pasien ingat menu makan pagi)

8. Daya Ingat Sesaat

: Baik (pasien ingat nama yg mewawancara)

9. Daya Orientasi Waktu

: Baik (bisa menyebutkan sekarang waktu pagi)

10. Daya Orientasi Tempat

: Baik (mengetahui kalo sekarang ada di


RSJSH)

11. Daya Orientasi Orang

: Baik (bisa mengenali kalo yang sedang


Berbicara dengan pasien adalah dokter muda)

12. Daya Orientasi Situasi

: Baik (mengetahui kalo sekarang sedang


wawancara)

13. Pikiran Abstrak

: Cukup (mengerti arti peribahasa )

14. Kemampuan Menolong Diri : Cukup (pasien mampu mandi, berpakaian,


makan sendiri)

E. Proses Pikir
1. Arus Pikir
Produktivitas

: cukup

Kontinuitas Pikiran

: Baik (pasien menjawab sesuai pertanyaan,


Dapat bercerita dengan baik, dan tidak
terdapat asosiasi longgar )

Hendaya Berbahasa

: Tidak ada

2. Isi Pikir
Preokupasi

: Tidak ada

Waham

: ada (ide berdosa atau bersalah, rasa


bertanggung jawab atas kejadian yang ada,
dan waham kebesaran )

F. Pengendalian Impuls

: Baik (pasien tidak melakukan hal-hal yang


membahayakan dirinya maupun temantemannya slama diruangan cempaka di RSJSH)

G. Daya Nilai
1. Daya Nilai Sosial

: cukup

2. Uji Daya Nilai

: cukup

3. Daya Nilai Realita

: Terganggu

H. Tilikan

: Derajat II (pasien mengaku sakit saat dibawa


Ke RSJSH tapi saat dilakukan wawancara
pasien mengaku telah sembuh)

I. Reliabilitas

: Dapat dipercaya

IV. STATUS FISIK


A. Status Internus
Keadaan Umum

: Baik

Kesadaran

: Compos Mentis

TD

: 120/70 mmHg

: 102 x/ menit

: afebris

RR

: 20 x/ menit

TB/BB

: 158 cm/60 kg

Kepala

: normocephali, rambut hitam beruban putih, distribusi


merata, tidak mudah dicabut

Mata

: pupil bulat isokor, RCL +/+, RCTL +/+, konjungtiva


tidak anemis, sclera tidak ikterik

THT

: dalam batas normal

Leher

: KGB tidak terasa membesar, trakea lurus ditengah,


tiroid tidak teraba membesar

Toraks

: Cor

: S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : SN vesikuler, Ronkhi -/-, Wheezing -/Abdomen

: Datar, supel, nyeri tekan (-), Hepar dan Lien tidak


teraba membesar

Ekstremitas

: Akral hangat

Kulit

: Tidak ada kelainan

B. Status Neurologis
Tanda Rangsang Meningeal

: Tidak ada

Refleks Fisiologis

: Normal

Refleks Patologis

: Tidak ada

V. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan Pemeriksaan Lab dan pemeriksaan Rontgen
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien seorang perempuan, berusia 33 tahun, berpenampilan fisik
sesuai dengan usianya berkulit kuning langsat, berambut pendek dengan
potongan rapi dan memakai jilbab, pada saat wawancara pasien memakai
baju muslim berwarna putih bermotif bunga dan celana panjang berwarna
hitam serta beralas kaki sandal jepit. Kebersihan dan kerapihan diri baik,
ekspresi wajah pasien baik, kontak mata baik dengan pewawancara. Pasien
kooperatif dalam menjawab semua pertanyaan yang diajukan, menjawab
dengan cepat dan sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Pasien banyak
bicara menceritakan dirinya.

Menurut kakak pasien, pasien terlihat aneh setelah suami pasien


meninggal dunia, dimana saat itu pasien tengah hamil Sembilan bulan anak
ketiganya, hal ini menyebabkan pasien depresi berat sehingga mengganggu
keselamatan janin didalam kandungannya dan mengharuskan pasien untuk
melakukan persalinan secara section caesaria. kejadian ini berawal tahun
2007. Dari kejadian itu pasien mengaku sangat terpukul Sehingga akhirnya
pasien suka sedih jika mengingat kejadian yang dialaminya, merasa gelisah,
cemas, berbicara sendiri, sulit untuk bersosialiasi dengan orang disekitarnya.
Pasien dirawat jalan, karena keadaanya membaik. Pasien dibawa ke
aceh, pengobatannya tidak teratur, membuat sakit pasien kambuh, pasien
pulang kejakarta karena teringat toko dan anaknya. Selama sakit pasien
tinggal bersama kakaknya di Bogor, kadang pasien pulang kerumahnya
dijakarta alasanya untuk mengurusi tokonya dan untuk mengurusi anaknya.
Perilakunya semakin kacau, suka berbicara sendiri, kadang marah,
menangis, dan tidak mengurusi anaknya lagi. Maka keluarga memutuskan
untuk membawa pasien ke RSJ dr Soeharto Herdjan pada 7 april 2010
selama dalam perawatan pasien masih merasakan ada yang membisikbisikannya, tapi pasien tidak dapat mengidentifikasi asal suara tersebut,
menurut pengakuan pasien suara tersebut mengatakan kalau pasien bersalah
telah meninggalkan anak-anaknya, hal ini yang menyebabkan pasien tidak
bisa mengontrol emosinya dan sering menangis jika mendengar suara-suara
tersebut dan pasien selalu teringat anaknya dan merasa berdosa dan harus
bertanggung jawab telah meninggalkan anak-anaknya dan melihat sesuatu
yang tidak bisa dilihat orang lain, sekitar 7 hari pasien dirawat pasien
mengaku sudah tidak ada yang membisik-bisikkan nya lagi (halusinasi
auditori), dan tidak pernah melihat yang orang lain tidak melihat (halusinasi
visual), dan sudah bisa mengontrol emosinya, sudah melakukan aktivitas
sendiri seperti mandi, berpakaian, makan pun menjadi teratur.
Dari pemeriksaan psikiatri dan internus didapatkan :
1. Kesadaran
Kesadaran Neurologis

: Compos Mentis

Kesadaran Psikologis

: Terganggu

Kesadaran Sosial

: Terganggu

2. Sikap terhadap pemeriksa

: kooperatif, tenang, wajar, bersahabat, terus


terang

3. Afek

: cepat

4. Ekspresi Afektif
Stabilitas

: stabil

Pengendalian

: cukup

Empati

: dapat diraba rasakan

Dalam/Dangkal

: dalam

Skala Diferensiasi

: luas

Keserasian

: serasi

5. Gangguan persepsi (persepsi panca indera)


Halusinasi
6. Isi pikir

: Visual, Auditori
: Produktivitas cukup, ide berdosa dan bersalah
Rasa bertanggung jawab, waham kebesaran

7. Tilikan

: Derajat II (pasien mengaku sakit saat dibawa


Ke RSJSH tapi saat dilakukan wawancara
pasien mengaku telah sembuh)

8. Taraf dapat dipercaya

: Dapat dipercaya

VI. FORMULASI DIAGNOSTIK


Aksis I
Berdasarkan ikhtisar penemuan bermakna, kasus ini dapat dinyatakan
mengalami
Gangguan jiwa karena adanya :
Gejala kejiwaan berupa :
o Gejala kejiwaan

: Gangguan persepsi (halusinasi visual,

auditori), kekacauan isi pikiran (waham curiga, waham kebesaran).


o Gangguan fungsi

: Gangguan dalam sosialisasi, gangguan dalam

melakukan aktivitas sehari-hari.

o Distress/keluhan

: sulit tidur, tidak nafsu makan, sering

menangis, marah tanpa alasan, tidak minat melakukan aktivitas,


Gangguan jiwa ini sebagai GMNO, karena
-

Tidak ada gangguan kesadaran neurologik

Tidak ada gangguan kognitif (orientasi dan memori)

Tidak ada faktor organik spesifik yang berhubungan dengan gangguan


jiwanya

Tidak ada gangguan akibat penyalahgunaan obat dan psikoaktif

GMNO ini termasuk Episode depresi berat dengan gejala psikotik, karena
memenuhi kriteria depresi, disertai adanya gejala halusinasi visual,
auditorik, ide tentang rasa bersalah dan berdosa, rasa bertanggung jawab
atas keadaan yang terjadi, waham kebesaran (daya Realita Terganggu)
-

Depresi

Kurang energi dan Menurunnya aktivitas

Kehilangan minat

: Sering menangis sendiri jika teringat anak

Nafsu makan menurun, pola tidur berubah, tindakan mengancam


nyawa orang lain
-

Halusinasi Visual

: Sering melihat yang bayangan, kadangkadang seperti mau membunuh.

Halusinasi Auditorik

Sering

mendengar

suara-suara

yang

menuduh pasien telah melakukan perbuatan


yang salah
-

Ide tentang dosa

: Pasien merasa bersalah dan berdosa telah


meninggalkan anak-anaknya

Pasien merasa bertanggung jawab atas nasib anak-anaknya

Waham kebesaran

: pasien sering membanggakan dia hebat,


kaya, dan anak pejabat.

Menurut PPDGJ III :


GMNO ini adalah F32.3 Episode Depresi Berat dengan gejala Psikotik karena :
Terdapat kriteria depresi berat disertai dengan gejala tambahan lainnya
Terdapat halusinasi visual, audiorik
Terdapat waham kebesaran
Terdapat ide tentang dosa atau rasa bersalah, dan adanya rasa tanggung jawab
atas keadaan yang telah terjadi

Berdasarkan DSM-IV kasus ini digolongkan ke dalam :


AKSIS I

: Gangguan Klinis

AKSIS II

: Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental

AKSIS III

: Kondisi Medis Umum

AKSIS IV

: Problem Psikososial Dan Lingkungan

AKSIS V

: Penilaian Fungsi Secara Global

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I

: Episode Depresi berat dengan Gejala Psikotik

Aksis II

: Tidak ada tanda-tanda gangguan kepribadian dan retardasi mental

Aksis III

: Tidak ada gangguan medik.

Aksis IV

: masalah pekerjaan dan masalah rumah tangga

Aksis V

: Global Assessment of Functioning Scale (GAF) : moderate 60-51

VIII. DAFTAR PROBLEM


1. Organobiologis

: Tidak terdapat faktor herediter

2. Psikologis

: adanya Kriteria depresi


Halusinasi Visual dan auditorik
Waham kebesaran
Ide tentang dosa dan rasa besalah, rasa tanggung jawab

3. Sosiobudaya

: Hendaya dalam fungsi soial dan pekerjaan

IX. PROGNOSIS
Dubia ad Malam
A. Faktor yang memperingan :
o Terdapat faktor pencetus
o Pernah bekerja
o Punya keinginan untuk sembuh dan bekerja
o Ada dukungan keluarga
B. Faktor yang memperberat :
o Serangan telah beberapa kali (kronis)
o Masalah keluarga
o Terdapat kekambuhan

X. PENATALAKSANAAN
1. Farmakoterapi

: Haloperidol (2 X 5 mg)
Triheksiphenidyl (2 X 2 mg)
Chlorpromazin (1 X 100 mg)

2. Psikoterapi

: memotivasi pasien dengan menganjurkan


minum obat
secara teratur agar penyakitnya sembuh

3. Sosioterapi

: memberi nasehat kepada keluarga pasien agar


Mengerti keadaan pasien dan selalu memberi
dukungan kepada pasien, mengikutsertakan pasien
dalam kegiatan RSJSH agar dapat berinteraksi dengan
baik, juga pendalaman agama sesuai dengan
kepercayaannya

XI. CUPLIKAN WAWANCARA


D: Dokter muda Widia Trisusanty
P: Pasien Ny. S
D

: Asalamualaikum buk

: Walaikumsalam dok

: perkenalkan saya widia dokter muda yarsi. Nama ibu siapa?

: ibu S

: Lagi ngapain bu?

: gak ini habis ikut acara

: oh, boleh kita ngobrol-ngobrol sebentar bu?

: boleh dok, dokter mau duduk dimana? Disini atau disitu

: dimana aja bu yang penting bisa buat ibu nyaman

: tunggu sebentar ya dok, saya maw pinjam kursinya

: gimana kabar nya hari ini bu?

: alhamdulilah baik dok, dari kemaren-kemaren jauh lebih baik sekarang

: tadi acara apaan bu?

: TAK

: apa artinya bu TAK?

: terapi aktivitas kelompok

: sudah sarapan belum bu?

: udah dok, tadi makan nasi sama telur

: gimana enak gak bu makanannya?

: tergantung lauknya dok. Maaf ya dok.. Kalo dirumah saya gak biasa makan
yang seperti itu, saya sama anak saya biasanya makan yang enak, biasanya
sih dok sekali makan bisa menghabiskan 50 ribu.

: kalo disini saya gak selera makan

: kenapa bu, kok gak selera makan?

: iya dok karena saya kepikiran sama anak saya terus, soalnya saya gak tahu
anak saya udah makan atau belum di rumah

: gimana tidurnya semalam nyenyak gak bu?

: bisa sih, tapi terbangun

: kok bisa terbangun, kenapa bu?

: ada yang dipikiran. Mikirin ekonomi, hidup perlu ekonomi kan ya dok,
gimana caranya bisa dapet duit tanpa kepala harus capek, badan gak banyak
bergerak, kadang saya teringat keadaan yang lalu-lalu, teringat anak saya dok,
saya sedih gak ada yang ngurusin mereka, apalagi sekarangkan jauh dari
anak, Saya sudah melakukan dosa besar telah meninggalkan mereka.
Makanya saya mau cepet-cepet pulang dari sini.

: emang bapaknya kemana bu?

: suami saya sudah meninggal 3 tahun yang lalu waktu saya mau ngelahirin
Anak Saya yang kecil

: oh maaf ya bu,saya tidak tahu

: emang anak ibu ada berapa?

: tiga, yang pertama dan kedua cowok, yang kecil cewek

: anak saya itu hebat dok, karena saya mengajarinya dengan ilmu saya. Saya
berhasil bisa besarin anak saya sendiri.

: emang ilmu apa yang ibu ajarin?

: ya ilmu saya dok, pokoknya saya seneng banget nanti kalau mereka sudah
besar mereka harus seperti saya

: ibu lahir nya dimana? Tanggal berapa?

: di aceh dok,tahun 77 tapi saya lupa tanggal dan bulannya

: ibu suka mendengar suara-suara kayak bisikan gak?

: gak dok

: kalau dulu suka denger bisikan gak?

: dulu dok waktu saya masih sakit sering.

: suaranya datang dari mana?

: gak tau dok pokoknya ada suara kayak bisik-bisik gitu ditelinga saya

: terus suara itu ngomongi apa bu?

: suaranya kayak ngomongin saya gitu dok, saya dituduh melakukan dosa
besar. Makanya kalo ada suara itu saya jadi takut dan sedih, suka nangis

: kemaren saya liat ibu nangis, kenapa bu?

: saya suka inget yang lalu, sama inget anak, kayaknya kalo saya tangisin
semua beban itu hilang. Hati merasa puas, kalo ditahan-tahani malah jadi
penyakit.

: kalau melihat kayak setan gitu pernah gak bu?

: gak dok

: kalo dulu waktu ibu masih sakit?

: dulu 2 tahun yang lalu, halusinasi itu ada,kayak baying-bayang gitu, kayak
orang yang mau bunuh saya. Takut gitu

: ibu tau ini dimana?

: RSJ Suharto herjan ya dok..

: ya bener,, ibu tau kita lagi ngapain?

: ya ditanya-tanya. Kayak di tv sctv, apa indosiar ya dok?

: ya kayak siaran gossip artis ditanya-tanyain gitu.

: hehehehe

: ibu tau kenapa ibu ada disini?

: gini kemarin waktu saya kesini saya mau jalan-jalan sama anak saya, pas
kakak saya kesini saya Tanya siapa yang mau bawa saya kesini. Kata abang
saya dia yang bawa saya kesini. Katanya kamu disini baik-baik aja anak-anak
kamu aman kok di rumah adek kamu. Jadi saya sedikit tenang gak mikirin
lagi

: disini kan enak bu. Ibu gak perlu repot-repot masak. Kalo makan tinggal
makan, gratis

: disini gratis? Gak juga gratis dok, saya bayar disini seharinya 140 ribu

: emang ibu tahu dari mana?

: kemaren saya liat kakak saya tandatangani surat, ada harga nya dok. Terus
kakak saya bilang kamu disini gak perlu pusing-pusing mikirin apapun
semuanya kakak yang bayar.

: makanya saya disini gak perlu repot kerja

: emang kenapa bu, ibu gak semangat lagi melakukan aktivitas sehari-hari?

: dulu sih gak terlalu, tapi sekarang iya jadi males aja ngelakuin apa-apa.

: ibu bisa baca tulis ya?

: iya pastinya dok

: wah kalo bisa baca tulis, Pasti bisa berhitung juga .. coba bu hitung dari
angka 10 sampe 20

: 10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20

: wah ibu pinter ya, masih bisa berhitung. Kalo bisa berhitung pasti bisa
gambarcoba dong bu gambarin saya jam..

: upah nya apa dok, kalo saya bisa gambar?

: permen, ibu mau?

: gak kalo itu saya bisa beli sendiri dok. Saya mau pulang. Dokter mau
ngejanjiin itu?

: kalo masalah itu nanti saya bilang ke dokter yang merawat ibu kalo ibu
sudah sehat. Nanti saya lihatin gambarnya ibu ke dokter nya siapa tau setelah
ngeliat gambar ibu, dokternya ngizinin ibu pulang.

: ya deh. Mana pulpennya?

: sekarang kan jam 11. Ibu tau jam 11 ini waktunya pagi, siang sore, atau
malam?

: siang dok.

: wah ibu hebat ya, tau semua apa yang saya tanyain.. kalo nama presiden kita
sekarang siapa bu?

: susilo bambang. Pokoknya SBY lah dok. Kayak bapak saya gitu..

: hehehehehe

: seneng nih cerita-cerita sama ibu tapi sayang waktunya udah habis, ibu
harus makan siang. Nanti kita sambung lagi ya bu.. kapan-kapan saya kesini
lagi.. boleh bu?

: ya dok

: makasih ya bu

: assalamualikum

KRONOLOGIS PERJALANAN PENYAKIT


Nama : Ny. S / Umur : 33 tahun / Agama : Islam / Status : menikah
Asal : Aceh / Indonesia / Pendidikan terakhir : SD
RSJ Bogor Tahun 2007
Age : 30 th
Ny. S sedang hamil 9 bln
anak ketiganya. Suaminya
sakit dan tiba-tiba meninggal
dunia. perasaan dan
emosional Ny. S mulai
tergoncang, pasien shock
yang menyebabkan
kehamilannya harus di
segera dilahirkan. Tujuh
bulan setelah kematian
suaminya memperlihatkan
kelakuan yang tidak seperti
biasanya, Ny. S dirawat di
RSJ Marzuki Mahdi Bogor
selama 3 minggu karena
pasien menampakkan
kelakuan yang aneh, suka
bicara-bicara sendiri,
ketawa-ketawa sendiri, suka
menyendiri dan tidak
melakukan kegiatan yang
biasa dilakukakannya seharihari, tidak ingat makan bila
tidak diingatkan. Menangis
sendiri.
Pasien dipulangkan karena
sudah ada perubahan dari
Ny. S

Tahun 2007 -2010


Age : 30-33 th
Setelah pasien dirawat di RS
Bogor, pasien merasa lebih
baik dengan masalah-masalah
yang dihadapinya.pasien
dirawat jalan dan oleh
keluarga pasien di bawa
pulang ke Aceh.
Karena tidak ada yang
merawatnya dan
memperhatikannya. Ny. S
mulai bosan di Aceh dan
berinisiatif pulang kejakarta
karena Ny.S kembali
menjalankan aktivitas seharihari. Hal ini Membuat
pengobatan yang dijalani
Ny.S tidak teratur, membuat
sakit Ny.S kambuh lagi, dan
Ny.S tidak bisa
mengendalikan
emosionalnya. Dan akhirnya
pasien kembali
menampakkan kelakuan
anehnya lagi.
Pasien suka marah-marah,
dan pernah mencoba untuk
bunuh anaknya, tapi
percobaan itu gagal karna
diselamatkan masyarakat
sekitar yang melihatnya.
Selain itu Ny.S juga sudah
mulai urin-uringan, sudah
tidak melakukan aktivitas
sehari-hari, bhkan anaknya
pun ditelantarkannya

RSJSH 7 April 2010


Age : 33 th
Melihat perubahan tingkah
lakunya itu, pasien dibawa
oleh kakaknya ke RSJSH.
Untuk mendapatkan terapi
kembali.saat masuk ke
RSJSH Ny.S tampak tidak
tenang bicara kacau, emosi
tidak stabil, kadang-kadang
menangis, dan Ny. S suka
bicara sendiri.
Pengobatan pun masih
berlangsung sampai
sekarang. Dimana Ny.S
sudah tampak tenang, tidak
menangis-nangis lagi, tidak
berbicara sendiri lagi, dan
sudah kooperatif, mampu
berbicara lancar saat diajak
berbicara dengan dokter
muda.

Anda mungkin juga menyukai