Anda di halaman 1dari 9

ORGANISASI INTERNASIONAL DAN HUBUNGAN DENGAN INDONESIA

A. LATAR BELAKANG Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi tentang interaksi antara beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi negara-negara, organisasi internasional, organisasi nonpemerintah, kesatuan

substansional (kelompok-kelompok atau badan-badan dalam suatu negara), seperti birokrasi dan pemerintah domestik, serta individu-individu. Dalam hubunngan internasional terdapat berbagai pola hubungan antar bangsa seperti : pola penjajahan, pola hubungan ketergantungan, pola hubungan sama derajat antarbangsa. Memiliki arti penting serta sarana hubungan internasional.hubungan yang dapat mengikat dua atau beberapa pihah telah dibuat dalam bententuk aturan yangharus diditaati oleh semua pihak yang mengadakan hubungan dan kerja sama internasional. Ketentuan ini disebut Pacta Sunt Servanda. Perjanjian internasional menjadi hokum terpenting bagi kerjasama internasional Bangsa bangsa di dunia sudah lama melakukan hubungan kerjasama dengan bangsa lain. Ketentuan atas karena perjanjian internasional akan mengakibatkan hokum yang juga sekaligus akanmenjalani kepastian hukum pada perjanjian internasianal hal-hal yang menyangkut hak dan kewajiban antar subjeksubjek hokum internasional. Dari sebagian masyarakat dunia, bangsa Indonesia selalu melakukan hubungan dengan bangsa lainnya. Dalam menjalin hubungan dengan bangsa lain, kita menetapkan politik luar negeri yang "bebas" dan "aktif". Politik luar negeri bebas aktif ini mulai dicanangkan sejak awal merdeka. Bebas artinya bahwa bangsa Indonesia bebas menjalin hubungan dan kerja sama dengan bangsa mana pun di dunia ini. Bangsa kita tidak membatasi hubungan dengan Negara - negara barat saja, juga tidak membatasi dengan bangsa-bangsa timur saja. Indonesia menjalin hubungan dengan semua bangsa di dunia.

Aktif artinya bahwa bangsa Indonesia selalu berusaha secara aktif dalam usaha menciptakan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif berdasar pada landasan konstitusional, yakni tercantum pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945 dan pasal 11 UUD 1945. Dalam perkembangan sejarah bangsa Indonesia, pada masa orde lama (tahun 1959 - 1965) pernah terjadi penyimpangan terhadap politik luar negeri yang bebas dan aktif ini. Saat itu bangsa Indonesia cenderung mengeblok ke Rusia (timur). Pada waktu itu, politik luar negeri Indonesia berporos Jakarta Pyongyang - Peking. Sebagai salah satu perwujudan politik luar negeri yang bebas aktif, bangsa Indonesia pernah menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tahun 1955 dan juga membentuk Gerakan Non Blok bersama beberapa negara Asia Afrika lainnya. Pada umumnya, negara yang telah merdeka dan bedaulat penuh akan mengadakan hubungan dengan negara lain. Setiap negara memiliki perbedaan masyarakat, struktur pemerintah, kepentingan nasional dan perbedaan-perbedaan lainnya. Namun, perbedaan tersebut biasanya menimbulkan suatu kebutuhan yang menyebabkan adanya hubungan internasional. Bahkan tidak bisa dipungkiri bahwa suatu negara yang tidak dapat menjalin hubungan internasional dengan negara lain akan sulit untuk mempertahankan kedaulatannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa hubungan internasional diperlukan karena suatu negara memiliki

ketergantungan dengan negara lain dalam hal memenuhi semua kebutuhan dan menjaga kedaulatan negaranya. Pada makalah ini akan dibahas beberapa hal mengenai hubungan hubungan internasional yang meliputi hal hal yang

melatarbelakangi timbulnya hubungan internasional, kebijakan yang dilakukan Indonesia dalam politik luar negeri dan sengketa sengketa internasional serta berbagai aspeknya.

B. PENGERTIAN HUBUNGAN INTERNASIONAL Definisi Hubungan Internasional menurut para ahli diantaranya : 1. J.C. Johari Hubungan internasional merupakan sebuah tudi tentang interaksi yang berlangsung diantara negara-negara berdaulat disamping itu juga studi tentang pelaku-pelaku non negara yang prilakunya memiliki dampak terhadap tugastugas Negara. 2. Couloumbis dan Wolfe Hubungan Internasional adalah studi yang sistematis mengenai fenomenafenomena yang bisa diamati dan mencoba menemukan variabel-variabel dasar untuk menjelaskan prilaku serta mengungkapkan karateristik-karateristik atau tipe-tipe hubungan antar unit-unit sosial. 3. Mochtar Mas'oed Hubungan internasional merupakan hubungan yang sangar kompleksitas karena didalamnya terdapat atau terlibat bangsa-bangsa yang masing-masing berdaulat sehingga memerlukan mekanisme yang lebih rumit dari pada hubungan antar kelompok. 4. Tulus Warsito Hubungan internasional adalah studi tentang interaksi dari politik luar negeri dari beberapa negara. 5. Drs R.Soerapto Hubungan internasional adalah sebagai spesialiisasi yang mengintegritaskan cabang-cabang pengetahuan lain yang mempelajari segi-segi internasional kehidupan sosial umat manusia. Hubungan internasional adalah interaksi yang berlangsung antara manusia yang satu dengan manusia yang lain yang berasal dari berbagai bangsa di penjuru dunia. Hubungan internasional sering didefinisikan juga hubungan antarbangsa. Hubungan internasional dapat terjadi dalam bentuk hubungan individual, hubungan antarkelompok, dan hubungan antarnegara. Hubungan internasional antarindividu dan antarlembaga sangat dipengaruhi oleh hubungan antarnegara.

C. MACAM-MACAM HUBUNGAN INTERNAS Pola Hubungan Internasional : a. Penjajahan: bangsa yang satu menghisap bangsa lain yang disebabkan oleh perkembangan kapitalisme. Kapitalisme membutuhkan bahan mentah bagi industri dalam negeri, oleh karena bahan mentah itu banyak diluar negeri maka timbul kehendak untuk menguasai wilayah bangsa lain untuk menghisap kekayaan bangsa lain itu. b. Saling ketergantungan : hubungan ini terjadi antara negara-negara yang belum berkembang (negara-negara dunia ke tiga ) dengan negara maju. Negara baru merdeka atau negara berkembang ingin meningkatkan kesejahteraan rakyatnya mereka melakukan hubungan ekonomi , mengembangkan industri dan bersaing dengan negara maju di pasar global. Namun mereka tidak memiliki modal dan tekhnologi, maka negara tadi bergantung kepada modal dan tekhnologi negara maju. Pola hubungan ini dekat dengan neo- kolonoalisme, yaitu usaha menguasai negara lain atas bidang ekonomi, kebudayaan, idiologi atau kemiliteran negara atau kawasan tertentu tapi dengan cara mengindahkan proforma kemerdekaan politis. c. Sama derajat anatar bangsa : hubungan ini dilakukan dalam rangka kerjasama dalam rangka untuk mewujutkan kesejahteraan mereka. Pola hubungan ini sulit dilakukan terutama oleh negara-negara atau bangsa-bangsa yang serba ketinggalan dalam kualitas sumber dayanya, terutama sumber daya manusianya. Terkait dengan hubungan sama derajat sila kedua Pancasila mengajarkan bahwa hubungan antar negara atau antar bangsa harus bertolak pada kodrat manusia. Dalam Pancasila kodrat manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan YME yang merdeka dan sama derajatnya. Oleh karena itu hubungan antar bangsa harus diwarnai dengan penghormatan atas kodrat manusia sebagai makhluk yang sederajat, tapa memandang idiologi, bentuk negara dan sistem pemerintahan dari negara lain itu. Oleh karena itu nasionalisme bangsa indonesia tidak jatuh kepaham Chauvinisme dan kosmopolitisme. Chauvinisme adalah paham yang mengagungagungkan bangsa sendiri dengan memandang renfah bangsa lain. Kosmopolitisme

adalah pandangan yang melihat kosmos (seluruh Dunia ) sebagai polis (negeri sendiri) sehingga cenderung melupakan nasionalisme yang sehat dan mengabaikan tugas terhadap bangsanya sendiri. Itulah sebabnya bangsa indonesia memilih politik luar negeri Bebas Aktif. Bebas berarti : 1. 2. Banga Indonesia bebas bergaul denagn bangsa manapun. Dalam pergaulan itu bangsa indonesia tidak Intervensi atau tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain. 3. Dalam pergaulan itu terjadi saling memberi dan menerima bantuan dan pertolongan yang tidak mengikat. Aktif berarti : 1. Bangsa Indonesia aktif bekerjasama dengan bangsa lain untuk perdamaian dunia 2. Bangsa indonesia aktif membela bangsa yang terancam keberadaan dan kedaulatannya atas dasar persamaan derajat tidak termasuk intervensi. Dalam pelaksanaan kerjasama dan hubungan Internasional Presiden sebagai kepala negara dibantu oleh Menteri dan Departemen Luar Negeri serta dibantu oleh para Duta dan Konsul yang diangkat oleh Presiden dan dibantu oleh Duta dan Konsul Negara lain yang diterimanya. Pengankatan Duta dan Konsul serta penerimaan Duta dan Konsulk negara lain telah diatur dalam pasal 13 UUD 1945, yang berbunyi : Ayat 1 Presiden mengangkat duta dan konsul Ayat 2 Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR Ayat 3 Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan

memperhatikan

pertimbangan DPR.

Sarana Hubungan Internasional Menurut J. Frankel (1980) ada berbagai sarana yang dapat dipergunakan oleh negara-negara dalam melakukan hubungan internasional, yaitu antara lain dengan cara : diplomasi, propaganda, hubungan ekonomi dan militer.

1. Diplomasi Diplomasi merupakan seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan bangsa dan negara lain. Diplomasi dapat bersifat bilateral (melibatkan dua negara) atau multibilateral (melibatkan lebih dari dua negara). 2. Propaganda Propaganda adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi pikiran, emosi dan tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum. 3. Kekuatan Militer dan Perang Berlawanan dengan ekonomi, bidang militer benar-benar dikuasai oleh pemerintah. Bidang militer sangat memperngaruhi diplomasu karena memiliki kekuatan militer yang tangguh akan menambah rasa percaya diri, sehingga bisa mengabaikan ancaman-ancaman dan tekanan lawan yang dapat mengganggu kepentingan nasionalnya.

Lingkup Kajian Hubungan Internasional Hubungan internasional sangat berkaitan dengan interaksi yang terjadi di antara negara-negara. Kajian dalam studi hubungan internasional yang meliputi segala bentuk hubungan di antara berbagai negara-negara yang ada di dunia dan juga meliputi kajian mengenai lembaga-lembaga internasional seperti misalnya,

International Red Cross (IRC), kepariwisataan, transportasi, komunikasi dan sebagainya. Selain itu hubungan internasional juga mencakup masalah-masalah mengenai perang, konferensi-konferensi internasional, diplomasi, perdagangan internasional, pariwisata internasional, bantuan-bantuan luar negeri, dan semua ini merupakan aspek-aspek yang terdapat dalam kajian hubungan internasional. Selain negara yang menjadi subjek hubungan internasional ada juga individu maupun kelompok-kelompok tertentu. Oleh karena itu hubungan internasional tidak hanya mencakup hubungan antar bangsa saja tetapi juga hubungan yang terjadi antar individu maupun kelompok di lingkungan internasional.

Hubungan internasional sebagai subjek studi dapat dipecah ke dalam studistudi khusus seperti, studi politik internasional, hukum internasional, organisasi internasional, ekonomi internasional, pendidikan internasional, psikologi

internasional, dan sosiologi hukum internasional.

D. PERAN DAN TUJUAN ASEAN DAN ANGGOTANYA Association of South East Asian Nations (ASEAN), merupakan organisasi kerja sama negara- negara Asia Tenggara. Pembentukan ASEAN pada tanggal 8 Agustus 1967 didasarkan pada Deklarasi Bangkok, yaitu deklarasi yang ditandatangani oleh Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Narsisco Ramos (Filipina), Raja Ratnam (Singapura) dan Thanat Khoman (Muangthai). ASEAN merupakan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, pendidikan, pembangunan, panwisata, dan sebagainya. 1. Asas Pendirian ASEAN Pendirian ASEAN didasarkan pada asas-asas bahwa negara-negara di Asia Tenggara memiliki kewajiban sebagai berikut. 1. 1.Memikul tanggung jawab yang utama untuk memperkukuh stabilitas ekonomi dan sosial di kawasan Asia Tenggara. 2. Menjamin perdamaian serta kemajuan perekonomian nasional tiap-tiap anggota. Bertekad menjamin stabilitas dan keamanan dalam menghadapi campur tangan dari luar dalam bentuk apapun. 3. Memelihara kepribadian nasional anggota-anggotanya sesuai dengan cita-cita dan aspirasi rakyat negara masing-masing. ASEAN menganut asas keanggotaan terbuka, yaitu bahwa ASEAN memberi kesempatan kerjasama kepada negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara. Berdirinya ASEAN didasarkan pada hal-hal berikut ini. 1. 1.Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, persamaan derajat, integritas teritorial, dan identitas semua bangsa. 2. Mengakui hak negara-negara anggota untuk hidup bebas tanpa ada campur tangan atau intervensi dari pihak luar dan subversi atau-paksaan.

3. Tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain. I\/lenyelesaikan masalah atau sengketa secara damai. 4. Bersedia tidak akan melakukan ancaman atau menggunakan kekerasan. 5. Menjalanka keria sama yano efektif.

2.

Tujuan ASEAN Tujuan ASEAN adalah sebagai berikut. a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas nasional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum. c. Meningkatkan kerja sama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial; budaya, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi. d. Saiing memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana iatihan dan penelitian dalam sector pendidikan, teknik, administrasi, dan profesi. e. Meningkatkan pengkajian Asia Tenggara. f. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat baik dengan organisasiorganisasi internasional maupun regional. Untuk memperiancar tugas dan tujuannya ASEAN sebagai organisasi kerja

sama regional mempunyai struktur organisasi, struktur organisasi ASEAN terdapat dalam Deklarasi Bangkok, yaitu sebagai berikut. a. ASEAN Minister Meeting (Sidang Tahunan Para Menteri) merupakan kekuasaan tertinggi organisasi ASEAN b. Standing Committee (Badan yang bersidang di antara dua sidang Menlu negara ASEAN untuk menangani persoalan yang memerlukan keputusan para menteri). Diketuai oleh Menteri Luar Negeri tuan rumah. c. Permanen Committee (komite tetap) danpanitia-panitia Ad-Hoc. Anggotanya yaitu para tenaga ahli dan para pejabat pemerintah negara-negara anggota. d. Sekretariat nasional ASEAN pada setiap ibu kota negara anggota ASEAN.

Organisasi ASEAN diatur dengan KTT, Sekretariat, dan sebuah komite. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) merupakan pertemuan kepala-kepala pemerintahan negara anggota. Sekretariat Nasional bertugas meiaksanakan atau mengerjakan tugastugas yang diberikan oleh organisasi ASEAN kepada negara anggota yang bersangkutan. Sekretariat Nasional berkewajiban mengadakan koordinasi dan pengarahan kepada panitia Ad-Hoc. ASEAN juga mempunyai Sekretaris ASEAN yang diketuai oleh seorang Sekretaris Jenderal yang dipilih oleh para Menteri Luar Negeri negara-negara anggota dan mempunyai masa jabatan dua tahun. Sekretaris Jenderal.

E. KESIMPULAN Hubungan internasional adalah interaksi yang berlangsung antara manusia yang satu dengan manusia yang lain yang berasal dari berbagai bangsa di penjuru dunia. Hubungan internasional sering didefinisikan juga hubungan antarbangsa. Hubungan internasional dapat terjadi dalam bentuk hubungan individual, hubungan antarkelompok, dan hubungan antarnegara. Hubungan internasional antarindividu dan antarlembaga sangat dipengaruhi oleh hubungan antarnegara. Pola Hubungan Internasional : 1. Penjajahan 2. Saling ketergantungan 3. Sama derajat anatar bangsa

F. DAFTAR PUSTAKA Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas XI , Jakatra, Penerbit Erlangga, 2007 Boediono, Ekonomi International. BPFE, yogyakarta, 2000 Hadist. Syarif, Ekonomi International. PT,Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996. Marsuki, Analisis Perekonomian Nasional Dan International. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta, 2005. Waluya, Harry, Ekonomi International, BPFE, Yogyakarta, 1999

Anda mungkin juga menyukai