Anda di halaman 1dari 7

TUGAS AKHIR KIMIA DASAR

Pemanfaatan Sisik Ikan Sebagai Suplemen Untuk Perawatan Kulit

oleh:

Akbar Hasani 1106053016 Alristo Sanal 1106070836 Andreas Kurniawan 1106052940 Ananda Putra Sangaji 1106070703 Rizali Nurcahya Nararya 1106055160

LATAR BELAKANG PENELITIAN

Penelitian ini mulanya dilakukan untuk memenuhi kewajiban akan tugas akhir dari mata kuliah kimia dasar yaitu membuat penelitian yang original dan belum pernah terpikirkan dan dilakukan oleh siapapun. Oleh karena itu kelompok kami mencoba membuat penelitian tentang pengolahan sisik ikan untuk perawatan kulit. Kegiatan industri perikanan sejak di tempat pendaratan sampai ke tempat pengolahan ikan umumnya selalu menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar, baik limbah cair maupun limbah padat. Limbah cair biasanya mengandung bahan organik yang larut air (darah, lendir, drip), dan tidak larut air (lemak). Sedangkan limbah padat organik kebanyakan berupa kepala, insang, isi perut, tulang, sirip, kulit dan sisik.

Pada saat ini sisik ikan merupakan salah satu limbah yang masih sangat kurang dimanfaatkan padahal sisik ikan yang terbuang masih dapat dimanfaatkan karena banyak senyawa kimia yang sangat berguna yang terkandung dalam sisik ikan, antara lain adalah 41-84% merupakan portein organik (kolagen dan ichtylepidin) dan sisanya merupakan residu mineral dan garam inorganik seperti magnesium karbonat dan kalsium karbonat. Komponen besar yang terdapat di sisik ikan antara lain adalah 70 % air, 27% protein, 1 % lemak, dan 2 % abu. Senyawa organik terdiri dari 40%-90% pada sisik ikan dan selebihnya merupakan kolagen, tanpa memperhatikan spesies ikan tersebut. Saat ini sisik ikan dalam jumlah besar dapat diperoleh dari limbah buangan penjualan ikan atau perusahaan pengolahan ikan. Akan tetapi, pemanfaatan sisik ikan masih rendah.

RUMUSAN MASALAH Apakah sisik ikan dapat digunakan untuk perawatan kulit?

HIPOTESIS Sisik ikan mengandung kolagen yang dapat digunakan sebagai perawatan kulit

TUJUAN Pemanfaatan limbah sisik ikan untuk perawatan kulit

TEORI I.Kolagen Kolagen adalah salah satu protein paling melimpah di dalam tubuh kita. Sekitar 25-30 persen dari semua protein di tubuh dibuat dari kolagen, yang ditemukan pada jaringan konektif seperti tulang rawan dan tendon. Kolagen juga memiliki peran yang sangat penting bagi kulit.

Kolagen menjadi komponen pembangun utama pada dermis, salah satu lapisan terendah pada kulit. Protein ini penting untuk menjaga kulit tetap kencang dan lentur serta kerap disamakan dengan kasur. Ketika masih baru, kasur masih kencang dan elastis. Lama-kelamaan, kasur mulai kempes.

Hal ini terjadi karena sejumlah alasan. Pertama, dengan bertambahnya usia, kolagen pada kulit mulai memecah dan kaku. Saat kulit kita masih sehat, helaian-helaian kolagen meluncur dengan mudah satu sama lain sehingga kulit kembali normal setelah Anda meregangkan wajah karena tersenyum atau mengerutkan dahi. Namun, ketika kolagen mulai melebur, kulit kehilangan elastisitas dan tidak kembali normal.

Kita akan selalu membutuhkan suplai kolagen dalam jumlah yang cukup. Meski begitu, tak mudah memelihara dan mendapatkan bahan ini. Faktanya, dari usia sekitar 25 tahun, tubuh juga mulai kehilangan kolagen sebanyak 1,5 persen setiap tahun. Akibatnya, kasur yang mulai kempes tadi tidak mampu memberikan dukungan yang baik untuk lapisan kulit teratas. Saat itulah kulit mulai menjadi keriput. Ketika keriput mulai terjadi, itu berarti kolagen tidak berfungsi lagi. Keberadaan kolagen kurang lebih mencapai 30% dari seluruh protein yang terdapat di tubuh. Dia adalah struktur organik pembangun tulang, gigi, sendi, otot dan kulit. Kolagen saat ini telah ditemukan dan dibagi menjadi 28 kelas:

Kolagen fibrillar, yaitu kolagen tipe I, II, III, V, dan XI. Kolagen yang membentuk jaringan, yaitu kolagen Tipe IV (Lamina densa dari dasar membran Hemidesmosom), VIII und X.

Kolagen yang fibrillar terasosiasi (FACIT), yaitu kollagn tipe IX, XII, XIV, dan XXII. Kolagen berbentuk rangkaian mutiara, yaitu kolagen tipe VI.

Verankerungsfibrillen, yaitu kolagen tipe VII. Kolagen dengan domain transmembran, yaitu kolagen tipe XIII, XVII, XXIII, dan XXV.

Untuk memaksimalkan fungsi kolagen, jaga persediaan kolagen di dalam tubuh dengan mengonsumsi suplemen kolagen. Suplemen ini akan mengisi kembali persediaan kolagen dalam tubuh. Asupan suplemen kolagen secara rutin akan menghidupkan kembali kulit, menjaganya tetap sehat, mengurangi garis-garis keriput di wajah, serta menguatkan kuku dan memperbaiki kondisi rambut.

II. Sisik Ikan Sisik Ikan merupakan lapisan kulit pada hewan yang keras dan berhelai-helai. Sisik ikan juga merupakan sumber kolagen. Ada beberapa macam sisik ikan yang dikenal, yakni: 1. Sisik kosmoid (cosmoid) Sisik kosmoid yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikanikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis tulang yang berpembuluh darah, dan di atasnya lagi, selapis bahan serupa email gigi yang disebut kosmin (cosmine). Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanth memiliki semacam sisik kosmoid yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis dari sisik kosmoid sejati. 2. Sisik ganoid Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikanikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras. 3. Sisik plakoid Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi. 4. Sisik leptoid Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid). Sisik-sisik sikloid memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikanikan salem dan karper.

Sisik-sisik ktenoid bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih modern yang memiliki sirip-sirip berduri. Sejalan dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah lingkaran tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan sepert igenting, dengan arah menutup ke belakang. Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar di sekeliling tubuh dan mengurangi gesekan. Banyak senyawa kimia yang sangat berguna yang terkandung dalam sisik ikan, antara lain adalah 41-84% merupakan portein organik (kolagen dan ichtylepidin) dan sisanya merupakan residu mineral dan garam inorganik seperti magnesium karbonat dan kalsium karbonat. Komponen besar yang terdapat di sisik ikan antara lain adalah 70 % air, 27% protein, 1 % lemak, dan 2 % abu. Senyawa organik terdiri dari 40%-90% pada sisik ikan dan selebihnya merupakan kolagen

METODE Mengambil kandungan kolagen dalam sisik ikan yang baik untuk kulit dengan cara menghaluskan sisik ikan sehingga menjadi butiran-butiran atau bubuk sehingga dapat dimasukkan ke dalam kapsul.

CARA PEMBUATAN 1. Mengumpulkan sisik ikan dari industri ikan 2. Mengeringkan sisik ikan dengan cara menjemur beberapa jam atau hingga benarbenar kering 3. Menghaluskan sisik ikan hingga menjadi bubuk atau butiran-butiran. 4. Memasukkan bubuk sisik ikan ke dalam kapsul sebagai suplemen

Demikianlah hasil laporan penelitian yang kami rancang semoga dikemudian hari dapat di realisasikan dan berguna. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai