Anda di halaman 1dari 14

Trigeminal neuralgia (3A) Cluster headache (4)

Trigeminal neuralgia
Definisi Serangan nyeri wajah pada area persarafan N. Trigeminus pada satu cabang atau lebih, secara paroksismal berupa rasa nyeri tajam.

Patofisiologi
Trigeminal neuralgia dapat terjadi akibat berbagai kondisi yang melibatkan sistem persarafan trigeminus ipsilateral. Pada kebanyakan kasus, tampaknya yang menjadi etiologi adalah adanya kompresi oleh salah satu arteri di dekatnya yang mengalami pemanjangan seiring dengan perjalanan usia, tepat pada pangkal tempat keluarnya saraf ini dari batang otak.

Klasifikasi
Trigeminal Neuralgia: - Trigeminal Neuralgia Idiopatik Sering disebut Tic Doloreux/Trigeminal Neuralgia - Trigeminal Neuralgia Simtomatik/ Secondary Trigeminal Neuralgia.

Gejala
Insidens 4,3 per 100.000 populasi /tahun Sering disertai lakrimasi, kontraksi otot-otot. Perempuan > laki: 1,17 : 1 Sering pada usia dewasa setelah 40 thn, ditemukan juga pada anak usia 12 thn. Nyeri tajam menusuk seperti kesetrum listrik -> 2030 detik secara paroksismal. Unilateral (97%) dapat bilateral Paling sering pada cabang ke 2 & 3, Presipitasi mengunyah, menggigit,kontak pada daerah trigger zone.

Terapi
Pengobatan pada dasarnya dibagi atas 3 bagian: 1. Penatalaksanaan pertama dengan menggunakan obat (KARBAMAZEPIN DAN GARBAPENTIN) 2. Pembedahan dipertimbangkan bila obat tidak berhasil secara memuaskan. 3. Penatalaksanaan dari segi kejiwaan.

Cluster headache
(Horton's disease/syndrom, migrainous neuralgia, vasomotor headache)

Definisi
Jenis nyeri kepala yang berat, unilateral yang timbul dalam serangan-serangan mendadak, sering disertai dengan rasa

hidung tersumbat, rinore, lakrimasi dan


injeksi konjungtiva di sisi nyeri.

Patofisiologi
Perubahan vaskuler dan hemodinamik Horton salah satu ahli yang banyak meneliti penyakit ini beranggapan bahwa gejala klinis disebabkan oleh dilatasi arteri karotis eksterna yang dicetuskan oleh kenaikan kadar histamin dalam darah. Perubahan sistim saraf Kunkle (1959) menganggap bahwa serangan-serangan nyeri kepala klaster disebabkan oleh gangguan parasimpatis n. fasialis dan n. glosofaringeus, yang ditandai dengan ditemukannya zat mirip asetilkolin di cairan serebrospinal. Peranan n. trigeminus juga diteliti; Moskowitz (1984) menganggap ada reaksi inflamasi n. trigeminus, mungkin di daerah sinus kavernosus. Dari hasil-hasil pengamatan di atas, muncul pendapat bahwa asetilkolin yang berasal dari sistim parasimpatis merangsang pelepasan histamin dan sel mast, menyebabkan respons antidromik n. trigeminus dengan pelepasan substance P yang menyebabkan degranulasi sel mast lebih lanjut, dengan akibat timbulnya reaksi inflamasi dan nyeri.

Klasifikasi
1. Episodik Sakit kepalanya timbul minimal sekali dalam sehari. Mata memerah Wajah kemerahan unilateral Hidung berair Keluar air mata Sering muncul pada malam hari, sehingga pasien terbangun dari tidurnya. Disebut episodic karena memiliki waktu remisi minimal 1 bulan. 2. Kronik Disebut kronik karena pasien mengalaminya setiap hari sepanjang tahun. Ini disebabkan pada kebanyakan pasien sudah merasa sembuh pada 1 bulan masa remisi sakit kepala clusternya. Sehingga, pasien kembali merokok, apalagi minum alcohol, yang diduga 2 haal ini sebagai pemicu penyakit tersebut. Sakit kepala cluster pun muncul, sepanjang hari, setiap hari dalam sepanjang tahun tanpa adanya masa remisi.

Gejala
Laki-laki > Perempuan. Nyeri memiliki karakteristik konstan, parah, tidak berdenyut, dan unilateral serta sering terbatas pada mata atau sisi wajah. Awitan biasanya adalah 2 sampai 3 jam setelah tidur dan tampak nya berkaitan dengan tidur rapid eye movement (REM). Nyeri kepala cluster berlangsung dari beberapa menit sampai beberapa jam dan berkaitan dengan injeksi konjungtiva, lakrimasi, hidung tersumbat, dan kadang-kadang kemerahan (flushing) pipi di sisi yang terkena. Alkohol sering disebut sebagai faktor pemicu apabila minum alkohol dilakukan selama periode rentan nyeri kepala. Faktor penunjang lainnya adalah stres, perubahan cuaca, dan serangan hay fever. Arteria oftalmika dan arteri ekstrakranium serta kapiler wajah dan kulit kepala biasanya berdilatasi, dan arteri karotis interna menyempit.

Terapi
Ada umumnya dua jenis pengobatan untuk sakit kepala cluster: Mereka adalah: Pengobatan gagal Treatment Pengobatan profilaksis

Pengobatan gagal Jenis pengobatan diberikan selama serangan sakit kepala cluster. Idenya adalah untuk meminimalkan intensitas rasa sakit sementara sakit kepala juga mengurangi durasi sakit kepala cluster. Dengan menghirup oksigen murni melalui tanda wajah pasien akan mengalami bantuan dalam hitungan menit. Pilihan lain pengobatan gagal termasuk obat seperti sumatriptan dan Zolmitriptan.

Pengobatan profilaksis Jenis pencegahan dan perawatan yang bertindak untuk menghentikan sakit kepala cluster dari terjadi sama sekali. - Kortikosteroid (misalnya prednison, relaksan otot dan senyawa ergot. - Anti-kejang obat-obatan (misalnya topiramate) - Kalsium channel blockers - Histamin

Prognosis
Suatu studi longitudinal menunjukkan bahwa setelah 20 tahun, 1/3 pasien akan mengalami remisi total, 1/3 pasien serangannya makin ringan dan pada 1/3 lainnya sifat serangannya menetap. Serangan-serangan nyeri dapat diperingan atau dihindari dengan meniperhatikan faktor-faktor pencetus.

Anda mungkin juga menyukai