R
M.
Q
1
r
dv (2.10)
M adalah magnetisasi dan r jarak dari titip pengamatan P ke elemen dv dari benda. C
m
ter-
8
Gambar 2.2: Medan magnet anomali (Telford, 1990)
gantung satuan yang digunakan. Dalam survey magnetic biasanya mengukur komponen madan
manet total atau salah satu komponen saja dari B. Anomali medan magnetic total didekati de-
ngan persamaan (Telford, 1990):
T =C
m
F
P
R
M.
Q
1
r
dv (2.11)
dengan
F adalah vector satuan dalam arah medan magnet regional (bumi)
2.1.6 Medan Magnet Luar
Pengaruh medan luar berasal dari pengaruh luar bumi .(aktitas matahari,badai magnetik)
yang merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari.
Karena sumber medan luar ini berhubungan dengan arus listrik yang mengalir dalam lapisan
terionisasi di atmosfer, maka perubahan medan ini terhadap waktu jauh lebih cepat. Beberapa
sumber medan luar antara lain :
1. Perubahan konduktivitas listrik lapisan atmosfer
2. Variasi harian dengan periode 24 jam yang berhubungan dengan pasan surut matahari.
3. Variasi harian dengan periode 25 jam yang berhubungan dengan pasang surut bulan.
4. Badai Magnetik yang bersifat acak.
9
2.2 Sesar
Sesar atau fault adalah rekahan yang mengalami pergerakan/ pergeseran struktur batuan yang
slip satu sama lain di sepanjang bidang atau zona rekahan. Terdapat beberapa sesar, diantaranya
adalah Sesar Geser (Strike-Slip Fault), Sesar Normal (Sesar Turun/Normal Fault), dan Sesar
Naik (Thrust Fault)
2.2.1 Sesar Geser (Strike-Slip Fault)
Sesar Geser (Strike-Slip Fault) adalah sesar transformasi yang pergerakannya secara horizontal.
Gambar 2.3: Sesar Geser (Razaq, 2013)
2.2.2 Sesar Normal (Sesar Turun/Normal Fault)
Pada sesar normal, kerak bumi pada kedua sisi saling menjauhi, sehingga sisi yang satu bergeser
ke bawah sisi yang lainnya. Sesar normal ini biasanya terjadi pada lempeng yang divergen
(saling menjauh)
Gambar 2.4: Sesar normal/sesar turun (Razaq, 2013)
10
2.2.3 Sesar Naik (Thrust Fault
Pada sesar naik, kerak bumi saling mendekati/menabrak satu sama lain. Sehingga sisi yang satu
bergeser ke atas dan menutupi sisi yang lain. Sesar naik biasanya terjadi pada lempeng yang
konvergen(Saling mendekati/menabrak) (Razaq, 2013).
Gambar 2.5: Sesar naik (Razaq, 2013)
2.3 Forward Modelling
Pemodelan maju telah menjadi teknik standar dalam beberapa disiplin ilmu geosika se-
lama lebih dari 30 tahun. Ada beberapa perangkat lunak komersial untuk pemodelan maju mag-
netik, misalnya IX2D (Interpex), ModelVision (Encom), MAG3D (UBC), Potensi (GEOSS)
dan lain-lain. Tujuan dasar pemodelan magnetik ke depan adalah untuk menciptakan model
dari batuan dasar dengan geometri tertentu dan sifat magnetik (kerentanan dan remanen) yang
menimbulkan medan magnet yang mirip dengan bidang yang diukur. Prosedur pemodelan dim-
ulai dengan memvisualisasikan prol yang diinginkan yang semdekati nilai data magnetik yang
ada. Dalam rangka untuk mengisolasi anomali yang akan dimodelkan (background) medan
magnet di daerah perkiraan, umumnya dengan analisis regresi. Setelah itu pemodelan benda
dibangun secara gras dan disesuaikan dengan properti magnetik benda. Pada Gambar 2.6. ini
adalah contoh forward modelling geologi sumur bor.
11
Gambar 2.6: Forward Modelling pada sumur bor
2.3.1 Formulasi Forward Modelling
Persamaan yang digunakan untuk menghitung berbagai komponen gravitasi atau medan
magnet dari prisma persegi panjang yang diringkas di bawah ini. Formula yang digunakan telah
didiskusikan dan diambil dari berbagai sumber, terutama Heath et al. (2004). Kerangka acuan
yang digunakan sama seperti di Zhang et a., (2000) dan Heath et al. (2004) Persamaan (2.12)
digunakan untuk menghitung respon gravitasi total prisma segi empat. Hal ini terdiri dari 3
komponen vektor yang ditunjukkan pada persamaan (2.13) sampai (2.15). Dalam persamaan
ini G adalah konstanta gravitasi universal dan m adalah massa prisma (Heath et al., 2004).
G
tgi
=
_
G
2
x
+G
2
y
+G
2
z
(2.12)
G
x
= Gm
_
Z X tan
1
_
Z
X
_
+X tan
1
_
YZ
XR
_
Zln(Y +R) Y ln(Z +R)
_
(2.13)
G
y
= Gm
_
Z Y tan
1
_
Z
Y
_
+Y tan
1
_
XZ
YR
_
Zln(X +R) X ln(Z +R)
_
(2.14)
G
z
= Gm
_
X Ztan
1
_
X
Z
_
+Ztan
1
_
YX
ZR
_
X ln(Y +R) Y ln(X +R)
_
(2.15)
Model untuk proses akuisisi komponen tensor dari medan gravitasi bumi saat ini saat
telah sedia cukup banyak (Dranseld et al. 2001, Hammond & Murphy 2003). Respon dari
12
komponen tensor prisma merupakan perbedaan komponen vektor lapangan (Blakely 1995).
Ada lima komponen independen dari lapangan, ditunjukkan pada persamaan (2.16) sampai
(2.20).
G
xx
= Gm
_
tan
1
_
YZ
XR
__
(2.16)
G
yy
= Gm
_
tan
1
_
XZ
YR
__
(2.17)
G
xy
= Gm(ln(Z +R)) (2.18)
G
xz
= Gm(ln(Y +R)) (2.19)
G
yz
= Gm(ln(X +R)) (2.20)
Respon magnetik yang sesuai dapat diturunkan dengan penerapan Hubungan Poisson
(Blakely 1995). Hubungan pendekatan Poisson menyatakan bahwa besarnya medan magnet
pada suatu titik sebanding dengan diferensial dari medan gravitasi pada saat yang bersamaan.
Arah diferensial merupakan arah respon medan magnet dan konstanta proporsionalitas atau
variabel yang berpengaruh terhadap respon magnetik adalah kerentanan magnetik dari objek,
kekuatan medan magnet induksi, massa objek, konstanta gravitasi universal, dan permeabilitas
magnetik.
Dengan mengganti differential tunggal dengan tiga derivatif parsial tertimbang maka
akan diperoleh analitis persamaan untuk respon magnetik dari prisma persegi panjang langsung
dari persamaan gravitasi. Dalam persamaan berikut Fe adalah respon gaya medan magnet, k
adalah kerentanan magnetik dari objek dan , dan mewakili tiga bobot yang tergantung
pada arah lapangan. Intensitas magnetik total ditunjukkan pada persamaan (2.21), dan tiga
komponen vektor dalam persamaan 2.22) sampai (2.24).
B
tmi
=
_
B
2
x
+B
2
y
+B
2
z
(2.21)
B
x
=
F
e
k
Gm
_
_
tan
1
_
YZ
XR
__
+(ln(Z +R)) +(ln(Y +R))
_
(2.22)
B
y
=
F
e
k
Gm
_
(ln(Z +R)) +
_
tan
1
_
XZ
YR
__
+(ln(X +R))
_
(2.23)
B
z
=
F
e
k
Gm
_
(ln(Y +R)) +(ln(X +R)) +
_
tan
1
_
XY
ZR
___
(2.24)
13
Tiga bobot alpha, beta dan gamma dapat ditentukan dengan persamaan trigonometri
(2.25) sampai (2.27), di mana I merupakan inklinasi dari medan induksi dan D merupakan
deklinasi.
=
cosD
tanI +cosDsinD
(2.25)
= AtanD (2.26)
= 1 (2.27)
Dengan cara yang sama pada metode gravitasi maka diperoleh data tensor magnetik
(Doll et al. 2001 Gamey et al. 2002). Data ini sangat berguna untuk eksplorasi regolith atau
batuan mineral bumi (Heath et al. 2004), sehingga persamaan untuk respon tensor independen
prisma persegi panjang ditunjukkan pada persamaan (2.28) sampai (2.32).
B
xx
=
F
e
k
Gm
_
_
_
_
YZ
R
_
1
X
2
+
1
R
2
_
1+
_
YZ
XR
_
2
_
_
+
_
_
Z
XR
_
1
Y
2
R
2
_
1+
_
YZ
XR
_
2
_
_
+
_
_
Y
XR
_
1
Z
2
R
2
_
1+
_
YZ
XR
_
2
_
_
_
_
(2.28)
B
yy
=
F
e
k
Gm
_
_
_
_
Z
YR
_
1
X
2
R
2
_
1+
_
YZ
XR
_
2
_
_
+
_
_
XZ
R
_
1
Y
2
+
1
R
2
_
1+
_
YZ
XR
_
2
_
_
+
_
_
X
YR
_
1
Z
2
R
2
_
1+
_
YZ
XR
_
2
_
_
_
_
(2.29)
B
xy
=
F
e
k
Gm
_
_
1
R
_
X
Z +R
__
+
_
1
R
_
Y
Z +R
__
+
_
1
R
__
(2.30)
B
xz
=
F
e
k
Gm
_
_
1
R
_
X
Y +R
__
+
_
1
R
_
+
_
1
R
_
Z
Y +R
___
(2.31)
B
yz
=
F
e
k
Gm
_
_
1
R
_
+
_
1
R
_
Y
X +R
__
+
_
1
R
_
Z
X +R
___
(2.32)
Sehingga untuk respon tensor (gravitasi dan magnetik) sangat penting untuk mengin-
terpretasi eksplorasi dan sangat membantu dan memudahkan dalam interpretasi geologi (Lane,
2004). respon ini dapat dihitung dari independen komponen tensor itu sendiri, yang diberikan
oleh persamaan (33) dan (34).
G
zz
= G
xx
G
yy
(2.33)
B
zz
= B
xx
B
yy
(2.34)
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan dari tanggal 10 Februari 2014 sampai dengan 10 Mei 2014 di
Laboratorium Fisika FMIPA Universitas Mataram.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer dengan
perangkat lunak Matlab R2012a.
3.3 Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitian untuk penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan, sebagai
berikut :
Gambar 3.1: Prosedur Penelitian
1. Pengumpulan Literatur
Pada tahap ini dikumpulkan literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
Sumber literatur yang digunakan adalah buku dan sumber ilmiah dari internet. Selain itu
14
15
juga, diskusi dengan dosen dan mahasiswa yang mempunyai pemahaman tentang peneli-
tian ini menjadi bagian dari literatur yang sangat bermanfaat.
2. Desain Simulasi
Desain simulasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman matlab yang berupa
kumpulan skrip-skrip komputer yang sesuai dengan penelitian.
3. Pengolahan Data dan Simulasi
Data yang akan diolah berupa skrip-skrip yang telah dibuat sesuai dengan bentuk benda
anomali, yaitu benda yang berbentuk patahan atau sesar, baik itu sesar turun maupun sesar
geser dan kemudian diolah dengan program Matlab R2012a yang akan mensimulasikan
sebaran anomali total benda.
4. Analisi Hasil
Pada tahap ini akan dilakukan analisa sebaran anomali total benda yang dihasilkan pada
pengolahan data dan simulasi.
DAFTAR PUSTAKA
[Blakely, 1995] Blakely, R.J., 1995 Potential Theory in Gravity and Magnetic Application.
Cambride Universty Press : USA
[Doll, 2001] Doll W.E., Gamey T.J. & Holladay J.S. 2001. Current research into airborne
UXO detection Magnetics. UXO/Countermine Forum, New Orleans : LA, pp 16.
[Dranseld, 2001] Dranseld M., Christensen A., Rose M., Stone P. & Diorio P. 2001. FAL-
CON test results from the Bathurst Mining Camp. Exploration Geophysics. Geophysics 32,
243-246.
[Gamey, 2002] Gamey T.J., Doll W.E., Beard L.P. & Bell D.T. 2002. Airborne vertical mag-
netic gradient for UXO detection. Proceedings of SAGEEP : Las Vegas.
[Hammond, 2003] Hammond S. & Murphy C. 2003. Air-FTGTM: Bell Geospaces Airborne
Gravity Gradiometer A description and case study. Preview 105, 243-246.
[Heath, 2004] Heath P.J., Greenhalgh S. & Direen N.G. 2004. Gravity and magnetic tensor
data: Possible use in regolith exploration. Preview 111, 68.
[Lane, 2002] Lane R.J.L. 2004. Airborne Gravity 2004. Abstracts from the ASEG-PESA Air-
borne Gravity Workshop. Geoscience Australia Record 2004/18.
[Razaq, 2013] Nice, Razaq. 2013. Sesar (Fault). http://www.echogeo.net/2013/10/sesar-
fault.html. Diakses pada hari sabtu tanggal 01 Februari 2014 pukul 10.13 WITA.
[Parasnis, 1997] Parasnis, D.S,. 1997. Principles of Applied Geophysics, Chapman & Hall,
Fifth Edition. London.
[Telford, 1990] W.M. Telford, L.P. Geldart, R.E. Sheriff, D. A, Keys. 1979. Applied Geo-
physics. Cambridge University Press : USA.
16
17
[Zhang, 2000] Zhang C., MUshayandebyu M.F., Reid A.B., Fairhead J.D. & Odedard M.E.
2000. Euler deconvolution of gravity tensor gradient data. Geophysics 65, 512-520.