KELOMPOK 2 AHMAD AINUL YAKIN (1112016200001) FIKA RAKHMALINDA (1112016200003) ADINDA PUTRI LESTARI (1112016200014) ADE IRA NURJANAH (1112016200015)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
ABSTRAK
Gandapura fragrantissima) merupakan (Gaultheria tanaman
family Pyrolaceae terutama genus Pyrola, beberapa spesies dari genus Gaultheria. (Chasanah, Uswatun).
minyak atsiri yang cukup potensial, karena mengandung metil salisilat sangat tinggi yang banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik. (Hernani). Dimana pada percobaan ini kami sebesar mendapaatkan 150C, titik leleh asam salisilat yang dihasilkan dari gandapura persentase kebenaran praktikan 94 %.
Asam
salisilat
yang
memiliki
rumus molekul C6H4COOHOH berbentuk kristal kecil berwarna merah muda terang hingga kecoklatan yang memiliki berat molekul sebesar 138,123 g/mol dengan titik leleh sebesar 156 C dan densitas pada 25 C sebesar 1,443 g/ml. Mudah larut dalam karbon air dingin dan tetapi phenol dapat bila terdekomposisi dengan mudah menjadi dioksida dipanaskan secara cepat pada suhu sekitar 200 C. Selain itu asam salisilat mudah menguap dalam steam. (Rieko Kristian,2007)
INTRODUCTION
Gandapura fragrantissima) merupakan (Gaultheria tanaman
minyak atsiri yang cukup potensial, karena mengandung metil salisilat sangat tinggi yang banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik. (Hernani)
Asam salisilat atau minyak
gandapura adalah merupakan bahan yang mempunyai berbagai kegunaan. Sebagai bahan obat metal salisilat merupakan salah satu obat anti inflamasi non steroid (NSAID) golongan salisilat. Bahan ini dapat dibuat dalam bentuk linimentum atau salep yang berfungsi untuk menghilangkan nyeri pada pinggang, panggul dan rematik. Secara natural metal salisilat atau asam salisilat diperoleh dari tanaman yang termasuk
ditambahkan NaOH 6 M sebanyak 15 ml kemudian masukkan juga batu didih secukupnya. Lalu rangkai alat dibantu dengan vaselin (untuk melicinkan alatnya); Setelah larutan tersebut sudah mendidih dan membentuk seperti minyak, pindahkan larutan tersebut ke dalam gelas beaker kemudian diamkan sampai dengan suhu
ruangan; Setelah suhu sama dengan suhu ruangan, larutan tersebut ditambahkan H2SO4 . Penambahan asam sulfat pekat
disini berfungsi untuk memprotonasi garam salisilat menjadi asam salisilat. kemudian
ini disebabkan karena adanya 2 gugus fungsi yang paling reaktif. Setelah dilakukan pengujian titik leleh, Titik leleh adalah literatur yaitu asam salisilat yang
diuji
dengan
menggunakan
indikator
universal sampai mendapatkan hasil pH 12; Saring larutannya dan setelah itu residu yang didapatkan dari hasil penyaringan dicuci dengan H2O sebanyak 15 ml setelah itu hasil penyaringannya dicuci lagi dengan H2O hangat sebanyak 14 ml (50C) ; Kemudian saring kembali, dan residunya diletakkan pada cawan petri yang nantinya akan dijadikan sampel untuk percobaan selanjutnya.Percobaan selanjutnya adalah mencari titik leleh residu. Asam salisilat tidak larut pada air
panas dan air dingin. Hal ini sesuai dengan literatur karena asam salisilat merupakan senyawa organik yang tidak akan larut dalam air.
menunjukkan rendemen yang dihasilkan mengandung banyak campuran sehingga lebih cepat untuk meleleh. Kami menggunakan asam sulfat pekat, karena bahan baku utama
pembentuk asam salisilat adalah phenol, sodium hidroksida, karbondioksida dan asam sulfat.
CONCLUSION.
Dari percobaan yang telah di lakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa : komponen utama dari minyak gandapura ialah asam salisilat; titik leleh asam salisilat adalah 159C dan yang didapat ialah 150C; Asam salisilat merupakan hasil esterifikasi asam salisilat dan methanol denganmenggunakan katalis
REFERENCE
Hernani. Gandapura: Pengolahan,
minyak atsiri, komponen utama dari minyak atsiri ialah metil salisilat. Metil salisilat adalah cairan kuning dengan bau winter green. NaOH yang digunakan berlebih, hal
Fitokimia, Minyak Atsiri dan Daya Herbisida. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.
Kristian, Rieko. 2007. Asam Salisilat dari Phenol. Cilegon: Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/sainm ed/article/view/1035/1105 diakses pada tanggal 24 April 2014 pukul 20:30 WIB.