Anda di halaman 1dari 28

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENGHINDARI KELAINAN SYARAF DAN INDRA

dr. Adhi kuntoro Mkes. Fak Kedokteran UNSWAGATI. Cirebon.

A. Pendahuluan.
Hidup Sehat : hak setiap orang. : aset yg harus dijaga. : dilindungi dan ditingkatkan. Tiap orang : berkwajiban dan bertanggung jawab menjaga aset tersebut. : harus memiliki kemampuan untuk memelihara dan melindungi kesehatannya ( self reliance ).

Masyarakat berdaya , sebagai hasil pemberdayaan adalah masyarakat yang mandiri. Salah satu strategi peningkatan peran masyarakat adalah pemberdayaan (Empowerment) Sasaran utamanya (primary target ) adalah masyarakat

Hak kesehatan setiap anggota masyarakat adalah hak untuk dilindungi,dan dipelihara kesehatannya (dari,oleh dan untuk) masyarakat sendiri. Diluar masyarakat hanya sebagai fasilitator,motivator ataupun stimulator.

B. Batasan :
Suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran,kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali,mengatasi,memelihara,melindungi dan meningkatkan kesehatan (indra ataupun syaraf)

C. Tujuan Pemberdayaan.
1. Tumbuh kesadaran,pengetahuan, dan pemahaman terhadap organ dan fungsi sistem tubuh (sistem indra dan syaraf). Dan Kesadaran dan Pemahaman tentang cara cara pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (syaraf dan indra) merupakan awal timbulnya kemampuan

2. Timbulnya kemauan/kehendak/niat untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan,ditentukan oleh beberapa faktor pendukung sarana ataupun prasarana Yankes. 3. Timbulnya kemauan untuk berprilaku sehat,dan menghindari resiko

Masyarakat yang sudah memiliki pemahaman,kemauan, dan kemampuan digolongkan sebagai MASYARAKAT YANG MANDIRI.

D. Masyarakat Mandiri
1. mampu mengenali masalah kesehatan (syaraf dan indra). Memiliki ilmu dan pengetahuan (tentang syaraf dan indra) : a. pengetahuan tentang penyakit (indra dan syaraf) : nama/jenis, tanda-tanda/gejalagejala,penyebabnya,cara penularannya,cara pencegahannya ataupun fasilitas kesehatan yang tersedia.

b. Pengetahuan tentang apa yg harus dikonsumsi ataupun yang harus dipantang, prilaku atau keadaan yang harus dihindari. c. Lingkungan ,sanitasi yang harus di ciptakan/dihindarkan. d. Pengetahuan tentang faktor resiko yang menimbulkan.

2. mampu mengatasi masalah akibat gangguan kesehatan (syaraf dan indra) : masyarakat mampu menggali potensi yg dimiliki untuk menghindari faktor resiko : penyediaan air bersih, pengaliran air sungai , lingkungan yang bebas polusi udara,suara,sampah, limbah , berprilaku sehat, bebas narkoba,rokok, dsbnya serta membangun pos layanan kesehatan.

3.Mampu memelihara dan melindungi diri baik secara individual ataupun kelompok dari segala ancaman gangguan,mengantisipasi dengan upaya pencegahan dari ancaman banjir, tanah longsor,kebakaran,polusi dsbnya. 4. Mampu meningkatkan kesehatan, kesehatan adalah sesuatu yg dinamis dan kontinyu: munculnya klub kebugara, spa, refleksi dsny

Pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya fasilitasi bersifat non instruksi,guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan,mampu mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi yang ada. Pemberdayaan merupakan proses, Kemandirian merupakan hasil

E. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat.


Menumbuhkan kemampuan 1.menumbuh kembangkan potensi masyarakat: Potensi SDM : a. Kwalitas kondisi sosial ekonomi,tingkat pendidikan,ketrampilan.dsbnya. b. Kwantitas. Potensi SDA : sudah tersedia : sumber air,tanah yg subur, sumber energi bumi, sinar matahari dsbnya. Petugas/provider : sebagai pembimbing untuk mengembangkan potensi yang ada.

2.mengembangkan sifat positip (gotongroyong) sebagai budaya asli. Tugas provider : memotivasi,memfasilitasi dan melibatkan Tokoh agama dan tokoh masyarakat. 3. menggali kontribusi masyarakat : potensi ekonomi yg ada diarahkan untuk memberi kontribusi (tenaga,pemikiran,materi,finansiil)

4. menjalin kemitraan : kerjasama antar sektor dg tujuan yg sama, Masyarakat mandiri mrpkan ujud kemitraan antar anggota masyarakat; Provider : hanya sebagai fasilitator.

5. Desentralisasi : Memberi kesempatan kepada masyarakat lokal. Pengambilan keputusan diarahkan bersifat operasional. Sesuai kultur komunitas. Masyarakat bebas melakukan kegiatan/program inovatif tanpa arahan dari atas.

Peran provider dalam pemberdayaan masyarakat adalah bekerjasama dengan masyarakat (work with the community ) BUKAN bekerja untuk masyarakat ( work for the community)

Peran petugas :
a. Memfasilitasi kebutuhan masyarakat. b. Memotivasi untuk bekerja secara bersama sama.agar semua mau berkontribusi. c. Mengalihkan pengetahuan,ketrampilan dan teknologi agar sumber daya dapat dimanfaatkan secara optimal.

F. Ciri ciri pemberdayaan masyarakat


Disebut pemberdayaan bila : a. Tumbuh dari bawah. b. Tanpa Instruksi. c. Mengembangkan potensi.

Bentuk bentuknya :
a. Melibatkan tokoh masyarakat .( community leader ) adanya budaya paternalistik. b. Melibatkan organisasi masyarakat ( community organization) : formal/non formal. Kegiatannya sesuai kebutuhan masyarakat. c. Pendanaan masyarakat ( community fund ), dana sehat, yg kaya membantu yang miskin,yg sehat membantu yg sakit.

d. Material masyarakat (community material),memanfaatkan sumber daya alam yg ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. e. Pengetahuan masyarakat (community knowledge) penuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat,sehingga masyarakat mengenali dan melakukan pencegahan terhadap suatu penyakit.

f. Teknologi masyarakat (community teknologi): penjernihan air, pemanfaatan cahaya matahari,pengawetan makanan,deteksi dini ISPA, jamban keluarga dsbnya.

F. INDIKATOR HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


A. Input : 1. SDM : yg ikut berpartisipasi. 2. dana : terkumpulnya dana baik dari dalam masyarakat ataupun dari luar. 3. tersedianya bahan bahan pendukung. .

B. Proses : 1. penyuluhan penyuluhan yg dilakukan. 2. pelatihan pelatihan yg dilakukan. 3. tokoh tokoh masyarakat yg aktif. 4. pertemuan pertemuan untuk merencanakan kegiatan dan pengambilan keputusan/pemecahan masalah.

C. Output : 1. terbentuknya sejumlah dan jenis upaya kesehatan. 2. banyaknya orang/anggota masyarakat yg meningkat pengetahuannya. 3. banyaknya anggota masyarakat yg meningkat pendapatannya. 4. tersedianya fasilitas fasilitas umum di masyarakat.

D. Out Come : 1. menurunnya angka kesakitan. 2. menurunnya angka kematian. 3. menurunnya angka kelahiran. 4. meningkatnya status gizi balita. 5. menurunnya angka kematian bayi. Dsbnya.

Sekian Terimakasih

@walfebru@ri0013.

Anda mungkin juga menyukai