Anda di halaman 1dari 61

Sustainable

Urban Design
Diah Anggraini-Danang Priatmodjo-Lina Purnama-Nina Carina
Kuliah Studi Perkotaan II
Kondisi di
kawasan perkotaan

Kota adalah
manmade environment,
populasi besar,
berkepadatan penduduk tinggi
serta
kawasan terbangunnya luas.

Penggunaan BBM fosil
untuk mobil dan
industri, dan listrik
rumah tangga
Polusi Udara
Dari emisi gas buang
Kendaraan beremotor
Pemanasan Global
Bahan yang digunakan
beton, baja, kaca
adalah insulator yang
buruk, karena mengonduksi
dan melepas panas

Perubahan kualitas permukaan
(bangunan dan hard material)
menyebabkan meningkatnya absorbsi
& reradiasi matahari dan mengurangi
evaporasi

Suhu udara di kota bisa
8 C lebih tinggi
daripada suhu di
suburban.
Kelembaban relatif turun
5-10% karena run-off
yang tinggi di
permukaan tanah yang
diberi perkerasan,
kurangnya area vegetasi
dan karena suhu yang
tinggi.
Kecepatan angin
tereduksi karena
kepadatan bangunan
yang lebih tinggi
Urban Heat
Island


Issue lingkungan global

UNCED , Rio de Janeiro, 1992
UNCHS, Agenda Habitat 21 , Istambul, 1996
World Summit on Sustainable Development,
Jo-burg, 2002.
Issue Perkotaan
Kependudukan dan urbanisasi global
2025 , 27 kota > 10 juta jiwa
516 kota di dunia mencapai > 1 juta penduduk
Jakarta dengan 21,17 juta jiwa ( 2015 )
Ke 4 di Asia, setelah Tokyo, Bombay dan Shanghai.
water
materials
fuel
food
people
electricity
waste water
products
solid wastes
waste water
education, information
knowledge
The city as a (eco)system of production,
consumption, distribution and waste emission
de Vries, 2000
Urban Metabolism
Cenderung linear

De Vries , 2000
Kota adalah ekosistem yang semu
Tidak dapat melakukan homeostasis secara mandiri lagi
Ecological footprint kota semakin meluas
De Vries, 2000
Bagaimana agar terjadi
Ecological Loop?

Green Urban Planning, Urban Design, Building Design ?
Ecodevise model
(Girardet)
Rekayasa
Elemen Urban Design
Land use
Building mass
Building envelope
Sirculation & parking
Sky exposure plan
Signage
Activity support
Openspaces
Preservation & conservation
Urban Utility
Dulu terpisah, dengan konsep zoning tegas
Ada masalah jarak tempuh, problem transportasi
(waktu tempuh, boros bbm, polusi udara)
Terjadi urban sprawl dan perusakan lingkungan
hinterland secara meluas

LAND USE
Garden city principles
mother city
garden city
garden city
greenbelt
highway
highway & railway
railway
satellite towns
Sumber : MK Pengembangan Kota
Bintaro Jaya
Sumber : MK Pengembangan Kota
Compact city
Meningkatkan intensitas kepadatan kota,
agar jarak lebih pendek
efisiensi dalam energy supply
Mengeliminasi kerusakan lingkungan
di periferi dan hinterland
Mengurangi urban sprawl
Reurbanization movement
Shanghai
Senchen
dsb
Farm Belt
Urban Agriculture
Beralih ke konsep mixed use
Kerapatan optimal
Kota yang menyatu
Lingkungan yang bisa
ditempuh dengan jalan kaki
perancangan berbasis
transportasi publik
Sustainable
transportation
Teknologi otomotif yang hemat energi
Mengembangkan MRT dan public transport
Electronic road pricing untuk mengurangi mobil
Car sharing scheme (taxi
booking, car leasing)
Intinya mempermudah
orang mengakses mobil
tanpa harus beli
Mengembangkan
MRT
Busway di J akarta
Trans Milenio di
Bogota
surface metro di
Curritiba-Brazil
Mengurangi kecepatan mobil,
jalan dipersempit, diberi undakan
dan dibuat berkelok
(Traffic calming)
Rute pedestrian dan sepeda perlu dirancang
dengan perhatian pada :

-Mempunyai view yang baik
-Terlindung dari panas matahari dan hujan
-Menggunakan pendinginan pasif
-Lebar jalan yang cukup untuk menyediakan pembayangan
-Meningkatkan interaksi dengan flora dan founa yang hidup
di kota
Edmonton
downtown
pedways
Basis Modul
mass transit system
dan urban plan
Mempertimbangkan jarak nyaman berjalan kaki
( 150 300 m ) atau maks 10 menit
Penyediaan public transport yang bervariasi
-Kecepatan tinggi, dengan jarak dan pemberhentian jauh
-Penyediaan moda sekunder : taxi, trolley bus, LRT untuk
mengcover jarak menengah, dengan cakupan
komprehensif, memenuhi kebutuhan pejalan kaki
Thallys - Paris
Hong Kong
MRT-Hamburg
Taxi - Amsterdam Ferry-Singapore
Kendaraan Umum Tanpa Polusi
Rekayasa microclimate
Elemen-elemen yang bisa direkayasa

1.Temperatur dan kelembaban udara
2.Temperatur di permukaan pada penggunaan
di ruang terbuka
3.Kecepatan angin di jalan dan di sekitar
bangunan
4.Konsentrasi polusi udara di sepanjang arteri
kota
5.Potensi untuk membuat ventilasi alami
6.Potensi untuk menggunakan cahaya alam
7.Solar exposure dan potensi untuk gunakan
energi matahari
Mendesain tata massa dan building form yang
memanfaatkan shading
Memaksimalkan pendinginan dengan memanfaatkan aliran angin
RTH dengan luas signifikan
Merangsang turbulensi angin
Memperbaiki iklim lokal
Pemanfaatan angin
Integrasikan bentuk bangunan,
tata letak bangunan
Memaksimalkan penghijauan kota
Penghijauan tepi jalan di
Jl Kiai Tapa
Mereduksi konsentrasi
karbondioksida
Peneduhan jalur pedestrian
Singapore
Unsur air sebagai
sarana pendinginan ruang kota
Menciptakan iklim mikro
yang nyaman/pendinginan
melalui evaporasi
Roof garden di Esplanade
Taman BTN di Kembangan
Hijau di atap bangunan
Bed ZED, zero energy building
Photofoltaic wall
GREEN DESIGN
4 Times Square
Six Main areas of Implementation



Day-lighting
Central Cooling Plant
Fuel Cells
Photo-voltaic cells
Interior Air Quality
Tenant practices
Bahrain, WTC
Green Landscape Design
Taman rasa sayang
Taman BTN Kembangan
Penyediaan taman lingkungan
Fungsi Sosial
Fungsi Ekologis
Menetralisasi polutan
Ground cover
Mengurangi debu
Pemanfaatan unsur air,
menangkap debu
Putra Jaya
Pengelolaan air
Water management
Perhatian pada tata air
di kawasan beriklim tropis
air berlebihan pada musim
hujan, dan banjir
pada musim kemarau,
kekeringan.
Drainase utama Perumahan Taman Aries
Water management
kawasan
Drainase dari kawasan
Akan membebani drainase kota,
menyebabkan banjir
Membuang air tawar percuma ke laut
Mereduksi demand
Mengumpulkan dan
menyimpan air untuk
mencukupi
kebutuhan tahunan
memperbaiki tata air
Kota atau bagian lingkungan kota
didesain dengan perhatian pada upaya
mengumpulkan dan menyimpan air
Prinsip Water Management
reduce, reuse, recycle
Retarding basin
(situ, pond, atau
tempat parkir air sementara)
Kawasan Putra Jaya
Hutan Kota Srengseng
Sumur Resapan
pada skala kawasan
Letak sumur resapan
Di bawah jalan lingkungan
Reservoir alami di bawah tanah/air tanah
dengan resapan yang cukup
Mengelola drainase kota
Kali Grogol
Drainase Kiai Tapa
Bantaran Kali Cipinang
Tepian sungai sebagai
sisi belakang
tempat pembuangan
Akibat sungai
sebagai tempat
pembuangan
Areal tepian air sebagai
Sisi depan lingkungan
Keuntungan lain adalah :
Amenity dan view yang baik
Melalui integrasi dengan jalur pedestrian
dan koridor habitat satwa
Menciptakan iklim mikro yang nyaman/
pendinginan melalui evaporasi
Areal tepian air sebagai
Sisi depan lingkungan
URA Singapore
Waste management
Ada 4 jenis limbah:
1. Limbah manusia
2. Limbah organik , kertas, sayuran, dan limbah RT
3. Limbah non organik : plastik, kaca, metal
4. Limbah beracun : dari industri, laboratorium
Paradigma yang perlu dikembangkan :
Limbah bukanlah semata-mata sesuatu yang harus dibuang,
Tapi dilihat sebagai sumber daya untuk
di recycle dan di reuse
Pilah sampah di sumbernya
Sampah logam,
siap didaur ulang
Minimalisasi sampah yang
Dibuang ke TPA
Sistem kumpul, pilah, angkut, buang
Sistem Pengelolaan Limbah
Skala Kota DKI Jakarta
Sistem Pengelolaan Limbah
Skala kawasan ?
Public Hearing
Sosialisasi Rencana Kota/Kawasan
Pembangunan partisipatif
Maket Perencanaan Kota
URA Singapore
Pemberdayaan masyarakat
Kampung di Palmerah
Pengomposan Warga
Perumahan Merpati Jkt Barat
Tokoh Masyarakat
Penghijauan lingkungan oleh warga
Di Cempaka Putih
Tanaman Obat
Bermanfaat dan
Bernilai ekonomi
Pemberdayaan masyarakat
Membangun
komunitas yang
sadar lingkungan
sebagai bagian
dari manajemen
lingkungan
We do not inherit the Earth
from our ancestors, we borrow
it from our children ...
So,
make it
happen !!!
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai