Anda di halaman 1dari 30

BAB I

Pendahuluan
1.1

Latar Belakang
Sebagai umat beragama dan warga dalam sebuah negara kita harus taat kepada

berbagai aturan yang mengatur cara kita untuk hidup di dalam masyarakat. Aturan - aturan
tersebut diciptakan agar tercipta kondisi yang aman, tertib dan damai. Berbagai aturan
tersebut tergabung dalam suatu "hukum". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
hukum merupakan peraturan atau adat yg secara resmi dianggap mengikat, yg dikukuhkan
oleh penguasa atau pemerintah. Meskipun memiliki garis besar yang sama, hukum yang ada
pada berbagai negara sangat beragam.
Tidak taatnya seorang masyarakat atau seorang warga negara pada peraturan yang ada
merupakan suatu pelanggaran hukum. Pelanggaran hukum yang terjadi pada seorang
masyarakat atau warga negara akan mendapat tindakan dari negara yang berupa hukuman atau
sanksi. Sanksi yang ditetapkan sesuai hukum ada berbagai macam. dimana hal tersebut
bergantung dari pelanggaran hukum (tindak kriminal) yang dilakukan oleh orang tersebut.
Salah satu sanksi yang ada di seluruh dunia adalah sanksi kurungan penjara. Sanksi kurungan
penjara diberikan kepada seseorang yang melakukan pelanggaran hukum. Lama dari
kurungan penjara tersebut disesuaikan dengan seberapa beratnya pelanggaran yang dilakukan
oleh orang tersebut.
Hukuman penjara merupakan hukuman yang umum dilakukan di Indonesia. Hukuman
ini diberikan kepada orang yang masih berada dalam proses peradilan dan belum ditentukan
bersalah atau tidak oleh hakim atau disebut juga dengan tahanan, dan pelaku pelanggaran
hukum yang sudah ditentukan bersalah oleh hakim yang disebut juga dengan narapidana.
Narapidana serta tahanan tersebut dimasukan kedalam penjara yang disebut juga dengan
Lembaga Pemasyarakatan yang disingkat LP atau LAPAS. Lembaga pemasyarakatan
merupakan tempat untuk melakukan pembinaan terhadap narapidana dan anak didik
pemasyarakatan di Indonesia. Konsep pemasyarakatan ini pertama kali digagas oleh Menteri
Kehakiman Sahardjo pada tahun 1962, dimana disebutkan bahwa tugas jawatan kepenjaraan
bukan hanya melaksanakan hukuman, namun tugas yang jauh lebih berat adalah
mengembalikan orang-orang yang dijatuhi pidana ke dalam masyarakat.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

Dengan adanya Lembaga Pemsyarakatan yang tersebar di penjuru Indonesia ini


diharapkan dapat membina narapidana serta tahanan agar dapat diterima kembali ditengah tengah masyarakat. Pembinaan di dalam Lembaga Pemsyarakatan ini dilakukan oleh Pegawai
negeri sipil yang disebut juga dengan Petugas Pemasyarakatan, atau dahulu lebih di kenal
dengan istilah sipir penjara.
Di Indonesia sendiri terdapat 33 Kanwil yang dibagi menurut daerah bagian. Dalam
satu Kanwil terdapat beberapa Lembaga Pemasyarakatan. Pada Kanwil DKI Jakarta sendiri
terdapat tujuh Lemabaga Pemasyarakatan. Lembaga Pemasyarakatan ini memiliki dua kelas
yang dibagi menurut kapasitasnya. Ketujuh Lembaga Pemasyarakatan yaitu : Lapas Klas I
Cipinang, Lapas Klas II A Narkotika Jakarta, Lapas Klas II A Salemba, Lapas Klas II B
Terbuka Jakarta, Rutan Klas I Cipinang, Rutan Klas I Jakarta Pusat, Rutan Klas II A Jakarta
Timur.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

BAB II
Problematik, Tantangan dan Peluang
2.1

Problematik
Jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun menyebabkan meledaknya

populasi Penduduk Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2010
tercatat 237.641.326 yang merupakan jumlah penduduk Indonesia. Hal tersebut berbanding
lurus dengan jumlah tindak kriminal yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2010 menurut Sumber Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia tercatat
333 249 tindak pidana yang ada di Indonesia. Tingginya tindak kriminal tersebut
menyebabkan semakin banyaknya narapidana serta tahanan di Indonesia.
Dengan rentang waktu hukuman tindak pidana yaitu minimum 1 tahun dan maksimal
20 tahun menyebabkan semakin menumpuknya penghuni penjara atau LAPAS. Semakin
penuhnya Lembaga Pemasyarakatan tersebut tidak didukung dengan pembangunan Lembaga
Pemsyarakatan yang baru, sehingga keadaan penjara atau LAPAS semakin sesak. Kondisi
yang

memprihatinkan

ini

menyebabkan

hilangnya

fungsi

utama

dari

Lembaga

Pemasyarakatan yang berfungsi sebagai tempat pembinaan narapidana dan tahanan.

Sumber Berita: beritasatu.com


18/07/2013

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

Jumlah Tindak Pidana Menurut Kepolisian


Daerah, 2007 - 2011

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

Kepolisian Daerah
Aceh

2007

2008

2009
6 297
26
597
11
848

2010

2011

Sumatera Utara

3 053
28
642

Sumatera Barat

9 499

1 517
26
185
10
776

9 244
33
227
10
819
10
129

9 114

Riau

9 767

8 024

8 968

Jambi

2 426

2 637

Sumatera Selatan

9 966

2 692
11
213

1 417

3 586
18
288

445
19
353

Bengkulu

1 945

2 001

1 827

2 717

3 498

Lampung

6 577

685

9 959

4 813

6 052

Bangka Belitung

2 284

2 021

2 506

2 642

2 732

Kepulauan Riau

3 233

2 998

3 494

4 141

3 643

63
661

61
409
23
862

53
324
29
296
15
205
6 326
28
392

3 761
11
695
8 323

2 216
19
806

2 008

57
041
27
352
19
801

Jawa Timur

4 316
43
822

5 183
40
598

6 988
37
337

60
989
16
869
15
479
17
622
16
948

Banten

1 771

1 255

2 481

3 832

3 205

759

7 401

795

549

Nusa Tenggara Barat

6 855

7 024

8 535

5 593
10
908

9 585

Nusa Tenggara Timur

6 575

6 772

6 421

3 583

5 298

10
532

11
265

10
886

8 599

10
296

Kalimantan Tengah

3 068

4 213

4 097

2 734

5 682

Kalimantan Selatan

408

5 404

4 069

499

8 309

6 714

718

191
10
007

9 439

10
275

10
189

12
515

871

11
286

6 272
16
387

6 012
16
354

716
16
971

1 303
15
784

7 001
22
509

594

6 176

6 129

6 196

6 254

Gorontalo

4 421

3 754

3 917

308

2 602

Maluku

1 726

2 348

257

4 004

151

714

708

1 111

1 916

887

4 682

5 754

6 128

5 091

7 049

Metro Jaya 1)
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta

Bali

Kalimantan Barat

Kalimantan Timur

Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan 2)
Sulawesi Tenggara

Maluku Utara
Papua 2)

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

INDONESIA

330
354

326
752

344
942

333
249

347
605

Sumber: Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia


Catatan:
1). Polda Metro Jaya meliputi Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta
Utara, Jakarta Barat, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang,
Kota Tangerang, Kota Depok, Bandara Soekarno-Hatta, dan KP3
2). Meliputi wilayah sebelum pemekaran provinsi. Polda Sulselbar meliputi wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Polda Papua meliputi wilayah Provinsi Papua dan Papua
Barat.

Jumlah Tindak Pidana Menurut Kepolisian Daerah, 2003 2005

Kepolisian Daerah

2003

2004

Aceh

2 724

Sumatera Utara
Sumatera Barat

2005

1 753

1 873
20
924

2 181
25
111

5 842

5 387

7 203

702

7 151

6 855

Jambi

1 793

1 984

2 202

Sumatera Selatan

7 534

7 328

8 579

Bengkulu

1 159

1 086

11

Lampung

3 697

4 624

4 253

Bangka Belitung

1 218

Kepulauan Riau

1 984

37
895
17
188
12
528

53
404
17
549
13
374

57
762
19
574
12
823

2 063
26
347

2 377
25
603

3 429
30
476

802

1 946

Bali

4 354

5 456

5 902

Nusa Tenggara Barat

3 245

3 429

4 352

Nusa Tenggara Timur

3 887

3 468

5 105

Kalimantan Barat

1 846

2 658

5 145

Kalimantan Tengah

223

2 304

3 026

Kalimantan Selatan

3 542

3 472

2 757

Kalimantan Timur

5 264

5 853

6 778

Riau

DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Banten

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

Sulawesi Utara

11
229

7 684

9 181
4 935
12
571

Sulawesi Tengah

3 881

Sulawesi Selatan

7 405

3 246
10
033

Sulawesi Tenggara

1 183

1 672

583

225

2 681

1 851

1 146

902

542

3 694

4 749

5 387

Gorontalo

Maluku
Maluku Utara
Papua

196
220
931
886
Sumber: Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia
INDONESIA

256
431

Banyak faktor yang disebabkan oleh penuhnya kapasitas penjara atau LAPAS
diantaranya adalah kerusuhan, kematian, sakit, tahanan yang kabur, dan lain - lain. Hal
tersebut disebabkan oleh kurangnya pengawasan (sipir) dan kurangnya ruang untuk
beraktivitas bagi narapidanan serta tahanan. Dengan adanya beberapa hal seperti yang
disebutkan diatas membuat fungsi sesungguhnya dari penjara menjadi terabaikan. Penjara
hanya menjadi tempat bagi pelanggar hukum untuk menjalani hukumannya dan tidak menjadi
tempat untuk mebina narapidana serta tahanan agar bisa diterima kembali ke masyarakat.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

Sumber: fimela.com
03/04/13

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

Kurangnya pengawasan dari pihak yang berwenang serta tingginya tingkat penyuapan
di dalam penjara juga menyebabkan terjadinya penyelewengan seperti yang dapat di lihat
pada kasus di atas. Kasus tersebut dapat terhindar jika tidak adanya tindak penyuapan di

dalam penjara yang menyebabkan perbedaan kondisi yang dialami tahanan. Kondisi ini
menyebabkan keresahan diantara masyarakat. Penjara atau Lembaga Pemasyarakatan sudah
jauh melenceng dari fungsi utamanya untuk memasyarakatkan atau membina seseorang agar
bisa kembali diterima di tengah - tengah masyarakat.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

10

Data kepadatan LAPAS Jakarta


2.2

Tantangan
Melihat dari fenomena problematik yang ada, bagaimana Lembaga Pemasyarakatan

bisa mengembalikan fungsi utamanya sebagai tempat untuk membina pelanggar hukum
(narapidana dan tahanan) agar dapat kembali ke jalan yang benar dan dapat diterima di tengah
- tengah masyarakat.
Kurangnya kepedulian dan pengawasan masyarakat dan instansi pemerintah akan
keadaan Lembaga pemasyarakatan membuat keadaannya semakin memprihatinkan.
Kurangnya transparansi akan keadaan di dalam Lembaga Pemasyarakatan juga menjadi
penyebab melencengnya fungsi utama dari Lembaga Pemasyarakatan.
Dilihat dari data serta fenomena yang ada, jumlah narapidana serta tahanan yang ada
akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut bisa membuat kondisi sekarang
menjadi semakin parah. Dibutuhkan penyelesaian secara arsitektural yang dapat menjawab
tantangan yang ada. Penyelesaian ini juga diharapkan tidak melenceng dari konteks
Masyarakat Indonesia dan dapat mengembalikan nilai - nilai awal dari Lembaga
Pemasyarakatan.

Suasana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A, Cipinang, Jakarta. TEMPO/ LR Baskoro

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

11

2.3

Peluang
Menyikapi fenomena dan permasalahan yang sudah diuraikan di atas, maka perlu

diciptakan wadah bagi narapidana dan tahanan untuk yang jumlahnya semakin meningkat.
Wadah ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan dapat menampung narapidana serta tahanan
yang ada serta mewadahi kegiatan - kegiatan yang dibutuhkan untuk membina para tahanan
dan narapidana. Karena kondisi saat ini yang memprihatinkan, wadah ini diharapkan bisa
mengembalikan gambaran awal dari Lembaga Pemasyarakatan kepada masyarakat, agar
tujuan awal dari Lembaga Pemasyarakatan dapat tercapai.
Dengan wadah ini diharapkan dapat mengatasi persoalan - persoalan baru yang
tercipta akibat dari perkembangan jaman. Wadah ini jugadiharapkan dapat merubah
pandangan masyarakat luas khususnya DKI Jakarta terhadap penjara atau LAPAS yang
dipenuhi dengan tindakan kriminal. Dengan begitu maka tujuan awal dari lembaga
pemasyarakatan dapat tercapai yaitu membina pelanggar hukum atau narapidana untuk
kembali ke masyarakat.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

12

BAB III
Penjabaran Proyek
3.1

Usulan Proyek
Dalam menjawab permasalahan atas fenomena yang telah dijabarkan, maka

ditawarkan sebuah wadah fasilitas narapidana dan tahanan, dimana wadah ini untuk
menampung kegiatan dari para narapidana dan tahanan di kota Jakarta.
Urban Prison ini dibuat sebagai wadah dan fasilitas bagi narapidana serta tahanan,
sebagai upaya untuk mengembalikan esensi awal dari Lembaga Pemasyarakatan, yaitu untuk
membina masyarakat pelanggar hukum.
Sebagai produk akhir, proyek ini di programkan dengan asumsi awal :

Kurangnya kesadaran masyarakat akan fungsi dari Lembaga Pemasyarakatan


untuk membina narapidana serta tahanan.

Kurangnya pengawasan dari instansi - instansi pemerintah terhadap Lembaga


Pemasyarakatan.

Tingginya presentase pertumbuhan penduduk yang sejalan dengan presentase


pertumbuhan tindakan pelanggaran hukum.

3.2

Tingginya tingkat kriminalitas serta tindakan penyuapan di dalam penjara.

Kurangnya petugas di dalam Lembaga Pemasyarakatan.

Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari proyek ini adalah membantu pemerintah untuk mengembalikan

esensi awal dari Lembaga Pemasyarakatan untuk membina narapidana serta tahanan
Tujuan dari proyek ini sebagai berikut :

Mengurangi tingkat kepadatan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Jakarta.

Menyediakan fasilitas yang memadai bagi narapidana serta tahanan agar dapat
terbina dengan baik.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

13

3.3

Mengurangi tindak kriminalitas yang terjadi di dalam penjara.

Mengurangi angka kriminalitas yang ada di Jakarta.

Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Lembaga Pemasyarakatan.

Sasaran Proyek
Karena proyek ini berhubungan erat dengan tindak kriminalitas, maka sasaran proyek

ini diutamakan kepada pelanggar hukum dan pelaku tindak kriminalitas seperti narapidana
dan tahanan.
Sasaran dari proyek ini juga petugas dan orang - orang yang terkait dengan
pembinanaan narapidana serta tahanan di dalam Lembaga Pemasyarakatan.
3.4

Program Aktivitas
Fungsi dan aktivitas dari Urban Prison ini adalah :
Fungsi primer merupakan fungsi yang paling utama dari bangunan. Terdapat kegiatan

yang paling utama Prison (penjara) yaitu ruang penjara yang mudah mendapat pengawasan
serta memadai bagi narapidana dan tahanan, ruang pembinaan bagi narapidana dan tahanan.
Fungsi sekunder merupakan fungsi yang digunakan sebagai pendukung atau
penunjang kegiatan utama. Fungsi - fungsi ini antara lain adalah gym, ruang konseling, ruang
terbuka, ruang sipir, ruang pengunjung, ruang keamanan dan lain - lain.
Fungsi penunjang merupakan kegiatan yang mendukung terlaksananya semua
kegiatan baik primer maupun sekunder. Termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan servis yang
meliputi kegiatan maintenance dan perawatan bangunan, kegiatan keamanan bangunan dari
utilitas yang meliputi plumbing, mekanikal elektrikal,dan klinik kesehatan.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

14

BAB IV
Kriteria Tapak
Berdasarkan sasaran yang dituju dalam proyek Lembaga Pemasyarakatan ini, maka
lokasi penempatannya memiliki kriteria kriteria yang nantinya akan turut menetukan
keberhasilannya. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

Lokasi berada di pusat kota

Dekat dengan kantor polisi atau instansi pemerintah yang berhubungan dengan hukum

Terdapat sarana transportasi umum

Dilewati banyak masyarakat umum

Terletak berdekatan dengan jalan raya primer atau sekunder

Berikut ini adalah lokasi yang berpotensi memenuhi kriteria yang disebutkan diatas yaitu :

Kawasan Semanggi

Kawasan Kuningan

Kawasan Sudirman

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

15

Studi Kasus
Mas D'enric Penitentiary

Arsitek : AiB and PSP


Lokasi : Tarragona, Spain
Penjara di Spanyol ini terletak di daerah berhutan yang penuh dengan pohon - pohon. Penjara
ini dibuat terletak di daerah berhutan agar tidak terlihat dari kota yang ada di dekatnya, arsitek
bangunan ini membuat kompleks penjara yang terdiri dari bangunan berketinggian rendah
yang dikelilingi oleh ruang terbuka yang luas.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

16

Penjara Mas D'enric ini merupakan pelopor penjara sosial - inklusif yang berbeda jika
dibandingkan dengan penjara lain, penjara ini memperbaharui gambaran awal penjara sebagai
objek dari desain arsitektural. Penjara ini memiliki potensi perbaikan untuk menjadi pencetus
tentang debat bagaimana arsitektur berhubungan dengan perbaikan sosial.

Atap penjara ini dibuat mengikuti bentuk topografi sekitar dan diberi warna hijau dengan
nuansa yang berbeda.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

17

Topografi yang miring juga terlihat pada halaman bagian dalam bangunan, dimana ruang
dibagi menurut ketinggian yang berbeda dan tidak dengan partisi berpagar. Arsitek bangunan
ini berharap agar penjara ini memberikan fleksibilitas ruang dan juga menciptakan lingkungan
yang tidak bersifat menindas.

Halaman yang ada menjadi pembatas tapak bangunan, yang memberikan tahanan
pemandangan ke arah hutan, ruangan penjara juga dibuat menghadap ke hutan.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

18

Site plan

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

19

Denah lantai dasar

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

20

Denah lantai 1

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

21

Denah lantai 2

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

22

Danish State Prison

Arsitek : C.F. Mller


Lokasi : Denmark
Diletakkan seperti sebuah desa kecil, proposal ini akan mengintegrasikan berbagai fasilitas
kerja dan liburan bersama ruang hijau, semua terhubung oleh jaringan jalan dengan dinding
setinggi enam meter mengelilingi penjara.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

23

Gedung administrasi, perpustakaan, ruang ibadah, fasilitas olahraga, toko dan lapangan
tengah akan ditempatkan di jantung kompleks.

Akan ada lima blok penjara berbentuk bintang yang terpisah, terletak di pinggiran fasilitas,
salah satunya merupakan penjara keamanan tinggi, dimana sampai 250 tahanan akan
ditempatkan.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

24

Site plan

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

25

499.SUMMIT Reimagines U.S. Prisons

Arsitek : Andreas Tjeldflaat and Greg Knobloch


Lokasi : United States
Dengan bimbingan instruktur mereka Matthias Hollwich, siswa Andreas Tjeldflaat dan
Greg Knobloch dari University of Pennsylvania School of Design telah mengusulkan
alternatif ke penjara tradisional yang ada di seluruh Amerika Serikat. Bangunan
penjara inovatif bertingkat tinggi mengakui fakta bahwa hampir dua-pertiga dari
14.000 narapidana yang dirilis setiap tahun dari lembaga pemasyarakatan New
Jersey akan kembali ke penjara dalam waktu lima tahun. 499.SUMMIT
menawarkan solusi yang bermaksud untuk membalikkan statistik itu dan
membantu narapidana agar berhasil melakukan transisi kembali ke masyarakat.

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

26

Sistem penjara AS telah gagal untuk melihat kemajuan sepanjang abad yang lalu dan
sangat membutuhkan inovasi dan re-imajinasi. Sementara literatur terbaru mulai
mempertanyakan dampak sosiologis penjara, telah ada sedikit eksplorasi dari
aparat di mana tahanan disimpan. 499.SUMMIT adalah hasil dari pandangan kritis
ke lembaga-lembaga statis. Hal ini diusulkan sebagai tantangan semua praduga dari
kata "penjara", dan membayangkan lagi bangunan bertingkat tinggi sebagai penjara
perkotaan. Massa bangunan ini terdiri dari tiga menara dalam bentuk lengkungan.
Kualitas linear dan formal yang melekat pada 'lengkungan' memungkinkan konsep
peredaran secara keseluruhan: atas, bawah. Setiap lengkungan memiliki tiga fase
utama, Penahanan (up), Transformasi (atas), dan Integrasi (bawah). Lengkungan
mulai terisolasi selama fase penahanan dan bergabung bersama baik secara fisik
maupun pemrograman selama fase integrasi. Ketika tahanan lulus dari fasilitas ini,
mereka mendapat kenaikan derajat dalam hal interaksi sosial, agar mereka bisa
melakukan transisi kembali ke masyarakat semudah mungkin. Untuk katalisator
proses ini, program publik dan perumahan diperkenalkan dalam fase integrasi.

Diagram Arsitektur

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

27

Zoning massa bangunan

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

28

Site Plan

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

29

Denah

Diagram entrance bangunan

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

30

DAFTAR PUSATAKA
http://www.archdaily.com/225905/499-summit-reimagines-u-s-prisons/
http://www.dezeen.com/2013/04/17/mas-denric-penitentiary-by-aib-and-estudi-psparquitectura/
http://www.dezeen.com/2011/01/07/danish-state-prison-by-c-f-m%C3%B8ller/
http://www.merdeka.com/jakarta/ini-data-jumlah-tahanan-overload-di-rutan-dan-lapas-dijakarta.html
http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/44830/menkumham-hampir-semua-lp-diindonesia-kelebihan-kapasitas
http://bps.go.id/menutab.php?tabel=1&kat=1&id_subyek=12
http://smslap.ditjenpas.go.id/public/grl/status/daily
http://smslap.ditjenpas.go.id/public/grl/current/monthly/kanwil/db5c8f20-6bd1-1bd1-ae4c313134333039
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Pemasyarakatan
http://id.wikipedia.org/wiki/Penjara
http://id.wikipedia.org/wiki/Rutan
http://kbbi.web.id/penjara
http://en.wikipedia.org/wiki/Prison

PROPOSAL STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 8. 15

31

Anda mungkin juga menyukai