Proposisi Sustainable
Defenisi Sustainability
Menurut Dexter Dunphy (2000), terdapat dua jenis Sustainability
yakni Ecological Sustainability dan Human Sustainability.
Ecological Sustainability mencakup desain organisasi
yang
dapat
Pembangunan
berkelanjutan
tidak
saja
berkonsentrasi
pada
isu-isu
`1
Perkotaan yang baik adalah perkotaan yang terus tumbuh berkembang dari
segala bidang, seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan. Yang paling jelas terlihat
adalah dalam bidang perekonomian. Semakin banyak investor-investor dari dalam
negeri maupun investor-investor asing yang menanamkan modalnya di Indonesia,
terutama di Jakarta. Jakarta menjadi tambang emas bagi para developer dalam
mengembangkan usaha mereka. Salah satunya adalah jumlah industri yang terus
meningkat, baik industri besar, menengah, maupun industri kecil.
Walaupun perkembangan industri memiliki dampak positif terhadap
perekonomian perkotaan, ada dampak negatif yang dihasilkan, seperti limbah
industri yang mengancam pertumbuhan lingkungan, dan kemacetan yang
disebabkan tingginya jumlah kendaraan bermuatan besar yang melintasi suatu
kawasan kota. Dampak negatif tersebut dikarenakan perkembangan perkotaan
yang tidak seimbang. Tingginya jumlah industri, tidak diimbangi dengan
infrastruktur yang disediakan pemerintah maupun swasta.
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1. Kerangka Berpikir
Wilayah perkotaan di Indonesia khususnya yang berada di DKI Jakarta
sangat berkembang pesat. Namun perkembangan tersebut tidak merata dari
segala aspek. Salah satunya adalah perkembangan perekonomian dalam
bidang industri. Banyak investor-investor dari dalam negeri maupun
investor-investor asing yang menanamkan modalnya di DKI Jakarta,
terutama di Jakarta. Jakarta menjadi tambang emas bagi para developer
dalam mengembangkan usaha mereka.
`3
`4
yang cukup besar. Penghasilan yang mereka peroleh dari pembuatan tahutempe hanya mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.
Ekonomi Lingkungan
Pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari limbah industri
`5
Lingkungan Sosial
Komplek Tahu-Tempe Semanan sebenarnya memiliki interaksi
`6
tradisional.
Kualitas hidup yang standar/ pas-pasan, sehingga para pengrajin tidak
kawasan ini.
1.5. Ruang Lingkup Proyek
Ruang lingkup proyek ini dibatasi pada industri kecil yang kurang
diperhatikan mengenai masalah limbahnya, padahal memiliki kandungan
yang cukup berbahaya yang dapat menjadi sumber penyakit. Wilayah
proyek dibatasi pada kawasan Kalideres, yang merupakan kawasan industri
terbesar di Jakarta. Seperti yang telah dijelaskan pada subbab kerangka
`7
berpikir, lokasi proyek pun jatuh pada kawasan Semanan. Karena pada
proyek ini memiliki proposisi mengenai sustainable, maka fungsi dan
kegiatan proyek ini beracuan pada prinsip-prinsip sustainable, seperti
hubungan Sosial Ekonomi, Ekonomi Lingkungan dan, Lingkungan
Sosial.
1.6. Metode Pembahasan
Menentukan proposisi yang telah diberikan.
Mencari permasalahan yang terkandung dalam proposisi tersebut
permasalahan tersebut.
Membuat program aktivitas yang dapat menguraikan permasalahan
tersebut.
Melakukan survey literature maupun lapangan untuk membuat
program aktivitas, sehingga tercipta ruang yang sesuai dengan
fungsinya.
1.7. Sistematika Pembahasan
BAB I LATAR BELAKANG
Berisi ringkasan isi laporan yang menguraikan tentang proposisi
(secara singkat), pengujian kawasan kota, usulan proyek, metode
pembahasan, san sistematika pembahasan.
`8
BAB V KESIMPULAN
Menguraikan kesimpulan dari hasil analisa hingga proses
perancangan proyek.
BAB II
KAJIAN TEORITIKAL
`9
2.1. Proposisi
2.1.1.
Defenisi
John Elkington (1994)
Sustainability (keberlanjutan) adalah keseimbangan antara peopleplanet-profit, yang dikenal dengan konsep Triple Bottom Line (TBL).
Sustainability terletak pada pertemuan antara tiga aspek, people-sosial;
planet-environment; dan profit-economic. Maka menurut Elkington,
perusahaan harus bertanggung-jawab atas dampak positif maupun negatif
yang ditimbulkan terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan-hidup.
Dexter Dunphy (2000)
Menurut Dexter Dunphy,
terdapat
dua
jenis
Sustainability,
kontribusi
kepada sustainable
economic
development,
`10
dan
pada
akhirnya
generasi
mendatang
dapat
mencapai
manusia
manusia
kedalam
seutuhnya-lah
yang
Sustainability.
Maka
diharapkan
dalam
sustainability.
2.1.2.
Sustainable Development
Sustainable Development adalah pembangunan yang dapat memenuhi
`11
dimana
pembangunan
Hijau
lebih
mengutamakan
2.2.2.
Kependudukan
Tabel 1.1. Tabel persentase penggunaan lahan di Jakarta Barat
`13
2.2.3.
Kesejahteraan
`14
2.2.4.
Kedelai
Kedelai merupakan jenis tanaman polong-polongan yang memiliki
sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai
utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru
dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910. Pada tahun 2013,
Indonesia harus memenuhi kebutuhan konsumsi kedelai sebesar 2,5 juta ton
per tahun, jumlah yang tidak sedikit bagi bahan baku makanan yang berupa
biji-bijian.
Hasil Pengolahan
Di Indonesia, kedelai menjadi sumber gizi protein nabati utama,
meskipun Indonesia harus mengimpor sebagian besar kebutuhan kedelai. Ini
terjadi karena kebutuhan Indonesia yang tinggi akan kedelai putih. Kedelai
`15
putih bukan asli tanaman tropis sehingga hasilnya selalu lebih rendah
daripada di Jepang dan Cina. Pemuliaan serta domestikasi belum berhasil
sepenuhnya mengubah sifat fotosensitif kedelai putih. Di sisi lain, kedelai
hitam yang tidak fotosensitif kurang mendapat perhatian dalam pemuliaan
meskipun dari segi adaptasi lebih cocok bagi Indonesia.
Kedelai merupakan tumbuhan serbaguna. Karena akarnya memiliki
bintil pengikat nitrogen bebas, kedelai merupakan tanaman dengan kadar
protein
tinggi
sehingga
tanamannya
digunakan
sebagai pupuk
dari
Biji
kedelai
lain,
utama
kedelai
adalah
beberapa
biji.
misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin. Olahan biji dapat dibuat menjadi:
Tahu
Tempe
Susu Kedelai
Makanan Ringan
Tepung Kedelai
Bermacam-macam Saus Penyedap (seperti kecap dan tauco)
Minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik, resin,
tinta, krayon, pelarut, dan biodiesel.
`16
mesin
dan
diberi
air
untuk
memudahkan
penggilingan.
Setelah digiling, kemudian kedelai dimasak atau direbus di tungku
`17
LIMBAH
`18
Bak perendaman
kedelai, untuk
`19
limbah dan
limbah
rumah
tangga,
baik limpasan (efluen) maupun domestik. Hal ini meliputi proses fisika,
kimia, dan biologi untuk menghilangkan kontaminan fisik, kimia dan
biologis.
Tujuannya
adalah
untuk
menghasilkan
aliran
limbah
(atau efluen yang telah diolah) dan limbah padat atau lumpur yang cocok
untuk pembuangan atau penggunaan kembali terhadap lingkungan. Bahan
ini sering secara tidak sengaja terkontaminasi dengan banyak racun senyawa
organik dan anorganik.
Teknologi pengolahan limbah tahu-tempe dengan sistem kombinasi
biofilter anaerob-aerob
Air limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu-tempe
kumpulkan melalui saluran air limbah, kemudian dilairkan ke bak kontrol
untuk memisahkan kotoran padat. Selanjutnya, sambil di bubuhi dengan
larutan kapur atau larutan NaOH air limbah dialirkan ke bak pengurai
anaerob. Di dalam bak pengurai anaerob tersebut polutan organik yang ada
di dalam air limbah akan diuraikan oleh mikroorganisme secara anaerob,
`20
sebagai berikut (Lettingan et al, 1980; Sahm, 1984; Sterritt dan Lester,
1988; Switzenbaum, 1983) :
1. Proses anaerobik dapat segera menggunakan CO2 yang ada sebagai
penerima elektron. Proses tersebut tidak membutuhkan oksigen dan
pemakaian oksigen dalam proses penguraian limbah akan menambah
biaya pengoperasian.
2. Penguraian anaerobik menghasilkan lebih sedikit lumpur (3-20 kali
lebih sedikit dari pada proses aerobik), energi yang dihasilkan bakteri
anaerobik relatif rendah. Sebagian besar energi didapat dari pemecahan
substrat yang ditemukan dalam hasil akhir, yaitu CH4. Dibawah kondisi
aerobik 50% dari karbon organik dirubah menjadi biomassa, sedangkan
dalam proses anaerobik hanya 5% dari karbon organik yang dirubah
`21
`22
BAB III
ANALISA
3.1. Studi Kasus (terlampir)
3.2. Analisis Tapak
3.2.1.
Deskripsi Tapak
Tapak berada di jalan Mohamad Asinie, Komplek KOPTI Semanan,
Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat
TAPAK
Gambar 3.1. Tapak eksisting (gambar kiri), dan LRK tapak Semanan (gambar kanan)
Luas tanah 3407 m2, memiliki peruntukan karya kantor, dengan bentuk
masa lebih dari 1, dan memiliki tinggi maksimum 4 lantai. Memiliki Garis
Sepadan Bangunan sebesar 3 m, KDB maksimum : 40% luas tanah : 1363
m2, dan KLB maksimum : 1,6 x luas tanah : 5451 m2
3.2.2.
`23
3.3.
Gambar 3.7. Foto survey kawasan Semanan
Analisa Kegiatan
Permasalahan Sosial Ekonomi
Penghasilan
yang
dapat
membuat
mereka
berkumpul,
sehingga
dapat
`25
BAB IV
DESKRIPSI DESAIN
lokalitas
antara
lingkungan
dengan
bangunan
`26
BAB V
KESIMPULAN
Perkembangan kota Jakarta dalam bidang industri terjadi sangat cepat,
disamping itu perkembangan dunia industri ini menimbulkan efek negatif, seperti
limbah industri yang dapat mencemarkan lingkungan dan menimbulkan berbagai
macam penyaki. Maka itu diperlukan sebuah wadah untuk mengolah limbah
tersebut.
Sustainable development merupakan sebuah sistem pengembangan perkotaan
yang perkembangannya tidak hanya berkonsentrasi pada isu-isu lingkungan,
namun
harus
mencakup
tiga
kebijakan,
yaitu
pembangunan
ekonomi,
`27
DAFTAR PUSTAKA
Savitz Andrew W., dan Weber Karl. (2006). The Triple Bottom Line: How
Todays Best-Run Companies are achieving economic, social, and environmental
success and how you can too: Josey-Bass
Dexter Dunphy, Jody Benveniste, Andrew Griffiths, dan Philip Sutton.
(2000). Sustainability: The Corporate Challenge of the 21st Century: Allen &
Unwin
Dina Mirayanti Hutauruk (2013). Kenapa Harga Kedelai Melambung?.
From http://economy.okezone.com/read/2013/09/11/320/864282/large, 24 Januari
2014
`28