Anda di halaman 1dari 16

STATISTICAL PROCESSING CONTROL

I. PENDAHULUAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
Selama tahun 1920-an, Dr. Walter A. Shewhart dari Nell Telephone Laboratories,
mengembangkan konsep-konsep pengendalian mutu secara statistik statistical quality
control! dan memperkenalkan konsep pengendalian mutu dari sebuah produk "ang sedang
diproduksi, berbeda dengan pemeriksaan mutu produk setelah produk tersebut diproduksi.
Demi mencapai tu#uan dari pengendalian mutu, Shewhart mengembangkan teknik pembuatan
diagram untuk mengendalikan pelaksanaan proses produksi perusahaan. Selain itu #uga, ia
memperkenalkan konsep dari inspeksi sampel statistik untuk mengukur kualitas produk "ang
sedang diproduksi. $onsep ini menggantikan metode lama dari pemeriksaan setiap bagian
produksi setelah produk diselesaikan di dalam pelaksanaan produksi %archal, 200&!.
'engendalian kualitas statistik merupakan teknik pen"elesaian masalah "ang
digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan memperbaiki
produk dan proses menggunakan metode-metode statistik. 'engendalian kualitas statistik
statistical quality control! sering disebut sebagai pengendalian proses statistik statistical
process control!. 'engendalian kualitas statitik dan pengendalian proses statistik memang
merupakan dua istilah "ang saling dipertukarkan, "ang apabila dilakukan bersama-sama
maka pemakai akan melihat gambaran kiner#a proses masa kini dan masa mendatang. (al ini
disebabkan pengendalian proses statistik dikenal sebagai alat "ang bersi)at online untuk
menggambarkan apa "ang sedang ter#adi dalam proses saat ini. 'engendalian kualitas statistik
men"ediakan alat-alat offline untuk mendukung analisis dan pembuatan keputusan "ang
membantu apakah proses dalam keadaaan stabil dan dapat diprediksi setiap tahapann"a, hari
demi hari, dan dari pemasok ke pemasok *awle" dan (arold, 1999 dalam Ar"ani, 200+!.
%enurut Anonim 200&! Statistical 'rocess *ontrol, disingkat S'*, adalah bagan
,isual untuk memberi gambaran proses "ang sedang ber#alan, untuk mengetahui apakah
proses berada didalam batas-batas "ang telah ditetapkan sebelumn"a atau tidak. S'* adalah
satu diantara tu#uh alat kualitas.
'engendalian kualitas statistik mempun"ai cakupan "ang lebih luas karena di dalaman"a
terdapat pengendalian proses statistik, pengendalian produk acceptance sampling!, dan
analisis kemampuan proses. $onsep terpenting dalam pengendalian kualitas statistik adalah
,ariabilitas, dimana semua prosedur pengendalian kualitas statistik membuat keputusan
berdasar sampel "ang diambil dari populasi "ang lebih besar. -ariabilitas "ang dimaksud
adalah ,ariabilitas antar sampel misaln"a range atau standar de,iasi!. Apabila diambil
sampel dari populasi "ang sama, ,ariasi statistik akan ter#adi dari sampel ke sampel dan
,ariasi range dapat dihitung. .entuk ini merupakan dasar dari batas "ang dihitung pada peta
pengendali control chart! dan ban"akn"a penerimaan "ang digunakan pada acceptance
sampling. Apabila pen"impangan atau ,ariabilitas tidak dikenal, maka dilakukan pencarian
dengan pen"esuaian proses dan klasi)ikasi bahan baku "ang datang %ale"e)), 199+ dalam
Ari"ani, 200+!.
'engendalian kualitas proses statistik statistical process control! merupakan teknik
pen"elesaian masalah "ang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis,
pengelola, dan memperbaiki proses menggunakan metode-metode statistik. /iloso)i pada
konsep pengendalian kualitas proses statistik atau lebih dikenal dengan pengendalian proses
statistik statistical process control! adalah output pada proses atau pela"anan dapat
dikemukakan ke dalam pengendalian statistik melalui alat-alat mana#emen dan tindakan
perancangan Ariani, 200+!.
'engendalian proses statistik merupakan penerapan metode-metode statistik untuk
pengukuran dan analisis ,ariasi proses. Dengan menggunakan pengendalian proses statistik
ini maka dapat dilakukan analisis dan minimasi pen"impangan atau kesalahan,
mengkuanti)ikasikan kemampuan proses, menggunakan pendekatan statistik dengan
dasar six-sigma, dan membuat hubungan antara konsep dan teknik "ang ada untuk
mengadakan perbaikan proses. Selain itu, tu#uan utama dalam pengendalian proses statistik
adalah mendeteksi adan"a khusus assignable cause atauspecial cause! dalam ,ariasi atau
kesalahan proses melalui analisis data dari masa lalu maupun masa mendatang. -ariasi
proses sendiri terdiri dari dua macam pen"ebab, "aitu pen"ebab umum random
cause atau chance cause atau commoncause! "ang sudah melekat pada proses, dan pen"ebab
khusus assignable cause atau special cause! "ang merupakan kesalahan "ang berlebihan.
0dealn"a, han"a pen"ebab umum "ang ditun#ukkan atau "ang tampak dalam proses, karena
hal tersebut menun#ukkan bahwa proses berada dalam kondisi stabil dan dapat diprediksi.
$ondisi ini menun#ukkan ,ariasi minimum Ariani, 200+!.
'engendalian proses statistik dikatakan berada dalam batas pengendalian apabila
han"a terdapat kesalahan "ang disebabkan oleh sebab umum. .erdasarkan hal tersebut
tentun"a memberikan man)aat penting, "aitu 1r"na, 2001!2
1. 'roses memiliki stabilitas "ang akan memungkinkan organisasi dapat memprediksi perilaku
peling tidak untuk #angka pendek.
2. 'roses memiliki identitas dalam men"usun seperangkat kondisi "ang penting untuk membuat
prediksi masa mendatang.
3. 'roses "ang berada dalam kondisi 4berada dalam batas pengendalian statistik5 beroperasi
dengan ,ariabilitas "ang lebih kecil daripada proses "ang memiliki pen"ebab khusus.
-ariabilitas "ang rendah penting untuk memenangkan persaingan.
+. 'roses "ang mempun"ai pen"ebab khusus merupakan proses "ang tidak stabil dan memiliki
kesalahan "ang berlebihan "ang harus ditutup dengan mengadakan perubahan untuk
mencapai perbaikan.
6. Dengan mengetahui bahwa proses berada dalam batas pengendali statistik akan membantu
kar"awan dalam men#alankan proses tersebut. Atau dapat dikatakan, apabila data berada
dalam batas pengendali, maka tidak perlu lagi dibuat pen"esuaian atau perubahan. (al ini
disebabkan pen"esuaian atau perubahan kembali "ang tidak diperlukan #ustru akan
menambah kesalahan, bukan mengurangi.
7. Dengan mengetahui bahwa proses berada dalam batas pengendali statistik, akan memberikan
petun#uk untuk mengadakan pengurangan ,ariabilitas proses #angka pan#ang. 8ntuk
mengurangi ,ariabilitas proses tersebut, sistem pemrosesan harus dianalisis dan diubah oleh
mana#er sehingga kar"awan dapat men#alankan proses.
&. Analisis untuk pengendalian statistik mencakup penggambaran data produksi akan
memudahkan dalam mengidenti)ikasi kecenderungan "ang ter#adi dari waktu ke waktu.
9. 'roses "ang stabil atau "ang berada dalam batas pengendali statistik #uga dapat memenuhi
spesi)ikasi produk, sehingga dapat dikatakan proses dalam kondisi terawat dengan baik dan
dapat menghasilkan produk "ang baik. $ondisi ini dibutuhkan sebelum proses diubah dari
tahap perencanaan ke tahap produksi secara penuh.
B. TUJUAN
1. %engetahui tu#uan penggunaan Statistical Process Control (SPC).
2. %engetahui apakah diameter kerupuk udang komersil seragam atau tidak.
II. METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat tulis
.askom
:aptop
;angka sorong
2. Bahan
$rupuk ikan
B. Cara Kera
1. 'raktikan dibagi dalam 3 kelompok
2. %asing-masing kelompok kira-kira terdiri dari 6-7 orang
3. <iap kelompok mengukur ketebalan krupuk ikan menggunakan #angka sorong
+. 'engukuran krupuk ikan dilakukan dalam 10 kali ulangan, tiap ulangan mengukur
10 kerupuk
6. $emudian di analisis dengan =>cel dan diisi pada score sheet.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL ! TERLAMPIR"
B. PEMBAHASAN
Statistical 'rocess *ontrol, disingkat S'*, adalah bagan ,isual untuk memberi
gambaran proses "ang sedang ber#alan, untuk mengetahui apakah proses berada didalam
batas-batas "ang telah ditetapkan sebelumn"a atau tidak. S'* adalah satu diantara tu#uh alat
kualitas. Anonim,200&!.
Sampel "ang digunakan dalam praktikum S'* ini adalah kerupuk udang. $erupuk
merupakan makanan khas 0ndonesia dan sudah sangat dikenal oleh mas"arakat. $erupuk
sangat beragam dalam bentuk, ukuran, warna, bau, rasa, keren"ahan, ketebalan ataupun nilai
gi?in"a 'urba dan @usmarilin, 2007!.
$erupuk adalah salah satu produk olahan tradisional "ang ban"ak dikonsumsi di
0ndonesia. $erupuk dikenal baik disegala usia maupun tingkat sosial mas"arakat. $erupuk
mudah diperoleh di segala tempat, baik di kedai pinggir #alan, di supermarket, maupun di
restoran hotel berbintang. $erupuk udang adalah kerupuk "ang bahann"a terdiri dari adonan
tepung dan udang. $erupuk udang mempun"ai beberapa kualitas bergantung pada komposisi
ban"akn"a udang "ang terkandung dalam kerupuk. Semakin ban"ak #umlah udang "ang
terkandung dalam kerupuk semakin baik kualitasn"a Anonim,200+!.
$erupuk dibuat dengan bahan dasar tepung tapioka atau tepung gandum, bahkan
gaplek pun dapat digunakan untuk pembuatan kerupuk udang. Dari bahan dasar tersebut
ditambahkan se#umlah udang segar atau udang kering dan bumbu seperti bawang putih,
bawang merah, garam, gula, air dan bleng Winarno, 1993 dalam Subekti, 1999!. %enurut
Astawan dan Astawan 1999!, pembuatan kerupuk udang menggunakan bahan utama tepung
tapioka. Sedangkan bahan tambahan lainn"a adalah udang, telurAsusu, garam, gula, air, dan
bumbu bawang putih. bawang merah, ketumbar, dan sebagain"a! "ang ber,ariasi.
'arameter "ang diukur dalam praktikum ini adalah mengukur diameter krupuk udang
dengan menggunakan #angka sorong. %embaca #angka sorong "aitu adalah .uka rahang
geser #angka sorong ke sebelah kanan untuk memudahkan memasukkan benda "ang akan
diukur.1eser lagi rahang ke sebelah kiri dengan rapat agar mendapatkan hasil pengukuran
"ang optimal. Ada dua angka BC: pada #angka sorong di bawah. Dang pertama pada skala
atas u#ung kiri!, "ang kedua di baris bawahn"a agak ke tengah. 'erhatikan garis pertama
sebelum angka BC: "ang bawah. setelah angka 1 adalah 1,1, kemudian 1,2, 1,3 dan
seterusn"a. Sehingga disini kita dapat angka 1,2. 'erhatikan garis "ang berhimpit antara skala
atas dan skala bawah, cari "ang n"ambung dengan lurus garis atas dan bawahn"a. Di contoh
didapat angka 7 atau sesungguhn"a 0,07 . ;umlahkan dua angka "ang di dapat tadi.
*ontoh cara perhitungan 8*:
@
# $%ntr%l $hart dalam praktikum kali ini "aitu 2
1. 18*:
@ 2
E A
2
Dimana "aitu 3,1+90+F A
2
terdapat di dalam buku "aitu 0,309 karena sampel ada
10! "aitu 0,+&+7.
;adi 3,1+90+E0,309G0,+&+7H 3,29+21&
2. 1:*:
@ 2
I A
2
Dimana "aitu 3,1+90+F A
2
sama "aitu 0,309 karena sampel ada 10!F "aitu
0,+&+7.
#adi, 3,1+90+-0,309G0,+&+7H 3,001973
*ontoh cara perhitungan R C%ntr%l Chart dalam praktikum ini adalah 2
1. 8*: 2 GD
+


2 0,+&+7F dan D
+
2 1,&&& karena sampel ada 10!
%aka 2 0,+&+7G 1,&&& H 0,9+337+2
2. G D
3
2 0,+&+7F dan D
3
2 0,223 karena sampel ada 10!
%aka 2 0,+&+7G0,223 H 0,106937
$elompok 1
J Control Chart
Dari gra)ik di atas, dapat disimpulkan bahwa semua sampel kerupuk "ang
diukur masih dalam in control atau #uga masih berada dalam kisaran 8*: dan :*:.
.erarti kerupuk udang "ang diukur masih memiliki diameter "ang sama walaupun
tidak semuan"a seragam seluruhn"a.
@ Control Chart
Dari gra)ik di atas, dapat disimpulkan bahwa diameter kerupuk tidak seragam
sehingga harus ditin#au ulang. $arena pada ulangan ke 7 hasil "ang diperoleh terlalu
melebihi batas nilai 8*:. Dimungkinkan diameter kerupuk ter#adi kesalahan dalam
pembuatann"a "ang terlalu melebar.
$elompok 2
J Control Chart
Dari kesimpulan gra)ik diatas ter#adin"a kesalahan atau harus dilakukan tin#au
ulang. $arena pada ulangan ke 6 dimana hasil ulangan tersebut melebihi batas nilai
3:*:. Sehingga adan"a ketidak seragaman krupuk udang "ang diukur. (al itu bisa
ter#adi karena proses salah pencetakan krupuk
@ Control Chart
Dari gra)ik diatas diketahui bahwa semua krupuk udang "ang diukur masih
bisa dikatakan in control tanpa adan"a penin#auan ulang karena tidak melebihi batas
garis "ang ditentukan. Walaupun tidak keseluruhan krupuk memiliki keseragaman
diameter "ang sama.
$elompok 3
J Control Chart
Dari gra)ik diatas, dapat dikatakan bahwa sampel krupuk udang "ang diukur
masih dalam batas kendali atau dapat #uga dikatakan in control dan dapat #uga
dikatakan bahwa krupuk udang sudah dikatakan memiliki keseragaman diameter
krupuk walaupun tidak keseluruhan atau tidak semuan"a krupuk diametern"a sama.
@ Control Chart
Dari gra)ik diatas, dapat dikatakan bahwa sampel krupuk udang "ang diukur
masih dalam batas kendali atau dapat #uga dikatakan in control dan dapat #uga
dikatakan bahwa krupuk udang sudah dikatakan memiliki keseragaman diameter
krupuk walaupun tidak keseluruhan atau tidak semuan"a krupuk diametern"a sama.
Data golongan . secara keseluruhan
J Control Chart
Dari gra)ik diatas dapat disimpulkan bahwa krupuk udang "ang diukur
keseluruhan memiliki diameter "ang sama han"a pada ulangan ke 17A1& dimana
melebihi atau melewati batas dari :*:. (al ini perlu dilakukan penin#auan ulang atas
kerupuk "ang dicetak.
J Control Chart
Dari gra)ik dapat disimpulkan bahwa diameter krupuk udang diatas terdapat
garis "ang melebihi garis 8*: "aitu terdapat pada ulangan 7, 10, 1+ dan 1&. Sehingga
perlu adan"a penin#auan ulang pada proses pencetakan krupuk
I&. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Ke'()*+lan
! .agan ,isual untuk memberi gambaran proses "ang sedang ber#alan, untuk
mengetahui apakah proses berada didalam batas-batas "ang telah ditetapkan
sebelumn"a atau tidak. S'* adalah satu diantara tu#uh alat kualitas.
"! gra)ik J bar Control Chart dan # Control Chart pada kelompok 3 menun#ukan
bahwa diameter kerupuk udang berada pada in control artin"a tidak perlu adana"
penin#auan ulang
$! pada golongan . dianalisis gra)ik J bar Control Chart menun#ukkan data "ang
tidakseragam dan perlu adan"a penin#auan ulang pada ulangan ke 17A1& "ang
melebihi batas :*:, sedangkan # Control Chart menun#ukan bahwa diameter
kerupuk udang tidak pada posisi in control karena pada ulangan 7, 10 dan 1+
adan"a garis "ang melebihi batas 8*:.
4. Saran
Alat "ang digunakan terutama #angka sorong diganti "ang lebih baru agar
ketelitiann"a lebih ter#amin sehingga lebih akurat dalam memasukkan data untuk
dianalis
&. DA,TAR PUSTAKA
Anonim. 200+. http2AA eprints.undip.ac.idA 966A2A
S0S<=%K'@CD8$S0KDABK'=B1AWASABK%8<8K$=@8'8$K8DAB1. pd)
diakses tanggal 3 %ei 201+ pukul 22.36
Anonim. 200&. http2AA)e.ua#".netA)sAasALpH23&9 diakses tanggal 3 %ei 201+ pukul 21.+&
Anonim.2009.http2AA)isikastud"center.comAanimasi-)isikaA29+-cara-membaca-#angka-
sorongMi>??30l@kl"m& diakses tanggal 3 %ei 201+ pukul 21.39
Astawan, %.W. dan Astawan, %. 1999. <eknologi 'engolahan 'angan (ewani <epat 1una.
Akademika 'ressindo. ;akarta.
Ariani, Dorotea Wah"u. 200+. 'engendalian $ualitas Statistik. Dog"akarta.
1r"na, /rank %., 2001, Nualit" 'lanning and Anal"sis /rom 'roduct De,elopment <hrough
8se!, +thed., Bew Dork2 %c1raw-(ill
%archal O Wathen. 200&. <eknik-<eknik Statistika dalam .isnis Dan =konomi
%enggunakan $elompok Data 1lobal .uku 1, =disi 13. ;akarta. Salemba =mpat.
'urba, A dan (. @usmarilin, 2007. 'enuntun 'raktikum <eknologi (ewani. 8S8 'ress.
%edan.
Subekti, =.0. 1999. Cptimasi 'erencanaan 'roduksi 0ndustri $erupuk 8dangA0kan di
'erusahaan $erupuk 0ndrasari, 0ndrama"u, ;awa .arat. Skripsi. ;urusan <eknologi
'angan dan 1i?i. /akultas <eknologi 'ertanian 0'.. .ogor.
&I. LAMPIRAN
*ontoh 'erhitungan Control Chart dan @ Control Chart kelompok * golongan .!
'erhitungan Control Chart
Diketahui2 3.1+90+
H 0.+&+7
H 0.309
a. H E .
H 3,1+90+ E 0,309. 0,+&+7 H 3,29+
b. H - .
H 3,1+90+ - 0,309. 0,+&+7 H 3,0019
c. H E .
H 3,1+90+ E 0,309. 0,+&+7 H 3,2+6
d. H - .
H 3,1+90+ - 0,309. 0,+&+7 H 3,061
e. H E .
H 3,1+90+ E 0,309. 0,+&+7 H 3,197&
f. H - .
H 3,1+90+ - 0,309. 0,+&+7 H 3,099
'erhitungan @ Control Chart
Diketahui2 H 0,+&+7
H 1,&&&
H 0,223
a. H .
H 0,+&+7 . 1,&&& H 0,9+33
b. H .
H 0,+&+7 . 0,223 H 0,1069
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN
STATISTICAL PROCESS CONTROL
D('+'+n Oleh -
,ITRIA MEILIA ,ATAH
11./10211.PN.12223
JURUSAN PERIKANAN
,AKULTAS PERTANIAN
UNI&ERSITAS GADJAH MADA
4OG4AKARTA
2315

Anda mungkin juga menyukai